Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
91.INT. VILLA KEDUA – KAMAR RAINA – SIANG
Raina sedang duduk di sofa yang tidak jauh dari kasur. Raina terus memegangi salah satu kakinya yang masih sakit karena terkilir. Lalu TERDENGAR SUARA pintu diketuk dari luar.
RAINA
Pintu berada di belakang sofa yang diduduki Raina. Raina tidak tahu siapa yang masuk ke kamarnya. Dia pikir itu Radit.
RAINA (CONT’D)
Raina menoleh ke belakang. Lalu ucapannya berhenti ketika melihat Reiner yang berjalan menghampirinya.
REINER
Selama beberapa saat Raina menatap Reiner dengan lekat. Tapi kemudian Raina tersadar akan sesuatu.
RAINA
REINER
Reiner duduk di sofa dekat posisi Raina.
RAINA
(ketus)
REINER
RAINA
REINER
Reiner mengambil sesuatu dari saku celananya.
REINER
(CONT’D)
Reiner menyodorkan sebuah plaster untuk kaki terkilir ke meja depan Raina.
RAINA
REINER
RAINA
Reiner mengangguk. Lalu dia berdiri.
REINER
Reiner berjalan di sebelah Raina. Lalu Raina menarik tangan Reiner sehingga laki-laki itu berhenti. Mereka saling bertatapan.
RAINA
Reiner tersenyum kecil.
REINER
Raina melepas tangan Reiner. Reiner berjalan menuju pintu. Lalu Raina berdiri dengan tergopoh-gopoh dan berusaha menyusul Reiner. Sayangnya Raina terjatuh sebelum sempat mencapai Reiner. Kemudian Reiner buru-buru menghampiri Raina dan menggendongnya. Reiner membawa Raina ke kasur. Setelahnya Reiner mengambil plaster di meja dan kembali ke posisi Raina untuk menempelken plester di tumit kaki Raina yang sakit. Selama itu, Raina terus memperhatikan wajah Reiner dengan mata berkaca-kaca.
RAINA
Reiner menatap Raina.
CUT TO
92.INT. VILLA – RUANG TAMU – SIANG
Reiner masuk ke ruang tamu. Di sana sudah ada Reva sedang menunggu dengan cemas. Reiner duduk di sofa.
REVA
REINER
Reva menghela napas lega.
REVA
REINER
REVA
REINER
Reva sedikit terkejut.
CUT TO
93.INT. VILLA KEDUA – KAMAR RAINA – SIANG
Raina sedang duduk bersandar di kasurnya. Lalu Radit datang sambil membawa nampan berisi makanan lengkap. Radit menghampiri Raina dan meletakan nampan di meja nakas. Radit duduk di sebelah Raina.
RADIT
RAINA
RADIT
RAINA
RADIT
Raina mengangguk. Raina hendak mengambil makananya, tapi Radit lebih dulu mengambil dan menyuapi Raina. Raina hanya diam dan menurut sambil memperhatikan wajah Radit yang berseri.
DISSOLVE TO
94.EXT. VILLA KEDUA – GARASI – MALAM
Kita melihat semua kru sedang sibuk memasukan peralatan di mobil box. Lalu Raina keluar dari arah dalam dengan pakaian rapi. Radit ada di dekatnya.
RADIT
RAINA
RADIT
Raina mengangguk sambil tersenyum. Ketika mereka hendak beranjak pergi, mereka melihat keramaian di vila sebelah.
PARALEL CUT TO
95.EXT. VILLA – TERAS – MALAM
Terlihat sebuah ambulan yang terparkir di depan gerbang. Ada beberapa petugas medis yang masuk ke dalam sambil membawa tandu pasien. Tidak lama kemudian para petugas medis itu kembali keluar dengan tandu yang dibopongnya. Ada Reiner yang tidak sadarkan diri di atas tandu itu.
Raina melihatnya dengan sangat terkejut. Raina berlari menghampiri petugas medis yang memasukan Reiner ke dalam ambulan. Raina menghampiri Reva yang baru keluar dari dalam.
RAINA
(panik)
REVA
Reva beranjak pergi meninggalkan Raina yang bingung dengan mata berkaca-kaca. TERDENGAR SUARA mobil ambulan yang mulai melaju meninggalkan area villa.
CUT TO
96.EXT/INT. MOBIL – DALAM PERJALANAN – MALAM
Raina tampak panik dan gelisah. Sedangkan Radit menyetir dengan fokus sambil sesekali melirik ke Raina.
RADIT
RAINA
RADIT
Raina tampak tidak begitu menghiraukan Radit. Raina hanya fokus ke jalanan di depan. Melihat ambulan yang sudah melaju kencang.
RAINA
CUT TO
97.INT. RUMAH SAKIT – IGD – MALAM
Raina berlari sampai ke depan ruang IGD. Wajahnya tampak panik. Di belakangnya ada Radit yang mengikuti. Saat hendak masuk, Raina berpapasan dengan Reva.
RAINA
Reva hanya diam. Dia seperti ragu menjawab Raina.
REVA
Raina menghela napas lega.
RAINA
Raina berjalan melalui Reva ke dalam ruang IGD. Radit seperti ingin melarang, tapi ragu.
CUT TO
98.INT. RUMAH SAKIT – IGD – MALAM (CONT)
Kita melihat Reiner terbaring di ranjang pasien. Tangannya diinfus dan wajahnya tampak pucat. Raina masuk dan berdiri di sebelah Reiner yang perlahan membuka matanya.
REINER
(suara serak)
Mata Raina berkaca-kaca, tapi dia coba menahannya.
RAINA
Air mata Raina hampir menetes, tapi dia buru-buru menghapusnya sambil melihat ke arah lain.
REINER
Reiner tampak tidak suka dengan kehadiran Raina
RAINA
Reiner menatap Raina. Lalu Reva datang. Raina memandang Reva sambil mengepalkan tangannya. Matanya kembali memerah.
RAINA (CONT’D)
Raina keluar dari kamar IGD. Reva mendekat ke Reiner.
REVA
Reiner menggeleng.
REINER
Reva terkejut.
DISSOLVE TO
99.MONTAGE – VARIOUS LOCATION
A. Butik – Raina sedang fitting gaun. Wajahnya tampak tidak bersemangat. Sedangkan Radit yang melihatnya tampak tertegun dan terpesona.
B. Studio Foto – Raina dan Radit sedang melakukan foto pre wedding, tapi wajah Raina selalu kaku.
C. Toko Cincin – Radit tampak bersemangat memilih cincin pernikahan. Tidak dengan Raina yang terlihat biasa saja.
DISSOLVE TO
100.INT. RUMAH SAKIT – KAMAR RAWAT – MALAM
Kita melihat Reva masuk sambil membawa sebuah undangan. Reva menghampiri Reiner yang sedang terbaring di ranjang pasien. Kita tidak melihat wajah Reiner, tetapi hanya kedua tangannya yang menerima undangan dari Reva.
CU : Nama Raina dan Radit yang tertera di depan undangan.
Lalu kita bergerak dan fokus ke mata Reiner yang memerah dan berkaca-kaca.
DISSOLVE TO