Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Me, You, and Him
Suka
Favorit
Bagikan
7. SCRIPT ME, YOU AND HIM SCENE 41-50

CUT TO:

41. EXT. JALANAN-SORE

Bapak Yonatan, Figuran

Bapak Yonatan mencoba olahraga sore bersama teman-temannya.

BAPAK YONATAN

Wah, kawan-kawan meski sore... Udaranya tetap sejuk, ya?

TEMAN BAPAK YONATAN 1

Iya... Benar kamu... Aku jadi semangat jalan-jalan...

TEMAN BAPAK YONATAN 2

Ayo kita lanjutkan jalan-jalan kita...

SEMUA

Ayo!

Di pertigaan jalan, tiba-tiba, ada sepeda motor yang lepas kendali dan menabrak bapak Yonatan. Dia pingsan. Teman-temannya melakukan pertolongan pertama pada bapaknya Yonatan.

TEMAN BAPAK YONATAN 1

Woy... Kalau mengendarai motor hati-hati!

TEMAN BAPAK YONATAN 2

Bagaimana ini? Lihat, dia bernapas atau tidak?

TEMAN BAPAK YONATAN 1

Dia masih bernapas, tapi perlahan...

Ayo lakukan pertolongan pertama...

TEMAN BAPAK YONATAN 2

Biar aku yang lakukan...

Kamu telepon Ambulan, ya...

TEMAN BAPAK YONATAN 1

Baiklah...

(menelepon ambulan)

Ambulan pun datang dan bapaknya dibawa ambulan itu ke rumah sakit.

CUT TO:

42. INT. RUANG IGD. RUMAH SAKIT-SORE

Bapak Yonatan, Dokter, Perawat

Dokter memeriksa bapak Yonatan dengan teliti dan memasang infus kantong darah karena darah bapak Yonatan banyak yang ke luar. Perawat berusaha menelepon Yonatan menggunakan ponsel bapaknya itu.

DOKTER

(memasang infus transfusi darah)

Suster, tolong hubungi keluarga pasien dengan ponsel itu...

PERAWAT

Baik, dokter...

(pause)

Dokter, keluarga pasien susah dihubungi...

DOKTER

Coba lagi, suster...

Saya harus memasang transfusi darah...

Pasien mengalami pendarahan...

PERAWAT

Baik, dokter...

CUT TO:

43. EXT. HALAMAN KAMPUS. UNS-SORE

Yonatan, Figuran

Yonatan yang mau mengikuti kuliah sore ditelepon oleh perawat. Dia langsung shock.

YONATAN

Apa? Bapak saya mengalami kecelakaan? Di mana dia sekarang?

PERAWAT (OS)

Di RSUD, pak... Harap bapak segera ke mari...

YONATAN

Baik, suster... Saya akan segera ke sana...

(menutup telepon, bersedih)

Teman-temannya berusaha menghibur, tapi dia masih saja shock.

TEMAN KULIAH YONATAN 1

Ada apa, Yonatan?

YONATAN

Bapakku mengalami kecelakaan...

(menundukkan kepala)

TEMAN KULIAH YONATAN 2

Kamu yang sabar, ya... Pasti bapakmu baik-baik saja...

YONATAN

(masih shock dan sedih)

Aku harus ke rumah sakit sekarang...

TEMAN YONATAN 1

Ya sudah... Kami nanti beritahu dosen, ya...

YONATAN

Terima kasih...

Teman Yonatan melihatnya pergi ke parkiran dan masuk ke dalam mobil.

CUT BACK TO:

44. RUANG IGD. RUMAH SAKIT-SORE

Bapak Yonatan, Dokter, Perawat

Dokter masih terus memantau keadaan bapak Yonatan. Dokter bertanya perihal Yonatan. Perawat menjawab kalau dia sudah menghubungi Yonatan dan  menaruh ponsel milik bapak Yonatan di meja samping tempat tidurnya.

DOKTER

(memantau keadaan bapaknya Yonatan)

Bagaimana, suster?

Apakah sudah menelepon keluarga pasien?

PERAWAT

Sudah, dokter...

(meletakkan ponsel di meja dekat tempat tidur)

DOKTER

Baik, suster...

Saya harap, keluarga pasien segera datang...

PERAWAT

Iya, dokter...

CUT TO:

45. EXT/INT. JALANAN/DALAM MOBIL-SORE

Yonatan

Yonatan berdoa dan meminta agar bapaknya selamat, sambil terus fokus menyetir.

YONATAN

Ya, Tuhan...

Saya mohon, sembuhkanlah bapak yang alami kecelakaan...

Saya tak mampu bila hidup tanpanya... Amin...

Jalan ke rumah sakit tampak macet. Yonatan berusaha bersabar dan menunggu kemacetan reda.

CUT TO:

46. INT. KAMAR PRAVITA. RUMAH PAK ELISA-SORE

Pravita, Pak Elisa

Pravita kembali mengatakan kalau dia ingin sekolah lagi.

PRAVITA

Pak, Pravita ingin sekolah lagi...

Apakah ada sekolah non-formal yang menerima Pravita?

PAK ELISA

Pasti ada, sayang...

Sebentar, bapak telepon kenalan bapak dulu...

PRAVITA

Ya, pak...

Pak Elisa menelepon Bu Sabar, pemilik PKBM untuk menanyakan tentang sekolah Kejar Paket C. Ternyata, akan dibuka mulai besok. Pravita lansung senang mendengarnya.

PAK ELISA

Halo, Bu Sabar... Bagaimana kabarnya?

BU SABAR (OS)

Puji syukur, saya sehat, pak?

Ada apa gerangan bapak menelepon malam-malam?

PAK ELISA

Begini, saya mau tanya...

Apakah PKBM milik ibu membuka pendaftaran murid baru?

BU SABAR (OS)

Benar, Pak Elisa...

Mulai besok, saya membuka pendaftaran Kejar Paket C...

PAK ELISA

Ok, baik... Terima kasih banyak...

BU SABAR (OS)

Sama-sama, pak...

PRAVITA

Puji Tuhan... Akhirnya aku bisa mendaftar sekolah lagi besok.

CUT TO:

47. INT. DEPAN RUANG IGD. RUMAH SAKIT-SORE

Yonatan, Figuran

Yonatan akhirnya sampai rumah sakit dan berdiri di depan IGD. Dia tampak khawatir, takut bapaknya meninggal. Dia tidak mau menjadi yatim piatu. Teman-teman bapak Yonatan berusaha menghiburnya dan menenangkannya. Tapi, Yonatan masih saja gelisah.

YONATAN

Bagaimana keadaan bapak saya, om?

Saya takut, akan kehilangan sosok bapak...

TEMAN BAPAK YONATAN 1

Kamu tenang dulu... Bapak kamu lagi diperiksa dokter...

YONATAN

Tapi, saya tidak mau jadi yatim piatu, om...

TEMAN BAPAK YONATAN 2

Kamu serahkan saja kepada Tuhan...

Hanya Dia yang mampu beri mujizat bagi bapakmu...

YONATAN

(gelisah)

Kalau bapak nggak ada, saya sama siapa, om?

TEMAN BAPAK YONATAN 1

Kamu jangan pesimis begitu...

Percayalah, pasti Tuhan sembuhkan bapakmu...

Kedua teman bapaknya Yonatan pamit pulang karena mereka ada keperluan mendadak.

TEMAN BAPAK YONATAN 2

Maaf, Yonatan... Kami ada keperluan mendadak...

Kami harus pulang dulu...

YONATAN

Baik, om... Terima kasih banyak...

(bersalaman)

CUT TO:

48. INT. KAMAR ADITIA. RUMAH ADITIA-MALAM

Aditia

Aditia bersyukur membaca berita di Instagram mengenai Pravita yang sudah sadar.

ADITIA (VO)

(melihat berita Instagram)

Syukurlah... Akhirnya Pravita siuman juga...

Kucoba memberi selamat kepada Pravita atas kesembuhannya, ah..

Dia DM Pravita dan mengatakan ikut bahagia atas kesembuhan yang dialaminya. Beberapa menit kemudian, Aditia membaca balasan dari Pravita.

ADITIA

(menulis di DM Instagram Pravita)

Pravita, selamat, ya... Akhirnya kamu diberi kesembuhan...

Aku harap, kamu bisa sekolah lagi...

PRAVITA (OS)

Terima kasih, teman... Gbu...

ADITIA

(menulis balasan untuk Pravita)

Semangat selalu, Pravita...

PRAVITA (OS)

Kamu juga semangat, ya...

Meskipun aku belum mengenalmu...

CUT BACK TO:

49. INT. DEPAN RUANG IGD-MALAM

Yonatan, Dokter, Figuran

Yonatan mengizinkan teman-teman bapaknya pulang.

YONATAN

Hati-hati di jalan, ya, om...

SEMUA TEMAN BAPAK YONATAN

Terima kasih, Yonatan...

Saat itulah, dokter keluar dari IGD dan memberitahu Yonatan kalau bapaknya sudah siuman.

YONATAN

Bagaimana keadaan bapak saya, dokter...

DOKTER

Bapak anda sudah melewati masa kritis dan sudah bangun...

Beliau sudah bisa dijenguk...

YONATAN

Terima kasih, ya Tuhan...

(ke dokter)

Saya izin menjenguk bapak saya, dokter...

DOKTER

Silahkan, mas...

DISSOLVE TO:

50. EXT. HALAMAN PKBM KORIPAN-PAGI

Pravita, Aditia, Figuran

Pravita akhirnya sembuh total dan mendaftarkan diri ke PKBM Bumi Lestari. Di sana, dia kaget bertemu dengan Aditia. Orang yang pernah mengirim DM kepadanya dan memberi selamat atas kesembuhan Pravita.

PRAVITA

Puji Tuhan... Akhirnya, aku bisa sekolah di sini...

ADITIA

Lho, Pravita... Kamu sekolah di sini juga, ya?

PRAVITA

(terejut)

Eh, Aditia, ya?

Iya benar, hari ini aku mau mendaftar di sini...

Aditia

Syukurlah kalau begitu...

Aku jadi makin semangat sekolah di sini...

(garuk-garuk kepala yang tak gatal)

PRAVITA

Ah... Kamu bisa saja, Aditia...

Aditia membatin. Dia menyesal telah memiliki kekasih. Kalau belum, pastilah dia bisa mendekati Pravita.

ADITIA (VO)

Sayang sekali, aku sudah memiliki kekasih...

Kalau belum, pastilah aku bisa PDKT dengan Pravita...

Hmmt...

PRAVITA

Aditia, kamu kenapa bengong?

Kamu dipanggil dari tadi, lho...

ADITIA

Eh, nggak apa-apa... Aku masuk duluan, ya...

PRAVITA

Ya... Silahkan...

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar