Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE IN
SCENE 9 INT/EXT, KOST KANZA, MALAM
Mula-mula terlihat atap bagian luar dari kosant, langit sudah tampak gelap. Kemudian kamera perlahan mendekat ke arah jendela kaca kamar Kanza yang terbuka. Gadis itu terlihat sedang berpikir sembari memegang selembar foto.
MONTAGE
Kanza menjatuhkan diri ke atas kasur menatap langit-langit kamar.
Tak lama Kanza berguling ke samping. Wajahnya menghadap lampu tidur di sisi mejanya. Wajahnya terlihat gelisah memikirkan sesuatu.
Perkataan Fira-sahabatnya tadi pagi masih terngiang-ngiang di kepalanya.
MONTAGE END
DISSOLVE TO, FLASH BACK
Fira (SO) : "Lo harus bener-bener bikin cowok ini jatuh cinta, dan tinggalin dia pas lagi sayang-sayangnya!" Ucap Fira seraya menyerahkan selembar foto yang baru saja ia ambil dari laci meja kerjanya.
Tangan Kanza terulur bergerak menerima selembar foto tersebut.
Fira (SO) CONT'D : "Namanya Rega Alfian. Dan dia mantan gue."
FLASH BACK CUT TO
Kanza kembali merubah posisinya menghadap langit-langit kamarnya. Ia mengangkat satu tangannya yang masih menggenggam selembar foto.
CU : Terlihatlah foto seorang cowok dengan jelas.
Kanza : "Rega Alfian?" Bergumam dengan suara lirih.
Suara pintu di buka (SO) : Ceklek...
Kanza terlihat kaget dan kepalanya langsung menoleh ke asal suara.
Seorang gadis dengan rambut sebahu memunculkan kepalanya di balik pintu sembari tersenyum tanpa dosa.
Kanza : Segera mengubah posisinya menjadi duduk sembari menghembuskan nafas lega. "Ternyata Lo, ngagetin aja sih!" Rutuknya pura-pura marah. "Untung aja jantung gue normal. Kalo enggak kan? Udah lompat!" Lanjutnya masih dengan wajah sedikit masam.
Gadis yang baru datang itu bernama Putri, teman kos't Kanza. Putri berjalan perlahan menghampiri ranjang Kanza masih dengan senyum tanpa dosanya.
Putri : "Ya maap, tapi untungnya jantung Lo enggak jadi lompat kan? Kan enggak punya kaki."
Kanza langsung menatap horor ke arah Putri.
Putri : Dengan wajah polos menjelaskan. "Kalo enggak ada kaki kan enggak bisa lompat." Setelahnya ia tersenyum hambar. "Hehe, garing ya?"
Kanza : Hanya menggeleng jengah. "Btw ngapain kesini? Bukannya ketuk pintu dulu." Tanyanya kemudian. Putri terdiam sembari tersenyum penuh arti.
Putri : Dengan malu-malu Putri berkata. "Btw temen Lo yang namanya Gio, yang foto grafer itu,udah punya pacar belum?"
Kanza : Menatap Putri dengan tatapan menyelidik. "Ngapain tanya-tanya gitu? Naksir Lo ya?"
Putri : Tertawa cengengesan. "Hehe, boleh kan naksir, kan gue jomblo." Jawabnya jujur.
Kanza : Mencebikkan bibir bawahnya. "Hemmh... Udah gue duga, tiap kali dia main kesini muka Lo mupeng gitu." Sergah Kanza berlagak cuek.
Putri : Kembali terkekeh malu-malu. "Plies, bantuin gue deket sama dia dong, gue itu kalo liat dia tuh, enggak tau kenapa dada gue rasanya berdebar-debar, terus perasaan gue seneng banget gitu." Berkata dengan gaya di dramatisir dan tersenyum exited sendiri.
Kanza : Menoyor kepala Putri pelan. "Lebay Lo, entar aja kalo patah hati, pasti mewek, gue sih ogah jatuh cinta lagi." Ucapnya dengan nada sedikit jutek.
Putri : "Jangan gitu Lo, nanti kemakan omongan sendiri baru tau rasa Lo." Bicara dengan raut menakut-nakuti.
Kanza : "Kan gue udah pernah ngalamin, jatuh cinta, terus di hianatin. Maka dari itu, gue ogah jatuh cinta lagi. Mending gue sayang sama diri gue sendiri aja." Bicara dengan nada santai kemudian menjatuhkan dirinya lagi ke atas kasur.
Putri : "Eh... Dasar ego maniak. Emang Lo mau jomblo sampai kapan?" Tanpa sengaja mata Putri melirik foto yang ada di genggaman tangan Kanza. Melihat Kanza yang sepertinya sedang lengah, Putri buru-buru meraih foto tersebut dari tangan Kanza dan berujar.
Putri CONT'D : "Katanya enggak mau jatuh cinta lagi. Tapi diem-diem nyimpen foto cowok." Goda Putri sembari menatap ke arah foto yang kini sudah berpindah ke tangannya.
Kanza : Dengan raut panik segera bangkit duduk dan berusaha merebut foto itu kembali dari tangan Putri. "Eh... Enggak sopan!" Sungutnya sambil buru-buru menyembunyikan foto itu di pangkuannya.
Putri : Merasa penasaran dan tertarik ingin menggoda gadis manis namun sedikit jutek itu. "Cie... Cie... Siapa tuh? Gebetan baru ya? Lumayan ganteng juga."
Kanza : Wajahnya memerah dan terlihat salah tingkah. "Udah ah, diem... Jangan berisik. Dia bukan siapa-siapa kok. Enggak usah keppo deh." Sahut Kanza kemudian.
Tapi sepertinya Putri belum ingin menyerah untuk menggodanya.
Putri : "Cie... Cie... Kanza. Siapa tau itu jodoh Lo nantinya."
Kanza : "Apaan sih, makin ngelantur aja sih anak." Kanza berlagak marah agar Putri berhenti menggodanya. "Dia itu cuma calon target gue." Jelas Kanza kemudian setelah gadis di sebelahnya itu belum juga ingin menghentikan aksinya yang terus menggodanya.
Putri : Wajahnya terlihat kaget, matanya membelalak lebar. "Haaa... Maksudnya? Target?"
Singkat cerita, Kanza sudah menjelaskan semuanya pada Putri.
Putri CONT'D: "Oh... Jadi gitu?" Wajahnya terlihat serius dan beberapa kali menganggukan kepalanya. "Terus rencana Lo apa selanjutnya?" Tanya nya kemudian sembari menatap wajah Kanza lekat-lekat.
Kanza : Wajahnya berubah frustasi. Setelahnya menghembuskan nafas lelah dan kembali membanting dirinya di atas kasur. "Maka dari itu, gue masih blank. Gimana coba gue nahlukin cowok playboy. Tapi gue beneran butuh duitnya, buat bayar kost, sekalian buat jalan-jalan deh. Kan lumayan."
Putri : Turut merebahkan dirinya di atas ranjang dan mereka berdua terlihat sama-sama menghadap ke langit-langit kamar. Wajah Putri terlihat seperti sedang berpikir keras. Dan tak lama dia bangkit dan bergumam. "Aha... Gue ada ide!" Katanya antusias sembari menoleh ke arah Kanza.
Kanza : Turut bangkit duduk kembali. "Ide apaan?" Bertanya dengan sedikit malas.
Putri : Mulai mendekatkan mulutnya ke telinga Kanza dan membisikkan sesuatu. "Gimana?" Tanyanya setelah selesai sembari mengembangkan senyum lebarnya.
Kanza : Mencebikkan bibir bawahnya. "Hemmh... Bilang aja Lo modus mau deketin Gio." Ejeknya pada Putri.
Putri : "Lo mau di bantuin enggak? Kan impas, gue bantuin Lo, Lo bantuin gue. Bener enggak?" Bujuk Putri sekali lagi. Gadis itu juga sudah tampak mengacungkan jari kelingkingnya ke udara.
Kanza : Wajahnya terlihat berpikir sebentar. Kemudian ia berkata. "Oke deh, deal...." Sahut Kanza sembari menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Putri.
Putri : "Nah gitu dong!" Putri tampak antusias. Sedangkan wajah Kanza masih terlihat sedikit tak yakin. Namun ia tetap memaksa untuk tersenyum.
CUT TO