Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Kisah Sang Lara (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
15. Bagian Empat Belas

ACT. 1

1. INT. RUMAH LIORA - KAMAR LIORA - PAGI HARI

Liora terbangun dari tidurnya dengan dress sabrina yang masih ia kenakan.

LIORA

Mengucek-ucek matanya.

Hoammm.

Menatap jam dinding kamar.

Udah jam lima?

Kemudian membuka serambu jendela kamar.

Pagi?

Gue tidur selama itu? (ekspresi terkejut)

Reygan...

Reygan pasti ngehubungin gue semalem. (ekspresi yakin)

Mengambil handphone dari atas nakas.

Menatap layar ponsel.

(hologram roomchat)

Reygan <3

Ra, udah dirumah? 13.00

Sampai rumah jangan lupa cepetan makanan, minum obat, terus istirahat yaa❤️ 13.00

Semoga cepet sembuh Lara, ku 13.00

Makasih ya, Ra, udah mau nemenin aku sama Bianca tadi. Syukur, semuanya berjalan lancar 14.00

Btw, kamu tadi cantik 😗 14.00

Ra, kamu kok ga bales chat aku? 15.00

Marah ya gara-gara tadi? 15.00

Maafin aku, Ra. Aku nggak bermaksud bohongin kamu. Aku cuman takut, kalau aku bilang aku ngajak Bianca, kamu nggak mau ikut... 15.00

Ra? 16.00

Lara? 17.00

Sore Ra 18.00

Ra? 19.00

Kamu kemana? 20.00

Panggilan tak terjawab 20.10

Panggilan tak terjawab 20.20

Panggilan tak terjawab 20.30

Panggilan tak terjawab 20.40

Panggilan tak terjawab 20.50

Panggilan tak terjawab 21.00

Panggilan tak terjawab 21.10

Panggilan tak terjawab 21.20

Panggilan tak terjawab 21.30

Huft, yaudahlah kalau kamu masih marah sama aku. Aku minta maaf, yaa 👉🏻👈🏻 22.00

Selamat malam, 22.00

Selamat beristirahat, 22.00

Laraku❤️ 22.00

LIORA

Menghembuskan napas perlahan.

Menekan-nekan handphone untuk menelepon Reygan.

(fx : nada panggilan)

REYGAN

Halo, Selamat Pagi, Raaa! (nada antusias)

Akhirnya kamu nelepon aku juga!

Kamu tau nggak, aku kemarin itu panik banget waktu kamu ngilang.

Kamu kemana sih?

LIORA

Tertawa ringan.

Aku ketiduran Rey, badan aku capek semua.

REYGAN

Oh gitu...

Sekarang udah enakan?

LIORA

Ya, better lah.

Tertawa ringan.

REYGAN

Beneran?

LIORA

Iyaa Reygankuu.

REYGAN

Syukur deh kalau gitu.

Hening sesaat.

LIORA

Ehm, kamu sama Bianca, gimana?

REYGAN

Gimana apanya?

LIORA

Ya, kedekatan kamu sama dia. Gimana? Udah sampai mana?

REYGAN

Kamu cemburu?

LIORA

Enggak (nada mengelak sangat cepat)

REYGAN

Menghembuskan napas perlahan.

Aku berencana mau nembak dia hari ini.

Menurut kamu, tempat yang bagus dimana?

Biar dia baper terus langsung nerima aku gitu.

LIORA

Diam terpaku mendengar ucapan Reygan.

Meneteskan air mata secara perlahan.

Tangan gemetar.

REYGAN

Ra?

Kamu masih disana?

LIORA

Eh, apa Rey?

Mengusap air matanya.

Tempat yang bagus ya?

Ehm ... Gimana kalau di Kafe Starlight?

Aesthetic tempatnya. Aku yakin, Bianca langsung nerima kamu. (tersenyum getir)

REYGAN

Boleh tuh! (nada senang)

Makasih sarannya Laraa.

LIORA

Sama-sama Reygan.

REYGAN

Aku tutup dulu ya teleponnya?

LIORA

Iya.

REYGAN

Oke, see you tomorrow at school

Laraku. (penuh penekanan)

(fx : nada sambungan telepon terputus)

LIORA

Menghembuskan napas ringan.

Mengusap air matanya.

Ngapain gue nangisin Reygan Bianca coba?

Gak penting!

Bodoamatlah mereka mau pacaran, selingkuh, nikah kek. Bodoamat!

Mengusap air matanya lagi

Menarik napasnya dalam-dalam.

Menatap tumpukan buku yang ada meja belajar.

Huft. Tugas gue banyak juga.

Mendingan sekarang, gue beres-beres dulu, terus lanjut nugas.

Daripada nangisin mereka berdua kan? Gak ada untungnya juga.

Menganggukkan kepala.

Beranjak dari kasurnya.

2. INT. RUMAH REYGAN - KAMAR REYGAN - PAGI HARI

Reygan berniat menelepon Bianca untuk mengajaknya keluar nanti siang.

REYGAN

Halo, Bi.

BIANCA

Halo, Rey.

Kenapa pagi-pagi telepon gue?

REYGAN

Ini, gue mau ngajak lo keluar lagi nanti sore.

Lo bisa nggak?

BIANCA

Kemana?

REYGAN

Kafe Starlight.

Sekalian ada yang mau gue omongin sama lo.

BIANCA

Boleh. Jam berapa?

REYGAN

Gue tunggu lo disana jam enam sore, yaa.

BIANCA

Oke Rey.

REYGAN

Oke, gue tutup ya

BIANCA

Oke, Rey. See you!

(fx : nada sambungan telepon ditutup)

REYGAN

Menatap fotonya bersama Liora pada bingkai besar yang terpajang di dinding kamar.

Tenang aja, Ra.

Hati dan perasaan aku cuman buat kamu kok.

Tersenyum tipis.

ACT. 2

3. INT. KAFE STARLIGHT - BANGKU PENGUNJUNG - MALAM HARI - PUKUL TUJUH MALAM

Reygan menunggu kedatangan Bianca di Kafe Starlight untuk mengungkapkan perasaan palsunya pada Bianca, sebagai wujud penuntasan misi.

REYGAN

Mengetuk-ngetukkan jarinya pada atas meja.

Mengambil secup americano, menyeruputnya perlahan, kemudian meletakkannya kembali.

Menatap sekeliling kafe itu.

Menghembuskan napasnya perlahan.

Bianca kok lama banget sih!

Menatap arloji yang melingkar pada pergelangan tangannya.

Mana udah satu jam gue nungguin dia.

REYGAN (V.O)

Emang ya, diantara cewek-cewek yang pernah gue temuin, cuman Lara yang berbeda. Dia nggak pernah telat kalau janjian, sekalipun harus make-up an dulu.

BIANCA

Datang tergopoh-gopoh dengan outfit yang minim.

Sorry, ya, Rey gue nelat.

Duduk didepan Reygan.

Meletakkan segelas mocaccino latte di meja.

REYGAN

Mengamati Bianca dengan tatapan risih.

Merubah ekspresinya secepat mungkin.

Eh iya gapapa, gue juga baru dateng kok.

BIANCA

Btw ...

Kenapa lo ngajak gue ketemuan disini?

REYGAN

Ekhem (berdehem ringan)

Memajukan kursinya pada meja, mendekatkan tubuhnya pada Bianca, kemudian menggenggam tangan Bianca.

Bi? (menatap dalam wajah Bianca)

BIANCA

Iya? (membalas dalam tatapan Reygan)

REYGAN

(berdehem) ... Gue boleh ngomong jujur?

BIANCA

Apa?

REYGAN

Gue suka sama lo, Bi

Sejak awal kita berjumpa.

Menghembuskan napas ringan.

Lo mau nggak, jadi pacar gue?

BIANCA

Rey?

Menatap dalam wajah Reygan.

Lo serius?

REYGAN

Iya, Bi. Gue serius. (tatapan meyakinkan)

Jadi, gimana?

BIANCA

Menghembuskan napas ringan, menganggukkan kepalanya mantap, kemudian tersenyum tipis.

Iya, Rey. Gue mau.

REYGAN

Beneran?

BIANCA

Iya, Reygan.

REYGAN

Tersenyum tipis

Makasih ya, Bi.

BIANCA

Sama-sama, Rey.

REYGAN

Ekhem, tapi, gue boleh minta dua hal nggak?

BIANCA

Apa?

REYGAN

Satu, gue mau kita ngejalanin hubungan ini, secara backstreet.

BIANCA

Kenapa?

REYGAN

Menghembuskan napasnya perlahan

Gue cuman takut temen-temen gue suka sama lo, Bi.

Kalau hubungan kita dipublish (tersenyum)

Menatap dalam Bianca.

Karena gue nggak mau, hubungan kita berdua rusak karena adanya orang ketiga,

Yang tiba-tiba datang dan merebut hati perempuan yang gue cintai. (tersenyum tulus)

BIANCA

(ekspresi salting) Oke, Rey. Gue terima hal itu.

Menarik napas panjang kemudian menghembuskannya perlahan.

Karena gue sendiri juga bukan tipikal perempuan yang suka ngepublish hubungan gue ke publik.

Tersenyum tipis

REYGAN

Makasih, Bi.

BIANCA

Permintaan yang kedua?

REYGAN

Ekhem...Just use lo-gue, oke?

BIANCA

Why? (ekspresi heran)

REYGAN

Gue nggak terbiasa pakai aku-kamu, Bi. Kecuali sama saudara atau keluarga.

REYGAN (V.O)

Dan juga Liora

BIANCA

Oh, okey. I accept it.

Menyeruput mocaccino miliknya

Ada lagi?

REYGAN

Menggelengkan kepalanya.

Nope.

BIANCA

Oh okey.

Menatap arloji miliknya.

Rey, udah gak ada yang mau diomongin lagi, kan?

Berdiri dari kursi.

REYGAN

Lo mau kemana Bi?

BIANCA

Gue mau balik duluan.

Kasihan bunda nungguin gue sendirian di rumah.

REYGAN

Oh, oke.

Ati-ati, Bi... (tersenyum)

BIANCA (V.O)

Kok dia nggak ada inisiatif buat nganterin gue pulang sih? (ekspresi heran)

BIANCA

Menetralkan ekspresinya.

Thanks, Rey.

Melangkah pergi.

REYGAN

Mengamati kepergian Bianca.

Mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Saga dan Liora.

Saga Weildson

Gmn Bianca?

Reygan. N

Beres, udah gue tembak.

Saga Weildson

Good job.

Pacarin dia selama tiga bulan, terus putusin. Kalau lo bisa, harley gue buat lo.

Reygan. N

Oke

REYGAN

Saga beres, sekarang, tinggal telepon Lara! (ekspresi senang)

Menekan-nekan layar ponsel untuk menghubungi Liora

REYGAN

Halo, Ra?

LIORA

Iya, Rey. Apa?

REYGAN

Aku berhasil nembak Bianca, Ra. (nada girang)

LIORA

Terdengar bunyi benda jatuh dan juga tangisan dari seberang

REYGAN

Mengrenyitkan dahinya.

Lara? Kamu disana?

Halo??

Ra?

Menghembuskan napas.

Aku ke rumah kamu sekarang.

REYGAN

Mematikan sambungan telepon, segera melangkah keluar menuju motor, dan melesatkannya menuju rumah Liora.

ACT. 3

4. EXT. RUMAH LIORA - DEPAN PINTU RUMAH - MALAM HARI

Reygan mendatangi Liora yang tampak bersedih, dan berniat menghiburnya.

REYGAN

Memarkirkan motornya di depan pagar rumah.

Masuk ke dalam pekarangan rumah Liora.

Mengetuk pintu rumah Liora.

Permisi...

Lara...

Tok tok tok.

Ra?

Ini aku Reygan, Ra.

Berdiri di tempatnya dengan tegap.

LIORA

Membukakan pintu rumah.

Menatap Reygan tajam.

Ngapain kamu kesini? (sedikit terisak)

REYGAN

Menghampiri tubuh Liora.

Memegang pundak Liora.

Kamu nangis, Ra? (ekspresi sarat kekhawatiran)

Menatap dalam wajah Liora.

LIORA

Menjauhkan tubuhnya dari Reygan.

Bukan urusan kamu.

REYGAN

Memegang tubuh Liora lagi.

Hey, Ra,

Jelas jadi urusan aku dong, (beat) Kamu pacar aku, Ra.

LIORA

Kalau aku pacar kamu, kenapa kamu sakitin aku Rey? (terisak & menangis)

Kenapa kamu tega selingkuhin aku sama Bianca?

Kenapa kamu tampak bahagia disaat bersama dia?

REYGAN

Memeluk erat tubuh Liora.

Mengelus perlahan puncuk kepala Liora dan mengecupnya perlahan.

Udah nangisnya, yaa.

Menghembuskan napas perlahan.

Menatap Liora dalam.

Aku minta maaf, Ra.

Sekali lagi, aku minta maaf.

LIORA

Menghapus air matanya.

Jangan ucapkan kata maaf, untuk tindakan yang akan kamu ulang kembali. (nada tajam)

REYGAN

Ra,

Memegang tangan Liora.

Meskipun ragaku, ada disana bersama Bianca,

Tapi percayalah, hatiku masih tetap ada disini, bersamamu. (tersenyum)

Dan hanya kamu lah, pemilik hati ini. (penuh penekanan & penghayatan)

(beat)

(jeda)

LIORA

Rey, (menatap haru wajah Reygan)

Maafkan aku. (nada lirih)

Memalingkan wajahnya ke lain arah.

Aku seharusnya tau konsekuensi dari kesepakatan yang kita buat.

Menatap Reygan lagi.

Tapi aku malah menangis dan bersedih, hanya karena tidak sanggup dengan kedekatan kalian berdua.

Menundukkan kepalanya.

Aku perempuan lemah, Rey.

REYGAN

Menggelengkan kepalanya.

Memegang wajah Liora, lalu menghadapkan pada wajahnya.

Ra,

Kamu bukan perempuan lemah. (penekanan kata)

Kamu hanyalah seorang perempuan tulus, yang terluka karena ketulusanmu sendiri padaku.

Memeluk tubuh Liora.

Sekali lagi aku minta maaf.

LIORA

Melepaskan pelukan tersebut.

Tapi, Rey,

Gimana kalau Bianca tau mengenai hubungan kita berdua?

Gimana kalau dia tau dia hanya kamu permainkan?

Gimana kalau --

REYGAN

Menempelkan telunjuknya pada bibir Liora.

Sst, tenang ya, Lara sayang..

Melepaskan telunjuknya.

Aku jamin, Bianca nggak akan tau.

LIORA

Tapi gimana kalau dia mengestalk sosmed aku, atau kamu, terus nemu postingan foto kita berdua? (ekspresi kebingungan)

REYGAN

Mengendikkan bahunya.

Ya udah.

I don't care about her.

Menatap Liora.

Yang terpenting, jangan hapus rekam moment itu ya, Ra. (tersenyum)

LIORA

Menghembuskan napas pasrah.

Iya, Rey.

REYGAN

Menatap ke arah pintu rumah.

Btw, mamah sama ayah kamu, mana?.

LIORA

Lagi dinas di luar kota semua. Tadi siang mereka berangkat

Kenapa?

REYGAN

Menggelengkan kepalanya perlahan.

Ikut aku yok?

LIORA

Ke?

REYGAN

Ke tempat yang indah, dan belum pernah kita kunjungi berdua sebelumnya.

LIORA

Menganggukkan kepalanya.

Bentar aku ambil tas dulu.

Masuk ke dalam rumah mengambil tas, kemudian keluar lagi, dan mengunci pintu.

Ayok, Rey.

REYGAN

Menggandeng Liora menuju motor, kemudian membonceng Liora, dan melesat pergi.

5. EXT. CITY LIGHT - BCA Tower Lt. 56, Jl. M.H. Thamrin - MALAM HARI

(footage : Liora menatap sekeliling tempat itu dengan takjub, dan berjalan mengelilingi tempat itu dengan wajah ceria, serta Reygan mengamati dari kejauhan)

REYGAN

Menatap tulus Liora.

Apakah senyumannya akan tetap merekah selama tiga bulan kedepan?

LIORA

Menatap Reygan antusias.

Rey, sini!

REYGAN

Menghampiri Liora.

Apa, Ra?

LIORA

Menatap deretan gedung pencakar langit yang terang di malam hari.

Ini pemandangannya bagus banget! (antusias)

REYGAN

Tertawa ringan.

Kamu suka?

LIORA

Menganggukkan kepalanya.

Makasih udah ajak aku kesini.

REYGAN

Mengacak-acak rambut Liora.

Sama-sama Raa..

Mengeluarkan handphone dari dalam sakunya.

Btw, Ra..

LIORA

Iya?

REYGAN

Ayo foto bareng, aku mau post itu di sosial media.

Mengarahkan kamera ponselnya kedepan wajah mereka berdua.

LIORA

Berpose dengan cantik.

REYGAN

Mengambil foto lima kali.

Melepaskan handphonenya.

Mengamati layar ponsel tersebut.

Menatap Liora.

Kamu cantik, Ra.

LIORA

Tersipu malu.

REYGAN

Memposting foto tersebut pada instagram.

(hologram : Instagram Reygan)

@kzxreyy_

<picture>

❤️ 8.765 likes 💬 comments non active 🔄share

@kzxreyy_ She is mine❤️ @lio.ra_

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar