Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
nice to meet you! Bye..
Suka
Favorit
Bagikan
7. 7

EXT. KAMPUS - KELAS RICKY - DAY

Dea, Risma, Agus dan Babang berbisik dan berkumpul di satu meja dan membahas tentang Nadia dan Ricky. Mereka semua memandang Ricky yang sibuk mengotak-atik sesuatu dengan tang di meja lain.

DEA

Jadi gimana?

AGUS

Ya seperti yang kalian liat,

manusia tanpa jiwa.

Dea, Risma, Agus dan Babang semuanya menoleh dan melirik ke arah Ricky yang masih sibuk dengan tang nya.

BABANG

Tapi Gus, kok kita ngak sadar ya

kalau orang yang Ricky suka itu Nadia?

DEA

Wajar sih kalau kalian ngak tau,

karena gw dan Risma juga ngak tau.

AGUS

Kita ngak bole diem aja nih.

RISMA

Trus kita harus ngapain?

EXT. KAMPUS - HARI SIDANG - DAY

Terlihat Nadia yang keluar dari ruang kelas sambil tersenyum lebar dan memeluk Dea.

EXT. KAMPUS - KANTIN - DAY

Nadia dan Dea duduk di kantin sambil minum segelas teh dingin sedang menunggu Risma yang belum selesai sidang.

NADIA (MUDA)

Risma belum sidangnya?

DEA

Kita tunggu aja deh, harusnya

bentar lagi. Gila ya Nad, jantung

gw pas lihat muka dosen seakan mau

copot tau ngak. Kalau loe pasti biasa

aja. Kan uda sering ikut-ikut lomba.

NADIA (MUDA)

Ya deg deg an juga lah. Mana

mungkin ngak.

DEA

Gw tetap bangga banget sama loe

Nad. Bisa nyelesaiin kuliah lebih

CepatĀ 1 semester. Kalau gw mah ngak

bakalan sanggup. Bisa lulus aja uda

syukur banget.

EXT. KAMPUS - DAY

Risma belari menghampiri Nadia dan Dea yang sedang menunggunya di kantin. Risma terlihat ngos-ngosan dan berbicara terbatah-batah karena kehilangan nafas.

RISMA

Nad..Nad..

DEA

Loe kenapa sih? Jangan bilang

sidang loe kenapa-kenapa.

NADIA (MUDA)

Duduk dulu deh, kenapa sih?

RISMA

Itu.. Itu.. Ricky..

INT. RUMAH SAKIT - RANJANG RICKY - DAY

Ricky berbaring di atas ranjang dan terlihat paha kiri Ricky sedang di jahit oleh dokter dan terlihat pula pergelangan kaki kiri Ricky yang di perban.

Agus menjambak rambut sendiri dan terlihat sangat cemas melihat keadaan Ricky.

Babang memalingkan wajah tak berani melihat Ricky yang pahanya sedang di jahit dokter.

DOKTER #2

Luka kamu ngak serius. Nanti saya

resepkan obat pereda nyeri. Obatnya

di minum kalau lukanya terasa

berdenyut ya.

AGUS

Makasih dokter, makasih banyak.

Babang langsung memeluk Ricky setelah melihat dokter pergi dan Babang terlihat memeluk Ricky dengan manja.

RICKY

Gw yang jatuh kenapa loe yang nangis

sih? Lagian cuma 7 jahitan doang.

INT. RUMAH SAKIT - PINTU MASUK - DAY

Yudi berdiri di pintu masuk UGD sambil mondar-mandir.

Yudi akhirnya melihat Nadia, Dea dan Risma yang sedang berlari masuk ke ruang UGD.

Yudi menunjukkan jalan ke tempat Ricky di rawat.

YUDI

Kesini kesini..

Cut back to :

INT. RUMAH SAKIT - RANJANG RICKY - DAY

Ricky dan Agus tampak sedang bercengkarama dengan senang. Tiba-tiba saja Nadia sampai ke ranjang tempat Ricky di rawat dengan nafas terdesah-desah. Nadia terlihat panik sekaligus binggung melihat

kondisi Ricky yang sudah bisa duduk di atas ranjang.

Ricky terlihat terkejut melihat Nadia sekaligus binggung.

AGUS

Loh.. Kalian datang toh..

DEA

Kita dengar Ricky kecelakaan.

RICKY

Oo.. Tadi aku memang jatuh dari

motor. Tapi ngak serius kok. Ini

uda di jahit dokter.

AGUS

7 jahitan loh.. Gila ngak?

RICKY

Uda ah, loe bikin gw malu.

Dea menandakan isyarat ke Agus supaya Agus pergi dan memberikan ruang untuk Ricky dan Nadia.

Agus yang awalnya duduk, berdiri dari kursi dan pergi menjauh dari ranjang Ricky.

AGUS

Gw harus bayar dulu ke kasir.

RICKY

Bukannya Babang lagi bayar?

AGUS

Babang tadi katanya lupa bawa dompet.

Agus menarik lengan Yudi.

AGUS

Yud, loe pergi tebus obat sana.

Nadia yang melihat Ricky baik-baik aja berencana pergi. Ricky tiba-tiba memegang tangan Nadia dari belakang.

RICKY

Uda mau pergi?

Dea, Risma, Agus dan Yudi saling berpandangan sambil tersenyum tipis.

Agus menutup tirai dan tersenyum-senyum melihat Ricky dan Nadia.

Ricky memandang Nadia dengan wajah yang sedih sambil memegang tangan Nadia.

RICKY

Kamu ngak nanyain kabar aku gitu?

Nadia hanya diam dan memegang kalung cincin yang di kalungkannya.

Nadia lagi-lagi berencana pergi. Belum sempat melangkah, Ricky memeluknya dari belakang.

NADIA (MUDA)

Kamu ngapain sih?

RICKY

Setidaknya beri aku kesempatan buat

ngomong. (jeda) apa aku benar-benar

ngak ada kesempatan?

Terlihat raut wajah Nadia yang sangat kebinggungan sambil memegang erat cincin yang di kalungkannya

RICKY

Orang itu.. (jeda) uda pergi hampir

2 tahun lamanya. Bukannya kamu

harus membuka mata hati kamu kembali?

Nadia mulai meneteskan air mata sambil memegang kalung cincinnya.

RICKY (CONT'D)

Almarhum pacar kamu..

NADIA (MUDA)

Tunangan (menyela pembicaraan)

RICKY

Iya, tunangan. (jeda) Aku yakin dia

bakalan sedih lihat kamu seperti

ini.(jeda) aku juga ngak akan maksa

kamu buat jadi pacar aku.(jeda)

tapi melihat kamu dengan nafas

terdesah-desah datang kemari,

bukannya itu pertanda aku ada

kesempatan? (jeda) mereka yang

sudah meninggalkan kita juga akan

sedih jika orang yang mereka

tinggalkan terus-menerus dalam

kesedihan. Mereka juga pasti

berharap kita yang masih hidup

menjalani hidup sebagaimana

layaknya. (jeda) jadi..,aku mohon Nad.

Ricky pelan-pelan melepas pelukannya.

Terlihat air mata Nadia membasahi kedua pipinya dan terlihat Nadia yang sedang menahan tangisnya.

RICKY (CONT'D)

Jikalau aku memang tidak pantas

untuk kamu.. (jeda) setidaknya

izinkan aku lihat senyum itu

kembali, walau dari kejauhan.

INT. RUMAH SAKIT - UGD - DAY

Di balik tirai terlihat Dea dan Risma yang sedang berpelukan karena sedih mendengar perkataan Ricky.

Agus dan Yudi juga terlihat sedih dan murung.

Cut back to :

INT. RUMAH SAKIT - RANJANG RICKY - DAY

Ricky dengan wajah murung menatap pundak Nadia dari belakang.

Nadia menangis dalam hening sambil memegang erat cincin pemberian Nando.

Fade out :

EXT. KAMPUS - HARI WISUDA - DAY

Terlihat banyak sekali mahasiswa yang memakai baju wisuda. Ada yang memegang bunga, ada yang foto bersama, ada yang menangis terharu.

Terlihat Ricky yang pergelangan kaki kirinya masih di perban duduk di bangku taman dan melihat ke arah para senior yang akan di wisuda hari itu.

Terlihat 2 orang gadis mendekati Ricky yang sedang duduk.

GADIS #1

Kakak kuliah disini?

RICKY

Iya.

GADIS #1

Berarti aku bakalan satu kampus

dong sama kakak. Semester ajaran

baru nanti aku bakalan kuliah disini kak.

GADIS #2

Kakak jurusan apa?

RICKY

Jurusan teknik.

Nadia dengan pakaian wisudanya tiba-tiba muncul dan berdiri di dekat Ricky.

Ricky terlihat kaget.

RICKY

Eh.. Nad..

NADIA (MUDA)

Bukannya ngak ada kelas ya?

RICKY

Kan aku mau selamatin Dea dan Risma.

NADIA (MUDA)

Oo..

GADIS #1

Ini siapa kak?

RICKY

Ini..

NADIA (MUDA)

Pacar.

Ricky kaget setelah mendengar perkataan Nadia.

GADIS #1

Kakak uda punya pacar toh..

Maaf ya kalau gitu.

Gadis #1 dan #2 terlihat buru-buru pergi.

Nadia terlihat sangat canggung dan bergegas pergi meninggalkan Ricky karena merasa malu.

Ricky yang tersenyum lebar menarik tangan Nadia yang hendak pergi.

RICKY

Tadi apa kata kamu?

NADIA (MUDA)

Ngak ada.

RICKY

Yang tadi aku dengar?

NADIA (MUDA)

Uda ah.. Uda mau mulai sesi foto

tuh..

RICKY

Tadi kamu bilang "pacar", iya?

NADIA (MUDA)

Awas aja selama aku ngak ada kamu

deket-deket dengan gadis lain.

Nadia yang terlihat dengan wajah jutek yang di buat-buat berjalan meninggalkan Ricky.

Ricky yang berjalan di belakang Nadia terlihat sangat kegirangan dan berteriak.

RICKY

Gw punya pacar.. Woohu..

Nadia tersenyum sambil terus berjalan tanpa memerdulikan Ricky

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar