Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Kisah Sang Lara (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
26. Bagian Dua Puluh Lima

ACT. 1

1. INT. SMA BAKTI NUSA - KELAS SEBELAS MIPA-A - PAGI HARI - JAM ISTIRAHAT

Tokoh : Liora dan Jessica

Liora merubah sikapnya menjadi sangat baik kepada Jessica pagi ini, setelah melaporkan kejahatan Jessica kemarin malam pada polisi agar tidak ketahuan.

LIORA

Berjalan ke arah bangkunya dengan membawa sekantung kresek dan riang gembira.

Berdiri menatap Jessica riang.

Lihat Jess, apa yang gue bawain buat lo.

Mengambil sekotak yoghurt dari dalam kantung kresek tersebut dan menunjukkannya pada Jessica.

Plain yoghurt kesukaan lo.

JESSICA

Mengrenyitkan dahinya keheranan menatap Liora.

Tumben, dalam rangka apa nih?

LIORA

Duduk dikursinya kemudian menghadap Jessica.

Gak dalam rangka apa-apa sih...

Menyerahkannya pada Jessica.

Ambil gih.

JESSICA

Gue ambil ya?

LIORA

Menganggukkan kepalanya.

JESSICA

Mengambil yoghurt pemberian Liora.

Makasih, Raa.

Mencoblos kotak yoghurt tersebut dengan sedotan kemudian menyedotnya.

LIORA

Iya, sama-samaa.

Menatap deretan buku yang berantakan di depan Jessica.

Lo ngerjain tugas apa Jess?

JESSICA

Oh ini, PR matematika kemarin. Soal integral.

Menatap Liora.

Susah banget tau, Ra!

LIORA

Gue udah ngerjain.

Mengambil buku tulis dari dalam tas kemudian menyerahkannya pada Jessica.

Nih, contek aja.

JESSICA

Mengrenyitkan dahinya.

Tumben lo nyontekin gue, padahal gue nggak minta.

Aneh banget lo hari ini!

LIORA

Tertawa ringan.

Memegang pundak Jessica.

Udah, gapapa. Gak ada apa-apa juga kok hari ini. Gue cuman mau berbuat baik sama lo. Udah, itu doang.

JESSICA

Beneran? Nanti ada maksud lain.

LIORA

Enggak Jessica. (intonasi meyakinkan)

Gue cuman mau membalas seluruh perbuatan baik lo ke gue hari ini. Ya walaupun mungkin ini nggak seberapa sih.

Tersenyum menatap Jessica.

Tapi semoga lo suka.

JESSICA

Membalas senyuman Liora.

Makasih, Ra.

LIORA

Sama-sama. Cepetan salin gih, ntar keburu masuk.

2. INT. RUMAH LIORA - RUANG KELUARGA - SOFA DEPAN TV - MALAM HARI

Tokoh : Liora, Alexander, dan Yunita

Keluarga Liora sedang menikmati family time dengan menonton televisi bersama di ruang keluarga. Mereka dikejutkan dengan berita ditangkapnya Jessica.

LIORA, ALEXANDER, DAN YUNITA

Duduk di atas sofa ruang keluarga dan menonton televisi.

LIORA

Mengambil sebuah biskuit dalam toples yang diletakkan pada meja didepannya.

ALEXANDER

Menyeruput secangkir kopi hitam.

YUNITA

Memegang remot televisi hendak mengganti channel namun tidak jadi karena muncul breaking news.

(fx : suara televisi breaking news)

LIORA

Menahan tangan Yunita agar tidak memencet tombol remote.

Bentar, mah. Aku kepo beritanya apa.

(Penyiar) TAMPILAN LAYAR TELEVISI

Pemirsa, pelaku pembunuhan berencana sepasang suami istri di Hotel Ciputra akhirnya tertangkap di rumahnya, Tebet, Jakarta Selatan, pukul 7 Malam Waktu Indonesia Barat hari ini. Diduga perempuan berinisial JS yang berusia tujuh belas tahun ini tergabung dalam sindikat pembunuh bayaran yang memiliki markas pusat di Jakarta. Sedangkan untuk modus dan informasi mengenai sindikat mafia tersebut belum diketahui dan akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Sekian breaking news hari ini. Terima kasih.

YUNITA

Melihat layar televisi dengan tatapan terkejut kemudian menatap Liora.

Itu Jessica temen kamu kan?

ALEXANDER

Melakukan hal yang sama seperti Yunita.

(fx : dering telepon rumah)

LIORA

Berdiri dari sofa dan menatap orang tua nya secara bergantian.

Liora angkat telepon rumah dulu.

Berjalan menuju meja tempat telepon rumah diletakkan.

Berdiri di samping meja seraya memegang telepon.

Halo?

(split screen : Rena di rumah Jessica dan menyaksikan kejadian Jessica ditangkap)

RENA

Halo, Ra!

Lo udah lihat tv belum?

Jessica ditangkap polisi Raa. (histeris)

LIORA

Kok bisa?

RENA

Menggelengkan kepalanya.

Gue juga gak tau, Ra. Gue barusan main ke rumah Jessica buat pinjem baju punya dia, trus kita ngobrol di ruang tamu bentar, dan tiba-tiba polisi datang dan ngebawa Jessica pergi, Raaa. (histeris)

Kata polisinya Jessica kena kasus pidana pembunuhan berencana, tapi gue yakin Jessica nggak ngelakuin hal itu Ra. (menangis)

Menatap seluruh kerumunan orang dari dalam rumah.

Banyak wartawan dan juga warga di luar rumah, Ra. G-gue takut Raaa. (gugup + ketakutan + histeris)

Gue harus apa Ra??

LIORA

Gini-gini, sekarang lo pergi ke kamar Jessica, lo sembunyi di sana sampai semua orang pergi, terus lo cepetan balik ke rumah.

Tenangin diri lo, jangan gugup, stay calm, and stay save.

Menghembuskan napas ringan.

Besok kita kunjungin Jessica bareng-bareng.(meyakinkan)

RENA

O-oke Ra. Gue ke kamar Jessica sekarang.

Mematikan sambungan telepon lalu berjalan ke arah kamar Jessica.

(Split screen off)

LIORA

Menghembuskan napas perlahan.

LIORA (V.O)

Sorry, Jess gue terpaksa ngelakuin hal ini sama lo.

LIORA

Menatap kedua orang tuanya.

Lalu berjalan menuju sofa dan duduk disamping mereka lagi.

ACT. 2

3. INT. LAPAS TAHANAN - RUANG KUNJUNG - KURSI - PAGI HARI

Tokoh : Jessica, Liora, dan Rena

Liora dan Rena mengunjungi Jessica di sel lapas tahanannya.

JESSICA

Menggelengkan kepalanya.

Menunduk.

Gue memang bersalah di sini.

Semua yang diberitakan televisi itu benar.

RENA

Menatap terkejut Jessica.

Maksudnya?

JESSICA

Menatap ragu Liora.

Gue pembunuh kedua orang tua Reygan, Ra.

Meraih tangan Liora.

Maafin gue, Ra, karena gue udah ngelakuin sebuah kesalahan besar dalam hidup gue.

Gue nggak tau kalau semuanya akan berakhir seperti ini.

LIORA

Melepaskan genggaman tangan Jessica.

Menatap tajam Jessica

Kalau lo udah tau apa yang lo lakuin itu sebuah kesalahan. Kenapa masih lo lakuin?

Reygan punya salah apa sih Jess sama lo, sampai lo tega ngebunuh kedua orang tuanya.

Berdiri dari kursi.

Menggelengkan kepala.

Gue bener-bener nggak habis pikir sama lo!

JESSICA

Ikut berdiri.

Gue ngelakuin itu karena gue kecewa sama lo, Ra! Gue kecewa sama lo yang membiarkan Reygan menyakiti diri lo dengan menerima taruhan Saga! (nada marah) Gue ngelakuin itu karena gue (beat) ... cuman mau membalas semua perlakuan jahat Reygan ke lo Ra!

LIORA

Ya tapi bukan dengan ngehabisin nyawa kedua orang tua Reygan juga Jess!

Menatap Jessica tajam.

Kalau kayak gini, apa bedanya lo sama Reygan?

Menatap Rena dan Jessica secara bergantian kemudian melangkah pergi.

RENA

Menatap Jessica

Sorry, Jess. Untuk kali ini, lo bener-bener udah kelewatan dan gue berada di pihak Liora.

Berdiri dari kursinya.

Gue balik duluan, kabari kalau lo sidang.

Melangkah pergi.

JESSICA

Mengeram kesal.

ARGHHH!

4. INT. KEJAKSAAN - RUANG SIDANG - SORE HARI

Sidang kasus pembunuhan Jessica dengan agenda pembacaan tuntutan dan pemanggilan saksi.

Tokoh : Tiga orang hakim, jaksa penuntut umum, Jessica, Liora, Rena, Devin, dan Reygan. Rena, Devin, dan Reygan sebagai pengamat

HAKIM KETUA

Duduk di kursi hakim dan menatap Jaksa Penuntut Umum. (JPU)

Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah siap membacakan dakwaannya?

JPU

Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

HAKIM KETUA

Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.

JPU

Saudara Jessica Safira dijerat Pasal 340 KUHP Jo Pasal 315 Jo Pasal 353 KUHP dengan ancaman hukuman penjara mati atau seumur hidup atau 20 tahun penjara.

HAKIM KETUA

Menatap Jessica.

Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

JESSICA

Saya mengerti Pak Hakim.

HAKIM KETUA

Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan Jaksa penuntut umum?

JESSICA

Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum saya Pak Hakim.

HAKIM KETUA

Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan eksepsi?

JESSICA

Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Pak Hakim.

HAKIM KETUA

Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi maka sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi kepada jaksa penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?

JPU

Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti dan saksi-saksi pada hari ini juga.

HAKIM KETUA

Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU

Dua orang saksi Pak Hakim.

HAKIM KETUA

Silahkan dihadirkan saksi pertamanya.

JPU

Baik Yang Mulia.

Menatap ke arah petugas.

Petugas mohon hadirkan Saksi I atas nama LIORA NATHANIELLA ke persidangan.

PETUGAS SIDANG

Menatap Liora.

Saksi atas nama LIORA NATHANIELLA di persilakan memasuki ruang sidang.

LIORA

Berdiri dari kursinya lalu berjalan menuju kursi saksi.

JESSICA

Berdiri dari kursinya dan menatap Liora yang berjalan ke arah kursi saksi.

Menggelengkan kepalanya.

JESSICA (V.O)

Setelah semua yang gue lakuin sama lo, lo justru memihak Reygan dibandingkan gue sahabat lo sendiri, Ra?

Lihat aja lo nanti!

HAKIM KETUA

Menatap Jessica tajam.

Saudara Terdakwa dimohon duduk kembali!

JESSICA

Membalas tatapan Hakim lalu duduk kembali.

(30 menit kemudian pembacaan putusan hakim, akting, atau scene dapat di improve)

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar