Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
nice to meet you! Bye..
Suka
Favorit
Bagikan
2. 2

EXT. KAMPUS - DAY

Nadia dan Risma duduk dan makan siomay bareng pas di seberang gerbang masuk kampus.

Cut to :

Di kejauhan tampak Nando berjalan menuju gerbang kampus sambil melambaikan tangan ke arah Nadia .

INT. MOBIL STACIA - DAY

Stacia(17) yang duduk di kursi belakang mobil melihat Nando dari kejauhan dan meminta supir untuk memencet klason.

Nando kaget dan menoleh ke arah mobil.

Stacia membuka jendela mobil dan menyapa Nando.

STACIA

Kak Nando..

NANDO

Eeh, Stacia. Uda pulang sekolah?

STACIA

Uda kak. Kakak uda kuliahnya? Mau

aku antarin pulang?

NANDO

Ooh, thanks, but, kakak masih ada

janji sama teman.

STACIA

Ooo.. (kelihatan kecewa)

NANDO

Kamu hati-hati ya di jalan.

(melihat ke arah supir) pak Udin,

hati-hati ya antar Stacia pulang.

PAK UDIN

Iya den.

STACIA

Kakak juga hati-hati ya pulangnya,

jangan kemalaman, nanti sakit.

Nando tersenyum manis ke arah Stacia.

Stacia menutup kaca mobil dan melirik ke arah Nando yang sedang berjalan menghampiri Nadia.

Cut back to :

EXT. KAMPUS - DAY

Dari sisi lain, ada Nadia dan Risma yang memandangi Nando. Mereka pun menghampiri Nando.

NADIA (MUDA)

Siapa?

NANDO

Anak teman mama.

NADIA (MUDA)

Ooo.. Uda selesai ketemu dosennya?

NANDO

Uda. Pulang bareng yuk.

Fade in :

EXT. TROTOAR - SORE

Nadia dan Nando berjalan bersama dan berbincang. Terlihat matahari sore terbenam dengan indahnya.

NANDO

Nad..

NADIA (MUDA)

(memandangi Nando sambil tersenyum) hmm?

NANDO

Benter lagi aku uda mau lulus.

Tandanya, kita bakalan jarang

ketemu dong.

NADIA (MUDA)

Emang siapa yang bilang? Setelah

kak Nando lulus nanti, kak Nando

harus antarin aku ke kampus tiap

hari. (senyum nakal)

NANDO

Okay, tanpa di suruh juga aku pasti

lakuin kok. (jeda) tapi Nad, kakak

mau nanya sesuatu ke kamu. Lebih ke

nanya pendapat sih. (kelihatan ragu-ragu)

NADIA (MUDA)

apa?

Nando mengengam tangan Nadia sambil berjalan maju tapi kelihatan gugup.

NANDO

Mau nanya pendapat kamu tentang

gimana.., jikalau kakak dapat

kerjaan di luar negeri.

NADIA (MUDA)

Emang kakak ada rencana kerja di

luar negeri?

NANDO

Jadi tadi itu kakak ke kampus

karena dosen kakak, pak Darto,

nawarin proposal beasiswa S2.

NADIA (MUDA)

Terus?

NANDO

Terus ya kakak binggung aja.

NADIA (MUDA)

Binggung kenapa? Bukannya itu kabar

bagus? Beasiswa S2 loh..

NANDO

Pak Darto bukan hanya nawarin

proposal S2 doang, tapi juga

nunjukin proposal perusahaan asing

yang lagi cari translator bahasa

inggris ke bahasa indonesia.

NADIA (MUDA)

Jadi intinya kakak ragu mau pilih

yang mana.

Langkah Nando dan Nadia terhenti. Nadia menatap Nando hangat dan Nadia mengengam tangan Nando dengan kuat.

NADIA (MUDA)

Aku baru kali ini loh liat kakak

ragu sampai keningnya berkerut.

(jeda) ternyata wajah pacar aku

juga bisa jelek (tersenyum nakal).

NANDO

Kamu ini. (tertawa)

NADIA (MUDA)

Kata bunda, jangan pernah bimbang

mengambil keputusan apa pun.

Apalagi itu keputusan yang bagus.

Jadi ibarat kata..,(jeda) cari

pasangan. Ketika kita sudah suka

dengan seseorang, kita harus

berusaha mendekati orang tersebut

dan mengungkapkan perasaan kita.

Kalau kita ngak pernah ungkapkan,

kita ngak akan pernah tau kita

bakalan di tolak atau di terima.

(jeda) keknya contoh yang aku

kurang nyambung dengan situasi kakak.

Nando yang melihat Nadia dengan tulus hanya tersenyum melihat tingkah laku Nadia.

NADIA (MUDA)(CONT'D)

Intinya, kakak ngak boleh ragu.

Karena kesempatan mungkin ngak datang 2 kali.

NANDO

Dan intinya sekarang kakak sangat

bersyukur karena sudah berani

dekatin kamu dulu.

NADIA (MUDA)

Kok jadi bahas kita?

NANDO

Yang mulai duluan kan kamu. Kamu

yang pakai contoh tentang pasangan.

Nadia hanya mempelototi Nando. Nando hanya tersenyum karena berhasil menjahili Nadia.

Terlihat Nando dan Nadia berjalan kembali sambil bergandengan tangan.

Fade out :

EXT. RUMAH NADIA - NIGHT

Nadia dan Nando berdiri di depan pagar rumah Nadia sambil bergandengan tangan.

NADIA (MUDA)

Mau masuk ngak?

NANDO

Titip salam aja deh buat bunda.

Lain kali aku datang lagi buat nyapa.

Nadia membuka pagar rumah dan masuk ke area teras rumah. Nadia dan Nando sama-sama melambaikan tangan satu sama lain.

Terlihat Nando mulai berjalan meninggalkan rumah Nadia. Nadia tiba-tiba memanggil Nando.

NADIA (MUDA)

Kak Nando.

Nando yang mendengar namanya di panggil pun menoleh ke arah Nadia.

NADIA (MUDA)(CONT'D)

Ingat pejamkan mata dan pikirkan

dengan baik. Aku yakin kakak pasti

akan dapat jawaban yang kakak inginkan.

Nando menganguk sambil tersenyum setelah mendengar perkataan Nadia dan melambaikan tangan kembali sambil pergi menjauh.

INT. PERPUSTAKAAN - DAY

Nando sedang duduk membaca buku di perpustakaan dengan wajah yang serius.

Nadia meletakan roti ayam dan air mineral yang telah di tempeli kata-kata semangat di meja yang Nando duduki.

Mereka saling bertatapan dan tersenyum satu sama lain.

Cut to :

EXT. KAMPUS - HARI SIDANG NANDO - DAY

Nadia yang di temani Risma berdiri gugup di depan ruangan kelas.

Nando keluar dari dalam kelas dan memberikan dua jempol sambil tersenyum untuk Nadia. Nadia dan Nando tertawa bahagia bersama.

Cut to :

EXT. KAMPUS - HARI WISUDA NANDO - DAY

Terlihat banyak sekali mahasiswa yang memakai pakaian wisuda. Ada yang memegang bunga, ada yang berbincang dengan teman dan keluarga, ada pula yang menangis bahagia.

Dari kejauhan Ricky berjalan menuju ke seorang wanita yang memakai pakaian wisuda.

RICKY

Selamat..!

WANITA 1

Hadiahnya? (menjulurkan tangan)

RICKY

Ini. (menunjuk diri sendiri)

WANITA 1

Pelit loh. (tertawa)

RICKY

Selamat ya! Akhirnya aku udah ngak

perlu liat wajah kakak lagi di

kampus (tersenyum nakal)

WANITA 1

Segitu ngak suka nya loe sama gw?

RICKY

Kalau aku ngak suka mah, aku uda

pasti ngak datang. (jeda) Hadiah

kelulusannya uda aku antar ke rumah.

WANITA 1

Serius? Apaan?

RICKY

Apalagi kalau bukan rendang

legendaris ibu Susi.

WANITA 1

Wah, gila loe, itu rendang yang

ngak ada saingannya sampai sekarang.

RICKY

Makanya mampir dong ke warung. Ini

ngak, kerjanya ngafe mulu.

Cut to :

Nadia, Dea dan Risma membawa bunga dan berjalan menuju kearah Nando.

DEA

Kak Nando, congratulation. Wish you

(jeda) yang terbaik pokoknya.

RISMA

Sok bisa bahasa inggris loe.

Nando dan Nadia hanya bisa tertawa melihat tingkah teman mereka.

Terlihat Nadia dan Risma memberikan bunga ke Nando.

NADIA (MUDA)

Selamat ya kelulusannya. Semoga

apa yang sudah kakak impikan

dapat terwujud.

NANDO

Amin..

RISMA

Selamat ya kak. Maaf banget

aku bukan tipe orang yang pinter

buat kata-kata mutiara.

NANDO

Iya, yang penting niatnya. Terima

kasih udah dateng.

Nando melihat ke arah Dea yang memegang bunga.

DEA

Maaf banget kak. Bunga ini bukan

untuk kakak.

Dea melihat ke arah kiri dan kanan seakan mencari seseorang.

DEA

Kak Nando, Nadia, gw ke situ dulu

ya. Ada senior yang mau gw sapa,

sekalian ada kak Agung disana.

RISMA

Mulai lagi deh genitnya.

DEA

Ketemu nanti ya, daa...

EXT. KAMPUS - HARI WISUDA NANDO - DAY

Terlihat Mawar(mama Nando) berjalan menuju kearah Nando sambil memegang bucket bunga yang besar dan memeluk Nando.

MAWAR

Mama ngak telat kan?

NANDO

Ngak sama sekali.

MAWAR

Papa kamu ada di kantor, adik kamu

lagi sekolah, jadi cuma mama yang dateng.

NANDO

Ngak apa kok ma. Nando juga ngerti

kalau papa sibuk.

MAWAR

Kata papa nanti malam kita rayain

di restoran. Papa udah buat reservasi.

NANDO

Ngak usah repot-repot lah ma.

Nando memperkenalkan Nadia dan Risma ke Mawar.

NANDO (CONT'D)

ma, ini Nadia, dan ini Risma,

masih ingat kan? (jeda) pacarnya

Nando (berbisik)

Mawar melihat ke arah Nadia sambil tersenyum tipis.

NANDO (CONT'D)

Kalau Risma ini temannya Nadia.

Nadia dan Risma kelihatan gugup dan Nadia mulai menyapa Mawar.

NADIA (MUDA)

Apa kabar tante?

MAWAR

Kabar baik. 

(tersenyum sambil melihat Nadia)

Cut back to :

Dari kejauhan, Ricky menatap Nadia. Wajah Ricky kelihatan serius dan kelihatan sedikit kesal karena melihat Nadia yang dekat dengan Nando.

INT. RUMAH NADIA - MEJA MAKAN - DAY

Nando duduk di meja makan sambil mengobrol dengan Fitri(ibunda Nadia). Mereka duduk berhadapan.

FITRI

Jadi kamu akhirnya mutusin ke

Singapura untuk kerja?

NANDO

Iya bunda.

FITRI

Bagus itu.

NANDO

Tapi kalau Nando sih sebenarnya

masih masa percobaan 3 bulan. Nanti

setelah 3 bulan baru tau deh

bakalan di tempati di singapore,

jakarta atau mungkin negara lain

seperti Inggris.

FITRI

Inggris? Jauh sekali. Om Nugroho

(papa Nadia) aja yang kerja di

Belanda, menurut bunda udah sangat

jauh, apalagi kalau ke Inggris.

Nadia menyajikan makanan ke meja makan dan sibuk menata meja.

NADIA (MUDA)

Makan dulu, nanti baru lanjut lagi

ngobrolnya.

NANDO

Nad, sambal terasi bunda ngak boleh lupa.

NADIA (MUDA)

Bun, kak Nando ini suka banget sama

sambal terasi buatan bunda.

FITRI

Mau bunda buatin ngak buat

bawa ke singapore?

NANDO

Ngak usah bun, malah repotin.

NADIA (MUDA)

Ngak apa-apa kok kak, ayah juga

pernah kok ambil sambel terasi

bunda sampai ke Belanda.

FITRI

Nanti bunda buatin, tenang aja.

Yang penting sampai di Singapore

jangan lupa langsung masukin kulkas

biar ngak basi.

Nadia, Nando dan tante Fitri tampak berbincang dengan bahagia sambil makan.

Cut to :

INT. AIRPORT JAKARTA - DAY

Terlihat Nando sedang check-in bagasi dan mengambil boarding pass dan Nadia berdiri tepat di belakangnya.

NADIA (MUDA)

Coba aku lihat passportnya.

NANDO

Jangan dihilangin ya (tersenyum).

Nanti aku gagal berangkat kalau hilang.

NADIA (MUDA)

Bisa banget sih baca pikiran aku.

NANDO

Mau ngafe dulu ngak? Masih ada

banyak waktu nih.

NADIA (MUDA)

Ngak usah, kita duduk disitu aja

yuk (menunjuk ke arah kursi kosong).

Wajah Nando kelihatan tegang sambil sesekali melirik Nadia yang sedang berjalan di sampingnya menuju kursi kosong.

NANDO

Nad..

NANDO

Nad..

NADIA (MUDA)

Apa sih kak? Jangan buat aku makin

sedih deh.

NANDO

Biar ngak sedih-sedih banget, kakak

kasih hadiah deh.

NADIA (MUDA)

Apaan?

Nando merogoh kantong celana dan mengeluarkan sebuah kotak cincin dan di berikan ke Nadia.

NANDO

Nih, kado biar ngak sedih

mikirin aku.

NADIA (MUDA)

Ulang tahun aku masih 2 bulan

lagi loh.

NANDO

Ini bukan hadiah ulang tahun. Ini

hadiah biar ngak sedih aja. (jeda)

Ulang tahun kamu yang ke 20, maaf

ya kakak ngak bisa temenin.

NADIA

Untung pacar kakak perhatian.

Nando mengelus kepala Nadia dengan penuh kasih sayang.

NANDO

Di buka dong.

Nadia membuka kado yang di berikan Nando. Nadia terlihat terkejut melihat isinya yang adalah sebuah cincin.

Nando pun langsung mengambil cincin itu dan memegang tangan kiri Nadia dan berlutut di hadapan Nadia.

NANDO

Will you marry me, Nadia?

Nadia masih kelihatan sangat terkejut dan kelihatan sangat senang. Nadia pun menganguk pertanda menerima lamaran Nando.

Nando pun memasangkan cincin di jari manis kiri Nadia.

Nando berdiri kembali. Tapi hanya selang beberapa detik, Nando mengambil kembali cincin yang sudah terpasang di jari manis Nadia.

NANDO

Tapi Nad, cincin ini sementara ngak

aku pasang dulu ya di jari manis kamu.

Ekspresi wajah Nadia berubah menjadi binggung dan pucat dan tidak tahu harus berkata apa.

NANDO (CONT'D)

Aku mau pasang cincin ini di jari

manis kamu di depan keluarga besar kita.

NADIA (MUDA)

Kakak apaan sih? Terus kalau ngak

pasang di jari, ngapain kasih aku

sekarang?

NANDO

Aku ngak bisa nunggu telalu lama

untuk lamar kamu. Tapi aku juga

butuh restu kedua orang tua kita.

Aku akan lamar kamu secara resmi

setelah aku pulang lagi ke Jakarta.

Kamu bisa nunggu aku kan?

NADIA (MUDA)

Nunggu ngak ya??

NANDO

Jangan gitu dong.

NADIA (MUDA)

Trus cincinnya harus aku apain? Di

pakai atau di simpan?

NANDO

Pengennya sih ya kamu pakai. Tapi

bunda bisa marah ngak ya?

NADIA (MUDA)

Jadi takut di marah bunda nih

ceritanya.. Gini aja deh.

Nadia melepaskan kalung yang dia pakai dan memasukkan cincin lamaran ke dalam kalung.

NADIA (MUDA)(CONT'D)

Kalau cara pakainya kayak gini,

pasti bakalan ngak di marah.

Nando dan Nadia tertawa bersama.

Nando tiba-tiba memegang pipi Nadia dan mendekatkan wajahnya ke arah Nadia yang hendak ia cium.

Tiba-tiba lengan Nando tidak sengaja di sengol orang yang sedang lewat. Nando yang sedang mendekatkan wajah kearah Nadia pun terhenti.

Nando dan Nadia pun tertawa bersama karena malu.

Cut to :

INT. RUMAH NADIA - DAY

Nadia masuk ke dalam rumah dan memberi salam ke Fitri(ibunda Nadia)

NADIA (MUDA)

Bunda, aku pulang.

FITRI

Anak bunda uda pulang? Pasti sedih.

Nadia tersenyum bahagia melihat bunda.

FITRI

Tapi wajah anak bunda kok seperti

ini ya? Bukannya sedih kok malah

senang. Aneh..

Nadia menunjukkan cincin yang di kalungkannya ke bunda sambil tersenyum manis.

FITRI

Apa itu? Cincin?

NADIA (MUDA)

iya.., Kak Nando lamar aku tadi.

Fitri terlihat kaget dan tersenyum sambil melihat Nadia yang tersenyum bahagia.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar