Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CUT TO:
41. EXT. JALANAN-SORE
Bapak Yonatan, Figuran
Bapak Yonatan mencoba olahraga sore bersama teman-temannya.
BAPAK YONATAN
Wah, kawan-kawan meski sore... Udaranya tetap sejuk, ya?
TEMAN BAPAK YONATAN 1
Iya... Benar kamu... Aku jadi semangat jalan-jalan...
TEMAN BAPAK YONATAN 2
Ayo kita lanjutkan jalan-jalan kita...
SEMUA
Ayo!
Di pertigaan jalan, tiba-tiba, ada sepeda motor yang lepas kendali dan menabrak bapak Yonatan. Dia pingsan. Teman-temannya melakukan pertolongan pertama pada bapaknya Yonatan.
TEMAN BAPAK YONATAN 1
Woy... Kalau mengendarai motor hati-hati!
TEMAN BAPAK YONATAN 2
Bagaimana ini? Lihat, dia bernapas atau tidak?
TEMAN BAPAK YONATAN 1
Dia masih bernapas, tapi perlahan...
Ayo lakukan pertolongan pertama...
TEMAN BAPAK YONATAN 2
Biar aku yang lakukan...
Kamu telepon Ambulan, ya...
TEMAN BAPAK YONATAN 1
Baiklah...
(menelepon ambulan)
Ambulan pun datang dan bapaknya dibawa ambulan itu ke rumah sakit.
CUT TO:
42. INT. RUANG IGD. RUMAH SAKIT-SORE
Bapak Yonatan, Dokter, Perawat
Dokter memeriksa bapak Yonatan dengan teliti dan memasang infus kantong darah karena darah bapak Yonatan banyak yang ke luar. Perawat berusaha menelepon Yonatan menggunakan ponsel bapaknya itu.
DOKTER
(memasang infus transfusi darah)
Suster, tolong hubungi keluarga pasien dengan ponsel itu...
PERAWAT
Baik, dokter...
(pause)
Dokter, keluarga pasien susah dihubungi...
DOKTER
Coba lagi, suster...
Saya harus memasang transfusi darah...
Pasien mengalami pendarahan...
PERAWAT
Baik, dokter...
CUT TO:
43. EXT. HALAMAN KAMPUS. UNS-SORE
Yonatan, Figuran
Yonatan yang mau mengikuti kuliah sore ditelepon oleh perawat. Dia langsung shock.
YONATAN
Apa? Bapak saya mengalami kecelakaan? Di mana dia sekarang?
PERAWAT (OS)
Di RSUD, pak... Harap bapak segera ke mari...
YONATAN
Baik, suster... Saya akan segera ke sana...
(menutup telepon, bersedih)
Teman-temannya berusaha menghibur, tapi dia masih saja shock.
TEMAN KULIAH YONATAN 1
Ada apa, Yonatan?
YONATAN
Bapakku mengalami kecelakaan...
(menundukkan kepala)
TEMAN KULIAH YONATAN 2
Kamu yang sabar, ya... Pasti bapakmu baik-baik saja...
YONATAN
(masih shock dan sedih)
Aku harus ke rumah sakit sekarang...
TEMAN YONATAN 1
Ya sudah... Kami nanti beritahu dosen, ya...
YONATAN
Terima kasih...
Teman Yonatan melihatnya pergi ke parkiran dan masuk ke dalam mobil.
CUT BACK TO:
44. RUANG IGD. RUMAH SAKIT-SORE
Bapak Yonatan, Dokter, Perawat
Dokter masih terus memantau keadaan bapak Yonatan. Dokter bertanya perihal Yonatan. Perawat menjawab kalau dia sudah menghubungi Yonatan dan menaruh ponsel milik bapak Yonatan di meja samping tempat tidurnya.
DOKTER
(memantau keadaan bapaknya Yonatan)
Bagaimana, suster?
Apakah sudah menelepon keluarga pasien?
PERAWAT
Sudah, dokter...
(meletakkan ponsel di meja dekat tempat tidur)
DOKTER
Baik, suster...
Saya harap, keluarga pasien segera datang...
PERAWAT
Iya, dokter...
CUT TO:
45. EXT/INT. JALANAN/DALAM MOBIL-SORE
Yonatan
Yonatan berdoa dan meminta agar bapaknya selamat, sambil terus fokus menyetir.
YONATAN
Ya, Tuhan...
Saya mohon, sembuhkanlah bapak yang alami kecelakaan...
Saya tak mampu bila hidup tanpanya... Amin...
Jalan ke rumah sakit tampak macet. Yonatan berusaha bersabar dan menunggu kemacetan reda.
CUT TO:
46. INT. KAMAR PRAVITA. RUMAH PAK ELISA-SORE
Pravita, Pak Elisa
Pravita kembali mengatakan kalau dia ingin sekolah lagi.
PRAVITA
Pak, Pravita ingin sekolah lagi...
Apakah ada sekolah non-formal yang menerima Pravita?
PAK ELISA
Pasti ada, sayang...
Sebentar, bapak telepon kenalan bapak dulu...
PRAVITA
Ya, pak...
Pak Elisa menelepon Bu Sabar, pemilik PKBM untuk menanyakan tentang sekolah Kejar Paket C. Ternyata, akan dibuka mulai besok. Pravita lansung senang mendengarnya.
PAK ELISA
Halo, Bu Sabar... Bagaimana kabarnya?
BU SABAR (OS)
Puji syukur, saya sehat, pak?
Ada apa gerangan bapak menelepon malam-malam?
PAK ELISA
Begini, saya mau tanya...
Apakah PKBM milik ibu membuka pendaftaran murid baru?
BU SABAR (OS)
Benar, Pak Elisa...
Mulai besok, saya membuka pendaftaran Kejar Paket C...
PAK ELISA
Ok, baik... Terima kasih banyak...
BU SABAR (OS)
Sama-sama, pak...
PRAVITA
Puji Tuhan... Akhirnya aku bisa mendaftar sekolah lagi besok.
CUT TO:
47. INT. DEPAN RUANG IGD. RUMAH SAKIT-SORE
Yonatan, Figuran
Yonatan akhirnya sampai rumah sakit dan berdiri di depan IGD. Dia tampak khawatir, takut bapaknya meninggal. Dia tidak mau menjadi yatim piatu. Teman-teman bapak Yonatan berusaha menghiburnya dan menenangkannya. Tapi, Yonatan masih saja gelisah.
YONATAN
Bagaimana keadaan bapak saya, om?
Saya takut, akan kehilangan sosok bapak...
TEMAN BAPAK YONATAN 1
Kamu tenang dulu... Bapak kamu lagi diperiksa dokter...
YONATAN
Tapi, saya tidak mau jadi yatim piatu, om...
TEMAN BAPAK YONATAN 2
Kamu serahkan saja kepada Tuhan...
Hanya Dia yang mampu beri mujizat bagi bapakmu...
YONATAN
(gelisah)
Kalau bapak nggak ada, saya sama siapa, om?
TEMAN BAPAK YONATAN 1
Kamu jangan pesimis begitu...
Percayalah, pasti Tuhan sembuhkan bapakmu...
Kedua teman bapaknya Yonatan pamit pulang karena mereka ada keperluan mendadak.
TEMAN BAPAK YONATAN 2
Maaf, Yonatan... Kami ada keperluan mendadak...
Kami harus pulang dulu...
YONATAN
Baik, om... Terima kasih banyak...
(bersalaman)
CUT TO:
48. INT. KAMAR ADITIA. RUMAH ADITIA-MALAM
Aditia
Aditia bersyukur membaca berita di Instagram mengenai Pravita yang sudah sadar.
ADITIA (VO)
(melihat berita Instagram)
Syukurlah... Akhirnya Pravita siuman juga...
Kucoba memberi selamat kepada Pravita atas kesembuhannya, ah..
Dia DM Pravita dan mengatakan ikut bahagia atas kesembuhan yang dialaminya. Beberapa menit kemudian, Aditia membaca balasan dari Pravita.
ADITIA
(menulis di DM Instagram Pravita)
Pravita, selamat, ya... Akhirnya kamu diberi kesembuhan...
Aku harap, kamu bisa sekolah lagi...
PRAVITA (OS)
Terima kasih, teman... Gbu...
ADITIA
(menulis balasan untuk Pravita)
Semangat selalu, Pravita...
PRAVITA (OS)
Kamu juga semangat, ya...
Meskipun aku belum mengenalmu...
CUT BACK TO:
49. INT. DEPAN RUANG IGD-MALAM
Yonatan, Dokter, Figuran
Yonatan mengizinkan teman-teman bapaknya pulang.
YONATAN
Hati-hati di jalan, ya, om...
SEMUA TEMAN BAPAK YONATAN
Terima kasih, Yonatan...
Saat itulah, dokter keluar dari IGD dan memberitahu Yonatan kalau bapaknya sudah siuman.
YONATAN
Bagaimana keadaan bapak saya, dokter...
DOKTER
Bapak anda sudah melewati masa kritis dan sudah bangun...
Beliau sudah bisa dijenguk...
YONATAN
Terima kasih, ya Tuhan...
(ke dokter)
Saya izin menjenguk bapak saya, dokter...
DOKTER
Silahkan, mas...
DISSOLVE TO:
50. EXT. HALAMAN PKBM KORIPAN-PAGI
Pravita, Aditia, Figuran
Pravita akhirnya sembuh total dan mendaftarkan diri ke PKBM Bumi Lestari. Di sana, dia kaget bertemu dengan Aditia. Orang yang pernah mengirim DM kepadanya dan memberi selamat atas kesembuhan Pravita.
PRAVITA
Puji Tuhan... Akhirnya, aku bisa sekolah di sini...
ADITIA
Lho, Pravita... Kamu sekolah di sini juga, ya?
PRAVITA
(terejut)
Eh, Aditia, ya?
Iya benar, hari ini aku mau mendaftar di sini...
Aditia
Syukurlah kalau begitu...
Aku jadi makin semangat sekolah di sini...
(garuk-garuk kepala yang tak gatal)
PRAVITA
Ah... Kamu bisa saja, Aditia...
Aditia membatin. Dia menyesal telah memiliki kekasih. Kalau belum, pastilah dia bisa mendekati Pravita.
ADITIA (VO)
Sayang sekali, aku sudah memiliki kekasih...
Kalau belum, pastilah aku bisa PDKT dengan Pravita...
Hmmt...
PRAVITA
Aditia, kamu kenapa bengong?
Kamu dipanggil dari tadi, lho...
ADITIA
Eh, nggak apa-apa... Aku masuk duluan, ya...
PRAVITA
Ya... Silahkan...