Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ACT. 1
1. INT. RUMAH LIORA - KAMAR LIORA - ATAS KASUR - PAGI HARI
Tokoh : Liora, Jessica, dan Rena (melalui sambungan video call)
Liora, Jessica, dan Rena sedang menghabiskan waktu minggu bersama melalui sambungan video call/zoom.
RENA
Mengoleskan masker pada wajahnya secara merata.
Menatap wajah Liora.(lewat layar laptop)
Udahlah, Ra.
Cowok brengsek kayak Reygan itu gak pantes lo tangisin!
JESSICA
Liora itu udah gue bilangin Ren.
Tapi emang dasar dianya aja yang batu.
Mengelupas masker peel of mask yang menempel pada wajahnya.
Eh aduh-aduh! (ekspresi meringis kesakitan ketika masker wajah dicopot)
RENA
Pelan-pelan Jess nyopotnya.
LIORA
Menghembuskan napas pasrah.
Lo berdua bisa ngomong kayak gitu karena lo nggak tau rasanya jadi gue.
Menatap Rena dan Jessica secara bergantian.
Capek tau jadi gue.
RENA
Hey, Ra!
Meletakkan mangkuk masker pada depannya.
Coba sini gue bilangin.
LIORA
Apa?
RENA
Sesantai-santainya dan seenjoy-enjoynya orang hidup di dunia ini, tetep aja mereka punya masalah yang harus mereka hadapi.
Siapa pun mereka, dimana pun mereka tinggal, dan bagaimana pun sifat mereka,
Nggak mungkin nggak ada masalah.
Nah, yang jadi pertanyaan utama disini adalah,
Menatap tegas wajah Liora dari kamarnya melalui sambungan video call yang ada di laptop.
siapkah lo menerima dan menghadapi masalah yang sedang menimpa lo sekarang?
dan bagaimana cara lo mengatasi masalah itu?
Paham? (menatap tajam Liora)
LIORA
Paham, Ren. Tapi--
JESSICA
Tapi apa sih, Ra?
Tapi takut lo gak bisa ngelupain Reygan?
Takut ketahuan sama bokap nyokap lo kalau kalian udah putus?
Takut apa lagi?
LIORA
Terdiam seribu bahasa.
RENA
Mendingan lo cari kesibukan apa kek, biar bisa lupain Reygan.
Main game kek, nonton film kek, atau apa gitu.
JESSICA
Gue sependapat sama Rena.
Memajukan tubuhnya kedepan layar laptop.
Denger-denger, lo diajuin buat jadi kandidat calon ketua OSIS.
Menatap ragu wajah Liora.
Bener gak sih, Ra?
LIORA
Mengangguk mantap.
Bener kok. Cuman gue belum mutusin gue bakal ngambil tawaran itu atau belum.
Dan Kak Alvin sendiri ngasih waktu gue tiga hari buat mikirin hal itu.
JESSICA & RENA
AMBIL BEGO! (Serentak)
RENA
Nih, ya, Ra, gue bilangin.
Kalau lo ambil kesempatan itu, lo bakal punya banyak kesibukan.
Kalau lo punya banyak kesibukan, lo bakal cepet ngelupain Reygan!
Menatap binar Liora
Cemerlang gak tuh ide gue?
JESSICA
Gue setuju sama Rena!
Dan lagi --
(fx : suara notifikasi chat masuk di hp Jessica)
JESSICA
Bentar-bentar ada chat masuk.
Membuka ponsel untuk membaca chat yang masuk.
Meletakkan handphonenya lagi lalu menatap wajah Liora.
Coba lo buka grup angkatan deh, Ra.
Ada pengumuman.
LIORA
Meraih handphonenya kemudian membaca chat di grup.
(hologram : tampilan chat masuk, pamflet lomba karya tulis ilmiah tingkat SMA 2019 yang diselenggarakan oleh Universitas Bakti Nusa yang dikirim oleh Alvin)
Menatap Rena dan Jessica secara bergantian.
Terus kenapa?
JESSICA
Ehm ... Lo nggak mau coba ikutan lomba itu, gitu?
Lumayan lho Ra kalau menang, bisa dipertimbangkan masuk Universitas Bakti Nusa.
RENA
Emangnya lomba apa sih Jess?
JESSICA
Lomba Karya Tulis ilmiah Tingkat SMA, yang nyelenggarain UBN, Ren.
RENA
Mengangguk paham.
Menatap wajah Liora penuh semangat.
Ikut aja, Ra! Siapa tau menang ya, kan?
Masa mantan pemenang lomba teknologi tepat guna tingkat nasional SMP Bakti Nusa tahun 2017, nggak mau ikutan?
Ekspresi menggoda.
LIORA
Ya gue tuh pengen ikut ini.
Apalagi emang gue dari dulu punya cita-cita buat ikut lomba karya tulis ilmiah pas SMA.
Tapi gatau kenapa, ragu aja gitu rasanya.
JESSICA
Berdecak kesal.
Gausah ragu, Ra.
Gue dan Rena yakin, lo pasti bisa menang.
Menatap Rena.
Ya gak, Ren?
RENA
Yups, bener banget.
Menatap layar ponselnya.
Lagian dari poster lombanya yang dikirim Jessica, deadline pengumpulannya masih lama kok.
Jadi gue yakin, lo bisa mempersiapkan ini dengan matang-matang.
LIORA
Menatap layar ponsel.
Iya sih, deadline-nya masih Desember, satu bulan lagi.
Kayaknya gue punya cukup waktu buat persiapan sehabis pemilihan ketua OSIS nanti.
Ekspresi menimang-nimang.
Menatap Rena dan Jessica yakin.
Ya udah deh, gue coba ambil aja kali, ya?
RENA & JESSICA
Nah, gitu dong! (serentak)
LIORA
Tapi, ini kan lomba nya ber-tim, nah, gue maju sama siapa coba?
JESSICA
Ya lo coba maju sama Kak Alvin aja coba. Kayaknya dia tadi bilang, kalau butuh partner tim dari kelas sebelas satu anak.
RENA
Nah! Gitu, Ra!
Cepetan hubungi dia gih!
LIORA
Oke gue hubungi dia sek--
Aduh-aduh masker gue! (merintih karena merasakan masker pada wajahnya sudah mengeras)
Menatap Jessica dan Rena secara bergantian.
Gue bilas masker dulu.
Menuju toilet kamar.
cut to
Tokoh : Liora, Jessica & Rena (sambungan vc), dan Alvin (sambungan telepon)
LIORA
Kembali ke kamarnya, menatap wajah Rena dan Jessica.
Gue telpon dia sekarang, kalian berdua matiin mic.
RENA & JESSICA
Oke.
(fx : nada sambungan telepon)
Liora. N
Halo, Kak Alvin
Kak Alvin
Halo, Ra
Kenapa telpon?
Liora. N
Saya ingin memberitahukan soal tawaran kandidat pengurus inti OSIS waktu itu...
Kak Alvin
Oh iya, gimana?
Liora. N
Menarik napas kemudian menghembuskannya perlahan
Saya bersedia mengambilnya, Kak (intonasi tenang & yakin)
Kak Alvin
Alhamdulilah (intonasi lega)
Syukur deh kalau lo mau
Liora. N
Iya, kak
Kak Alvin
Oh iya, lo udah lihat pamflet yang gue share tadi belum?
Liora. N
Sudah, Kak. Kenapa?
Kak Alvin
Itu, gue mau ngajakin lo sih sebagai partner tim gue.
Ya tapi gue nggak maksa kok kalau--
Liora. N
Iya, Kak. Saya mau.
Kak Alvin
Beneran?
Liora. N
Iya, kak.
Kak Alvin
Syukur deh kalau gitu.
Ya udah, ada keperluan lain lagi?
Liora. N
Tidak, kak.
Kak Alvin
Oke, kalau nggak ada, gue tutup ya?
Liora. N
Iya, kak. Terima kasih atas informasinya.
Kak Alvin
Sama-sama.
Mematikan telepon
(fx : nada sambungan telp terputus)
LIORA
Menatap teman-temannya pada layar laptop secara bergantian.
Gue udah ngomong. Semuanya beres.
RENA
Nah, Gitu dong!
JESSICA
Tertawa senang.
Nah, kalau gitu, lo harus persiapin diri lo mateng-mateng buat dua rencana besar lo tadi.
Pemilihan ketua OSIS bulan depan, sama lomba karya tulis ilmiah lo dua bulan lagi.
RENA
Mengangguk setuju.
Bener banget! (tersenyum lebar)
Mengepalkan tangannya.
Semangat Liora!
LIORA
Menatap haru kedua temannya.
Makasih Jess, Ren. Tanpa kalian, gue nggak bakalan tau gue harus gimana kedepannya.
JESSICA
Tersenyum tipis.
Gausah bilang gitu, itu udah tugas dan kewajiban kita sebagai sahabat.
RENA
Bener itu.
Menatap belakang kamarnya.
Ya udah kalau gitu guys, gue tutup dulu, yaa.
nyokap gue manggil-manggil mulu dari tadi.
JESSICA dan LIORA
Okey.
RENA
Mematikan sambungan video call.
LIORA
Berdiri menghadap jendela kamar.
Welcome back, the old Liora.
LIORA (V.O)
Gue bakal buat Reygan menyesal karena pernah nyia-nyain gue.
2. INT. BASECAMP REYGAN (DALAM GUDANG) - SIANG HARI - DEPAN PINTU MASUK BAGIAN DALAM
Tokoh : Reygan dan Saga
Reygan datang ke basecamp berniat untuk menagih janji taruhan Saga setelah ia berhasil memutuskan Bianca tadi siang.
REYGAN
Memasuki basecamp lalu menatap sekeliling ruangan tersebut.
Menatap Saga yang duduk di sofa rusak di tengah ruangan itu.
Berjalan menghampiri Saga.
Berdiri di samping Saga.
Gue berhasil tuntasin tantangan lo.
Menatap Saga.
Sekarang mana reward gue?
SAGA
(ekspresi datar) Gak ada.
REYGAN
(ekspresi bingung) Maksudnya?
SAGA
Berdiri dari sofa.
Menatap Reygan dengan ekspresi meremehkan.
Hadiah dari taruhan itu,
Mengangkat tinggi salah satu alis.
Gak ada.
Menatap tajam wajah Reygan.
Gue cuman main-main sama lo.
REYGAN
Maksud lo?
SAGA
Berjalan mengelilingi Reygan.
Kalau lo bingung dengan alasan gue ngelakuin hal ini sama lo,
Mendekatkan tubuhnya pada Reygan.
Coba lo tanya ke diri lo sendiri, gimana kelakuan keluarga lo ke keluarga gue.
Melemparkan selembar kertas pada Reygan.
REYGAN
Menerima kertas yang dilempar oleh Saga.
Menatap Saga dengan ekspresi kebingungan.
SAGA
Menatap Reygan tajam.
Nomor dua belas di daftar itu, nama bokap lo, kan?
Tertawa sinis.
Dia korupsi di perusahan keluarga gue.
Mendekatkan tubuhnya pada Reygan.
Nominalnya paling besar.
Menjauhkan tubuhnya kembali dari Reygan.
Menatap Reygan.
Udah cukup jelas kan apa alasan gue ngelakuin hal itu ke lo?
Tersenyum miring sesaat kemudian melangkah pergi meninggalkan tempat itu.
REYGAN
Menatap kepergian Saga sesaat.
Berlari menghampiri Saga kemudian memukulinya dengan sekuat tenaga hingga Saga lemah tak berdaya.
(fx : nada dering handphone Reygan)
REYGAN
Mengangkat telepon tersebut.
Halo,
Apa? (ekspresi terkejut)
Papah sama Mamah kritis? (nada terkejut)
Berlari meninggalkan Saga yang tergampar.
3. EXT. BASECAMP REYGAN - HALAMAN DEPAN / TEMPAT MOTOR REYGAN TERPARKIR - SIANG HARI
Tokoh : Reygan dan Bianca
REYGAN
Berlari menuju arah motornya namun langkahnya terhenti karena tangannya dipegang oleh Bianca.
Menatap Bianca.
Lo lagi, lo lagi!
Udah berapa kali gue bilang sih?
Hubungan kita udah berakhir. Dan gue, nggak pernah punya perasaan lebih sama lo! (penuh penekanan dan sarat emosi)
Melepaskan tangan Bianca.
BIANCA
Menatap sendu Reygan.
Lo jahat Rey sama gue.
REYGAN
Tersenyum miring.
Simpan air mata buaya lo itu, karena gue, udah nggak peduli sama lo!
Berlari menghampiri motornya.
Melesatkan motor menuju rumah sakit.