Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. KAMPUS - KELAS RICKY - DAY
Dea, Risma, Agus dan Babang berbisik dan berkumpul di satu meja dan membahas tentang Nadia dan Ricky. Mereka semua memandang Ricky yang sibuk mengotak-atik sesuatu dengan tang di meja lain.
DEA
Jadi gimana?
AGUS
Ya seperti yang kalian liat,
manusia tanpa jiwa.
Dea, Risma, Agus dan Babang semuanya menoleh dan melirik ke arah Ricky yang masih sibuk dengan tang nya.
BABANG
Tapi Gus, kok kita ngak sadar ya
kalau orang yang Ricky suka itu Nadia?
DEA
Wajar sih kalau kalian ngak tau,
karena gw dan Risma juga ngak tau.
AGUS
Kita ngak bole diem aja nih.
RISMA
Trus kita harus ngapain?
EXT. KAMPUS - HARI SIDANG - DAY
Terlihat Nadia yang keluar dari ruang kelas sambil tersenyum lebar dan memeluk Dea.
EXT. KAMPUS - KANTIN - DAY
Nadia dan Dea duduk di kantin sambil minum segelas teh dingin sedang menunggu Risma yang belum selesai sidang.
NADIA (MUDA)
Risma belum sidangnya?
DEA
Kita tunggu aja deh, harusnya
bentar lagi. Gila ya Nad, jantung
gw pas lihat muka dosen seakan mau
copot tau ngak. Kalau loe pasti biasa
aja. Kan uda sering ikut-ikut lomba.
NADIA (MUDA)
Ya deg deg an juga lah. Mana
mungkin ngak.
DEA
Gw tetap bangga banget sama loe
Nad. Bisa nyelesaiin kuliah lebih
CepatĀ 1 semester. Kalau gw mah ngak
bakalan sanggup. Bisa lulus aja uda
syukur banget.
EXT. KAMPUS - DAY
Risma belari menghampiri Nadia dan Dea yang sedang menunggunya di kantin. Risma terlihat ngos-ngosan dan berbicara terbatah-batah karena kehilangan nafas.
RISMA
Nad..Nad..
DEA
Loe kenapa sih? Jangan bilang
sidang loe kenapa-kenapa.
NADIA (MUDA)
Duduk dulu deh, kenapa sih?
RISMA
Itu.. Itu.. Ricky..
INT. RUMAH SAKIT - RANJANG RICKY - DAY
Ricky berbaring di atas ranjang dan terlihat paha kiri Ricky sedang di jahit oleh dokter dan terlihat pula pergelangan kaki kiri Ricky yang di perban.
Agus menjambak rambut sendiri dan terlihat sangat cemas melihat keadaan Ricky.
Babang memalingkan wajah tak berani melihat Ricky yang pahanya sedang di jahit dokter.
DOKTER #2
Luka kamu ngak serius. Nanti saya
resepkan obat pereda nyeri. Obatnya
di minum kalau lukanya terasa
berdenyut ya.
AGUS
Makasih dokter, makasih banyak.
Babang langsung memeluk Ricky setelah melihat dokter pergi dan Babang terlihat memeluk Ricky dengan manja.
RICKY
Gw yang jatuh kenapa loe yang nangis
sih? Lagian cuma 7 jahitan doang.
INT. RUMAH SAKIT - PINTU MASUK - DAY
Yudi berdiri di pintu masuk UGD sambil mondar-mandir.
Yudi akhirnya melihat Nadia, Dea dan Risma yang sedang berlari masuk ke ruang UGD.
Yudi menunjukkan jalan ke tempat Ricky di rawat.
YUDI
Kesini kesini..
Cut back to :
INT. RUMAH SAKIT - RANJANG RICKY - DAY
Ricky dan Agus tampak sedang bercengkarama dengan senang. Tiba-tiba saja Nadia sampai ke ranjang tempat Ricky di rawat dengan nafas terdesah-desah. Nadia terlihat panik sekaligus binggung melihat
kondisi Ricky yang sudah bisa duduk di atas ranjang.
Ricky terlihat terkejut melihat Nadia sekaligus binggung.
AGUS
Loh.. Kalian datang toh..
DEA
Kita dengar Ricky kecelakaan.
RICKY
Oo.. Tadi aku memang jatuh dari
motor. Tapi ngak serius kok. Ini
uda di jahit dokter.
AGUS
7 jahitan loh.. Gila ngak?
RICKY
Uda ah, loe bikin gw malu.
Dea menandakan isyarat ke Agus supaya Agus pergi dan memberikan ruang untuk Ricky dan Nadia.
Agus yang awalnya duduk, berdiri dari kursi dan pergi menjauh dari ranjang Ricky.
AGUS
Gw harus bayar dulu ke kasir.
RICKY
Bukannya Babang lagi bayar?
AGUS
Babang tadi katanya lupa bawa dompet.
Agus menarik lengan Yudi.
AGUS
Yud, loe pergi tebus obat sana.
Nadia yang melihat Ricky baik-baik aja berencana pergi. Ricky tiba-tiba memegang tangan Nadia dari belakang.
RICKY
Uda mau pergi?
Dea, Risma, Agus dan Yudi saling berpandangan sambil tersenyum tipis.
Agus menutup tirai dan tersenyum-senyum melihat Ricky dan Nadia.
Ricky memandang Nadia dengan wajah yang sedih sambil memegang tangan Nadia.
RICKY
Kamu ngak nanyain kabar aku gitu?
Nadia hanya diam dan memegang kalung cincin yang di kalungkannya.
Nadia lagi-lagi berencana pergi. Belum sempat melangkah, Ricky memeluknya dari belakang.
NADIA (MUDA)
Kamu ngapain sih?
RICKY
Setidaknya beri aku kesempatan buat
ngomong. (jeda) apa aku benar-benar
ngak ada kesempatan?
Terlihat raut wajah Nadia yang sangat kebinggungan sambil memegang erat cincin yang di kalungkannya
RICKY
Orang itu.. (jeda) uda pergi hampir
2 tahun lamanya. Bukannya kamu
harus membuka mata hati kamu kembali?
Nadia mulai meneteskan air mata sambil memegang kalung cincinnya.
RICKY (CONT'D)
Almarhum pacar kamu..
NADIA (MUDA)
Tunangan (menyela pembicaraan)
RICKY
Iya, tunangan. (jeda) Aku yakin dia
bakalan sedih lihat kamu seperti
ini.(jeda) aku juga ngak akan maksa
kamu buat jadi pacar aku.(jeda)
tapi melihat kamu dengan nafas
terdesah-desah datang kemari,
bukannya itu pertanda aku ada
kesempatan? (jeda) mereka yang
sudah meninggalkan kita juga akan
sedih jika orang yang mereka
tinggalkan terus-menerus dalam
kesedihan. Mereka juga pasti
berharap kita yang masih hidup
menjalani hidup sebagaimana
layaknya. (jeda) jadi..,aku mohon Nad.
Ricky pelan-pelan melepas pelukannya.
Terlihat air mata Nadia membasahi kedua pipinya dan terlihat Nadia yang sedang menahan tangisnya.
RICKY (CONT'D)
Jikalau aku memang tidak pantas
untuk kamu.. (jeda) setidaknya
izinkan aku lihat senyum itu
kembali, walau dari kejauhan.
INT. RUMAH SAKIT - UGD - DAY
Di balik tirai terlihat Dea dan Risma yang sedang berpelukan karena sedih mendengar perkataan Ricky.
Agus dan Yudi juga terlihat sedih dan murung.
Cut back to :
INT. RUMAH SAKIT - RANJANG RICKY - DAY
Ricky dengan wajah murung menatap pundak Nadia dari belakang.
Nadia menangis dalam hening sambil memegang erat cincin pemberian Nando.
Fade out :
EXT. KAMPUS - HARI WISUDA - DAY
Terlihat banyak sekali mahasiswa yang memakai baju wisuda. Ada yang memegang bunga, ada yang foto bersama, ada yang menangis terharu.
Terlihat Ricky yang pergelangan kaki kirinya masih di perban duduk di bangku taman dan melihat ke arah para senior yang akan di wisuda hari itu.
Terlihat 2 orang gadis mendekati Ricky yang sedang duduk.
GADIS #1
Kakak kuliah disini?
RICKY
Iya.
GADIS #1
Berarti aku bakalan satu kampus
dong sama kakak. Semester ajaran
baru nanti aku bakalan kuliah disini kak.
GADIS #2
Kakak jurusan apa?
RICKY
Jurusan teknik.
Nadia dengan pakaian wisudanya tiba-tiba muncul dan berdiri di dekat Ricky.
Ricky terlihat kaget.
RICKY
Eh.. Nad..
NADIA (MUDA)
Bukannya ngak ada kelas ya?
RICKY
Kan aku mau selamatin Dea dan Risma.
NADIA (MUDA)
Oo..
GADIS #1
Ini siapa kak?
RICKY
Ini..
NADIA (MUDA)
Pacar.
Ricky kaget setelah mendengar perkataan Nadia.
GADIS #1
Kakak uda punya pacar toh..
Maaf ya kalau gitu.
Gadis #1 dan #2 terlihat buru-buru pergi.
Nadia terlihat sangat canggung dan bergegas pergi meninggalkan Ricky karena merasa malu.
Ricky yang tersenyum lebar menarik tangan Nadia yang hendak pergi.
RICKY
Tadi apa kata kamu?
NADIA (MUDA)
Ngak ada.
RICKY
Yang tadi aku dengar?
NADIA (MUDA)
Uda ah.. Uda mau mulai sesi foto
tuh..
RICKY
Tadi kamu bilang "pacar", iya?
NADIA (MUDA)
Awas aja selama aku ngak ada kamu
deket-deket dengan gadis lain.
Nadia yang terlihat dengan wajah jutek yang di buat-buat berjalan meninggalkan Ricky.
Ricky yang berjalan di belakang Nadia terlihat sangat kegirangan dan berteriak.
RICKY
Gw punya pacar.. Woohu..
Nadia tersenyum sambil terus berjalan tanpa memerdulikan Ricky