Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. INT. RUANG KELAS IX. SMP 1 MATESIH-PAGI
Pravita, Guru, Teman Sekelas
Guru memberi selamat pada Pravita yang menjadi juara kelas. Setelah itu, teman-temannya gembira ria bergantian memberi selamat padanya. Pravita berterima kasih kepada mereka. Tapi, ada satu temannya yang nggak suka pada keberhasilan Pravita menjadi juara kelas.
CUT TO:
2. EXT. HALAMAN SEKOLAH-SIANG
Yogi, Teman Geng
Yogi marah-marah mengingat gurunya membanggakan Pravita saat di kelas. Dia merasa Pravita tidak ada apa-apanya dibanding dengan dia. Dia ‘kan anak pemilik SMP 1 Matesih. Masa iya, sih, orang lain dibanggakan dan bukan dirinya. Teman satu gengnya cuman bisa mengangguk-angguk saja mendengar perkataan Yogi.
CUT TO:
3. INT. RUANG TAMU. RUMAH ADITIA- SIANG
Aditia, Bapak
Bapak Aditia meminta maaf padanya, karena tidak bisa menyekolahkan dirinya. Aditia sempat cemberut karena hanya bisa lulus SD. Tapi, dia jadi sadar bapaknya hanya seorang buruh tani yang kadang tenaganya tidak dipakai para pemilik sawah.
CUT TO:
4. INT. RUANG KELAS IX. SMP 1 MATESIH-SIANG
Pravita, Guru, Teman Sekelas
Guru menerangkan pelajaran Bahasa Indonesia dan hampir semua murid mendengarkan. Tapi, Yogi malah bikin ulah di kelas. Dia pun dihukum oleh guru.
CUT TO:
5. INT. WARUNG MAKAN PAK ELISA-SIANG
Pak Elisa, Figuran
Pak Elisa sangat mengkhawatirkan Pravita. Dilihatnya jam tangan berkali-kali sambil mondar-mandir. Dia ditegur oleh pelanggan.
CUT BACK TO:
6. INT. RUANG KELAS IX. SMP 1 MATESIH-SIANG
Pravita, Guru, Yogi, Teman Sekelas
Yogi ngedumel karena guru menghukumnya. Beberapa menit kemudian, dia diperbolehkan menurunkan kaki dan bebas dari hukuman atas permintaan Pravita. Bukannya minta maaf dan berterima kasih, Yogi malah mendorongnya sampai jatuh.
CUT TO:
7. EXT. SAWAH-SIANG
Aditia, Figuran
Aditia pergi ke sawah untuk membantu bapaknya yang kelelahan. Di sana, dia memanen padi yang telah menguning bersama beberapa orang. Aditia tampak senang bisa membantu bapaknya.
CUT TO:
8. EXT. HALAMAN SEKOLAH-SIANG
Pravita, Yogi, Figuran
Terjadi keributan antara Yogi dengan teman Pravita yang kagak terima kejadian tadi. Pravita mencoba melerai mereka, tapi nggak bisa. Pravita merasa ketakutan. Guru yang mau pulang melihat ada keributan dan turun dari sepeda motor untuk melerai mereka.
CUT TO:
9. EXT. JALANAN-SIANG
Pravita, Figuran
Teman-teman Pravita meminta maaf kepadanya karena saat mereka ribut dengan Yogi, Pravita menjadi takut. Pravita terdiam sejenak. Lalu, dia meminta mereka berjanji tidak membuat keributan lagi.
CUT TO:
10. INT. WARUNG MAKAN PAK ELISA-SIANG
Pak Elisa, Figuran
Pak Elisa berhenti mondar-mandir setelah dinasihati pelanggan. Dia berusaha mengurangi kekhawatiran yang mendera hatinya, tapi tetap tidak bisa. Makin lama, makin menjadi kecemasannya akibat Pravita belum sampai di warung makannya. Padahal, jam pulang sekolah sudah lama lewat.
CUT BACK TO:
11. EXT. JALANAN-SIANG
Pravita, Figuran
Teman-teman Pravita berjanji tidak akan membuat keributan lagi dengan Yogi dan gengnya. Mereka lalu berpamitan karena sudah sampai rumah masing-masing. Pravita melanjutkan perjalanan sendiri ke rumah makan Pak Elisa.
CUT TO:
12. INT. KAMAR ADITIA. RUMAH ADITIA-SIANG
Aditia, Bapak Aditia
Bapak Aditia merasa senang sekaligus tidak enak, setelah dibantu Aditia di sawah tadi. Dia memberikan teh hangat untuk Aditia. Aditia langsung bangun dari tidurannya dan merasa tidak enak.
CUT TO:
13. INT. PENERBIT UMUM SOLO-SIANG
Yonatan, Figuran
Yonatan yang merupakan anak pemilik penerbit umum di Solo mulai bekerja jadi editor di kantor. Meski dia masih SMA, tapi sudah cerdas dalam meneliti kata demi kata yang ditulis oleh penulis penerbit tersebut.
CUT TO:
14. INT. WARUNG MAKAN PAK ELISA-SIANG
Pravita, Pak Elisa, Figuran
Pravita sampai juga di rumah makan Pak Elisa. Pak Elisa langsung memarahinya karena tidak segera pulang. Pravita menjelaskan, kalau tadi terjadi keributan di sekolah. Itu membuatnya takut. Jadi, pulang terlambat. Pak Elisa jadi khawatir dan mengira Pravita terlibat dalam keributan itu. Pravita menjelaskan, kalau dia tidak terlibat. Hati Pak Elisa pun lega.
DISSOLVE TO:
15. INT. KAMAR PRAVITA. RUMAH PAK ELISA-PAGI
Pravita, Pak Elisa
Pravita terlambat bangun. Pak Elisa masuk ke kamar Pravita yang lupa dikunci dan membangunkannya. Pravita kaget waktu melihat jam dinding, setelah berhasil dibangunkan Pak Elisa. Ternyata, sudah pukul setengah tujuh pagi. Pak Elisa menenangkan Pravita dengan mengusulkan dia tidak mandi, hanya cuci muka dan sikat gigi agar tidak terlambat berangkat sekolah. Lalu, Pak Elisa keluar kamarnya.
CUT TO:
16. EXT. HALAMAN RUMAH ADITIA-PAGI
Aditia, Figuran
Aditia dan bapaknya didatangi seorang tukang sayur yang sudah siap. Orang itu mengajak Aditia join dalam bisnis sayurnya. Aditia yang sangat mengenal orang itu jadi tertarik. Orang itu berjanji akan membimbing Aditia sampai menjadi sukses seperti dirinya.
FLASHES:
17. EXT. PERAPATAN-PAGI
Yogi, Preman
Yogi dikejar-kejar preman dan dipalak. Dia dipukuli karena tidak segera memberikan uangnya kepada mereka. Dia berteriak minta tolong, tapi tidak ada yang menolong.
CUT TO:
18. INT. RUANG KELAS IX. SMP 1 MATESIH-PAGI
Pravita, Teman Sekelas
Pravita celingukan mencari Yogi. Dia khawatir kalau Yogi diskors oleh guru akibat membuat keributan kemarin. Teman-teman Pravita mencium kecemasannya. Mereka pun langsung menggodanya.
CUT BACK TO:
19. INT. KAMAR YOGI. RUMAH YOGI-PAGI
Yogi, Bibi
Pembantu Yogi yang menyapu di depan kamarnya mendengar majikannya itu berteriak-teriak minta tolong. Dia mengetuk pintu Yogi, tapi tak ada jawaban. Pembantu tersebut langsung masuk dan berusaha membangunkan Yogi yang mengigau. Yogi pun bangun dan masih merasa ketakutan. Pembantu mengingatkan kalau sekarang sudah pukul tujuh pagi. Yogi marah karena tidak dibangunkan sejak tadi. Akhirnya, dia tidak sekolah karena sudah terlambat.
CUT TO:
20. EXT. JALANAN DAERAH RUMAH ADITIA-PAGI
Aditia, Figuran
Tetangga Aditia jadi kaget, sekarang dia menjadi tukang sayur. Mereka juga merasa terbantu, Aditia menggantikan tukang sayur yang sudah lama tidak berjualan di daerah mereka.
CUT TO:
21. INT. PENERBIT UMUM SOLO-SIANG
Yonatan, Bapak Yonatan, Figuran
Bapak Yonatan menilik penerbitannya dan menanyai para pegawai perihal kinerja Yonatan. Yonatan yang baru keluar dari toilet mendegar perbincangan mereka. Tapi pura-pura tidak mendengar dan memilih masuk ke ruangannya dengan jalan lain.
DISSOLVE TO:
WRITE IN BLACK SCREEN: 6 BULAN KEMUDIAN
22. INT. RUANG KELAS IX. SMP 1 MATESIH-PAGI
Pak Elisa, Guru, Wali Murid
Guru memberi selamat pada Pak Elisa karena Pravita berhasil lulus dengan peringkat tertinggi. Wali murid lain memberi selamat pada Pak Elisa.
CUT TO:
23. INT. WARUNG MAKAN PAK ELISA-PAGI
Pravita, Pak Elisa, Figuran
Pak Elisa sampai warung makan dan memberi selamat pada Pravita yang menjadi juara kelas. Pravita jadi gembira. Dia minta izin Pak Elisa, mau belajar mengendarai sepeda motor miliknya. Pak Elisa melarang karena takut Pravita jatuh.
CUT TO:
24. EXT. JALANAN DEKAT WARUNG MAKAN PAK ELISA-PAGI
Pravita, Figuran
Pravita cemberut. Pravita mencari kesempatan saat Pak Elisa lengah, lalu mengendarai sepeda motor milik Pak Elisa yang kuncinya masih tergantung di sepeda motor. Akibatnya, Pravita mengalami kecelakaan dan menabrak pohon.
CUT TO:
25. INT. KORIDOR RUMAH SAKIT-PAGI
Pravita, Pak Elisa, Perawat, Figuran
Pak Elisa dan pelanggan yang memiliki mobil membawa Pravita ke rumah sakit. Perawat mendorong tempat Pravita terbaring ke IGD.
CUT TO:
26. INT. RUANG TAMU. RUMAH ADITIA-PAGI
Aditia, Figuran
Sahabat Aditia datang ke rumah. Dia mengajaknya ikut program Kejar Paket B. Aditia ragu karena takut biayanya mahal. Tapi, setelah dikatakan kalau biayanya murah dan dibayarkan setelah lulus, Aditia tertarik.
CUT TO:
27. INT. KORIDOR RUMAH SAKIT-PAGI
Pak Elisa, Yonatan, Bapak Yonatan
Pak Elisa berdoa untuk Pravita. Setelah berdoa, dia kaget karena melihat kawan lamanya, bapak Yonatan berdiri di sebelahnya. Ternyata, mereka sudah saling kenal dan bersahabat sejak SMA. Bapak Yonatan pun ikut prihatin atas kecelakaan yang menimpa Pravita. Dia juga mengenalkan Yonatan kepada Pak Elisa.
INTER CUT:
28. INT. KORIDOR RUMAH SAKIT-SIANG
Pak Elisa, Yonatan, Bapak Yonatan, Dokter
Dokter mengatakan kepada Pak Elisa, kalau Pravita mengalami koma. Pak Elisa jadi down dan hampir pingsan. Seperti tak punya harapan lagi. Bapak Yonatan dan Yonatan berusaha menguatkan Pak Elisa. Mereka menegakkan Pak Elisa dan mengajak Pak Elisa berdoa.
CUT TO:
29. INT. RUANG ICU&DEPAN RUANG ICU-SORE
Pravita, Pak Elisa, Yonatan, Bapak Yonatan
Pravita terbaring tak berdaya di ruang ICU. Pak Elisa sangat mengkhawatirkan Pravita. Bapak Yonatan mengajaknya berdoa untuk Pravita.
DISSOLVE TO:
30. EXT. HALAMAN PKBM KORIPAN-SIANG
Aditia, Figuran
Aditia mulai sekolah Kejar Paket B di PKBM Bumi Lestari, Koripan. Dia menunggu jam masuk sambil online untuk memberitahu pelanggan kalau dia libur karena harus sekolah.
CUT TO:
31. INT. RUANG ICU&DEPAN RUANG ICU-SIANG
Pravita, Pak Elisa, Teman-teman Pravita
Keadaan Pravita masih seperti kemarin. Teman-temannya datang dan merasa kalau Pravita tidak punya harapan lagi. Pak Elisa kecewa dan mengusir mereka dari rumah sakit.
CUT TO:
32. INT. PENERBIT UMUM-SIANG
Yonatan, Bapak Yonatan, Figuran
Pak Yonatan mengajaknya ke rumah sakit lagi untuk menjenguk Pravita. Tapi, Yonatan tidak mau. Editor junior Yonatan berjanji akan menyelesaikan tugas editing, agar dia mau menjenguk Pravita.
FLASHES:
33. EXT. JALANAN-SIANG
Yogi, Preman
Yogi yang sedang membawa banyak uang dikejar-kejar oleh beberapa preman. Dia lari ketakutan dan berteriak minta tolong.
Rupanya, Yogi kembali bermimpi.
CUT TO:
34. INT. RUANG ICU&DEPAN RUANG ICU-SIANG
Pravita, Dokter, Pak Elisa, Yonatan, Bapak Yonatan
Dokter masuk ke ruang ICU untuk memeriksa keadaan Pravita. Pak Elisa gelisah. Dia takut kalau Pravita meninggalkannya. Bapak Yonatan datang ke depan ICU, tempat Pak Elisa berada. Dia memberi makanan kepada Pak Elisa karena tahu, Pak Elisa belum makan dari kemarin.
CUT TO:
35. INT. KAMAR YOGI. RUMAH YOGI-SIANG
Yogi
Seluruh badan Yogi berkeringat. Dia berteriak ketakutan saat bangun.
CUT TO:
36. EXT. HALAMAN PKBM KORIPAN-SORE
Aditia
Aditia mengecek Instagramnya. Dia terkejut saat mengetahui Pravita, orang yang dia follow karena dia terkenal akan kecerdasannya itu mengalami kecelakaan dan koma.
DISSOLVE TO:
WRITE IN BLACK SCREEN: 3 TAHUN KEMUDIAN
37. INT. KAMAR PRAVITA. RUMAH PAK ELISA-PAGI
Pravita, Pak Elisa
Pravita yang dipindahkan dari rumah sakit ke rumah akhirnya sadar. Dia merasakan tubuhnya kaku semua karena sudah lama tidak digerakkan. Pak Elisa tampak sangat bahagia melihat Pravita sudah siuman.
CUT TO:
38. INT. RUANG KELAS KEJAR PAKET B-PAGI
Aditia, Figuran
Aditia dan semua teman sekelasnya akhirnya lulus sekolah. Banyak di antara mereka berkeinginan melanjutkan Kejar Paket C, setara SMA. Tak terkecuali, Aditia.
CUT TO:
39. INT. PENERBIT UMUM SOLO-SIANG
Yonatan, Figuran
Yonatan sangat senang karena dia diterima di UNS. Dia mengambil jurusan DKV, sesuai impiannya sejak kecil.
CUT TO:
40. INT. RUANG TAMU. RUMAH PAK ELISA-SORE
Pravita, Pak Elisa
Pak Elisa menuntun Pravita ke ruang tamu, agar dia bisa melihat pemandangan di luar rumah yang selama tiga tahun sudah tidak dilihatnya. Tiba-tiba, Pravita mengutarakan kalau dia ingin kembali sekolah.
CUT TO:
41. EXT. JALANAN-SORE
Bapak Yonatan, Figuran
Bapak Yonatan mencoba olahraga sore bersama teman-temannya. Tiba-tiba, ada sepeda motor yang lepas kendali. Bapak Yonatan mengalami kecelakaan tabrak lari. Dia pingsan. Teman-temannya melakukan PCR.
CUT TO:
42. INT. RUANG IGD. RUMAH SAKIT-SORE
Bapak Yonatan, Dokter, Perawat
Dokter memeriksa bapak Yonatan dengan teliti dan memasang infus kantong darah karena darah bapak Yonatan banyak yang ke luar. Perawat berusaha menelepon Yonatan menggunakan ponsel bapaknya itu.
CUT TO:
43. EXT. HALAMAN KAMPUS. UNS-SORE
Yonatan, Figuran
Yonatan yang mau mengikuti kuliah sore ditelepon oleh perawat. Dia langsung shock. Teman-temannya berusaha menghibur, tapi dia masih saja shock.
CUT BACK TO:
44. RUANG IGD. RUMAH SAKIT-SORE
Bapak Yonatan, Dokter, Perawat
Dokter masih terus memantau keadaan bapak Yonatan. Perawat menaruh ponsel milik bapak Yonatan di meja samping tempat tidurnya.
CUT TO:
45. EXT/INT. JALANAN/DALAM MOBIL-SORE
Yonatan
Yonatan berdoa dan meminta agar bapaknya selamat, sambil terus fokus menyetir.
CUT TO:
46. INT. KAMAR PRAVITA. RUMAH PAK ELISA-SORE
Pravita, Pak Elisa
Pravita kembali mengatakan kalau dia ingin sekolah lagi. Pak Elisa menelepon Bu Sabar, pemilik PKBM untuk menanyakan tentang sekolah Kejar Paket C. Ternyata, akan dibuka mulai besok. Pravita lansung senang mendengarnya.
CUT TO:
47. INT. DEPAN RUANG IGD. RUMAH SAKIT-SORE
Yonatan, Figuran
Yonatan akhirnya sampai rumah sakit dan berdiri di depan IGD. Dia tampak khawatir, takut bapaknya meninggal. Dia tidak mau menjadi yatim piatu. Teman-teman bapak Yonatan berusaha menghiburnya dan menenangkannya. Lalu, mereka pamit pulang.
CUT TO:
48. INT. KAMAR ADITIA. RUMAH ADITIA-MALAM
Aditia
Aditia bersyukur membaca berita di Instagram mengenai Pravita yang sudah sadar. Dia DM Pravita dan mengatakan ikut bahagia atas kesembuhan yang dialaminya. Beberapa menit kemudian, Aditia membaca balasan dari Pravita.
CUT BACK TO:
49. INT. DEPAN RUANG IGD-MALAM
Yonatan, Dokter, Figuran
Yonatan mengizinkan teman-teman bapaknya pulang. Saat itulah, dokter keluar dari IGD dan memberitahu Yonatan kalau bapaknya sudah siuman.
DISSOLVE TO:
50. EXT. HALAMAN PKBM KORIPAN-PAGI
Pravita, Aditia, Figuran
Pravita terkejut melihat Aditia di PKBM. Sedangkan Aditia bersyukur, Pravita ikut program yang sama dengannya. Suara hati Aditia berkata, kalau saja dia tidak punya kekasih. Pastilah, dia akan mendekati Pravita.