Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
nice to meet you! Bye..
Suka
Favorit
Bagikan
9. 9

INT. RUMAH NADIA - TELEPON - NIGHT

Terdengar telepon berbunyi dan Nadia mengangkat telepon.

RICKY

(over phone)

Nad, maaf banget nih, kita ganti

hari minggu aja ya beli cincinnya.

Ibu tadi kepeleset, kakinya keseleo, jadi...

NADIA (MUDA)

Iya ngak apa, yang penting ibu

sehat dulu. Kita kan masih punya

waktu.

INT. KAMAR NADIA - KOMPUTER - NIGHT

Nadia duduk di depan komputer dan memeriksa email yang masuk dan membalas email yang masuk satu per satu.

Nadia membaca email dari ayah.

NADIA (MUDA)

Maaf, tapi ayah baru bisa pulang 1

minggu sebelum kamu nikah.

Nadia membalas email dari ayah sambil tersenyum.

NADIA (MUDA)

Ngak apa-apa kok yah, yang penting

ayah bisa hadir ke acara pernikahan

Nadia. Sent.

Nadia melanjutkan membaca email yang masuk dan membalas satu per satu.

Terlihat wajah Nadia tegang setelah membaca email dari Aldo(adik Nando).

ALDO (O.S.)

Hi kak Nadia, aku adiknya Nando.

Kita belum pernah ketemu

sebelumnya, tapi aku pernah melihat

kakak di depan rumah....

Terlihat di layar komputer Aldo mengirim email 3 hari yang lalu.

Nadia mengklik tanda "back" dan wajahnya terlihat binggung dan kesal.

NADIA (MUDA)

Siapa sih yang bercanda kayak gini?

Terdengar komputer Nadia benbunyi tanda ada email yang masuk.

Nadia mengklik masuk ke halaman inbox email. Terlihat nama Nando di inbox email Nadia.

Nadia terlihat pucat dan matanya berkaca-kaca sambil menatap layar komputer. Nadia terlihat seperti patung sambil memegang cincin yang di kalungkan.

Cut to :

INT. PESAWAT - DAY

Terlihat pramugari sedang menjelaskan cara memasang seat belt kepada penumpang.

Terlihat Nadia duduk di bagian jendela pesawat memegang cincin yang di kalungkan dan terlihat sangat cemas.

ALDO (O.S)

Melihat tidak ada balasan dari

kakak, aku memutuskan untuk

meminjam email kak Nando..... Aku

harap kakak bisa datang..

INT. RUMAH SAKIT - BALI - DAY

Aldo sedang duduk di luar ruangan ICU. Suasana di rumah sakit tampak tenang dan tampak beberapa suster yang berlalu lalang.

Terlihat Nadia dengan wajah sembab sedang binggung mencari ruangan Nando.

Aldo yang melihat Nadia, langsung menghampirinya.

ALDO

Kak Nadia kan?

Nadia terlihat binggung sambil menatap Aldo. Aldo melihat Nadia dan tersenyum.

ALDO (CONT'D)

Aku Aldo, adiknya kak Nando. (jeda)

kakak pasti capek karena

penerbangan jauh.

NADIA (MUDA)

Kak Nando..

INT. RUMAH SAKIT BALI - RUANG ICU - DAY

Nadia perlahan masuk sambil beberapa kali menarik nafas dalam-dalam karena gugup. Nadia terus memegang cincin yang di kalungkan.

INT. RUMAH SAKIT BALI - LORONG - DAY

Aldo duduk di depan ruangan ICU sambil mengepalkan tangan

dan terlihat gugup sambil melihat pintu kamar ICU Nando dari

luar.

Tiba-tiba terdengar suara orang jatuh di dalam ruang ICU Nando.

Aldo dengan raut wajah kaget langsung menerobos masuk ke kamar ICU Nando.

Cut to :

INT. RUMAH SAKIT BALI - RANJANG NADIA - DAY

Nadia yang sedang berbaring di atas ranjang perlahan membuka mata.

Aldo duduk di sebalah ranjang Nadia dan terlihat cemas sambil mengigit jari.

ALDO

Kakak uda sadar?

NADIA (MUDA)

Ternyata bukan mimpi.

Nadia duduk di ranjang dan mulai meneteskan air mata.

Aldo hanya terdiam sambil memandang Nadia tanpa tau harus berbuat apa.

INT. RUMAH SAKIT BALI - LORONG - NIGHT

Nadia dan Aldo terlihat canggung dan duduk bersebelahan sambil ngobrol.

ALDO

Kecelakaan di Singapore memang

benar adanya. Kak Nando juga sempat

tak sadarkan diri beberapa minggu.

Tapi setelah kak Nando sadar...

INT. RUMAH SAKIT SINGAPORE - FLASHBACK - DAY

Terlihat Nando yang terbaring di ranjang tak sadarkan diri dengan keadaan memakai gips di leher dan di kaki. Terlihat beberapa luka kecil di bagian tulang pipi.

Terlihat Nando menggerakkan jari tangannya dan perlahan membuka mata.

Budiyanto(papa Nando) memegang tangan Nando sambil terlihat sedih bercampur senang melihat Nando sadar.

INT. RUMAH NANDO - FLASHBACK - DAY

Mawar(mama Nando) berdiri di depan telepon sambil menangis dan tersenyum.

Terlihat Stacia yang seang duduk di ruang tamu melihat Mawar dengan ekspresi serius.

STACIA

Kak Nando uda sadar tante?

MAWAR

Iya, tapi kata dokter kondisinya

belum stabil dan masih harus di

rawat.. (terlihat cemas)

STACIA

Untuk masalah pengobatan, aku rasa

papa bisa bantu. (jeda) Tapi tante

tau sendiri kalau papa selalu bantu

dengan syarat.(jeda) Syaratnya ngak

akan susah kok kalau aku yang

minta. (tersenyum)

INT. RUMAH SAKIT BALI - LORONG - NIGHT

Nadia duduk sendirian di luar kamar ICU Nando.

Terlihat Aldo mendekati Nadia.

ALDO

Jam kunjungnya cuma sampai jam 8

malam. Kakak hari ini tidur dimana?

Biar aku antar.

NADIA (MUDA)

mmm.. Aku masih mau disini.

ALDO

Jam kunjungnya besok akan di buka

lagi jam 10 pagi.

Nadia hanya menatap Aldo dan tersenyum tipis dengan wajah murung, mata sembab dan kurang berenergi.

ALDO (CONT'D)

Kakak juga belum makan kan?

Aldo mengeluarkan roti ayam dan air mineral dari tasnya dan ia taruh di samping kursi tempat Nadia duduk.

ALDO (CONT'D)

Aku pergi dulu kak. Ingat di makan.

Aldo pergi meinggalkan Nadia.

Nadia masih tetap duduk di luar kamar ICU Nando sambil memegang cincin yang di kalungkannya sambil melihat ke arah pintu kamar ICU Nando.

INT. RUMAH NADIA - NIGHT

Fitri(ibunda Nadia) terlihat panik dan mondar-mandir di dalam rumah.

Terlihat Ricky yang sedang menutup telepon.

FITRI

Gimana? Apa kata Dea?

Ricky menggeleng kepala ke Fitri dan terlihat cemas.

Terlihat Fitri yang mulai menangis karena tidak ada kabar dari Nadia.

Cut to :

INT. RUMAH SAKIT BALI - LORONG - DAY

Mawar(mama Nando) berjalan menuju kamar ICU Nando, tapi tiba-tiba saja langkah Mawar terhenti ketika melihat Nadia yang sedang memegang baskom berisi air masuk ke kamar ICU Nando.

Mawar terlihat bersembunyi dari Nadia.

INT. RUMAH SAKIT BALI - RUANG ICU - DAY

Terlihat Nadia sedang memeras handuk kecil yang akan di gunakan untuk membasuh Nando.

Nadia terlihat muram dan sesekali mengerutkan kening menahan tangis melihat kondisi Nando yang terbaring di ranjang.

EXT. RUMAH STACIA BALI - FLASHBACK - DAY

Terlihat Stacia sedang berbicara dengan asisten rumah tangga dengan ekspresi yang sangat galak.

Terlihat 2 asisten rumah tangga yang menundukkan kepala mereka saat Stacia bicara di hadapan mereka.

STACIA

Tanpa izin aku, kak Nando ngak bole

kemana-mana. Dan ingat, selalu

awasi adik kak Nando. Selalu

periksa barang bawaan yang dia

bawa. Aku takut dia bakalan jadi

pengaruh buruk buat kak Nando.

INT. RUMAH STACIA BALI - KAMAR NANDO - FLASHBACK - DAY

Nando duduk di atas kursi roda dan terlihat masih memiliki bekas luka akibat kecelakaan di singapore.

Stacia masuk ke dalam kamar Nando sambil membawa sepiring nasi, dan kemudian membujuk Nando untuk makan.

STACIA

Kakak harus makan. Kalau mogok

makan seperti ini gimana mau

sembuh? Kalau ngak makan gimana ada

tenaga buat latihan jalan.

NANDO

Aku ngak mogok makan. Hanya ngak

nafsu makan aja. Nanti kalau aku

lapar aku makan.

Stacia meletakkan sepiring nasi yang ia pegang ke meja belajar yang ada di dalam kamar.

NANDO

Aku mau balik ke jakarta.

Raut wajah Stacia terlihat kesal dan ia mendekati Nando dengan sedikit tersenyum.

STACIA

Kakak lupa kalau rumah kakak yang

di jakarta uda mau di jual? Isi

dalam rumah itu uda hampir kosong.

Kalau emang kakak kangen dengan om

dan tante, aku bisa minta mereka

untuk percepat kedatangan ke bali.

NANDO

Bukan itu. Aku hanya merasa ada

sesuatu yang penting di jakarta.

Tapi aku ngak ingat apa.

STACIA

Kakak pasti sedih karena kita gagal

nikah, iya kan?

Stacia duduk di sebelah Nando dan mengenggam tangan Nando sambil menunjukkan cincin yang iya pakai di jari manisnya.

STACIA

Aku yakin sesuatu yang penting itu,

kita kan maksud kakak?

Nando memandang cincin yang Stacia pakai dengan ekspresi yang sangat serius sambil mengerutkan kening.

INT. RUMAH SAKIT BALI - LORONG – DAY

Terlihat Nadia keluar dari ruang ICU Nando. Mawar(mama Nando) duduk di depan kamar ICU Nando.

Mawar yang tidak terlihat oleh Nadia, memanggil Nadia dengan suara pelan dan sedikit gugup.

MAWAR

Nadia..

Nadia menoleh ke arah Mawar setelah mendengar namanya di panggil.

MAWAR (CONT'D)

Ini tante. Mama nya Nando, ingat

kan?

Nadia hanya diam sambil menatap Mawar dan akhirnya memberi salam.

NADIA (MUDA)

Selamat pagi..

Nadia yang sudah menyapa Mawar langsung berbalik dan berencana pergi dengan ekspresi yang tidak ramah.

MAWAR

Maaf..

Nadia kembali melihat Mawar dengan wajah yang marah bercampur sedih. Mata Nadia mulai berkaca-kaca.

MAWAR (CONT'D)

Maaf karena tante tidak jujur.

(jeda) Tante yakin kamu pasti

marah sama tante.

NADIA (MUDA)

Aku yakin setiap orang tua

menginginkan yang terbaik untuk

anaknya, dan setiap perbuatan

pasti ada alasannya. (jeda)

dan aku juga ngak akan tanya

alasannya ke tante.

Mawar dan Nadia terlihat sama-sama meneteskan air mata.

MAWAR

Kamu boleh marah sama tante.

Tante akan terima...

NADIA (MUDA)

Kesedihan tante sekarang (menyela

perkataan Mawar) uda pernah aku

alami 5 tahun lalu. Aku tau gimana

sakitnya.(jeda) aku ingin marah,

tapi tidak di hadapan kak Nando.

Dan orang yang lebih pantas

menerima kata maaf bukan aku, tapi

kak Nando. Apa pun alasan tante,

mengurung anak sendiri selama 5

tahun adalah kejahatan.

INT. RUMAH NADIA - TELEPON - DAY

Terlihat Ricky yang sedang menutup telepon.

Ricky dan Fitri(ibunda Nadia) saling bertatapan, dan Ricky menganggukan kepala ke Fitri.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar