Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. KAMPUS - DAY
Nadia dan Risma duduk dan makan siomay bareng pas di seberang gerbang masuk kampus.
Cut to :
Di kejauhan tampak Nando berjalan menuju gerbang kampus sambil melambaikan tangan ke arah Nadia .
INT. MOBIL STACIA - DAY
Stacia(17) yang duduk di kursi belakang mobil melihat Nando dari kejauhan dan meminta supir untuk memencet klason.
Nando kaget dan menoleh ke arah mobil.
Stacia membuka jendela mobil dan menyapa Nando.
STACIA
Kak Nando..
NANDO
Eeh, Stacia. Uda pulang sekolah?
STACIA
Uda kak. Kakak uda kuliahnya? Mau
aku antarin pulang?
NANDO
Ooh, thanks, but, kakak masih ada
janji sama teman.
STACIA
Ooo.. (kelihatan kecewa)
NANDO
Kamu hati-hati ya di jalan.
(melihat ke arah supir) pak Udin,
hati-hati ya antar Stacia pulang.
PAK UDIN
Iya den.
STACIA
Kakak juga hati-hati ya pulangnya,
jangan kemalaman, nanti sakit.
Nando tersenyum manis ke arah Stacia.
Stacia menutup kaca mobil dan melirik ke arah Nando yang sedang berjalan menghampiri Nadia.
Cut back to :
EXT. KAMPUS - DAY
Dari sisi lain, ada Nadia dan Risma yang memandangi Nando. Mereka pun menghampiri Nando.
NADIA (MUDA)
Siapa?
NANDO
Anak teman mama.
NADIA (MUDA)
Ooo.. Uda selesai ketemu dosennya?
NANDO
Uda. Pulang bareng yuk.
Fade in :
EXT. TROTOAR - SORE
Nadia dan Nando berjalan bersama dan berbincang. Terlihat matahari sore terbenam dengan indahnya.
NANDO
Nad..
NADIA (MUDA)
(memandangi Nando sambil tersenyum) hmm?
NANDO
Benter lagi aku uda mau lulus.
Tandanya, kita bakalan jarang
ketemu dong.
NADIA (MUDA)
Emang siapa yang bilang? Setelah
kak Nando lulus nanti, kak Nando
harus antarin aku ke kampus tiap
hari. (senyum nakal)
NANDO
Okay, tanpa di suruh juga aku pasti
lakuin kok. (jeda) tapi Nad, kakak
mau nanya sesuatu ke kamu. Lebih ke
nanya pendapat sih. (kelihatan ragu-ragu)
NADIA (MUDA)
apa?
Nando mengengam tangan Nadia sambil berjalan maju tapi kelihatan gugup.
NANDO
Mau nanya pendapat kamu tentang
gimana.., jikalau kakak dapat
kerjaan di luar negeri.
NADIA (MUDA)
Emang kakak ada rencana kerja di
luar negeri?
NANDO
Jadi tadi itu kakak ke kampus
karena dosen kakak, pak Darto,
nawarin proposal beasiswa S2.
NADIA (MUDA)
Terus?
NANDO
Terus ya kakak binggung aja.
NADIA (MUDA)
Binggung kenapa? Bukannya itu kabar
bagus? Beasiswa S2 loh..
NANDO
Pak Darto bukan hanya nawarin
proposal S2 doang, tapi juga
nunjukin proposal perusahaan asing
yang lagi cari translator bahasa
inggris ke bahasa indonesia.
NADIA (MUDA)
Jadi intinya kakak ragu mau pilih
yang mana.
Langkah Nando dan Nadia terhenti. Nadia menatap Nando hangat dan Nadia mengengam tangan Nando dengan kuat.
NADIA (MUDA)
Aku baru kali ini loh liat kakak
ragu sampai keningnya berkerut.
(jeda) ternyata wajah pacar aku
juga bisa jelek (tersenyum nakal).
NANDO
Kamu ini. (tertawa)
NADIA (MUDA)
Kata bunda, jangan pernah bimbang
mengambil keputusan apa pun.
Apalagi itu keputusan yang bagus.
Jadi ibarat kata..,(jeda) cari
pasangan. Ketika kita sudah suka
dengan seseorang, kita harus
berusaha mendekati orang tersebut
dan mengungkapkan perasaan kita.
Kalau kita ngak pernah ungkapkan,
kita ngak akan pernah tau kita
bakalan di tolak atau di terima.
(jeda) keknya contoh yang aku
kurang nyambung dengan situasi kakak.
Nando yang melihat Nadia dengan tulus hanya tersenyum melihat tingkah laku Nadia.
NADIA (MUDA)(CONT'D)
Intinya, kakak ngak boleh ragu.
Karena kesempatan mungkin ngak datang 2 kali.
NANDO
Dan intinya sekarang kakak sangat
bersyukur karena sudah berani
dekatin kamu dulu.
NADIA (MUDA)
Kok jadi bahas kita?
NANDO
Yang mulai duluan kan kamu. Kamu
yang pakai contoh tentang pasangan.
Nadia hanya mempelototi Nando. Nando hanya tersenyum karena berhasil menjahili Nadia.
Terlihat Nando dan Nadia berjalan kembali sambil bergandengan tangan.
Fade out :
EXT. RUMAH NADIA - NIGHT
Nadia dan Nando berdiri di depan pagar rumah Nadia sambil bergandengan tangan.
NADIA (MUDA)
Mau masuk ngak?
NANDO
Titip salam aja deh buat bunda.
Lain kali aku datang lagi buat nyapa.
Nadia membuka pagar rumah dan masuk ke area teras rumah. Nadia dan Nando sama-sama melambaikan tangan satu sama lain.
Terlihat Nando mulai berjalan meninggalkan rumah Nadia. Nadia tiba-tiba memanggil Nando.
NADIA (MUDA)
Kak Nando.
Nando yang mendengar namanya di panggil pun menoleh ke arah Nadia.
NADIA (MUDA)(CONT'D)
Ingat pejamkan mata dan pikirkan
dengan baik. Aku yakin kakak pasti
akan dapat jawaban yang kakak inginkan.
Nando menganguk sambil tersenyum setelah mendengar perkataan Nadia dan melambaikan tangan kembali sambil pergi menjauh.
INT. PERPUSTAKAAN - DAY
Nando sedang duduk membaca buku di perpustakaan dengan wajah yang serius.
Nadia meletakan roti ayam dan air mineral yang telah di tempeli kata-kata semangat di meja yang Nando duduki.
Mereka saling bertatapan dan tersenyum satu sama lain.
Cut to :
EXT. KAMPUS - HARI SIDANG NANDO - DAY
Nadia yang di temani Risma berdiri gugup di depan ruangan kelas.
Nando keluar dari dalam kelas dan memberikan dua jempol sambil tersenyum untuk Nadia. Nadia dan Nando tertawa bahagia bersama.
Cut to :
EXT. KAMPUS - HARI WISUDA NANDO - DAY
Terlihat banyak sekali mahasiswa yang memakai pakaian wisuda. Ada yang memegang bunga, ada yang berbincang dengan teman dan keluarga, ada pula yang menangis bahagia.
Dari kejauhan Ricky berjalan menuju ke seorang wanita yang memakai pakaian wisuda.
RICKY
Selamat..!
WANITA 1
Hadiahnya? (menjulurkan tangan)
RICKY
Ini. (menunjuk diri sendiri)
WANITA 1
Pelit loh. (tertawa)
RICKY
Selamat ya! Akhirnya aku udah ngak
perlu liat wajah kakak lagi di
kampus (tersenyum nakal)
WANITA 1
Segitu ngak suka nya loe sama gw?
RICKY
Kalau aku ngak suka mah, aku uda
pasti ngak datang. (jeda) Hadiah
kelulusannya uda aku antar ke rumah.
WANITA 1
Serius? Apaan?
RICKY
Apalagi kalau bukan rendang
legendaris ibu Susi.
WANITA 1
Wah, gila loe, itu rendang yang
ngak ada saingannya sampai sekarang.
RICKY
Makanya mampir dong ke warung. Ini
ngak, kerjanya ngafe mulu.
Cut to :
Nadia, Dea dan Risma membawa bunga dan berjalan menuju kearah Nando.
DEA
Kak Nando, congratulation. Wish you
(jeda) yang terbaik pokoknya.
RISMA
Sok bisa bahasa inggris loe.
Nando dan Nadia hanya bisa tertawa melihat tingkah teman mereka.
Terlihat Nadia dan Risma memberikan bunga ke Nando.
NADIA (MUDA)
Selamat ya kelulusannya. Semoga
apa yang sudah kakak impikan
dapat terwujud.
NANDO
Amin..
RISMA
Selamat ya kak. Maaf banget
aku bukan tipe orang yang pinter
buat kata-kata mutiara.
NANDO
Iya, yang penting niatnya. Terima
kasih udah dateng.
Nando melihat ke arah Dea yang memegang bunga.
DEA
Maaf banget kak. Bunga ini bukan
untuk kakak.
Dea melihat ke arah kiri dan kanan seakan mencari seseorang.
DEA
Kak Nando, Nadia, gw ke situ dulu
ya. Ada senior yang mau gw sapa,
sekalian ada kak Agung disana.
RISMA
Mulai lagi deh genitnya.
DEA
Ketemu nanti ya, daa...
EXT. KAMPUS - HARI WISUDA NANDO - DAY
Terlihat Mawar(mama Nando) berjalan menuju kearah Nando sambil memegang bucket bunga yang besar dan memeluk Nando.
MAWAR
Mama ngak telat kan?
NANDO
Ngak sama sekali.
MAWAR
Papa kamu ada di kantor, adik kamu
lagi sekolah, jadi cuma mama yang dateng.
NANDO
Ngak apa kok ma. Nando juga ngerti
kalau papa sibuk.
MAWAR
Kata papa nanti malam kita rayain
di restoran. Papa udah buat reservasi.
NANDO
Ngak usah repot-repot lah ma.
Nando memperkenalkan Nadia dan Risma ke Mawar.
NANDO (CONT'D)
ma, ini Nadia, dan ini Risma,
masih ingat kan? (jeda) pacarnya
Nando (berbisik)
Mawar melihat ke arah Nadia sambil tersenyum tipis.
NANDO (CONT'D)
Kalau Risma ini temannya Nadia.
Nadia dan Risma kelihatan gugup dan Nadia mulai menyapa Mawar.
NADIA (MUDA)
Apa kabar tante?
MAWAR
Kabar baik.
(tersenyum sambil melihat Nadia)
Cut back to :
Dari kejauhan, Ricky menatap Nadia. Wajah Ricky kelihatan serius dan kelihatan sedikit kesal karena melihat Nadia yang dekat dengan Nando.
INT. RUMAH NADIA - MEJA MAKAN - DAY
Nando duduk di meja makan sambil mengobrol dengan Fitri(ibunda Nadia). Mereka duduk berhadapan.
FITRI
Jadi kamu akhirnya mutusin ke
Singapura untuk kerja?
NANDO
Iya bunda.
FITRI
Bagus itu.
NANDO
Tapi kalau Nando sih sebenarnya
masih masa percobaan 3 bulan. Nanti
setelah 3 bulan baru tau deh
bakalan di tempati di singapore,
jakarta atau mungkin negara lain
seperti Inggris.
FITRI
Inggris? Jauh sekali. Om Nugroho
(papa Nadia) aja yang kerja di
Belanda, menurut bunda udah sangat
jauh, apalagi kalau ke Inggris.
Nadia menyajikan makanan ke meja makan dan sibuk menata meja.
NADIA (MUDA)
Makan dulu, nanti baru lanjut lagi
ngobrolnya.
NANDO
Nad, sambal terasi bunda ngak boleh lupa.
NADIA (MUDA)
Bun, kak Nando ini suka banget sama
sambal terasi buatan bunda.
FITRI
Mau bunda buatin ngak buat
bawa ke singapore?
NANDO
Ngak usah bun, malah repotin.
NADIA (MUDA)
Ngak apa-apa kok kak, ayah juga
pernah kok ambil sambel terasi
bunda sampai ke Belanda.
FITRI
Nanti bunda buatin, tenang aja.
Yang penting sampai di Singapore
jangan lupa langsung masukin kulkas
biar ngak basi.
Nadia, Nando dan tante Fitri tampak berbincang dengan bahagia sambil makan.
Cut to :
INT. AIRPORT JAKARTA - DAY
Terlihat Nando sedang check-in bagasi dan mengambil boarding pass dan Nadia berdiri tepat di belakangnya.
NADIA (MUDA)
Coba aku lihat passportnya.
NANDO
Jangan dihilangin ya (tersenyum).
Nanti aku gagal berangkat kalau hilang.
NADIA (MUDA)
Bisa banget sih baca pikiran aku.
NANDO
Mau ngafe dulu ngak? Masih ada
banyak waktu nih.
NADIA (MUDA)
Ngak usah, kita duduk disitu aja
yuk (menunjuk ke arah kursi kosong).
Wajah Nando kelihatan tegang sambil sesekali melirik Nadia yang sedang berjalan di sampingnya menuju kursi kosong.
NANDO
Nad..
NANDO
Nad..
NADIA (MUDA)
Apa sih kak? Jangan buat aku makin
sedih deh.
NANDO
Biar ngak sedih-sedih banget, kakak
kasih hadiah deh.
NADIA (MUDA)
Apaan?
Nando merogoh kantong celana dan mengeluarkan sebuah kotak cincin dan di berikan ke Nadia.
NANDO
Nih, kado biar ngak sedih
mikirin aku.
NADIA (MUDA)
Ulang tahun aku masih 2 bulan
lagi loh.
NANDO
Ini bukan hadiah ulang tahun. Ini
hadiah biar ngak sedih aja. (jeda)
Ulang tahun kamu yang ke 20, maaf
ya kakak ngak bisa temenin.
NADIA
Untung pacar kakak perhatian.
Nando mengelus kepala Nadia dengan penuh kasih sayang.
NANDO
Di buka dong.
Nadia membuka kado yang di berikan Nando. Nadia terlihat terkejut melihat isinya yang adalah sebuah cincin.
Nando pun langsung mengambil cincin itu dan memegang tangan kiri Nadia dan berlutut di hadapan Nadia.
NANDO
Will you marry me, Nadia?
Nadia masih kelihatan sangat terkejut dan kelihatan sangat senang. Nadia pun menganguk pertanda menerima lamaran Nando.
Nando pun memasangkan cincin di jari manis kiri Nadia.
Nando berdiri kembali. Tapi hanya selang beberapa detik, Nando mengambil kembali cincin yang sudah terpasang di jari manis Nadia.
NANDO
Tapi Nad, cincin ini sementara ngak
aku pasang dulu ya di jari manis kamu.
Ekspresi wajah Nadia berubah menjadi binggung dan pucat dan tidak tahu harus berkata apa.
NANDO (CONT'D)
Aku mau pasang cincin ini di jari
manis kamu di depan keluarga besar kita.
NADIA (MUDA)
Kakak apaan sih? Terus kalau ngak
pasang di jari, ngapain kasih aku
sekarang?
NANDO
Aku ngak bisa nunggu telalu lama
untuk lamar kamu. Tapi aku juga
butuh restu kedua orang tua kita.
Aku akan lamar kamu secara resmi
setelah aku pulang lagi ke Jakarta.
Kamu bisa nunggu aku kan?
NADIA (MUDA)
Nunggu ngak ya??
NANDO
Jangan gitu dong.
NADIA (MUDA)
Trus cincinnya harus aku apain? Di
pakai atau di simpan?
NANDO
Pengennya sih ya kamu pakai. Tapi
bunda bisa marah ngak ya?
NADIA (MUDA)
Jadi takut di marah bunda nih
ceritanya.. Gini aja deh.
Nadia melepaskan kalung yang dia pakai dan memasukkan cincin lamaran ke dalam kalung.
NADIA (MUDA)(CONT'D)
Kalau cara pakainya kayak gini,
pasti bakalan ngak di marah.
Nando dan Nadia tertawa bersama.
Nando tiba-tiba memegang pipi Nadia dan mendekatkan wajahnya ke arah Nadia yang hendak ia cium.
Tiba-tiba lengan Nando tidak sengaja di sengol orang yang sedang lewat. Nando yang sedang mendekatkan wajah kearah Nadia pun terhenti.
Nando dan Nadia pun tertawa bersama karena malu.
Cut to :
INT. RUMAH NADIA - DAY
Nadia masuk ke dalam rumah dan memberi salam ke Fitri(ibunda Nadia)
NADIA (MUDA)
Bunda, aku pulang.
FITRI
Anak bunda uda pulang? Pasti sedih.
Nadia tersenyum bahagia melihat bunda.
FITRI
Tapi wajah anak bunda kok seperti
ini ya? Bukannya sedih kok malah
senang. Aneh..
Nadia menunjukkan cincin yang di kalungkannya ke bunda sambil tersenyum manis.
FITRI
Apa itu? Cincin?
NADIA (MUDA)
iya.., Kak Nando lamar aku tadi.
Fitri terlihat kaget dan tersenyum sambil melihat Nadia yang tersenyum bahagia.