Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Kisah Sang Lara (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
7. Bagian Enam

ACT. 1

1. INT. RUMAH LIORA - KAMAR LIORA - MALAM HARI - 20.00

Tokoh : Liora, Reygan (melalui sambungan telepon), Alexander, dan Yunita

LIORA

Berlari dari arah pintu kamar menuju kasurnya.

Berguling-guling di atas kasur dengan ekspresi ceria.

Mengambil boneka Teddy warna putih pemberian Reygan.

Ragan, kamu tau nggak? Aku senenggg banget hari ini! (memegang boneka tersebut / seolah-olah mengajak bicara)

Masa tadi si Reygan sweet (penekanan kata) banget sama aku.

Meletakkan boneka teddy tersebut.

Kan aku jadi tambah suka sama dia.

Menutup mulut dengan telapak tangannya.

UPS! aku keceplosan (ekspresi polos)

Tertawa ringan.

Mengambil boneka teddy tersebut lagi.

Aaaa intinya aku senenggg banget malam ini!

Menatap boneka teddy, kemudian memeluknya erat.

(fx : dering telpon ponsel)

LIORA

Mengambil ponselnya.

Membaca nama penelepon (Reygan X MIPA-B) kemudian tersenyum lebar.

Berdehem ringan untuk menetralkan ekspresinya.

Mengangkat telpon tersebut.

split screen Reygan & Liora

LIORA

Halo?

REYGAN

Halo juga, Raa.

Hening sesaat.

LIORA

Ekhem, lo kenapa telpon gue?

REYGAN

Gapapa kok. (tersenyum)

LIORA

(berdehem ringan) Udah sampai rumah Rey?

REYGAN

Udah kok dari tadi.

Jeda sesaat

REYGAN

Lo sendiri sekarang lagi ngapain?

LIORA

(tersenyum) Lagi tidur-tiduran di atas kasur sih.

REYGAN

Oh gitu.

LIORA

Iyaa.

Jeda sesaat

LIORA

Ekhem, Rey?

REYGAN

Iya? Apa Raa?

LIORA

Thank's for tonight.

(ekspresi gugup)

REYGAN

(Tertawa ringan)

Your welcome Lara --

ku...

LIORA

(ekspresi gugup)

Salting, tak berani menjawab.

REYGAN

Halo, Ra?

Lo masih di sana?

LIORA

Eh iyaa, masih Rey.

Kenapa?

REYGAN

Hmm ... Besok kayaknya jadwal bioskop film nya bagus deh.

LIORA

(mengrenyitkan dahinya)

Maksudnya?

REYGAN

Hm ... nonton yuk (nada gugup)

Gue punya dua tiket nganggur, sayang kalau gak dipakai.

LIORA

Tampak menimang-nimang.

Bentar, gue tanyain papah dulu yaa

Jangan ditutup.

REYGAN

Okeyy.(nada antusias)

ALEXANDER

Membuka pintu kamar Liora.

Papah tadi gak sengaja denger dari balik pintu, besok kamu mau diajak keluar Reygan. Bener?

LIORA

Mengangguk.

Iya pah.

ALEXANDER

Pinjem hp kamu, biarin papah bilang sendiri ke Reygan.

Mengarahkan tangannya untuk mengambil handphone Liora.

LIORA

Mengarahkan tangannya menghindari rengkuhan tangan Alex.

Papah mau bilang apa ke Reygan?

ALEXANDER

(berdecak) Ck. Udah. Kasihin aja.

LIORA

Gak mau, nanti papah marahin Reygan kayak kemarin.

REYGAN

(tertawa ringan dari balik telepon)

ALEXANDER

Enggak. Papah janji.

Mengambil handphone Liora.

ALEXANDER

Halo Reygan.

REYGAN

Eh, iya om?

Kenapa?

ALEXANDER

Saya dengar kamu ingin mengajak keluar Liora ya, besok?

REYGAN

Iya om. (intonasi tegas)

ALEXANDER

Saya tidak mengizinkan kamu membawa Liora keluar besok.

LIORA

Menatap kaget Alexander.

Pah?

REYGAN

Maaf, tapi kenapa ya, om?

ALEXANDER

Saya belum selesai berbicara, jangan dipotong!

REYGAN

M-maaf om.

ALEXANDER

Saya ulangi, yaa. Saya tidak mengizinkan kamu mengajak Liora keluar lagi. Kecuali..

REYGAN

Kecuali apa om?

ALEXANDER

Kecuali besok kamu datang ke rumah dengan membawakan dua kotak martabak manis lagi.

Tertawa ringan.

Ya kalau bisa rasa Oreo atau red Velvet gitu.

LIORA

Menatap tajam Alexander dan menggoyangkan tubuh Alexander.

Papah!

REYGAN

Tertawa ringan dari balik sambungan telepon.

Oke, siap om!

Dua kotak martabak manis rasa red velvet dan oreo, siap meluncur besok siang!

ALEXANDER

Oke siap.

Om tutup ya teleponnya.

Mematikan sambungan telepon.

LIORA

Menatap tajam papahnya.

Papah! Liora malu tau pah!

ALEXANDER

Tertawa ringan kemudian melenggang pergi meninggalkan kamar Liora.

LIORA

Menatap kepergian papahnya. Kemudian memukul-mukulkan tangan pada kasur.

Memalukan, ini sungguh memalukan. (berteriak)

YUNITA (IBU LIORA)

LIORA! TIDUR!

2. INT. RUMAH LIORA - RUANG TAMU - SIANG HARI - 13.00

Tokoh : Liora, Reygan, Alexander, dan Yunita

Reygan datang menjemput Liora untuk mengajaknya pergi menonton bersama.

LIORA

Menyalami tangan Yunita dan Alexander secara bergantian.

Liora pergi sama Reygan dulu pah, mah.

YUNITA

Tersenyum dan menepuk pundak Liora.

Hati-hati nak.

REYGAN

Mengikuti tingkah Liora.

Saya bawa Liora pergi dulu om, tante.

ALEXANDER

Menatap wajah Reygan.

Ekhem.

REYGAN

Kenapa om?

ALEXANDER

Janjinya janjinya.

REYGAN

Menepuk dahinya.

Oh iya, saya lupa!

Tertawa ringan.

Saya ambilkan dulu om di motor.

Melangkah keluar untuk mengambil sekantung martabak.

ALEXANDER

Nah, gitu dong!

YUNITA

Menatap Alexander.

Apa pah?

REYGAN

Masuk ke dalam dan memberikan kantung berisi dua kotak martabak itu pada Alex.

Ini om.

ALEXANDER

Nah, gitu dong!

Tersenyum.

Makasih ya.

YUNITA

Menatap tajam Reygan dan Alex secara bergantian.

Papah! (nada kesal)

LIORA

Kita berangkat dulu pah, mah. Dada!

Menarik Reygan pergi menuju motornya.

LIORA & REYGAN

Berboncengan meninggalkan rumah.

ACT. 2

3. INT. MALL - BIOSKOP - SIANG HARI - 13.30

Tokoh : Liora dan Reygan

Liora dan Reygan sedang berada di dalam bioskop untuk menonton film komedi.

LIORA

Menatap Reygan yang duduk disampingnya.

Rey...

REYGAN

Membalas tatapan Liora.

Apa Ra?

LIORA

Maafin kelakuan papah gue, ya. Gue jadi gak enak sama lo karena dia minta dibawaain martabak manis mulu.

REYGAN

Tertawa ringan.

Gapapa kali Ra. Santai aja kalau sama gue mah.

LIORA

Ya tapi gue gak enak sama lo Reygan.

Membalikkan tubuhnya menghadap Reygan.

Atau gini aja, nanti gue ganti semua uang yang lo pakai buat beliin martabak papah.

REYGAN

Eh gak usah. Gapapa kok. (ekspresi meyakinkan)

LIORA

Rey...

REYGAN

Menyumpalkan popcorn pada mulut Liora.

Film nya udah mau mulai.

Liora dan Reygan menonton film komedi yang ditayangkan pada bioskop tersebut. Mereka selalu tertawa terbahak-bahak pada setiap scene film tersebut. Hingga seringkali tak merasakan tubuh mereka sering bersentuhan.

(Acting bebas dan dapat di improve oleh aktor maupun aktris)

4. INT. MALL - SORE HARI - 15.30 (Selepas menonton film di bioskop)

Tokoh : Reygan dan Liora

Ket : Acting dilakukan sambil berjalan

LIORA

Rey.

Menatap wajah Reygan.

REYGAN

Membalas tatapan Liora.

Apa?

LIORA

Menghentikan langkahnya.

Makasih ya (beat) lo udah ngajak gue jalan.

Dari kemarin, sampai hari ini.

Menghembuskan napas ringan, tersenyum.

Gue seneng banget

REYGAN

Ikut menghentikan langkahnya.

Membalas senyuman Liora.

Gue seneng, kalau lo juga seneng.

Mengedarkan pandangan pada sekelilingnya, kemudian menatap Liora lagi.

Ada satu tempat favorit gue, yang belum kita kunjungin.

LIORA

Mengrenyitkan dahinya.

Dimana?

REYGAN

Tersenyum tipis.

Habis ini kita kesana.

Berjalan mendahului Liora.

LIORA

Eh Rey, tungguin gue!

Berlari mengejar Reygan.

5. EXT. TEPI DANAU - SORE HARI - 16.00

Reygan mengajak Liora pergi ke sebuah danau yang menjadi tempat favorit nya. Reygan ingin mengungkapkan perasaannya pada Liora.

LIORA

Mengamati sekeliling tempat tersebut dengan ekspresi antusias.

Menghirup napas dalam-dalam, kemudian menghembuskannya, dan tersenyum lebar sembari menatap Reygan.

Demi apa sih Rey, tempat ini keren banget!! (nada antusias)

REYGAN

Membalas senyuman Liora.

Lo seneng Ra?

LIORA

Mengangguk mantap.

Iya!

Mengamati seluruh sudut tempat tersebut, kemudian beralih menatap Reygan lagi.

Menggenggam tangan Reygan.

Makasih, udah ngajak gue ke sini. Rey.

REYGAN

Menghadapkan tubuhnya pada Liora, mengacak-acak rambut Liora, kemudian tersenyum.

Sama-sama Laraa.

Memutarkan tubuhnya menghadap rumah pohon tepi danau tersebut.

Kemudian berjalan menuju tempat tersebut.

LIORA

Mengamati pergerakan Reygan.

Rey? Lo mau kemana?

REYGAN

Memanjat rumah pohon tersebut.

Sini, Ra!

LIORA

Berjalan mengikuti instruksi Reygan.

cut to scene heading 6

6. INT. RUMAH POHON TEPI DANAU - SORE HARI - 16.15

LIORA

Menatap takjub interior rumah pohon tersebut.

Menatap Reygan.

Rey, rumah pohon ini punya lo?

REYGAN

Mengangguk.

Iya. And yaa, disinilah dulu gue, Alvaro, Saga, dan Devin selalu main setiap sore.

Kadang sepak bola sampai larut di situ. (menunjuk tanah lapang pada tepi danau)

Kadang juga main petak umpet di sini.

(tertawa ringan) Lucu juga kalau diingat-ingat masa kecil gue dulu.

LIORA

Menyimak cerita Reygan dengan saksama.

REYGAN

Berdiri kemudian menatap sebuah pintu menuju ruangan pada rumah pohon tersebut.

Ehm ... Gue baru inget ada benda yang harus gue ambil.

Menatap Liora.

Gue ambil dulu ya.

LIORA

Iya, buruan gih.

REYGAN

Melangkah pergi menuju tempat yang dimaksud.

Kembali dengan membawa flower crown.

LIORA

Flower crown? (menatap benda tersebut)

REYGAN

Mengangguk.

Yes.

Memakaikan flower crown tersebut pada atas kepala Liora.

This is for you.

Menatap lekat mata Liora.

LIORA

Membalas tatapan Reygan dengan ekspresi sedikit terkejut.

Hm ... Rey?

REYGAN

Menjauhkan tubuhnya dari Liora.

Sorry, Ra. Gue gak bermaksud..

LIORA

Tersenyum tipis.

Not problem.

By the way...

Melepaskan flower crown yang ada pada atas kepalanya.

Cantik banget sih!

Menatap Reygan antusias.

Lo yang bikin?

REYGAN

Mengangguk.

Iya. Gue yang bikin (beat) dulu.

LIORA

Mengangguk.

Menatap benda itu lagi.

Boleh gue simpan?

REYGAN

Off course.

LIORA

Yeay! Makasih Reygan! (ekspresi antusias)

Memakaikan pada kepalanya sendiri.

REYGAN

Tersenyum tipis melihat tingkah laku Liora.

Menatap dalam wajah Liora.

Ra?

LIORA

Seketika menghentikan aktivitasnya.

REYGAN

Menghembuskan napas ringan.

Kemudian memegang tangan Liora.

Gue suka sama lo.

Sejak pertama kali gue ketemu sama lo.

LIORA

Ekspresi terkejut.

Pertama kali?

Waktu kita tabrakan di depan ruang OSIS?

REYGAN

Mengangguk.

Dan dari situ, (beat) gue langsung minta tolong murid lain buat nyuruh lo ngasih minum ke gue.

Tertawa ringan.

Sebenernya modus aja sih, biar gue bisa dapetin nomor telepon lo.

LIORA

Unik ya cara lo.

Tertawa ringan.

REYGAN

Ikut tertawa sekejap, kemudian merubah ekspresi wajahnya menjadi tenang kembali.

Jadi gimana Ra?

Menatap lekat manik Liora.

Apakah lo nerima perasaan gue buat lo?

LIORA

Ekspresi sedikit terkejut.

Mengembuskan napas ringan kemudian tersenyum canggung.

Sorry, Rey.

Melepaskan genggaman tangan Reygan.

Gue butuh waktu...

Mengalihkan pandangannya dari Reygan.

REYGAN

Tersenyum tipis.

Gapapa kok. Gue paham.

Menatap jam tangan pada pergelangan tangan.

Udah jam lima, Ra.

Menatap Liora.

Ayok pulang.

Reygan dan Liora pun segera menuruni rumah pohon tersebut dan berjalan menuju arah dimana motor Reygan terparkir untuk kembali pulang.

ACT. 3

7. INT - RUMAH LIORA - KAMAR LIORA - MALAM HARI (19.00)

LIORA

Tampak resah sedari tadi. (Berjalan kesana-kemari, berguling-guling di atas kasur, dan duduk berdiri duduk berdiri)

Dia bilang suka sama gue.

Tapi bukan berarti dia jatuh cinta sama gue kan?

Mengangguk mantap.

Enggak Liora. Lo gak boleh baper.

Reygan itu cuman suka sama lo.

Ya bisa aja dia kayak gitu ke semua cewek, kan?

Duduk di atas kasur. Kemudian tersenyum sendu.

Tapi kalau bener gitu doang ...

Kenapa nyesek ya? (tersenyum getir)

insert : Alexander menguping keresahan putrinya dari balik pintu kamar. Lalu menelpon Reygan.

"Kalau kamu memiliki perasaan lebih dengan putri saya, tunjukkan, dan yakinkan dia. Jangan buat dia resah dengan ucapan suka yang kamu lontarkan."

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar