Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
91. INT. KEDIAMAN SAUDAGAR ZHI – GUDANG – PAGI
Damar masuk ke dalam gudang dimana Nalendra disembunyikan. Dia memang diberi tugas untuk merawatnya. Namun dia juga memiliki motif tersembunyi. Mencari kebenaran dan tidak menduga-duga.
Nalendra masih belum sadarkan diri. Damar menghampiri. Tangannya mendekat ke wajah, menyingkirkan penutup di wajah Nalendra. Damar mematung dengan mata berapi-api.
Pemuda yang dia selamatkan di dalam hutan adalah pembunuh kakeknya.
CUT TO:
92. EXT. PAYODAPURA - RUMAH BARU YADA – SORE
Beberapa hari kemudian.
Yada membawa Zhi Lan ke sebuah rumah dengan halaman yang cukup luas di pinggiran Payodapura. Keduanya berdiri di halaman memandangi rumah itu.
ZHI LAN
YADA
(tersipu)
ZHI LAN
YADA
Yada tampak gugup dan tersipu di waktu bersamaan. Membuat Zhi Lan menebak-nebak.
YADA
(terbata)
ZHI LAN
YADA
(gugup)
(berusaha tenang dengan menatap mata Zhi Lan)
Sebuah pinangan. Zhi Lan mematung.
YADA
Zhi Lan mulai berkaca-kaca hingga air menetes dari matanya yang masih tenang. Membuat Yada bingung harus berbuat apa. Setelah beberapa saat terdiam, Zhi Lan menghela napas berat.
ZHI LAN
Yada bingung.
ZHI LAN
(berat)
Yada masih bingung.
ZHI LAN
Yada mematung. Tidak lama hingga lelaki itu tertawa terpaksa.
YADA
Air mata mulai mengalir di pipi Zhi Lan. Membuat Yada gelisah dan merasa sesak napas.
ZHI LAN
YADA
(menggeleng)
ZHI LAN
YADA
(napasnya memburu)
Zhi Lan tidak membantah.
YADA
Zhi Lan menahan diri agar tidak menumpahkan air mata. Meski wajahnya berusaha tenang tetapi matanya penuh penyesalan.
ZHI LAN
PAUSE
YADA
Zhi Lan bungkam mendengar pengakuan Yada. Yada memukuli kepalanya sendiri. Wajahnya memerah penuh amarah. Zhi Lan berusaha mendekat untuk menenangkannya tetapi Yada menepisnya.
YADA
Zhi Lan sangat terpukul bukan karena Yada mengusirnya tetapi karena dia yang menghancurkan perasaan lelaki itu. Kenyataan itu lebih menyakiti dirinya sendiri.
CUT TO:
93. INT. KEDATON PAYODA – BALAI UTAMA – PAGI
Upacara penobatan Pangeran Gentala sebagai pewaris tahta Payoda dilaksanakan di balai utama dengan dihadiri beberapa pejabat kedaton termasuk Mahapatih Danadyaksa.
Setelah melakukan beberapa ritual, kepala pendeta menyematkan mahkota di kepala Pangeran Gentala. Pangeran Gentala resmi menjadi pewaris tahta Payoda, disambut para pejabat istana yang sudah berubah haluan mendukung Sang Putra Mahkota.
SEREMPAK
CUT TO:
94. EXT. KEDATON PAYODA – HALAMAN LUAR – PAGI
Sang prameswari yang seharusnya bersiap menunggu hukuman, berdiri di pinggir gapura dengan senyuman misterius.
CUT TO:
95. EXT. KEDIAMAN ZHI LAN – PAGI
SLOW MOTION: Orang-orang berlarian keluar masuk kediaman Zhi Lan. Beberapa prajurit membawa air dalam ember, beberapa mengeluarkan peti-peti. Bangunan mewah nan megah di seluruh pasar Payodapura itu terbakar. Api yang mulai melahap seluruh bangunan membuat tidak ada siapapun yang berani masuk lagi.
CUT TO:
96. EXT. PAYODAPURA - RUMAH BARU YADA – PAGI
Api juga berkobar di rumah baru Yada. Lelaki pemilik rumah itu berdiri tegak di halaman dengan obor yang dia gunakan untuk membakar rumah itu.
SPLIT SCREEN:
Pangeran Gentala sudah mengenakan mahkota di upacara penobatannya. Prameswari tersenyum misterius sebelum meninggalkan gapura balai utama. Kebakaran di kediaman Saudagar Zhi. Kebakaran di rumah baru Yada.
97. EXT. KEDIAMAN ZHI – SIANG
SLOW MOTION:
Langkah Yada di jalan menuju kediaman Zhi Lan. Ibunya berusaha menghalangi. Tetapi Yada yang dipenuhi tanda tanya dan ketakutan tidak bisa dihentikan oleh siapapun.
Yada berhenti. Di depannya Tantri bersimpuh menangisi jasad korban kebakaran yang sudah tidak bisa dikenali lagi rupanya. Tetapi jasad itu memegang pedang milik Sang Saudagar Muda.
Yada merengkuh jasad itu ke dalam pelukannya. Lelaki itu berteriak, menangis, memelas, memohon.
FADE OUT