Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ACT. 1
1. INT. RUMAH LIORA - KAMAR LIORA - PAGI HARI
Liora terbangun dari tidurnya dengan dress sabrina yang masih ia kenakan.
LIORA
Mengucek-ucek matanya.
Hoammm.
Menatap jam dinding kamar.
Udah jam lima?
Kemudian membuka serambu jendela kamar.
Pagi?
Gue tidur selama itu? (ekspresi terkejut)
Reygan...
Reygan pasti ngehubungin gue semalem. (ekspresi yakin)
Mengambil handphone dari atas nakas.
Menatap layar ponsel.
(hologram roomchat)
Reygan <3
Ra, udah dirumah? 13.00
Sampai rumah jangan lupa cepetan makanan, minum obat, terus istirahat yaa❤️ 13.00
Semoga cepet sembuh Lara, ku 13.00
Makasih ya, Ra, udah mau nemenin aku sama Bianca tadi. Syukur, semuanya berjalan lancar 14.00
Btw, kamu tadi cantik 😗 14.00
Ra, kamu kok ga bales chat aku? 15.00
Marah ya gara-gara tadi? 15.00
Maafin aku, Ra. Aku nggak bermaksud bohongin kamu. Aku cuman takut, kalau aku bilang aku ngajak Bianca, kamu nggak mau ikut... 15.00
Ra? 16.00
Lara? 17.00
Sore Ra 18.00
Ra? 19.00
Kamu kemana? 20.00
Panggilan tak terjawab 20.10
Panggilan tak terjawab 20.20
Panggilan tak terjawab 20.30
Panggilan tak terjawab 20.40
Panggilan tak terjawab 20.50
Panggilan tak terjawab 21.00
Panggilan tak terjawab 21.10
Panggilan tak terjawab 21.20
Panggilan tak terjawab 21.30
Huft, yaudahlah kalau kamu masih marah sama aku. Aku minta maaf, yaa 👉🏻👈🏻 22.00
Selamat malam, 22.00
Selamat beristirahat, 22.00
Laraku❤️ 22.00
LIORA
Menghembuskan napas perlahan.
Menekan-nekan handphone untuk menelepon Reygan.
(fx : nada panggilan)
REYGAN
Halo, Selamat Pagi, Raaa! (nada antusias)
Akhirnya kamu nelepon aku juga!
Kamu tau nggak, aku kemarin itu panik banget waktu kamu ngilang.
Kamu kemana sih?
LIORA
Tertawa ringan.
Aku ketiduran Rey, badan aku capek semua.
REYGAN
Oh gitu...
Sekarang udah enakan?
LIORA
Ya, better lah.
Tertawa ringan.
REYGAN
Beneran?
LIORA
Iyaa Reygankuu.
REYGAN
Syukur deh kalau gitu.
Hening sesaat.
LIORA
Ehm, kamu sama Bianca, gimana?
REYGAN
Gimana apanya?
LIORA
Ya, kedekatan kamu sama dia. Gimana? Udah sampai mana?
REYGAN
Kamu cemburu?
LIORA
Enggak (nada mengelak sangat cepat)
REYGAN
Menghembuskan napas perlahan.
Aku berencana mau nembak dia hari ini.
Menurut kamu, tempat yang bagus dimana?
Biar dia baper terus langsung nerima aku gitu.
LIORA
Diam terpaku mendengar ucapan Reygan.
Meneteskan air mata secara perlahan.
Tangan gemetar.
REYGAN
Ra?
Kamu masih disana?
LIORA
Eh, apa Rey?
Mengusap air matanya.
Tempat yang bagus ya?
Ehm ... Gimana kalau di Kafe Starlight?
Aesthetic tempatnya. Aku yakin, Bianca langsung nerima kamu. (tersenyum getir)
REYGAN
Boleh tuh! (nada senang)
Makasih sarannya Laraa.
LIORA
Sama-sama Reygan.
REYGAN
Aku tutup dulu ya teleponnya?
LIORA
Iya.
REYGAN
Oke, see you tomorrow at school
Laraku. (penuh penekanan)
(fx : nada sambungan telepon terputus)
LIORA
Menghembuskan napas ringan.
Mengusap air matanya.
Ngapain gue nangisin Reygan Bianca coba?
Gak penting!
Bodoamatlah mereka mau pacaran, selingkuh, nikah kek. Bodoamat!
Mengusap air matanya lagi
Menarik napasnya dalam-dalam.
Menatap tumpukan buku yang ada meja belajar.
Huft. Tugas gue banyak juga.
Mendingan sekarang, gue beres-beres dulu, terus lanjut nugas.
Daripada nangisin mereka berdua kan? Gak ada untungnya juga.
Menganggukkan kepala.
Beranjak dari kasurnya.
2. INT. RUMAH REYGAN - KAMAR REYGAN - PAGI HARI
Reygan berniat menelepon Bianca untuk mengajaknya keluar nanti siang.
REYGAN
Halo, Bi.
BIANCA
Halo, Rey.
Kenapa pagi-pagi telepon gue?
REYGAN
Ini, gue mau ngajak lo keluar lagi nanti sore.
Lo bisa nggak?
BIANCA
Kemana?
REYGAN
Kafe Starlight.
Sekalian ada yang mau gue omongin sama lo.
BIANCA
Boleh. Jam berapa?
REYGAN
Gue tunggu lo disana jam enam sore, yaa.
BIANCA
Oke Rey.
REYGAN
Oke, gue tutup ya
BIANCA
Oke, Rey. See you!
(fx : nada sambungan telepon ditutup)
REYGAN
Menatap fotonya bersama Liora pada bingkai besar yang terpajang di dinding kamar.
Tenang aja, Ra.
Hati dan perasaan aku cuman buat kamu kok.
Tersenyum tipis.
ACT. 2
3. INT. KAFE STARLIGHT - BANGKU PENGUNJUNG - MALAM HARI - PUKUL TUJUH MALAM
Reygan menunggu kedatangan Bianca di Kafe Starlight untuk mengungkapkan perasaan palsunya pada Bianca, sebagai wujud penuntasan misi.
REYGAN
Mengetuk-ngetukkan jarinya pada atas meja.
Mengambil secup americano, menyeruputnya perlahan, kemudian meletakkannya kembali.
Menatap sekeliling kafe itu.
Menghembuskan napasnya perlahan.
Bianca kok lama banget sih!
Menatap arloji yang melingkar pada pergelangan tangannya.
Mana udah satu jam gue nungguin dia.
REYGAN (V.O)
Emang ya, diantara cewek-cewek yang pernah gue temuin, cuman Lara yang berbeda. Dia nggak pernah telat kalau janjian, sekalipun harus make-up an dulu.
BIANCA
Datang tergopoh-gopoh dengan outfit yang minim.
Sorry, ya, Rey gue nelat.
Duduk didepan Reygan.
Meletakkan segelas mocaccino latte di meja.
REYGAN
Mengamati Bianca dengan tatapan risih.
Merubah ekspresinya secepat mungkin.
Eh iya gapapa, gue juga baru dateng kok.
BIANCA
Btw ...
Kenapa lo ngajak gue ketemuan disini?
REYGAN
Ekhem (berdehem ringan)
Memajukan kursinya pada meja, mendekatkan tubuhnya pada Bianca, kemudian menggenggam tangan Bianca.
Bi? (menatap dalam wajah Bianca)
BIANCA
Iya? (membalas dalam tatapan Reygan)
REYGAN
(berdehem) ... Gue boleh ngomong jujur?
BIANCA
Apa?
REYGAN
Gue suka sama lo, Bi
Sejak awal kita berjumpa.
Menghembuskan napas ringan.
Lo mau nggak, jadi pacar gue?
BIANCA
Rey?
Menatap dalam wajah Reygan.
Lo serius?
REYGAN
Iya, Bi. Gue serius. (tatapan meyakinkan)
Jadi, gimana?
BIANCA
Menghembuskan napas ringan, menganggukkan kepalanya mantap, kemudian tersenyum tipis.
Iya, Rey. Gue mau.
REYGAN
Beneran?
BIANCA
Iya, Reygan.
REYGAN
Tersenyum tipis
Makasih ya, Bi.
BIANCA
Sama-sama, Rey.
REYGAN
Ekhem, tapi, gue boleh minta dua hal nggak?
BIANCA
Apa?
REYGAN
Satu, gue mau kita ngejalanin hubungan ini, secara backstreet.
BIANCA
Kenapa?
REYGAN
Menghembuskan napasnya perlahan
Gue cuman takut temen-temen gue suka sama lo, Bi.
Kalau hubungan kita dipublish (tersenyum)
Menatap dalam Bianca.
Karena gue nggak mau, hubungan kita berdua rusak karena adanya orang ketiga,
Yang tiba-tiba datang dan merebut hati perempuan yang gue cintai. (tersenyum tulus)
BIANCA
(ekspresi salting) Oke, Rey. Gue terima hal itu.
Menarik napas panjang kemudian menghembuskannya perlahan.
Karena gue sendiri juga bukan tipikal perempuan yang suka ngepublish hubungan gue ke publik.
Tersenyum tipis
REYGAN
Makasih, Bi.
BIANCA
Permintaan yang kedua?
REYGAN
Ekhem...Just use lo-gue, oke?
BIANCA
Why? (ekspresi heran)
REYGAN
Gue nggak terbiasa pakai aku-kamu, Bi. Kecuali sama saudara atau keluarga.
REYGAN (V.O)
Dan juga Liora
BIANCA
Oh, okey. I accept it.
Menyeruput mocaccino miliknya
Ada lagi?
REYGAN
Menggelengkan kepalanya.
Nope.
BIANCA
Oh okey.
Menatap arloji miliknya.
Rey, udah gak ada yang mau diomongin lagi, kan?
Berdiri dari kursi.
REYGAN
Lo mau kemana Bi?
BIANCA
Gue mau balik duluan.
Kasihan bunda nungguin gue sendirian di rumah.
REYGAN
Oh, oke.
Ati-ati, Bi... (tersenyum)
BIANCA (V.O)
Kok dia nggak ada inisiatif buat nganterin gue pulang sih? (ekspresi heran)
BIANCA
Menetralkan ekspresinya.
Thanks, Rey.
Melangkah pergi.
REYGAN
Mengamati kepergian Bianca.
Mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Saga dan Liora.
Saga Weildson
Gmn Bianca?
Reygan. N
Beres, udah gue tembak.
Saga Weildson
Good job.
Pacarin dia selama tiga bulan, terus putusin. Kalau lo bisa, harley gue buat lo.
Reygan. N
Oke
REYGAN
Saga beres, sekarang, tinggal telepon Lara! (ekspresi senang)
Menekan-nekan layar ponsel untuk menghubungi Liora
REYGAN
Halo, Ra?
LIORA
Iya, Rey. Apa?
REYGAN
Aku berhasil nembak Bianca, Ra. (nada girang)
LIORA
Terdengar bunyi benda jatuh dan juga tangisan dari seberang
REYGAN
Mengrenyitkan dahinya.
Lara? Kamu disana?
Halo??
Ra?
Menghembuskan napas.
Aku ke rumah kamu sekarang.
REYGAN
Mematikan sambungan telepon, segera melangkah keluar menuju motor, dan melesatkannya menuju rumah Liora.
ACT. 3
4. EXT. RUMAH LIORA - DEPAN PINTU RUMAH - MALAM HARI
Reygan mendatangi Liora yang tampak bersedih, dan berniat menghiburnya.
REYGAN
Memarkirkan motornya di depan pagar rumah.
Masuk ke dalam pekarangan rumah Liora.
Mengetuk pintu rumah Liora.
Permisi...
Lara...
Tok tok tok.
Ra?
Ini aku Reygan, Ra.
Berdiri di tempatnya dengan tegap.
LIORA
Membukakan pintu rumah.
Menatap Reygan tajam.
Ngapain kamu kesini? (sedikit terisak)
REYGAN
Menghampiri tubuh Liora.
Memegang pundak Liora.
Kamu nangis, Ra? (ekspresi sarat kekhawatiran)
Menatap dalam wajah Liora.
LIORA
Menjauhkan tubuhnya dari Reygan.
Bukan urusan kamu.
REYGAN
Memegang tubuh Liora lagi.
Hey, Ra,
Jelas jadi urusan aku dong, (beat) Kamu pacar aku, Ra.
LIORA
Kalau aku pacar kamu, kenapa kamu sakitin aku Rey? (terisak & menangis)
Kenapa kamu tega selingkuhin aku sama Bianca?
Kenapa kamu tampak bahagia disaat bersama dia?
REYGAN
Memeluk erat tubuh Liora.
Mengelus perlahan puncuk kepala Liora dan mengecupnya perlahan.
Udah nangisnya, yaa.
Menghembuskan napas perlahan.
Menatap Liora dalam.
Aku minta maaf, Ra.
Sekali lagi, aku minta maaf.
LIORA
Menghapus air matanya.
Jangan ucapkan kata maaf, untuk tindakan yang akan kamu ulang kembali. (nada tajam)
REYGAN
Ra,
Memegang tangan Liora.
Meskipun ragaku, ada disana bersama Bianca,
Tapi percayalah, hatiku masih tetap ada disini, bersamamu. (tersenyum)
Dan hanya kamu lah, pemilik hati ini. (penuh penekanan & penghayatan)
(beat)
(jeda)
LIORA
Rey, (menatap haru wajah Reygan)
Maafkan aku. (nada lirih)
Memalingkan wajahnya ke lain arah.
Aku seharusnya tau konsekuensi dari kesepakatan yang kita buat.
Menatap Reygan lagi.
Tapi aku malah menangis dan bersedih, hanya karena tidak sanggup dengan kedekatan kalian berdua.
Menundukkan kepalanya.
Aku perempuan lemah, Rey.
REYGAN
Menggelengkan kepalanya.
Memegang wajah Liora, lalu menghadapkan pada wajahnya.
Ra,
Kamu bukan perempuan lemah. (penekanan kata)
Kamu hanyalah seorang perempuan tulus, yang terluka karena ketulusanmu sendiri padaku.
Memeluk tubuh Liora.
Sekali lagi aku minta maaf.
LIORA
Melepaskan pelukan tersebut.
Tapi, Rey,
Gimana kalau Bianca tau mengenai hubungan kita berdua?
Gimana kalau dia tau dia hanya kamu permainkan?
Gimana kalau --
REYGAN
Menempelkan telunjuknya pada bibir Liora.
Sst, tenang ya, Lara sayang..
Melepaskan telunjuknya.
Aku jamin, Bianca nggak akan tau.
LIORA
Tapi gimana kalau dia mengestalk sosmed aku, atau kamu, terus nemu postingan foto kita berdua? (ekspresi kebingungan)
REYGAN
Mengendikkan bahunya.
Ya udah.
I don't care about her.
Menatap Liora.
Yang terpenting, jangan hapus rekam moment itu ya, Ra. (tersenyum)
LIORA
Menghembuskan napas pasrah.
Iya, Rey.
REYGAN
Menatap ke arah pintu rumah.
Btw, mamah sama ayah kamu, mana?.
LIORA
Lagi dinas di luar kota semua. Tadi siang mereka berangkat
Kenapa?
REYGAN
Menggelengkan kepalanya perlahan.
Ikut aku yok?
LIORA
Ke?
REYGAN
Ke tempat yang indah, dan belum pernah kita kunjungi berdua sebelumnya.
LIORA
Menganggukkan kepalanya.
Bentar aku ambil tas dulu.
Masuk ke dalam rumah mengambil tas, kemudian keluar lagi, dan mengunci pintu.
Ayok, Rey.
REYGAN
Menggandeng Liora menuju motor, kemudian membonceng Liora, dan melesat pergi.
5. EXT. CITY LIGHT - BCA Tower Lt. 56, Jl. M.H. Thamrin - MALAM HARI
(footage : Liora menatap sekeliling tempat itu dengan takjub, dan berjalan mengelilingi tempat itu dengan wajah ceria, serta Reygan mengamati dari kejauhan)
REYGAN
Menatap tulus Liora.
Apakah senyumannya akan tetap merekah selama tiga bulan kedepan?
LIORA
Menatap Reygan antusias.
Rey, sini!
REYGAN
Menghampiri Liora.
Apa, Ra?
LIORA
Menatap deretan gedung pencakar langit yang terang di malam hari.
Ini pemandangannya bagus banget! (antusias)
REYGAN
Tertawa ringan.
Kamu suka?
LIORA
Menganggukkan kepalanya.
Makasih udah ajak aku kesini.
REYGAN
Mengacak-acak rambut Liora.
Sama-sama Raa..
Mengeluarkan handphone dari dalam sakunya.
Btw, Ra..
LIORA
Iya?
REYGAN
Ayo foto bareng, aku mau post itu di sosial media.
Mengarahkan kamera ponselnya kedepan wajah mereka berdua.
LIORA
Berpose dengan cantik.
REYGAN
Mengambil foto lima kali.
Melepaskan handphonenya.
Mengamati layar ponsel tersebut.
Menatap Liora.
Kamu cantik, Ra.
LIORA
Tersipu malu.
REYGAN
Memposting foto tersebut pada instagram.
(hologram : Instagram Reygan)
@kzxreyy_
<picture>
❤️ 8.765 likes 💬 comments non active 🔄share
@kzxreyy_ She is mine❤️ @lio.ra_