Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. PERPUSTAKAAN - LORONG BUKU - DAY
Dea, Risma, Agus, Babang dan Yudi bersembunyi di lorong rak buku sambil menatap Nadia yang membaca buku seperti biasanya.
Dea, Risma, Agus dan Babang yang menatap Yudi dan meminta tolong padanya.
YUDI
Kenapa gw sih?
DEA
Tolong dong Yud. Kita semua
penasaran dengan kelanjutan Ricky
dan Nadia.
YUDI
Emang kemaren ada kejadian apa sih?
Gw harus kerja nih.
AGUS
Emang akuntansi loe uda jago Yud?
Loe harusnya banyak-banyak belajar
sama Nadia.
YUDI
Lah, masalahnya pertanyaan yang
kalian minta gw tanya ke Nadia ngak
ada hubungannya dengan soal akuntansi.
DEA
Bawel banget sih loe...
INT. PERPUSTAKAAN - DAY
Ricky menghampiri Nadia dan memberikan sebuah roti.
Dea dan teman-teman yang masih bersembunyi melihat dengan sangat exicted dari kejauhan.
Nadia melihat Ricky dengan tanpa ekspresi.
RICKY
Jangan salah paham. Bunda yang
minta aku kasih ke kamu.
NADIA (MUDA)
Bunda?
RICKY
Iya, bunda kamu. Kalau mau tau
cerita selengkapnya sih tanya
bunda langsung. Intinya bunda minta
aku buat beliin dan anterin makanan
buat kamu. (jeda) satu lagi pesan bunda..
Ricky tiba-tiba mengelus kepala Nadia.
RICKY
Ingat makan yang teratur, belajar
memang penting, tapi ngak bole
lupa makan.
Nadia terkejut dan mengelakkan kepalanya yang di elus oleh Ricky.
INT. PERPUSTAKAAN - LORONG BUKU – DAY
Dea dan teman-teman yang masih bersembunyi melihat dengan sangat exicted. Mereka kaget tapi sangat senang melihat Ricky yang sangat berani mengelus kepala Nadia.
AGUS
Ini baru teman gw.
YUDI
Sebenarnya ini ada apa sih?
Cut back to :
INT. PERPUSTAKAAN - DAY
NADIA (MUDA)
Apaan sih?
RICKY
Shuu.. Di perpustakaan ngak bole
jerit-jerit. Intinya aku hanya
lakuin apa yang bunda katakan.
Tugas aku selesai.
Nadia kelihatan sangat kesal dengan tingkah Ricky. Ricky meninggalkan Nadia dengan senyum nakal.
INT. RUMAH NADIA - NIGHT
Terlihat Fitri (ibunda Nadia) sedang mempersiapkan makan malam di dapur.
Nadia masuk ke dalam rumah dan menyapa bunda.
NADIA (MUDA)
Bun, aku pulang.
FITRI
Mandi dulu sana, habis mandi kita
makan ya.
NADIA (MUDA)
Bun..
FITRI
Apa?
NADIA (MUDA)
Bunda ada ketemu Ricky?
FITRI
Ada, beberapa hari lalu pas bunda
mau telepon ayah, bunda papasan
dengan Ricky di Wartel (warung telkom).
EXT. WARTEL - FLASHBACK - DAY
Fitri (ibunda Nadia) tersenyum melihat Ricky yang sedang nongkrong di warung di dekat Wartel (warung telkom). Fitri melambaikan tangan ke Ricky sambil tersenyum lebar.
Bunda memberikan Ricky rp.500,- dan meminta bantuannya.
FITRI
Bunda mau minta tolong sama kamu.
RICKY
Ini uang apa bunda?
Cut back to :
INT. RUMAH NADIA - NIGHT
FITRI
Bunda pinjemin uang rp.500,- ke Ricky.
NADIA (MUDA)
Terus?
FITRI
Bunda minta Ricky untuk beliin
makan setiap hari untuk kamu. Untuk
ganti uang rp.500,-.
NADIA (MUDA)
Kenapa sih bunda lakuin ini ke aku?
FITRI
Apanya?
NADIA (MUDA)
Kalau dia yang ngutang ke bunda,
kenapa utangnya harus balikin ke
aku. Harusnya kan ke bunda langsung.
FITRI
Kan kamu satu kampus dengan Ricky.
Lagian kasian kalau tiap kali mau
nyicil utang harus antar ke rumah.
Dari kampus kamu ke rumah kita kan
lumayan jaraknya.
NADIA
Emang harus nyicil berapa kali?
FITRI
Kalau itu tergantung Ricky.
Tergantung apa yang dia beli
buat kamu. Hari ini dia beli apa?
NADIA (MUDA)
Bunda... (kesal)
INT. PERPUSTAKAAN - DAY
Nadia sedang mengajari Yudi pelajaran akuntansi, mereka duduk bersebelahan.
Ricky datang mengahampiri Nadia dan meletakkan roti ayam di meja tempat Nadia duduk terus bergegas pergi.
Nadia memanggil Ricky dengan suara pelan.
NADIA (MUDA)
Ricky..
Ricky yang mendengar namanya di panggil langsung mendekati
Nadia.
Yudi yang duduk di sebelah Nadia berwajah binggung melihat kedua temannya.
RICKY
Ini untuk lunasi utang ke bunda,
jangan lupa di makan.
NADIA (MUDA)
Aku hanya mau nanya harga
roti nya berapaan.
RICKY
Rp.50,-
NADIA (MUDA)
Berarti kamu harus beliin aku roti
selama 10 kali dong.
RICKY
Ya mau gimana lagi. Kalau kamu mau
roti dengan rasa lain, aku bisa kok
beliin. Tapi roti ayam ini uda yang
paling mahal di toko roti seberang kampus.
NADIA (MUDA)
Ya udah beli yang ini aja kalau
gitu, biar cepat lunas.
Ricky hanya tesenyum melihat ekspresi Nadia yang terlihat kesal dan tak tau harus berkata apa.
Yudi masih terlihat kebinggungan melihat tingkah kedua teman mereka.
Cut to :
INT. PERPUSTAKAAN - DAY
Ricky menaruh roti ayam di meja Nadia dan kali ini dia meninggalkan note di roti yang bertuliskan "jangan lupa makan, nanti rotinya nangis".
Nadia tersenyum membaca note yang ada di roti.
Fade in :
INT. PERPUSTAKAAN - DAY
Ricky menaruh roti ayam di meja Nadia. Kali ini dia juga meninggalkan note yang bertuliskan "coba tebak kenapa aku di panggil roti ayam? Ya karena aku di isi dengan daging ayam. Kalau isi serikaya namaku roti serikaya."
Nadia lagi-lagi tersenyum membaca note yang ada di roti.
INT. PERPUSTAKAAN - LORONG BUKU - DAY
Ricky, Agus, Dea dan Risma bersembunyi di lorong buku yang terletak tidak begitu jauh dari meja yang di duduki Nadia.
DEA
Senyum itu uda lama banget ngak
kita lihat, iya ngak Ris?
RISMA
Iya nih.
DEA
Bole juga loe.
Dea dan Risma melihat Ricky sambil tersenyum.
Cut to :
INT. PERPUSTAKAAN - DAY
Ricky menaruh roti ayam di meja Nadia dan bergegas pergi setelahnya.
Nadia yang melihat Ricky pergi langsung bergegas mengambil roti dan membaca note yang tertempel di roti.
RICKY (O.S.)
"ramalan cuaca tv rumah aku bilang
kalau sore ini bakalan hujan.
Pulanglah sebelum hujan."
EXT. KAMPUS - SORE
Hujan mulai turun rintik-rintik kecil.
Nadia berdiri di depan gerbang kampus sambil mencari ojek. Tiba-tiba Ricky mendekati Nadia dengan motornya.
RICKY
Kan uda aku kabari bakalan hujan,
kenapa sore gini baru pulang. Mau
aku antar ngak?
NADIA (MUDA)
Ngak usah. Aku lagi nunggu ojek.
RICKY
Kalau uda mulai gerimis gini mah,
ojek uda ngak bakalan ada. Gimana
mau aku antar ngak?
Nadia hanya memandang Ricky dengan ragu dan bimbang.
RICKY (CONT'D)
Sebenarnya aku ngak enak sih kalau
minta bayaran untuk antar pulang.
Apalagi aku yang nawarin.
Kalau kamu ikut aku pulang,
ini bakalan aku kurangi dari
utang aku ke bunda.
NADIA (MUDA)
Berapa?
RICKY
Seperti yang aku bilang tadi.
Aku mah ngak enak kalau terima
bayaran. (jeda) rp.50,- aja ya.
NADIA (MUDA)
Harusnya lebih mahal.
RICKY
Kalau lebih mahal dari itu mah aku ngak
mau. Nanti aku dianggap apa sama bunda.
EXT. JALANAN JAKARTA - SORE
Ricky membonceng Nadia dengan motornya. Tampak Nadia memegang jaket Ricky dengan erat.
Ricky terus tersenyum di sepanjang perjalanan sambil sesekali melirik Nadia dari kaca spion.
INT. PERPUSTAKAAN - DAY
Ricky menaruh roti ayam di meja Nadia dan bergegas pergi.
Nadia membaca note yang ada di roti yang bertuliskan
RICKY (O.S.)
"anak ayam petok-petok, papa ayam
kukuruyuk, mama ayam?"
Terlihat Nadia tertawa kecil sambil membaca note yang ada di roti.
Cut to :
INT. PERPUSTAKAAN - DAY
Ricky menaruh roti ayam lagi di meja Nadia seperti biasanya dan langsung bergegas pergi.
Nadia yang melihat Ricky bergegas pergi langsung memanggilnya dengan suara pelan.
NADIA (MUDA)
Ricky..
RICKY
Oh iya, utang aku sisa rp.150,-
NADIA (MUDA)
Bukan itu yang mau aku tanya.
RICKY
Terus?
NADIA (MUDA)
Besok-besok beliin roti coklat ya.
Aku bosen makan roti ayam mulu.
Terus bisa ngak sih note nya
jangan yang aneh-aneh gini?
RICKY
Masa note seperti ini di bilang aneh
sih. Ngak kreatif banget cara mikirnya.
Nadia dan Ricky tampak berbincang dengan senang sampai suara mereka agak melengking.
Orang-orang yang berada di dekat mereka menyerukan "sshh.." meminta mereka untuk tenang karena ada di dalam perpustakaan.
Ricky dan Nadia yang mendengar seruan "sshh.." tertawa tanpa suara berbarengan karena merasa malu dengan orang sekitar yang sedang belajar.
EXT. PERPUSTAKAAN – DAY
Terlihat Roti coklat sudah terletak di meja tempat biasa Nadia duduk. Nadia membaca note yang di tempelkan di roti yang bertuliskan..
RICKY (O.S.)
"karena note yang aku tulis sebelumnya
di anggap aneh, aku tulis yang ngak
di anggap aneh deh hari ini.
Semangat skripsinya, aku pasti
bakalan kangen kirimin kamu roti
setelah kamu lulus nanti".
Wajah Nadia datar setelah membaca note yang ada di roti.
Cut to :
INT. PERPUSTAKAAN - DAY
Terlihat Roti coklat sudah terletak di meja tempat biasa Nadia duduk.
Nadia melihat ke arah kiri dan kanan mencari keberadaan Ricky, tapi dia tak melihat sosok Ricky.
Nadia membaca note yang tertempel di roti
NADIA (MUDA)
"kamu tau kan kalau harga roti
coklat lebih murah? Tandanya aku
harus nyicil lebih dari 10 kali".
Di bagian kanan bawah note yang tertempel di roti ada bertuliskan lihat ke bagian belakang kertas.
Nadia membalik kertas note dan ada tulisan yang bertuliskan
RICKY (O.S.)
"Aku mungkin terlalu serakah. Aku
mungkin terlalu tergesa-gesa.
Menyukaimu walau tahu kau sudah ada
yang punya adalah sebuah kesalahan
yang terlalu benar untukku.
Pantaskah aku bahagia setelah
melihatmu tidak bersamanya lagi?
Tidak! Tidak! Senyum manis yang
selalu ku lihat dari kejauhan hanya
tersisa kepedihan. Akankah ku lihat
senyuman itu lagi? Sanggupkah aku
menggantikannya? Seperti benang dan
jarum yang menambal baju yang
berlubang agar bisa di pakai
kembali. Bisakah aku menjadi benang
dan jarum yang menyulam senyum
itu kembali?"
Ekspresi wajah Nadia sedih sambil memegang cincin pemberian Nando yang selalu di kalungkannya dengan erat.
Cut to :
INT. PERPUSTAKAAN - DAY
Ricky yang sedang memegang roti coklat melihat ke keseliling mencari Nadia yang sangat tidak biasanya tidak berada di perpustakaan.
Wajah Ricky terlihat sedih dan merasa bersalah atas apa yang sudah di tulisnya di note kemarin.
INT. CAFE - DAY
Nadia, Dea dan Risma duduk bersama sambil makan. Dea melihat skripsinya yang belum di setujui dosen pembimbing.
DEA
Dosen pembimbing loe bilang apa Nad
soal judul skripsi loe? Uda
keterima judulnya?
NADIA (MUDA)
Udah beres. gw cuma nunggu sidang
doang. (sambil minum)
RISMA
Kalau Nadia mah ngak di ragukan
lagi. (jeda) ngomong-ngomong Nad,
makasih banget uda buat janji kita
buat wisuda bareng terwujud. Gw
bangga banget sama loe, Nad.
Risma yang duduk di sebelah Nadia memeluknya dengan erat dan bahagia. Nadia juga membalas pelukan Risma dengan senyum.
Tiba-tiba Ricky, Agus dan Babang berdiri di samping meja tempat Nadia, Dea dan Risma duduk.
Nadia yang awalnya tersenyum sambil memeluk Risma berubah menjadi murung.
Dea menyambut Ricky dan teman-teman.
Terlihat Ricky menatap Nadia dengan perasaan bersalah.
DEA
Sini duduk -duduk, kok malah diri
aja sih.
Nadia tiba-tiba berdiri dan berpamitan.
NADIA (MUDA)
Maaf tapi gw harus balik ke perpus,
gw lupa ada barang ketinggalan.
DEA
Nad, Nadia..
Ricky yang melihat Nadia meninggalkan cafe mengejarnya dari belakang.
Dea, Risma, Agung dan Babang terlihat cemas melihat Nadia dan Ricky yang pergi.
EXT. CAFE - DAY
Ricky mengejar Nadia yang masih berada di dekat parkiran motor dan memegang lengannya sambil memanggil nama Nadia dengan keras.
RICKY
Nad.. Maaf kalau note yang aku
tulis ke kamu buat kamu marah.
Cut back to :
INT. CAFE - DAY
Dea, Risma, Agus dan Babang mengintip Nadia dan Ricky dari jendela cafe.
DEA
Note apa?
AGUS
Gw juga ngak tau.
EXT. CAFE - DAY
Terlihat Ricky dan Nadia berdiri berhadap-hadapan di dekat parkiran motor cafe.
NADIA (MUDA)
Note apa? Aku ngak baca note
apa-apa dari kamu.
RICKY
Nad, aku mohon maafin aku..
NADIA (MUDA)
Aku ngak ngerti dengan apa yang
kamu bilang sekarang.
RICKY
Aku yakin kamu udah baca. Kalau
ngak kenapa kamu berubah dalam
waktu sehari.
Nadia menghembuskan nafas dan berjalan pergi tapi langkahnya terhenti kembali setelah mendengar perkataan Ricky.
RICKY (CONT’D)
Apa ngak ada kesempatan isi hati
kamu yang udah kosong? aku hanya
perlu sedikit ruang dari kamu. Aku
uda suka kamu selama 3 tahun.
(jeda)dan orang itu juga uda pergi
hampir 2 tahun. Tak bisakah aku...
Nadia menoleh melihat Ricky dan meyela perkataan Ricky.
NADIA (MUDA)
Hati aku ngak pernah kosong.
Nadia pergi meninggalkan Ricky sambil memegang cincin yang di kalungkan.
Ricky terlihat sedih dan kecewa dan hanya berdiri dan tak berbuat apa-apa.
Cut back to :
INT. CAFE - DAY
Dea, Risma, Agus dan Babang terlihat saling berpandangan dan terkejut setelah mendegar percakapan Nadia dan Ricky.
INT. RUMAH NADIA - DAY
Terlihat Fitri(ibunda Nadia) sedang menyapu lantai. Nadia yang baru pulang langsung masuk ke rumah sambil menyapa Fitri.
NADIA (MUDA)
Bun, aku pulang.
Fitri(ibunda Nadia) melihat ke arah jam dan terheran-heran melihat Nadia yang pulang cepat.
FITRI
Tumben anak bunda uda pulang. Hari
ini ngak belajar?
NADIA (MUDA)
Aku cuma nunggu sidang kok Bun. Dan
sekarang aku bakalan lebih banyak
dirumah. (tersenyum)
INT. RUMAH NADIA - NIGHT
Terdengar telepon berbunyi dan Nadia yang sedang nonton tv di ruang tengah berdiri dan mengangkat telepon.
NADIA (MUDA)
Tadi gw memang ada barang yang
ketinggalan di perpus, maaf ya
De.., tiba-tiba pergi. (jeda) ya
udah, ketemu di hari sidang ya.