Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
41.INT. RUMAH SAKIT – KANTIN – SIANG
Kita melihat suasana kantin yang tidak begitu ramai. Di salah satu meja sudah ada Raina dan Reiner yang duduk saling berhadapan. Mereka diam beberapa saat. Suasana di antara mereka tampak canggung, berbeda dari biasanya.
REINER
(ketus)
Raina mengerutkan dahinya karena bingung. Dia tampak tidak mengerti karena sikap Reiner yang dingin.
RAINA
Mata Reiner tampak memerah. Dia ragu untuk bicara lebih panjang.
REINER
RAINA
Reiner diam selama beberapa saat. Dia hanya memandangi wajah wajah Raina.
REINER
Raina membelalak. Matanya langsung memerah dan wajahnya bingung.
RAINA
REINER
Reiner berdiri dari kursi. Raina cepat-cepat menahan tangannya. Reiner memandangi tangannya yang dipegang Raina, lalu menepisnya dan pergi meninggalkan Raina.
CUT TO
42.EXT. RUMAH SAKIT – DEPAN KANTIN – SIANG (CONT)
Kita melihat Reiner keluar dari area kantin. Raina menyusul dari belakang dan menghadang jalannya Reiner. Dari arah luar terlihat Reva dan Radit yang tadinya sedang duduk menunggu, mereka berdiri memperhatikan Reiner dan Raina.
RAINA
Reiner melihat ke arah Reva.
RAINA (CONT’D)
(marah)
Mata Raina semakin memerah. Dia ingin menangis, tapi berusaha menahannya.
REINER
Reva dan Radit terkejut. Terutama Raina yang membelalak dan diam seperti patung.
CUT TO
43.INT. STUDIO – SIANG (FLASHBACK)
Kita melihat Raina sedang melakukan pemotretan dengan memakai beberapa gaun yang berbeda.
PHOTOGRAFER
Raina meninggalkan background foto dan berpindah ke belakang. Di sekitar studio ada cukup banyak kru yang bertugas. Termasuk beberapa model yang berpakaian seksi.
Raina terkejut ketika Reiner sudah menunggu di area belakang.
RAINA
Reiner menyerahkan botol air minum yang tutupnya sudah dibukakan ke Raina.
REINER
Raina terkikik geli, lalu meneguk air minum di tangannya. Setelah selesai, Reiner mengambil botol minum dari tangan Raina.
RAINA
Reiner terkekeh geli. Kemudian Reiner meletakan botol minum di belakangnya. Dari situ Reiner mengambil tangan Raina untuk digenggamnya. Reiner memposisikan Raina menghadap ke arahnya.
REINER
RAINA
(menggoda)
REINER
Raina mengecup bibir Reiner dengan cepat, sampai membuat Reiner terkejut dan langsung melihat ke sekitar.
REINER (CONT’D)
Reiner dan Raina tertawa kecil.
DISSOLVE TO
44.EXT/INT. MOBIL – DALAM PERJALANAN – SORE (PRESENT DAY)
Suasana di dalam mobil tampak hening. Radit fokus menyetir dan Raina hanya menatap jalanan dengan pandangan kosong. Matanya memerah dan berkaca-kaca. Raina mengingat ucapan Reiner di rumah sakit (Scene 42). Airmata Raina hampir jatuh, tapi buru-buru dia menyibaknya.
RAINA
RADIT
RAINA
RADIT
RAINA
Terjadi keributan karena Raina memegangi lengan Radit agar mau menuruti perkataannya. Radit hampir hilang kendali, tapi dia buru-buru membanting setir ke tepi jalan dan menghentikan mesin mobilnya.
Napas Raina tersengal-sengal karena emosinya. Sedangkan Radit tampak bingung harus berbuat apa.
CUT TO
45.EXT. PINGGIR JALAN – SORE (CONT)
ESTABLISH : JALAN RAYA YANG RAMAI
Kita melihat Raina berdiri di pinggir jembatan yang bisa melihat jalan raya di bawahnya. Wajahnya sangat sedih tapi dia tidak ada air mata sama sekali. Dari samping Radit datang membawa botol air minum dan membukakan tutupnya, lalu disodorkan ke Raina. Namun, Raina malah memandangi botol air minum di tangan Radit selama beberapa saat.
RADIT
Raina memandang Radit, lalu mengambil botol air minum di tangan cowok itu dan meneguknya.
RADIT (CONT’D)
RAINA
RADIT
Raina tertawa paksa.
RAINA
CUT TO
46.INT. RUMAH RAINA – DAPUR – PAGI (FLASHBACK)
Kita melihat seorang laki-laki sedang sibuk memasak di dapur. Wajahnya belum terlihat jelas. Hanya tangan dan punggung belakangnya yang terlihat. Dari sini terlihat anak tangga yang kemudian Raina turun dari lantai dua. Raina tampak baru bangun tidur karena masih mengenakan piyama tidur.
Laki-laki yang sedang memasak ini adalah Reiner. Dia tersenyum ke arah Raina.
REINER
Raina berjalan menghampiri Reiner.
RAINA
Reiner terkekeh geli. Dia masih sibuk dengan kegiatan masaknya.
REINER
Raina tampak bingung.
RAINA
REINER
Raina terkekeh.
CUT TO
47.EXT. VILLA – MALAM (PRESENT DAY)
Kita melihat Reiner berjalan ke arah pintu masuk. Di belakangnya Reva mengikuti, lalu menahan lengan Reiner sehingga dia berhenti dan berbalik.
REVA
Reiner hanya diam.
REVA (CONT’D)
REINER
REVA
REINER
Reiner berbalik dan pergi ke arah dalam. Meninggalkan Reva yang hanya terdiam dengan wajah cemas.
CUT TO
48.INT. RUMAH RAINA – RUANG TENGAH – MALAM
Kita melihat Rudi dan Rita sedang menunggu dengan cemas. Lalu Raina datang dari arah luar. Raina langsung berlalu begitu saja melewati kedua orang tuanya.
RITA
(berteriak)
Raina sama sekali tidak mempedulikan mamanya. Dia terus menaiki anak tangga menuju kamarnya. Rita dan Rudi hanya saling pandang dengan heran. Kemudian Radit datang dari arah luar. Rudi dan Rita berdiri menghampiri Radit.
RUDI
RADIT
Rita dan Rudi tampak terkejut, lalu saling pandang.
CUT TO
49.INT. RUMAH RAINA – KAMAR RAINA – MALAM (CONT)
Raina masuk ke kamarnya dengan tergesa-gesa. Dia membuang tasnya di atas kasur dan duduk di pinggir kasur dengan wajah kesal. Ucapan Reiner terus terngiang-ngiang di telinganya.
REINER (O.S)
Raina merebahkan tubuhnya di kasur dengan kaki yang masih menggantung di bawah kasur. Raina menatap langit-langit kamarnya dengan air mata yang menetes sekali. Kedua kalinya Raina menghapus airmata sambil mengubah posisinya menjadi duduk seperti semula.
Raina mengambil ponsel di tasnya dan mencoba menghubungi ponsel Reiner.
CUT TO
50.INT. VILLA – KAMAR REINER – MALAM
Kita melihat Reiner sedang duduk di kursi belajar sambil fokus pada layar laptopnya. Ponsel yang tergeletak di sebelah laptop pun berdering. Di layarnya ada nama ‘R’. Reiner hanya memandangi layar ponselnya saja. Beberapa kali ponsel itu berdering, sampai akhirnya Reiner menolak panggilan dan mematikan ponselnya.
REINER (V.O)
CUT TO