Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Lebih Dari Egoku
Suka
Favorit
Bagikan
21. Lebih Dari Ego-ku

SCENE 47 EXT, ALUN-ALUN KOTA JOGJA

Kanza sedang terlihat memotret orang-orang yang berlalu lalang di sekitar alun-alun, dia berjalan menyusuri trotoar dan tidak terlalu fokus dengan langkahnya.

Tanpa sengaja pundaknya jadi bertabrakan dengan seorang cowok.

Kanza : Reflek berucap. "Sorry..." Tak lama tatapannya tertegun, ia mengira seolah-olah pria di hadapannya itu adalah Rega.

Cowok : "Ya... Enggak apa-apa, mbaknya enggak apa-apa juga kan?" Sahut cowok tersebut dengan logat Jawa.

Perlahan lamunan Kanza buyar.

Kanza : "Eh... Iya, saya enggak apa-apa kok." Sedikit agak linglung kemudian memaksa tersenyum.

Cowok : "Yaudah kalo gitu saya permisi, mari." Ucapnya lagi sopan seraya tersenyum, kemudian berlalu.

Sepeninggalannya, Kanza menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan.

INTER CUT

Kanza tiba-tiba sudah ada di sebuah kedai pinggir jalan. Duduk dan memesan makanan.

Kanza : "Pak... Pesen es teh manis satu ya? Sama nasi gudeg nya satu porsi juga." Ujarnya pada penjaga kedai ramah.

Penjaga kedai : "Asiaaapp neng cantik dari Jakarta." Sahutnya dengan logat Jawa medok dan jenaka.

Kanza tersenyum.

Sembari menunggu pesanannya datang, Kanza sibuk membuka laptopnya kembali.

Lalu tiba-tiba sekelompok pengamen datang.

Pengamen : "Siang kakak-kakak semua,semua yang ada disini saya panggil kakak biar berasa muda semua." Ucapnya dengan jenaka dan membuat para pengunjung tertawa. Termasuk Kanza.

Pengamen cont'd : "Saya berharap, sebuah lagu galau dari saya kali ini bisa menghibur makan siang kalian semua. Kalian makan nasi, biar saya saja yang makan ati." Para pengunjung sontak kembali tertawa riuh mendengar lelucon itu.

Perlahan musik mengalun, bersamaan dengan itu, penjaga kedai tampak meletakkan pesanan di meja Kanza.

Kanza berterima kasih sembari tersenyum, penjaga kedai mengangguk dan berlalu.

Kanza hendak fokus menyantap makanannya, namun perhatiannya kembali teralih ketika mendengar suara seorang cowok bernyanyi.

Rega : Menyanyikan lirik lagu lebih dari Ego-ku. "Aku yang minta maaf, walau kau yang salah, aku kan menahan walau kau ingin pisah, karena kamu penting, lebih penting, dari semua yang ku punya."

Mata Kanza terbelalak lebar, kaget.

Rega cont'd : Masih lanjut bernyanyi seraya tersenyum. "Jika kamu salah, aku akan lupakan, meski tentu kau lakukan yang sama, karena untukku, kamu lebih penting, dari egoku."

Musik berakhir, para pengunjung bersorak dan bertepuk tangan riuh. Kanza masih mematung, sedang kan Rega sudah berjongkok di hadapannya.

Rega cont'd : "Jangan pergi lagi ya? Plies, jangan tinggalin aku lagi. Aku enggak bisa kalo tanpa kamu."

Kanza merasa bingung,ia mengedarkan matanya ke sekeliling, mata para pengunjung saat ini sedang menatap ke arahnya.

Kanza : Balik menatap Rega lagi. "Kamu itu lagi main drama atau apa sih, malu tahu di liatin orang." Ujar Kanza dengan suara lirih.

Rega : "Biarin, aku enggak peduli." Ujarnya sembari tersenyum menatap Kanza.

Kanza : Mulai kesal dan marah. "Ini semua sama sekali enggak lucu tahu enggak!" Kanza bangkit berdiri,menaruh lembaran uang di meja, meraih laptopnya dan segera beranjak keluar dari kedai dengan tergesa.

Rega : "Kanza... Kanza... Tunggu...!" Rega berusaha mengejar langkah Kanza.

Saat melewati para pengamen, Rega buru-buru mengeluarkan uang dari sakunya dan di berikan ke pengamen tersebut. Kemudian lanjut mengejar Kanza.

INTER CUT

Rega berhasil mencekal tangan Kanza yang sedang berjalan di trotoar.

Rega : "Kamu kenapa tiba-tiba marah? Aku cuma bermaksud ngasih kejutan dan nyenengin kamu tadi." Ucap Rega dengan nafas yang masih setengah tersengal.

Kanza : "Kamu tanya saya kenapa marah? Jelas saya marah, bukannya kamu mau tunangan sama Fira, terus kenapa sekarang ngejar saya lagi?" Ucap Kanza berlagak tak peduli dan hendak melanjutkan langkahnya lagi.

Rega kembali mencekal tangan gadis itu dan menghadapkan gadis itu ke arahnya.

Rega : Menatap mata Kanza lekat-lekat. "Kamu lagi cemburu ya?" Selidiknya.

Kanza : "Untuk apa saya cemburu?" Elaknya.

Rega : "Kalo kamu cemburu,berarti sebenernya kamu juga cinta kan sama aku?" Tegasnya lagi.

Kanza terdiam. Mereka hanya saling menatap untuk beberapa detik.

Kanza : "Untuk apa juga kamu pingin tahu perasaan saya ke kamu? Percuma aja kan? Toh... Bentar lagi kamu jadi milik orang lain? Terus apa yang tersisa buat kita? Hah..." Emosinya mulai tersulut.

Rega : "Tapi aku maunya sama kamu, dan aku cintanya cuma sama kamu... Aku sama Fira udah..."

Kalimat Rega terputus oleh dering ponsel milik Kanza.

Suara ponsel (SO) : Tling... Tling... Tling....

Perhatian Kanza teralih. Ia buru-buru mengangkat panggilan telepon-nya.

Kanza : "Ya... Halo."

INTER CUT

Fira : Fira sudah tampak berdiri di depan sebuah bangunan. "Gue udah sampe depan kost'an Lo nih, Lo dimana?"

INTER CUT

Kanza : Menatap ke arah Rega sebal. "Gue lagi adadi luar, Lo tunggu,gue bentar lagi balik kok." Tak lama mematikan sambungan teleponnya.

Kanza buru-buru berjalan menghindar ke seberang jalan. Namun Rega terus mengejar.

Rega : "Kanza... Tunggu,kamu harus dengerin penjelasan aku dulu." Bujuk Rega.

Kanza sudah ada di seberang jalan dan menuju pangkalan ojek.

Kanza : "Rega cukup... Jangan ikutin saya lagi, oke..." Kanza naik ke jok belakan salah seorang tukang ojek.

Kanza cont'd : "Jalan bang!" Perintahnya. Tukang ojek pun menurut dan motorpun melaju.

Rega sepertinya masih belum ingin menyerah, ia juga menyewa salah satu tukang ojek untuk mengikuti Kanza.

INTER CUT

Fira masih setia berdiri di depan kost Kanza, tak lama seorang pria berbadan tambun, yang tak lain dan tak bukan adalah Gendon teman Rega berlari tergopoh menghampiri Fira.

Gendon : "Aku udah nyari Rega kemana-mana tapi enggak ketemu." Ujarnya pada Fira dengan nafas yang masih tersengal."

Gendon cont'd : "Enggak tahu tuh anak maunya apa,habis turun dari pesawat malah main ngilang gitu aja. Bikin repot aja." Gerutunya dengan bibir manyun.

Fira : Tersenyum. "Udahlah,biarin aja enggak usah di cari. Udah gede ini,nanti juga dia bakal balik sendiri."

Gendon : "Ya... Kan,tapi tetap aja, bikin repot aja, nih coba lihat... Barang bawaanya jadi aku semua yang bawa, huh." Kesal.

Fira : Hanya tertawa sembari menggeleng.

CUT TO

FADE OUT

Langit yang tadinya terang,kini perlahan berubah gelap di atas kota jogja karta.

SCENE 48 INT/EXT ALUN-ALUN JOGJA, MALAM

Kanza dan Rega sedang ada dalam sebuah mobil yang di hiasi lampu warna-warni.

Mereka sedang menatap ke arah Gembul dan Fira yang sedang sibuk berfoto-foto di seberang jalan.

Rega : "Mereka romantis ya?" Ujar Rega tiba-tiba.

Kanza : Kanza mengangguk dan kini menoleh ke arah Rega. "Jadi waktu itu kamu kongkalikong sama mas Gendon buat ngerjain aku?" Memasang wajah cemberut.

Sekelebat bayangan membayang di benak Rega.

FLASH BACK

Saat lari pagi dan Rega pura-pura bertengkar dengan Gendon.

FLASH BACK CUT TO

Rega : Tersenyum malu. "Ya...Maaf,namanya juga usaha."

Kanza : "Tapi sekarang masih suka gitu juga buat dapetin cewek lain?" Goda Kanza pura-pura marah.

Rega : "Ya... Enggak lah, kan aku udah punya kamu."

Kanza : Tersenyum. "Percaya kok, Fira udah cerita semuanya ke aku, ternyata kalian enggak pernah balikan, dan sekarang Fira malah udah dapetin cinta sejatinya, yaitu mas Gendon." Menatap ke arah Fira dan Gendon lagi.

Rega : "Terus kenapa kamu marah dan ninggalin aku gitu aja? Pasti waktu itu kamu ngira aku lagi ciuman ya sama Fira waktu di kantor Fira?"

Kanza : "Ya... Tapi Fira juga udah jelasin ke aku soal itu."

FLASH BACK

Ke kejadian yang sebenarnya. Fira melihat Kanza yang baru saja akan memasuki kantornya lewat cctv di kantornya, kemudian membiarkan pintu kantornya di buka sedikit. Lalu Fira pura-oura kelilipan dan Rega membantunya untuk meniupnya. Tapi yang di lihat Kanza saat itu mereka berdua sedang berciuman. Saat itu Fira memang sengaja ingin memanas-manasi Kanza.

FLASH BACK CUT TO

Rega : "Jadi udah enggak ada salah faham lagi kan di antara kita?" Tersenyum.

Kanza Menggeleng dan turut tersenyum.

Rega cont'd : "Sekarang aku tanya, kamu cinta juga enggak sama aku?"

Kanza : Mengangguk. "Iya... Aku cinta kok sama kamu, lebih dari ego aku malah." Keduanya terkekeh bersama.

Rega perlahan mendekatkan wajahnya, hingga jarak di antara keduanya terhapus. Untuk beberapa saat mereka berciuman.

Kemudian saling melepaskan, keduanya tersenyum.

Tak lama Fira dan Gendon mendekat. Mereka mengajak Kanza dan Rega berfoto bersama.

Mereka brempat akhirnya berfoto bersama di depan deretan mobil nyala warna-warni.

Bunyi kamera (SO) : Cekrek... Cekrek... Cekrek....

Foto-foto mereka seolah tercetak.

Senyum mereka terlihat ceria.

CUT TO

FADE IN

Langit gelap perlahan berubah terang kembali di atas kota Jakarta.

SCENE 49 EXT, DEPAN RUMAH SAKIT JIWA,PAGI

Terlihat Gio yang baru keluar dari rumah sakit jiwa. Dan sudah di sambut oleh senyum Putri di depan gerbang.

Kanza dan Rega turut ada disana menjemput Gio.

Melihat Kanza dan Rega saling menggenggam tangan. Tiba-tiba Gio mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. Wajahnya terlihat tidak suka.

The End.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar