Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
51. EXT. TEMPAT PARKIR KANTOR ANTO & PARTNER-MALAM
Anto berjalan menuju mobilnya. Di sebelah mobilnya, terdapat mobil van.
Sebelum Anto memasuki mobilnya, pintu geser samping mobil van itu terbuka.
Tiga lelaki dempal keluar, meringkus Anto, memasukkannya ke dalam van.
Seorang penculik meletakkan ujung pistol berperedam ke dahi Anto.
PENCULIK
Jangan berteriak. Atau kuledakkan kepalamu!
ANTO
Apa yang kalian inginkan? Bebaskan aku! Kalian melanggar hukum. Kalian akan....
PENCULIK
Banyak Bacot!
Penculik itu mengantam belakang kepala Anto hingga dia pingsan.
Mobil melaju meninggalkan tempat parkir kanto Anto & Partners.
CUT TO
52. INT. KAMAR RUMAH SAHAT-MALAM
Sahat tidur pulas.
Dua orang masuk mencongkel pintu rumah.
Berjingkat, keduanya ke kamar Sahat.
Selagi Sahat masih tertidur pulas, seorang memasukkan kantong ke kepala Sahat.
Sahat terbangun, berusaha berontak.
Sebelum dia berteriak, seorang penculik lain memukul belakang kepala pemuda itu.
Sahat pingsan.
CUT TO
53. INT. SEBUAH RUANG DALAM GUDANG-DINI HARI
Sahat dan Anto terikat di kursi berhadap punggung dalam keadaan pingsan.
Dua orang tukang pukul berdiri di depan mereka.
Herman, Bang Rud, Kusuma, Tanaka-Yakuza berdiri melihat.
HERMAN
Bangunkan meraka!
Kedua tukang pukul itu mengambil bak plastik berisi air, menyiramkannya ke Sahat dan Anto.
Keduanya terbangun.
HERMAN
Di mana Si Lady Advocate itu?
Sahat dan Anto diam.
Herman memberi isyarat pada kedua tukang pukul.
Dua tukang pukul itu menghujani Anto dan Sahat dengan pukulan.
HERMAN
Aku tanya sekali lagi. Di mana dia?
Sahat meludah darah ke tanah, kemudian tertawa.
SAHAT
Jangan banyak bacot! Bunuh saja kami!
Herman kembali memberi perintah. Dua tukang pukul memukuli Anto dan Sahat.
ANTO
Cukup ... cukup ... Aku akan bicara.... Mendekatlah.
Herman mendekati Anto.
ANTO
Fiat justicia ruat caelum....
HERMAN
Apa?
ANTO
Tegakkan keadilan walau langit akan runtuh!
HERMAN
Bajingan! Bangsat! Kubunuh kalian!
Herman mengeluarkan pistol berperedam. Dia meletakkan ujung pistol ke dahi Anto.
KUSUMA
Tahan Herman! Jangan bunuh mereka! Tidak ada gunanya membunuh dua advokat ini. Lebih baik kita pancing Lady Advocate untuk muncul sendiri.
HERMAN
Haa! Terserah kau sajalah!
Kusuma mengeluarkan ponselnya, menekan nomor yang dituju.
KUSUMA
Ryan, bagaimana?
RYAN (V.O.)
Aku masih butuh waktu. Beri aku dua hari lagi.
KUSUMA
Tidak! Tidak ada waktu. Kami sudah menangkap dua teman Lady Advocate itu. Polisi dan media sebentar lagi akan mengendus organisasi kita.
RYAN (V.O.)
Kapan?
KUSUMA
Harus malam ini! Sebar ke seluruh informanmu. Kalau sampai malam ini advokat wanita itu tidak muncul, terpaksa kami akan membunuh dua temannya.
Telepon di seberang terputus.
KUSUMA
Kita tunggu hingga jam 12 tepat malam ini. Bila dia tidak datang, terserah kamu.
HERMAN
Baik. Aku akan kerahkan seluruh personel kita untuk menunggu advokat laknat itu. Siapa tahu pria yang beberapa kali membantunya itu juga ikut muncul.
Herman mendekati Bang Rud. Tangan kirinya menepuk bahu Bang Rud.
HERMAN
Tugasmu sudah selesai. Kamu boleh meninggalkan tempat ini.
BANG RUD
Terima kasih, Tuan.
Bang Rud bergegas meninggalkan Herman, berlari kecil menuju pintu luar gudang.
Dari belakang Herman mengarahkan pistolnya ke belakang kepala Bang Rud. Menembaknya.
Bang Rud roboh dengan lobang di kepala.
CUT TO