Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sarang-gemblong-yo (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
16. Chapter 16
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. KAMAR RUMI - NIGHT

RUMI habis mandi malam (sesudah pulang dari bazaar), ia mengeringkan rambut dengan handuk. Lalu ponsel berdering. RUMI mengangkatnya.

RUMI

Halo, RIS...?

(Membelalak kaget))

APA? Kapan? Kenapa?... Trus ini ENO di mana? ... Oke, aku ke situ sekarang. ... Nggak! Pokoknya aku harus ke situ!

Wajah RUMI berubah keruh dan cemas. Ia mematikan telepon, lalu melongok keluar pintu kamar.

RUMI (CONT'D)

(Berteriak)

PAAAAK! BAPAAAAKKK!!!

CUT TO:

EXT. DEPAN RUMAH SAKIT - NIGHT

Sebuah mobil AVANZA atau XENIA meluncur dan direm berhenti di kanopi depan RUMAH SAKIT. Pintu depan kiri terbuka. RUMI turun bergegas.  

RUMI (CONT'D)

(Pada pengemudi mobil, BAPAK RUMI)

Ntar kukasih tahu ruangannya di mana. BAPAK langsung nyusul aja ke sana!

PENGEMUDI MOBIL mengangguk. RUMI berlarian masuk RUMAH SAKIT. Mobil melaju pelan meninggalkan kanopi.

CUT TO:

 EXT. KORIDOR RUMAH SAKIT - NIGHT

RUMI berjalan bergegas melintasi koridor RUMAH SAKIT. Ia bingung mencari-cari, sempat belok ke satu arah tapi kemudian ganti membelok ke arah lain.

CUT TO:

INT. DEPAN KAMAR RAWAT ENO - NIGHT

RUMI melangkah bergegas sepanjang koridor depan kamar, melihat-lihat nomor kamar. Lalu ia tiba di kamar ENO dan melongok ke dalam, pintu terbuka.

Ia mengetuk pintu dan melintas masuk.

CUT TO:

INT. KAMAR RAWAT ENO - NIGHT

RUMI masuk kamar dengan wajah cemas dan khawatir. Lalu kamera memperlihatkan ENO yang terbaring dengan perban di pipi. Tangannya diinfus.

HARIS dan ARGO berdiri di dekat pembaringan. NINDI meringkuk tidur di sebelah ENO. Bisa diperlihatkan jam dinding menunjukkan pukul 22.15.

RUMI

Ya ampun, NO! Kamu kenapa?

ENO

(Tersenyum getir)

Aku dibegal.

RUMI

Hah? Kok bisa?

HARIS

(Pada RUMI)

Pas habis ngantar ALMA pulang, tahu-tahu ada empat cowok naik motor dan mencegat taxi, lalu ENO disuruh keluar dan dipukuli.

RUMI

Ya ampun! Mereka itu siapa?

ARGO

(Pada RUMI)

Makanya tadi HARIS saya tanyai, apa sekolah kalian ada masalah sama sekolah lain. Mungkin sekolah kalian terlibat tawuran.

RUMI

Enggak ada, OM. SMA 25 nggak pernah ada sejarah tawuran.

ARGO

Berarti ini urusan pribadi.

RUMI

Trus ini ENO gimana? Harus opnam?

ARGO

Iya. Minimal sampe besok. Tadi dia jatuhnya nggledhak. Perawat takut dia kena gegar otak. Makanya harus nunggu dikontrol dokter besok pagi.

RUMI

Ya ampun...!

CUT TO:

INT. KAMAR ALMA - NIGHT

ALMA bangkit mendadak dari tempat tidur dalam posisi sudah akan tidur dan memakai selimut. Kamar gelap karena lampu dimatikan. ALMA menempelkan ponsel di kupingnya, bertelepon dengan RUMI.

Wajah ALMA syok.

ALMA

APA!? ENO dicegat dan dipukuli orang?

INT. DI DALAM MOBIL RUMI - NIGHT

RUMI duduk di jok kiri depan, menaruh ponsel di kupingnya, bertelepon dengan ALMA.

RUMI

Iya. Tadi persis habis dia antar kamu pulang. Kejadiannya nggak jauh dari PERTELON PRING di luar kompleksmu itu.

INTERCUT ALMA/RUMI

ALMA

Itu... itu yang nyegat siapa? Berapa orang?

RUMI

Identitasnya kita nggak tahu. ENO juga nggak kenal. Ada empat cowok, naik dua sepeda motor.

ALMA

Ya ampun! Trus sekarang ENO di mana?

RUMI

RUMAH SAKIT BHAKTI HUSADA. Ini aku sama bapakku baru pulang dari sana. HARIS masih nemenin ENO bareng bapaknya ENO dan adiknya.

ALMA

Kondisinya gimana? Parah nggak?

RUMI

Nggak sih. Cuman babak belur dan bengkak-bengak. Tapi disuruh opnam karena besok harus diobservasi apa dia kena gegar otak atau tidak. Yang aneh adalah, cowok-cowok itu tahu nama ENO!

ALMA

(Kaget)

Hah? Tahu nama ENO?

RUMI

Iya. Pas nyegat, salah satunya nanya, "KAMU ENO YA, DARI SMA 25?". Berarti ini bukan tindak kekerasan acak. Ada aktor intelektualnya. Eh, udahan dulu ya? Lowbatt. Ntar aku telpon lagi begitu nyampe rumah.

ALMA

Oke, oke.

ALMA menjauhkan ponsel dari telinga. Cahaya dari layar ponsel menerangi wajahnya yang berpikir keras lalu menemukan satu fakta penting.

 

ALMA

(Menggumam berbisik)

Aktor intelektual...?

(Berpikir sebentar, lalu wajahnya penuh amarah)

Berengsek!

ALMA memukulkan ponselnya ke kasur.

FADE TO:

EXT. LAPANGAN BASKET SEKOLAH EVAN - DAY

Di lapangan basket, EVAN dan teman-temannya sedang bermain basket.

EVAN mendribel bola dengan lihai, mengumpan ke teman. Ia lari mencari posisi, menerima bola lagi, lalu mengumpan ke teman. Teman EVAN berada pada posisi enak untuk membuat lemparan 3 angka, tapi sesaat sebelum melempar, matanya teralih ke arah lain dan melongo.

EVAN

(Berteriak)

Lempar, BEGO! Malah bengong!

Teman EVAN masih melongo. Anak-anak lain ikut melihat ke arah yang dilihatnya. EVAN ikut menoleh ke sana dan ikut melongo.

Kamera melihat ke hal yang mereka lihat. ALMA sambil membawa tas sekolahnya dan berseragam sekolah melangkah cepat masuk lapangan basket dan menghampiri EVAN.

EVAN

BEB, ngapain kemari? Kamu bolos?

ALMA mendekat dan menampar EVAN dua kali. Semua kaget,

TEMAN EVAN

Wah, KDRT...!

EVAN

(Kaget, syok)

BEB! Kamu apa-apaan!? Datang-datang langsung mukul...!

ALMA

(Menuding hidung EVAN)

Mau ngaku sendiri apa harus diinterogasi omku yang AKBP di POLRESTABES!?

EVAN

Ngaku soal apaan? Aku kagak ngarti!

ALMA

Ada CCTV di JALAN RUSA, gak jauh dari PERTELON PRING! Semalam sekitar jam 9, ENO dicegat dan dipukuli orang tak dikenal sesudah antar aku pulang! Omku akan dengan gampang menciduk mereka dari rekaman CCTV. Lalu setelah diinterogasi sampai ngompol di celana, mereka akan ngaku terus terang siapa yang membayari mereka melakukan itu! Dan nama yang disebut pasti namamu! Nggak ada yang lain!

EVAN

(Marah)

Jangan asal menuduh!

ALMA

(Mengangguk-angguk)

Oke. Fine! Kita lihat saja besok. Mungkin akan ada petugas POLTABES yang mencidukmu di rumahmu atas tuduhan dalang penganiayaan!

(Bicara pada teman-teman EVAN)

Ya, konco kalian ini tega main pukul kalau jeles sama orang lain..

Teman-teman EVAN menggeremeng kaget.

TEMAN EVAN

Oooo... Dadi coromu ngono kuwi, VAN...?

EVAN

(Pada TEMAN EVAN)

DIAM! Nggak usah ikut campur!

ALMA

(Membentak EVAN)

Kamu yang diam! Aku nggak suka punya pacar kayak kamu. KITA PUTUS!

ALMA mengambil dua kotak bagus dari dalam tasnya. Ia lempar banting dua kotak itu ke tanah lapangan basket.

ALMA (CONT'D)

Ini semua barang mahal yang pernah kamu kasih ke aku! Makan tuh semuanyaaa!!!

ALMA membalik dan bergegas pergi meninggalkan EVAN. Semua melongo takjub.

Dari tepi lapangan, GURU OLAHRAGA bertepuk tangan keras.

GURU OLAHRAGA

Wooouuwww! YEAHHH!

Kamera CU atau MCU pada EVAN yang menahan amarah dan malu.

DISSOLVE TO:

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar