Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. HALTE BRT - DAY
ALMA dan RUMI masuk halte BRT TRANS SEMARANG untuk pulang sekolah. Percakapan terjadi sembari mereka masuk halte dan bayar tiket. Yang membayar tiket hanya RUMI (bisa dengan nontunai kalau filmnya deal product placement GOJEK atau penyedia jasa layanan pembayaran nontunai lainnya). Mereka lalu berdiri/duduk di tempat terdekat dengan tiket.
ALMA
Oh, jadi gitu? ENO kamu suruh belajar masak gemblong buat konten channel YOUTUBE majalah sekolah?
RUMI
Yap.
ALMA
Kenapa gemblong? Bukan masakan yang lain?
RUMI
Instruksi BU LIA, guru BAHASA INDONESIA kelas XII yang membina MAJALAH TINTA. Memang pengin mengangkat gemblong sebagai salah satu kuliner tradisional SEMARANG.
ALMA
Trus syutingnya kapan? JUMAT?
RUMI
Penginku malah KAMIS besok, biar HARIS masih ada waktu untuk ngedit videonya sebagus mungkin.
ALMA
Eh, ngomongin ENO, tau nggak? Dia nembak aku.
RUMI
(Kaget)
Hah? Serius? Kapan?
ALMA
Malam MINGGU kemarin ini, pas kita ada tugas kelompok BAHASA INGGRIS kemarin. Harusnya kumpul di rumahku, tapi rumah rame karena ada temen-temen bisnis papaku. Trus kupindah ke KAFE SOCCER deket rumah. Dan sebelum yang lain-lainnya datang, ENO nembak.
RUMI
Wow! Ini berita gosip terheboh pekan ini! Tapi nggak aneh sih, sejak dulu dia udah suka kamu.
ALMA
Masa? Dia pernah curhat sama kamu?
RUMI
Curhatnya ke anak-anak cowok, terutama HARIS. Trus, kamu terima apa tolak?
ALMA
Yaa terpaksa aku tolak.
RUMI
Loh, kenapa? ENO kan anaknya baik. Pinter lagi.
ALMA
Nggak ada feeling aja. Lagian...
RUMI
Lagian kenapa?
ALMA melihat ke arah jalan raya, lalu bangkit berdiri dan pergi.
ALMA
Eh, udah dulu ya? Ceritanya dilanjutin besok. Bye!
RUMI melongo, membalas perkataan ALMA dengan melambaikan tangan seadanya. Matanya mengikuti arah pergi ALMA.
INSERT: ALMA mendekati sebuah mobil sedan amat bagus yang berhenti di tepi jalan. ALMA tersenyum, melambaikan tangan, lalu masuk ke mobil, yang segera meluncur kembali. BACK TO:
RUMI masih melongo di halte bus, lalu mengangguk-angguk mudeng.
CUT TO:
EXT. GERBANG DEPAN SMA 25 - DAY
HARIS melangkah keluar dari gerbang sekolah bersama serombongan kecil anak lain. Sampai di tepi jalan, matanya tertarik suatu pemandangan.
INSERT: Angle berbeda; ALMA mendekati sebuah mobil sedan, tersenyum melambaikan tangan, dan masuk mobil. Lalu mobil meluncur. BACK TO:
HARIS berkacak pinggang, tercengang, mengangguk-angguk mudeng.
CUT TO:
EXT. DERETAN KIOS - NIGHT
ENO naik sepeda melintasi deretan kios-kios pinggir jalan. Matanya mencari-cari, lalu berhenti dan memarkir sepedanya di depan WARUNG GEMBLONG GURIH. ENO masuk ke kedai.
CUT TO:
INT. DI DALAM WARUNG GEMBLONG GURIH - NIGHT
ENO membaca lembaran daftar menu, sendirian di meja. Lalu RANI (16 tahun) datang membawa notes dan bolpoin. RANI memakai masker dan juga celemek.
Kita melihat suasana khas warung, sederhana tapi bersih. Suasana relatif sepi, hanya ada satu atau dua meja yang terisi.
ENO
Gemblong bubuk kedelai, MBAK. Minumnya kopi tubruk.
RANI
Baik. Ada lagi?
ENO
Nggak, MBAK. Sementara cukup itu dulu aja. Eh, MBAK, mau nanya, BU ROFIQ ada di sini sekarang ini?
RANI
Nggak ada. Sudah pulang ke rumah. Saya sendirian yang jaga sampai tutup jam 9 nanti. Ada perlu sama BU ROFIQ?
ENO
Anu, saya dari SMA 25, ada tugas sekolah untuk masak gemblong. Saya dapat alamat warung ini dari BU ERNA, guru SD I dekat kantor kelurahan itu. Kalau boleh, saya mau belajar caranya bikin gemblong dari BU ROFIQ.
RANI
Loh, MAS kok kenal MBAK ERNA?
ENO
Adik saya sekolah di SD I. Kebetulan memang guru kelasnya BU ERNA.
RANI
Saya bikin gemblong dulu ya? Nanti saya balik lagi ke sini.
ENO
Oh, oke, oke.
RANI melintas pergi dari meja ENO.
CUT TO:
EXT. DEPAN WARUNG GEMBLONG GURIH - NIGHT
Suasana warung GEMBLONG GURIH pada malam hari. Beberapa kendaraan melintas.
CUT TO:
INT. DI DALAM WARUNG GEMBLONG GURIH - CONTINUOUS
ENO minum kopi, di depannya terhidang seporsi gemblong bakar dengan topping bubuk kedelai. ENO menusuk sebongkah irisan gemblong dengan garpu dan memakannya. Ia sangat menikmati, mengangguk-angguk.
RANI kemudian datang mendekat.
RANI
Gimana? Enak?
ENO
Extraordinary! Ini gemblong paling enak yang pernah saya cicipi seumur hidup!
RANI
(Tertawa)
Aduh, makasih. Jadi gini, saya barusan nelpon IBU, dan kalau MAS mau belajar, boleh ke rumah saja. Soalnya yang dibawa ke sini tuh adonan gemblong yang udah siap aja, tinggal dibakar.
ENO
(Heran)
IBU?
RANI
BU ROFIQ iru ibu saya. MBAK ERNA saudara sepupu. Saya tiap hari ada di sini, bantuin IBU jaga warung. Kadang MBAK ERNA juga suka bantu-bantu kalau pas ada waktu luang.
ENO
Oalah, gitu? Eh, boleh duduk lho! Daripada berdiri, kayak penumpang BRT.
RANI
(Tertawa, lalu duduk)
Oh, oke. Jadi gitu. Besok atau kapan, MAS tinggal ke rumah, nanti bisa lihat sendiri cara masaknya gimana.
ENO
Rumahnya di mana?
RANI
Belakang situ, kompleks GRAHA FLAMBOYAN.
ENO
(Mengambil ponsel)
Eh, kenalan dong. Sekalian nomer WA, biar bisa kontak-kontakan!
RANI
(Menganbil ponsel)
Oke siap. Ini kulepas ya? Jadi terbiasa maskeran sejak ada pandemi.
ENO
Ya, ya, of course.
RANI melepas masker, dan baru terlihat bahwa wajahnya sangat cantik. Tidak seglamor ALMA tapi tetap saja cantik. Mata ENO mengerjap.
ENO (CONT'D)
Oh, iya, aku ENO.
RANI
(Bersalaman)
Aku RANI. Kamu SMA 25 kelas berapa?
ENO
Sebelas. Kamu SMA mana?
RANI
SMA PERSADA, dekat kolam renang sana itu. Kelas XI juga. Ini nomorku.
Kosong-delapan-lima-tujuh...
ENO
Eh, iya, bentar, bentar!
CUT TO:
INT. KANTIN SEKOLAH - DAY
ALMA, RUMI, dan HARIS mengantre di meja layan kantin, lalu pergi sambil masing-masing membawa mangkuk dan segelas es teh. Mereka celingukan. HARIS menuding, mereka menuju ke satu meja kosong.
Mereka duduk. Saat hendak mulai makan, ENO datang dan menggebrak meja luar biasa keras.
ENO
(Berteriak)
KETEMU!
Semua kaget. ALMA dan RUMI marah-marah.
RUMI
Wong edan!
ALMA
ENOOO! Tumpah semua ini...!
ENO
Sudah ketemu, RUM!
RUMI
Apanya?
ENO
Gemblongnya.
RUMI
Kamu udah bisa bikinnya?
ENO
Belum. Tapi tempat untuk belajar bikinnya udah ketemu.
HARIS
O, ya? Di mana?
ENO
Sodaranya BU ERNA. Tahu kan? Guru SD I. Adikmu kan juga sekolah di sana. Budenya BU ERNA buka warung gemblong enak di PAMULARSIH. Semalam aku jajan ke sana, ketemu waitress-nya, cantik banget. Besok sore aku ke rumahnya. Belajar gemblong.
ALMA
(Pada ENO)
Rumah si waitress cantik?
ENO
Iya.
RUMI
(Heran)
Lho, piye sih? Yang punya warung kan budenya BU GURU itu. Kenapa kamu belajarnya malah sama waitress warung?
ENO
Soalnya si MBAK WAITRESS adalah anaknya si BUDE yang punya warung. Namanya RANI. Anak SMA PERSADA, kelas XI juga kayak kita.
(Pada HARIS)
Ikut nggak?
HARIS
Kalau terkait sama cewek cantik, ikut dong! Kayak apa sih wajahnya?
ENO
(Mengambil ponsel, menunjukkannya ke HARIS)
Akun IG-nya belum ketemu. Ini profpic dia di WA.
ENO memberikan ponselnya ke HARIS. HARIS mengamati ponsel. ALMA dan RUMI mendekat ikut berkerubut melihat.
INSERT: Foto profil di app WHATSAPP, dengan nama akun "RANI GEMBLONG GURIH", menunjukkan wajah RANI sedang selfie tanpa senyuman. BACK TO:
HARIS, ALMA, dan RUMI melihat ponsel.
HARIS
Buset! Cantik banget. Fix, aku ikut!
RUMI
Aku juga!
(Pada ALMA)
Kamu ikut juga nggak?
ALMA
Mau, tapi besok aku ada acara sendiri.
RUMI
(Tersenyum penuh arti)
Oh, ada ACARA ya...?
HARIS mendadak terbatuk. RUMI menoleh menatap HARIS dengan HERAN.
ENO dan ALMA terheran menatap RUMI dan HARIS.
ENO
Kalian ini kenapa?
HARIS terus batuk-batuk, keselek beneran.
CUT TO: