Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
74 INT. RUMAH SAKIT – PAGI
Cast: Aprilia Caresa, Junior Tramadaru.
Aprilia terbangun dengan duduk di atas kursi, kepalanya diperban kemudian di sampingnya sosok Junior yang tengah berbaring di atas brankar rumah sakit dengan peralatan medis tertempel.
Aprilia meringis memegangi kepalanya berusaha mengingat dimana keberadaannya tapi tetap saja tidak bisa ingat.
APRILIA
Aku ada dimana lagi sekarang?
Aprilia mengambil tangan Junior yang terbebas dari selang infus. Air matanya meluruh.
APRILIA
Jun bangun! Juniorrr!
Aprilia menangis sesenggukan karena Junior masih terpejam.
APRILIA
Kamu harus jelasin semuanya Jun, ayo bangun!
Kalung Aprilia bercahaya kemudian semuanya berubah menjadi kamar.
75 INT. KAMAR TIDUR – PAGI
Cast : Aprilia.
Aprilia ada di kamarnya dan posisi tiduran di kasur. Aprilia mengerjap, meraba bagian kepalanya tidak ada perban lagi dan anehnya Junior tidak ikut ada disampingnya.
APRILIA
Junior (beat) Junior jangan becanda! kamu dimana Jun... kamu dimana?
Aprilia teringat kakek-kakek di sebrang jalan. Ia pun bergegas pergi meskipun kakinya tidak memakai sendal.
76 EXT. JALAN RAYA – PAGI
Cast : Aprilia dan Kakek.
Setelah lokasinya benar-benar ia ingat Aprilia memanggil Kakek itu dengan harapan muncul.
APRILIA
Kakek keluar.. aku mau ketemu kakek!
Aprilia duduk di tepi jalan. Ia sedih dan tidak tahu harus berbuat apa. Junior hilang sementara dirinya kembali ke kamarnya.
Sebuah tongkat memukul lengan Aprilia.
KAKEK
Kamu masih muda jangan bersedih di jalan
Aprilia mendongak lalu menghapus air matanya cepat.
APRILIA
Kakek?
Kakek itu mengangguk kemudian duduk di samping Aprilia.
KAKEK
Kamu tahu nak, ketakutan itu memang sudah ada di setiap diri manusia. Tidak ada yang mau di dunia ini hidup sendiri tapi ketakutan juga harus ada batasnya dan kamu harus bangkit jangan bersedih, mulailah dengan kehidupan barumu.
Kakek itu mengusap pelan rambut Aprilia lalu tersenyum tipis.
APRILIA
Kakek aku...
APRILIA (CONT'D)
Kakek... kakek dimana? kek...
77 INT. KAMAR TIDUR – SIANG
Cast : Aprilia.
Aprilia lagi-lagi terbangun di kamarnya. Ia tidak mau keluar dari kamar ini untuk sekarang takut kejadian yang sama terulang kembali.
Sudah tiga jam ia tidak pergi kemana-mana namun sama sekali tidak terjadi apa-apa membuatnya waspada.
Lama menunggu tapi tidak terjadi apa-apa membuatnya bosan. Ia bangkit dari kasurnya lalu berjalan mengendap-endap dan membuka perlahan pintu kamar.
APRILIA
Kok nggak terjadi apa-apa sih?
Perasaan Aprilia mulai tidak enak. Ia kembali menutup pintu dan berlari ke kasurnya untuk menyembunyikan diri di bawah selimut.
APRILIA
Jun kamu dimana tolong muncul aku takut...
APRILIA (CONT'D)
dan aku... takut sendirian.
Setelah puas menangis Aprilia berjalan gontai keluar dari kamarnya.
78 INT. DAPUR – SIANG
Cast : Aprilia, Pemuda misterius.
Aprilia memanaskan air lalu dituangkan ke gelas. Ia meminumnya perlahan hingga rasa sedihnya sedikit berkurang.
PEMUDA MISTERIUS
Kamu menyerah?
Aprilia berbalik ternyata pemuda misterius sedang memperhatikannya. Wajahnya sangat pucat.
APRILIA
Sejak kapan kam...
PEMUDA MISTERIUS
Aku tidak akan pergi sebelum kamu menemukan bahagia dan jangan pernah merasa sendirian. Jika kamu begitu lagi akan ada hal menyeramkan menantimu
APRILIA
T-terus aku harus apa aku bingung aku nggak tahu...
PEMUDA MISTERIUS
Kamu tenang kamu tidak sendirian di sekelilingmu ada orang yang sangat menyayangi mu.
APRILIA
Aku... (beat)
Aprilia tidak menemukan si pemuda misterius yang menghilang begitu saja.
APRILIA
Kamu dimana? ah payah.. aku tidak menanyakan namanya lagi.
79 EXT. TERAS – SORE
Cast : Aprilia dan Junior.
Aprilia termenung di depan teras menatap halamannya yang tidak ada siapapun. Ia masih bingung sebenarnya masih terjebak di dalam mimpinya atau justru memang sudah terjebak sejak awal.
APRILIA
Mama Papah aku kangen, kapan kalian pulang?
Di depan gerbang terlihat seseorang melambaikan tangannya ke arah Aprilia yang kita tahu itu sosok Junior dengan masih mengenakan pakaian rumah sakit.
APRILIA
Kayak kenal, tapi siapa?
Aprilia berlari kecil ke depan pintu gerbang. Setelah lebih dekat ia buru-buru membukanya dan memeluk Junior dengan erat.