Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Me, You, and Him
Suka
Favorit
Bagikan
11. SCRIPT ME, YOU AND HIM SCENE 81-90

DISSOLVE TO:

ESTABLISH: PKBM BUMI LESTARI KORIPAN

81. INT. RUANG KELAS KEJAR PAKET C. PKBM-PAGI

Pravita, Aditia, Guru, Figuran

Kelas Kejar Paket C dimulai lagi. Guru menerangkan pelajaran dengan semangat. Para murid, termasuk Aditia dan Pravita mengikuti pelajaran dengan serius. Tidak ada di antara mereka yang bercanda. Apalagi, banyak ibu-ibu dan bapak-bapak yang ikut Kejar Paket C agar bisa mendapat pekerjaan lebih layak.

CUT TO:

82. INT. RUANG KELAS DKV. UNS-PAGI

Yonatan, Figuran

Yonatan tak konsen mengikuti pelajaran dosennya. Dia hanya memikirkan Pravita saja. Dosen pun menegurnya.

YONATAN

(melamun, memikirkan Pravita)

DOSEN

(mendekati Yonatan)

Yonatan, coba terangkan apa yang telah saya sampaikan tadi...

YONATAN

(terkejut)

Maaf, pak... Boleh diulangi materi hari ini?

SEMUA MAHASISWA

Aduh...

DOSEN

Coba kamu basuh muka kamu... Baru kembali ke mari...

Lain kali, kamu harus serius mengikuti pelajaran saya...

YONATAN

Baik, pak... Maaf, saya izin ke toilet dulu...

DOSEN

Ya... Silakan...

(pause, ke semua mahasiswa)

Ayo, kita lanjutkan pelajaran hari ini...

SEMUA MAHASISWA

Baik, pak...

Pelajaran hampir selesai, tapi Yonatan belum juga datang ke kelas. Dosen melihat jam tangannya.

DOSEN (VO)

(melihat jam tangan)

Sudah jam segini, kenapa Yonatan tidak kembali?

MAHASISWA 1

Ada apa, pak? Kok, bapak tampak gelisah?

CUT TO:

83. EXT. HALAMAN. PKBM KORIPAN-SIANG

Pravita, Yogi

Yogi yang sempat putus sekolah karena trauma pada mimpi buruk mendaftarkan diri di PKBM, tempat Pravita sekolah. Dia kaget melihat Pravita berada di PKBM Koripan.

PRAVITA

(melihat Yogi)

Eh Yogi, kamu mau sekolah di sini juga, yo?

YOGI

Lho, kowe di sini?

PRAVITA

Iya, aku sekolah di sini sejak beberapa waktu lalu...

YOGI

Aku baru mau mendaftar hari ini...

(pause)

Kalau boleh tahu, di mana aku bisa mendaftarkan diri?

PRAVITA

(menunjuk ruang kepala sekolah)

Di sana kamu bisa mendaftar, Yogi...

YOGI

Terima kasih, Pravita...

(pause)

Aku juga minta maaf atas kelakuanku selama ini, ya...

PRAVITA

Aku sudah memaafkan kamu, Yogi...

YOGI

Terima kasih sekali lagi...

CUT TO:

84. INT. RUANG TAMU. RUMAH PAK ELISA-SIANG

Pak Elisa, Yonatan

Yonatan pergi ke rumah Pak Elisa dan diterima baik olehnya.

YONATAN

Kulanuwun, Pak Elisa...

PAK ELISA

Eh, Yonatan... Ayo masuk...

Yonatan duduk di ruang tamu dan mengungkapkan kepada Pak Elisa, kalau dia mencintai Pravita.

YONATAN

(duduk di kursi ruang tamu)

Begini, Pak Elisa...

Saya ke mari, karena mau mengatakan sesuatu...

PAK ELISA

Katakan saja, nak Yonatan...

Bapak siap mendengarkan...

YONATAN

Saya sangat mencinta Pravita...

Buat saya, dia adalah perempuan yang sangat istimewa, pak...

PAK ELISA

Akhirnya, putri bapak ada yang menyukai...

(tersenyum)

YONATAN

(malu-malu)

Aduh, pak... Saya jadi malu...

Pak Elisa pun menyarankan agar Yonatan mengungkapkan rasa cintanya ke Pravita, kalau Yonatan dan Pravita sudah lulus.

PAK ELISA

Bagaimana kalau kamu mengungkapkan perasaan ke anak bapak, kalau kalian sudah lulus?

YONATAN

Baik, pak...

Yonatan lega karena rasa cintanya direstui oleh Pak Elisa. Dia pun pamit pulang.

YONATAN

Terima kasih banyak, pak...

(pause)

Kalau begitu, saya pamit pulang...

Masih banyak urusan, soalnya...

(mencium tangan Pak Elisa)

Pak Elisa melihat kepergian Yonatan dan masuk ke mobil. Setelah itu, dia menutup pintu ruang tamu.

CUT BACK TO:

ESTABLISH: PKBM KORIPAN

85. EXT. HALAMAN. PKBM KORIPAN-SIANG

Pravita, Yogi, Aditia

Pravita menunjukkan tempat mendaftar sekolah kepada Yogi. Saat itulah, Aditia datang.

PRAVITA

Di sana, Yogi... Kamu tinggal lurus saja...

YOGI

Baik, Pravita... Terima kasih banyak, ya...

INSERT: Aditia datang...

ADITIA

Siapa, itu tadi?

PRAVITA

(menoleh, agak terkejut)

Eh... Itu tadi Yogi, temanku...

ADITIA

Oh, cuman teman?

PRAVITA

Kamu ini kenapa, to?

ADITIA

Ndak kenapa-napa, kok...

Setelah Yogi masuk ruang pendaftaran, Aditia memberitahu kalau dia punya kekasih bernama Rizka.

ADITIA

(melihat Yogi masuk ruang kepala sekolah)

Oh, iya... Aku cuman mau bilang... Aku sudah punya pacar...

Namanya Rizka...

Lalu, Pravita cemberut karena cemburu.

PRAVITA

(cemberut, cemburu)

Memangnya aku tanya ke kamu?

ADITIA

Ya, cuman mau memberitahu agar kamu tidak caper lagi ke aku...

PRAVITA

(makin sewot)

Terserah kamu, lah...

(masuk ke ruang kelas)

CUT TO:

86. INT. PENERBIT UMUM SOLO-SIANG

Bapak Yonatan, Figuran

Bapaknya Yonatan sempat mendengar kalau kinerja Yonatan memburuk. Dia pun mendatangi penerbitannya.

BAPAK YONATAN

Saya dengar, selama ini kinerja Yonatan memburuk, ya?

Dari situlah didapat, kalau Yonatan sering meninggalkan penerbitan.

PEKERJA YONATAN 1

Sebenarnya tidak, pak...

Hanya saja, Mas Yonatan sering ke luar penerbitan ini...

BAPAK YONATAN

Pergi ke mana, dia, mbak?

PEKERJA YONATAN 1

Saya tidak tahu, pak...

Lalu, dia menyuruh pekerja lain menasihati Yonatan agar serius bekerja.

BAPAK YONATAN

Kamu bisa tidak menasihati Yonatan agar dia serius bekerja?

Masa iya, pekerjaan di sini dianggap mainan?

Pekerja itu tidak berani menasihati Yonatan.

PEKERJA YONATAN 2

Saya... Saya tidak berani, pak...

Apalagi, Mas Yonatan adalah anak bapak...

Karena itulah, bapaknya Yonatan agak marah saat Yonatan tidak ada di ruang kerjanya.

BAPAK YONATAN

Bagaimana to, kamu ini? Masa tidak berani menegurnya?

(pause)

Hanya karena, Yonatan adalah anak saya...

CUT TO:

87. INT. WARUNG MAKAN PAK ELISA-SORE

Pravita, Pak Elisa, Figuran

Pravita terus cemberut sejak sampai di warung makan Pak Elisa. Pekerja Pak Elisa mencoba menghiburnya.

PRAVITA

(cemberut terus sejak sampai warung makan)

PEKERJA PAK ELISA

(mengelap meja depan Pravita)

Kenapa, sih, mbak... Dari tadi, kok cemberut terus?

Tahulah Pak Elisa, kalau orang yang disukainya sudah punya kekasih setelah diam-diam menguping curahan hati Pravita ke pekerja itu.

PRAVITA

Itu, lho, mbak... Aku punya temen yang nyebelin banget...

PEKERJA PAK ELISA

Nyebelinnya gimana, mbak?

PRAVITA

Saat aku jatuh cinta pada seorang cowok...

Eh, dia malah jatuh cinta ke orang lain...

PAK ELISA (VO)

(bersembunyi, menguping)

Oh... Rupanya, anakku itu masih jatuh cinta sama si dia?

Gimana, ya, ini?

Ternyata, Pak Elisa menghalangi orang yang akan keluar dari toilet warung makan. Dia pun ketahuan oleh Pravita saat pembeli menegur Pak Elisa.

DISSOLVE TO:

WRITE IN BLACK SCREEN: 3 TAHUN KEMUDIAN

ESTABLISH: TAMAN AGRO RUMPUN IJO

88. EXT. TAMAN AGRO RUMPUN IJO-PAGI

Pravita, Yonatan, Pak Elisa, Bapak Yonatan

Pravita yang sudah lulus sekolah dan Yonatan yang sudah lulus kuliah merayakan kelulusan di Agro Rumpun Ijo bersama orang tua mereka. Mereka mengadakan pesta kecil-kecilan di sana. Yonatan mengungkapkan isi hatinya kepada Pravita saat itu juga.

YONATAN

(berlutut di depan Pravita)

Pravita... Aku sangat mencintaimu sejak kamu koma...

Sejak itu pula, aku terpaksa menyembunyikan perasaanku...

Karena, kita masih punya cita-cita... Yaitu, lulus sekolah...

PRAVITA

(terkejut, minta Yonatan bangkit berdiri)

Kak, apaan to, ini? Ayo berdiri!

(membantu Yonatan berdiri)

YONATAN

(berdiri, memegangi tangan Pravita)

Maukah kamu menjadi kekasihku, Pravita?

Pravita meminta waktu selama tiga bulan untuk masa percobaan pacaran. Bila selama waktu itu, cinta tumbuh di hatinya dan dia merasa cocok, maka dia akan menerima cinta Yonatan dan masuk ke jenjang lebih dalam.

PRAVITA

Kita adakan percobaan pacaran selama tiga bulan, ya, kak?

Selama itu, kalau aku mulai mencintai kakak...

Maka, aku mau kita pacaran...

Dan, masuk ke jenjang lebih dalam... Bisa saja menikah...

Yonatan sangat senang mendengar jawaban dari Pravita. Dia tidak sengaja mencium tangan Pravita.

CUT TO:

89. EXT. JALANAN-PAGI

Aditia, Rizka, Figuran

Aditia kembali berdagang sayur. Kali ini, dia memakai sepeda motor yang lebih keren. Sehingga, pelanggan sayurnya tambah banyak dan terkesima.

CUT BACK TO:

90. EXT. TAMAN AGRO RUMPUN IJO-PAGI

Pravita, Yonatan, Pak Elisa, Bapak Yonatan

Pak Elisa memberikan hadiah laptop pada Pravita dan menyuruh dia menulis di laptop.

PAK ELISA

Pravita, anakku... Bapak senang, kamu bisa lulus Kejar Paket C denan nilai yang sangat memuaskan...

(menyodorkan laptop)

Ini adalah hadiah kecil bapak untukmu...

PRAVITA

Terima kasih banyak, pak...

(memeluk Pak Elisa, menerima laptop)

Dengan laptop ini, aku bisa mengetik semua naskah yang sudah ditulis tangan...

PAK ELISA

Sama-sama, anakku sayang... Semoga, laptop ini bermanfaat...

PRAVITA

Pasti, bapakku sayang...

Yonatan pun menyarankan agar Pravita kirim naskah hasil tulisannya ke penerbitnya.

YONATAN

Bagaimana, kalau kamu menerbitkan buku di penerbit kami?

PRAVITA

Kan, bukunya belum ada, kak?

YONATAN

Ya, kalau buku kamu sudah selesai, dong...

Mendengar jawaban Yonatan, mereka jadi tertawa. Pravita pun setuju dan sangat berterima kasih.

SEMUA

Hahahaha...

PRAVITA

Terima kasih banyak, kak... Aku setuju...

YONATAN

Bagus kalau gitu...

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar