Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CUT TO:
31. INT. RUANG ICU&DEPAN RUANG ICU-SIANG
Pravita, Pak Elisa, Teman-teman Pravita
Keadaan Pravita masih seperti kemarin. Pak Elisa jadi khawatir Pravita kenapa-napa. Dia mengawasi Pravita yang berada di dalam ICU dari jendela kaca depan ICU.
PAK ELISA (VO)
Ya, Tuhan... Sampai kapankah Pravita akan seperti ini?
(pause)
Kumohon, Tuhan... Berilah kesembuhan kepada anakku...
Beberapa waktu kemudian, teman-teman Pravita datang menjenguknya.
TEMAN PRAVITA 1
Pak Elisa, kami datang untuk menjenguk Pravita...
TEMAN PRAVITA 2
Bagaimanakah keadaan Pravita, Pak Elisa?
PAK ELISA
Kalian bisa lihat sendiri dari jendela ICU...
SEMUA TEMAN PRAVITA
Baik, Pak Elisa...
Begitu melihat keadaan Pravita dari jendela, mereka berbisik-bisik karena merasa kalau Pravita tidak punya harapan lagi.
TEMAN PRAVITA 1
(berbisik)
Ya, Tuhan... Keadaan Pravita parah banget, ya...
TEMAN PRAVITA 2
(berbisik)
Benar kamu... Aku takut, dia tidak punya harapan lagi...
Pak Elisa mendengar mereka berbisik tentang Pravita dan menjadi kecewa. Lalu, dia mengusir mereka dari rumah sakit.
PAK ELISA
Apa yang kalian katakan?
TEMAN PRAVITA 1
Maaf, Pak Elisa... Bukankah begitu adanya?
PAK ELISA
(berteriak)
Keluar dari rumah sakit ini!
Kalian tidak perlu lagi menjenguk anak saya...
CUT TO:
32. INT. PENERBIT UMUM-SIANG
Yonatan, Bapak Yonatan, Figuran
Yonatan tidak mau saat diajak bapaknya ke rumah sakit untuk menjenguk Pravita lagi dengan alasan sibuk editing naskah. Bapak Yonatan bersikeras mengajaknya.
YONATAN
Pak, saya ‘kan banyak kerjaan editing...
(pause)
Masa iya, kita ke rumah sakit lagi?
BAPAK YONATAN
Tapi, bapak ingin menjenguk Pravita...
YONATAN
Besok, ya, pak...
BAPAK YONATAN
Ayolah, nak...
Sekarang, kamu serahkan pekerjaanmu kepadanya, ya...
Editor junior Yonatan berjanji akan menyelesaikan tugas editing, agar dia mau menjenguk Pravita.
EDITOR JUNIOR
Mas Yonatan, saya janji akan menyelesaikan editing ini...
BAPAK YONATAN
Nah... Kamu dengar sendiri ‘kan, apa dia bilang?
YONATAN
Iya, pak... Ya sudah... Ayo menjenguk Pravita...
Editor junior melihat Yonatan dan bapaknya meninggalkan penerbit umum Solo, lalu dia menyelesaikan editing.
FLASHES:
33. EXT. JALANAN-SIANG
Yogi, Preman
Yogi habis mengambil uang di bank terdekat dan membawa uang banyak itu di dalam tas. Preman yang sama menghampirinya dan hendak merampas semua uangnya.
PREMAN
(menarik kerah baju bagian belakang)
Serahkan uang loe!
YOGI
Tidak, bang... Jangan... Ini uang mama saya...
PREMAN
Banyak omong, loe... Kasih uang itu...
Atau, loe gue bikin masuk rumah sakit...
Yogi berusaha melepaskan diri dari preman dan berhasil. Dia berlari sampbil berteriak minta tolong. Tapi, tidak ada yang mendengarnya. Di jalanan itu sangat sepi, meski masih siang.
CUT TO:
34. INT. RUANG ICU&DEPAN RUANG ICU-SIANG
Pravita, Dokter, Pak Elisa, Yonatan, Bapak Yonatan
Dokter masuk ke ruang ICU untuk memeriksa keadaan Pravita.
DOKTER
Saya permisi mengecek keadaan pasien, pak...
PAK ELISA
Silakan, dokter...
Pak Elisa gelisah. Dia takut kalau Pravita meninggalkannya untuk selamanya. Pak Elisa tampak mondar-mandir di depan ICU dan memperhatikan Pravita.
PAK ELISA
(mondar-mandir)
Ya, Tuhan... Berilah kesembuhan bagi anakku...
Janganlah Engkau ambil dia dariku...
Tapi, tirai ICU baru saja ditutup oleh perawat.
PAK ELISA (VO)
Aduh... Tirainya ditutup... Bagaimana ini?
Aku tidak bisa melihat Pravita dulu...
Bapak Yonatan datang ke depan ICU, tempat Pak Elisa berada. Dia memberi makanan kepada Pak Elisa karena tahu, Pak Elisa belum makan dari kemarin.
BAPAK YONATAN
Elisa, makanlah dulu...
Aku tahu, kamu belum makan sejak kemarin...
PAK ELISA
Tidak... Aku tidak lapar... Sudah, kamu makan saja...
YONATAN
Makanlah, om... Apakah perlu saya suapi, om?
Lihat, om tidak punya tenaga...
Om harus kuat untuk Pravita...
BAPAK YONATAN
Benar kata Yonatan, Elisa...
Kamu harus makan... Ini, makanlah...
CUT TO:
35. INT. KAMAR YOGI. RUMAH YOGI-SIANG
Yogi
Akhirnya, Yogi bisa bangun dari mimpi buruknya. Habisnya, dia tidur siang-siang. Badannya berkeringat seluruhnya dan berteriak ketakutan saat bangun tidur. Tapi, pembantunya sedang ada di tidak ada.
YOGI
Tolong!
CUT TO:
36. EXT. HALAMAN PKBM KORIPAN-SORE
Aditia
Aditia mengecek Instagramnya. Dia terkejut saat mengetahui Pravita, orang yang dia follow karena dia terkenal akan kecerdasannya itu mengalami kecelakaan dan koma.
ADITIA
(melihat Instagram)
Lho. Ini ‘kan alumni SMP 1 Matesih yang berprestasi itu?
(pause)
Sekarang dia koma? Kasihan sekali...
DISSOLVE TO:
WRITE IN BLACK SCREEN: 3 TAHUN KEMUDIAN
37. INT. KAMAR PRAVITA. RUMAH PAK ELISA-PAGI
Pravita, Pak Elisa
Pravita yang dipindahkan dari rumah sakit ke rumah akhirnya sadar.Dia merasakan tubuhnya kaku semua karena sudah lama tidak digerakkan.
PRAVITA
(memelekkan mata dan menggerakkan tangan perlahan)
Pak, badan Pravita, kok kaku semua?
Pravita takut, kalau Pravita bakal tidak bisa bergerak...
Pak Elisa tampak sangat bahagia melihat Pravita sudah siuman.
PAK ELISA
(terkejut)
Puji Tuhan! Pravita, akhirnya kamu sadar, sayang...
PRAVITA
(heran)
Memangnya, Pravita kenapa, pak?
PAK ELISA
Kamu mengalami kecelakaan dan koma selama tiga tahun, sayang.
PRAVITA
Benarkah, pak?
PAK ELISA
Benar, sayang...
PRAVITA
Puji Tuhan... Semua berkat kemurahan Tuhan, pak...
Pravita bisa bangun lagi, sekarang...
CUT TO:
38. INT. RUANG KELAS KEJAR PAKET B-PAGI
Aditia, Figuran
Aditia dan semua teman sekelasnya akhirnya lulus sekolah. Banyak di antara mereka berkeinginan melanjutkan Kejar Paket C, setara SMA. Tak terkecuali, Aditia.
ADITIA
Teman-teman, aku senang akhirnya kita menerima ijasah...
TEMAN ADITIA 1
Iya, nih... Gue nggak nyangka...
Kita bisa lulus dengan nilai yang memuaskan...
TEMAN ADITIA 2
Btw, kalian nanti akan melanjutkan Kejar Paket C kagak?
TEMAN ADITIA 1
Iya, dong... Masa nggak?
Aku ‘kan juga pengin makin pinter...
TEMAN ADITIA 2
Bisa aja, loe... Hehehe...
(pause)
Bagaimana kalau kamu, Aditia?
ADITIA
Aku juga mau lanjutin sekolah... Biar cerdas kaya Pravita.
SEMUA TEMAN ADITIA
Pravita itu siapa?
ADITIA
Kalian kompak banget...
Pravita itu terkenal di Instagram karena kecerdasannya...
TEMAN ADITIA 1
Oh, yang alumni SMP 1 Matesih itu, ya?
ADITIA
Yup...
CUT TO:
39. INT. PENERBIT UMUM SOLO-SIANG
Yonatan, Figuran
Yonatan sangat senang karena saat mendaftar di UNS dia diterima merayakan diterimanya dia di UNS bersama mereka di penerbit umum Solo, miliknya. Yonatan menyuruh mereka makan apa yang sudah dipesan melalui pengantar makanan dan minuman ringan.
CUT TO:
40. INT. RUANG TAMU. RUMAH PAK ELISA-SORE
Pravita, Pak Elisa
Pak Elisa menuntun Pravita ke ruang tamu, agar dia bisa melihat pemandangan di luar rumah yang selama tiga tahun sudah tidak dilihatnya. Tiba-tiba, Pravita mengutarakan kalau dia ingin kembali sekolah.
PRAVITA
Pak, Pravita ingin sekali kembali bersekolah...
Melanjutkan ke SMA...
PAK ELISA
Kamu yakin, sayang?
PRAVITA
Pravita yakin, pak...
PAK ELISA
Kamu sabar, sayang...
Tunggu kamu pulih seutuhnya dulu, ya.
PRAVITA
Ya, pak...
(makan perlahan)