Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ACT. 1
1. EXT. TEPI LAPANGAN - JALANAN KOMPLEKS PERUMAHAN REYGAN - PAGI HARI
Tokoh : Reygan dan Liora
Reygan dan Liora melakukan kegiatan jogging pagi.
REYGAN & LIORA
Jogging saling beiringan dari tepi lapangan sampai depan rumah Reygan.
LIORA
Menyeka keringat yang menetes pada dahinya.
Capek juga.
Mengipas-kipaskan handuk dilehernya.
Menatap Reygan.
Akhirnya sampai juga Rey.
REYGAN
Membalas tatapan Liora.
Iya, Ra.
Berjalan membuka pagar rumah.
Menatap Liora.
Masuk Ra, aku ganti baju dulu baru anterin kamu pulang.
Membalikkan tubuhnya menghadap rumah lalu berjalan memasukinya.
LIORA
Menganggukkan kepalanya lalu mengikuti langkah Reygan.
2. INT. RUMAH REYGAN - RUANG TAMU - PAGI HARI
Liora menemukan topeng bertuliskan 7.30.
LIORA
Melangkah memasuki ruang tamu Reygan.
REYGAN
Menghadap Liora.
Ra, kamu tunggu disini dulu, yaa. Aku mau ganti baju sekaligus ambilin kamu minum.
LIORA
Iya, Rey, aku tunggu kamu.
REYGAN
Berjalan kedalam rumah.
LIORA
Berjalan melihat-lihat pajangan yang ada di ruang tamu Reygan.
Menatap sebuah objek yang menarik yaitu sebuah topeng berwarna hijau.
Berjalan ke arah lemari kaca tempat topeng berwarna hijau itu terpajang.
Mengambil topeng itu dari tempatnya.
Kayak gak pernah lihat topeng ini sebelumnya.
Memegang topeng tersebut.
Apa Reygan baru beli ya?
Melihat bagian belakang topeng tersebut.
Menatap terkejut tulisan dibelakangnya.
Tujuh titik tiga puluh? (ekspresi terkejut)
(V.O) Kok design tulisannya sama kayak wallpaper handphone Jessica?
(V.O) Apa Reygan selingkuh sama Jessica?
Menggelengkan kepalanya. (ekspresi kebingungan)
REYGAN
Berjalan menuju ruang tamu.
Ra, aku anterin kamu pulang sekarang, yaa.
LIORA
Meletakkan kembali topeng itu pada tempat semula.
Menatap kehadiran Reygan.
Gak usah. Aku bisa pulang sendiri.
Berjalan menuju pintu rumah Reygan.
REYGAN
Berlari mengikuti langkah.
Mencekal tangan Liora.
Ra,
Menatap dalam wajah Liora.
Aku anterin kamu pulang, ya?
LIORA
Melepaskan genggaman tangan Reygan dengan kasar.
Menatap tajam Reygan.
Gak usah Rey. Gue bisa pulang sendiri.
Berjalan keluar dari rumah Reygan, menyegat ojek, lalu menaikinya.
ACT. 2
3. INT. RUMAH LIORA - KAMAR LIORA - MALAM HARI
Tokoh : Liora
Liora mengabaikan beribu-ribu chat dan panggilan dari Reygan
(fx : suara telepon masuk dari hp Liora)
LIORA
Bangun dari kasurnya.
Mengambil handphone dari atas nakas.
Mengangkat telepon dari Reygan.
Liora. N
Halo.
Reygan <3!!
Halo, Ra.
Kamu kenapa tadi pulang duluan sambil marah-marah kayak gitu?
Aku ada salah apa, Ra, sama kamu?
Liora. N
Ke rumah gue sekarang, gue bakal jelasin semuanya nanti disini
LIORA
Mematikan sambungan telepon.
4. EXT - RUMAH LIORA - TERAS RUMAH - MALAM HARI
Tokoh : Reygan dan Liora
Liora bertanya pada Reygan mengenai keberadaan topeng bertuliskan 7.30, dan Reygan menjelaskannya + adegan flashback pembunuhan kedua orang tua Reygan
REYGAN & LIORA
Duduk di kursi rotan teras rumah
LIORA
Menatap kosong ke depan.
Lo selingkuh lagi kan, Rey?
REYGAN
Menatap Liora terkejut.
Nggak, Ra. Aku nggak selingkuh sama siapapun. Aku berani sumpah.
LIORA
Menatap tajam Reygan
Lo nggak usah bohongin gue lagi.
Gue bukan perempuan lemah yang bisa lo bohongin kayak dulu.
REYGAN
Astaga, Ra! Aku nggak bohongin kamu sayang. Aku bilang nggak selingkuh, ya memang karena aku--
LIORA
Teruh kalau lo nggak selingkuh, kenapa ada topeng bertuliskan tujuh titik tiga puluh di ruang tamu kamu?
REYGAN
Menatap Liora dengan ekspresi terkejut.
Kenapa kamu tiba-tiba bahas topeng itu?
LIORA
Membalas tatapan Reygan.
Ya karena gue pernah ngelihat design tulisan di topeng itu, sama dengan design wallpaper handphone seorang murid perempuan di sekolah kita, Rey.
Menatap Reygan tajam.
Jawab pertanyaan gue sekali lagi.
Lo selingkuh sama dia kan, Rey? Dan design yang mirip itu, itu karena couple, kan?
REYGAN
Siapa murid perempuan itu? (mimik serius)
LIORA
Lo nggak perlu tau.
REYGAN
Aku tanya, Ra. Siapa murid perempuan itu, Ra?!
LIORA
Berdiri dari kursi ruang tamu.
Menatap Reygan sinis.
Lo nggak usah pura-pura gak tau deh, Rey! Orang lo aja selin--
REYGAN
RA (membentak Liora)
Ikut berdiri.
Tolong jawab siapa dia, Ra (ekspresi memohon)
Menatap ke lain arah.
Karena dia adalah pembunuh kedua orang tua aku. (lirih)
LIORA
Menatap Reygan terkejut
Maksudnya?
REYGAN
Menghembuskan napas perlahan
Mulai menjelaskan (flashback)
ACT. 3
SCENE FLASHBACK
5. INT. KAMAR HOTEL - MALAM HARI
Tokoh : Ferdinand (Papah Reygan) Rosella (Mamah Reygan), dan pembunuh bayaran
Adegan pembunuhan kedua orang tua Reygan.
FERDINAND & ROSELLA
Rebahan bersantai diatas kasur hotel.
(Tiba-tiba mati lampu)
(fx : suara tembakan)
FERDINAND & ROSELLA
Beranjak dari atas kasur.
ROSELLA
Memegang erat tangan Ferdinand.
Pah...
FERDINAND
Menepuk pundak Rosella / menenangkannya.
(fx : suara tembakan lagi)
FERDINAND
Menatap keseluruh ruang hotel itu.
SIAPA DISANA?
FERDINAND
Mengambil lampu kamar hotel sebagai senjata.
(fx : suara tembakan)
ROSELLA
PAH?!
Tergeletak di atas kasur dengan berlumuran darah (Tertembak)
FERDINAND
MAMAH?!
Menggoyang-goyangkan tubuh Rosella.
Mah, mamah, mah!
ROSELLA
Tak sadarkan diri dan meninggal.
FERDINAND
MAMAH?! (Histeris)
PEMBUNUH BAYARAN
Tertawa keras.
Menghampiri Ferdinand.
Sedih ya melihat kepergian istri tercinta?
FERDINAND
Berdiri menghadap pembunuh bayaran.
Siapa kamu?!
PEMBUNUH BAYARAN
Kamu tidak perlu tau siapa aku.
Mengarahkan pistolnya pada Ferdinand.
FERDINAND
Melangkah mendekat pembunuh bayaran.
Menarik topeng pembunuh bayaran tersebut.
Ka-ka--
PEMBUNUH BAYARAN
Menarik pelatuk pistol.
(fx : suara tembakan)
FERDINAND
Tergeletak tak berdaya berlumuran darah.
Tewas terbunuh.
PEMBUNUH BAYARAN
Welcome to the hell!
Para koruptor.
Tersenyum miring menatap mayat Ferdinand dan Rosella.
Menatap jendela kamar hotel.
Menembak kaca tersebut hingga pecah lalu pergi melarikan diri.
6. INT. RUMAH SAKIT - UGD - SIANG HARI
Tokoh : Reygan, dokter, dan polisi
REYGAN
Menggoyang-goyangkan kedua tubuh orang tuanya yang meninggal secara bergantian dengan histeris.
Mah!
Pah!
Menatap dokter.
Dok, orang tua saya masih hidup kan, dok? Mereka cuman kritis kan, dok? Dok? (Histeris)
DOKTER
Maaf, Nak. Kami sudah melakukan segala hal yang kami bisa semaksimal mungkin, tapi takdir berkehendak lain. Kita doakan saja agar kedua orang tua kamu tenang di surga.
REYGAN
Menggelengkan kepalanya histeris.
Nggak-nggak! Ini gak mungkin! (Berteriak)
SEORANG POLISI
Memasuki ruang UGD dan melangkah mendekati Reygan.
Selamat siang saudara Reygan,
saya adalah polisi yang bertugas menyelidiki kasus pembunuhan kedua orang tua saudara Reygan. Dan saat olah kejadian perkara, kami menemukan ini (Menunjukkan topeng) di kamar hotel yang disewa kedua orang tua Saudara Reygan.
Kecurigaan sementara, pembunuh orang tua saudara Reygan ialah berasal dari komplotan tujuh titik tiga puluh.
REYGAN
Menerima topeng tersebut.
Menatap polisi.
Siapa mereka pak? Dan apa modus mereka membunuh kedua orang tua saya?
SEORANG POLISI
Untuk saat ini, kami belum mengetahui siapa mereka. Akan tetapi, kami akan terus melakukan investigasi untuk menemukan titik terang dari kasus ini. Kami berharap, saudara Reygan tetap sabar menunggu.
(FLASHBACK OFF)
Back to scene heading 4
REYGAN
Menatap Liora.
Siapa murid perempuan itu, Ra?
LIORA
A-aku lupa Rey (gugup)
Aku lupa dan gak tau siapa dia.
Menatap Reygan.
Yang aku inget, aku dateng ke sekolah, aku ngelewatin gerombolan murid perempuan, dan nggak sengaja aku ngelihat wallpaper dengan tulisan itu, Rey. (nada gugup agar tidak ketahuan berbohong)
REYGAN
Membalas tatapan Liora.
Menghembuskan napas ringan.
Aku kira kamu tau dia siapa.
LIORA
Menggeleng.
Nggak, Rey. Aku nggak tau dia siapa.
REYGAN
Menatap ke arah langit kemudian menatap Liora lagi.
Udah malem, Ra.
Aku pulang duluan.
LIORA
Menganggukkan kepalanya.
Iya, Rey.
Tersenyum.
REYGAN
Membalas senyuman Liora kemudian berjalan menuju motornya dan melangkah pergi.
LIORA
Mengantar Reygan sampai ke depan pagar rumah.
Menatap kepergian Reygan.
Gue harus apa coba kalau sampai Reygan tau pembunuh orang tua nya adalah Jessica?
DEVIN
Tiba-tiba muncul dari balik tembok pagar.
Gue bisa bantuin lo.
LIORA
Devin?