Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
10 EXT. GERBANG RUMAH – MALAM
Cast : Aprilia Caresa, Junior Tramadaru.
Motor Junior berhenti di depan gerbang rumah dan setelah Aprilia turun, motor Junior sudah melaju kencang.
APRILIA
Kenapa sih dia? padahal aku mau ngomong sebentar... (menghela napas lalu membuka pintu gerbang dan masuk ke dalam rumah)
11 INT. KAMAR TIDUR – RUMAH JUNIOR – MALAM
Cast : Junior, Amerta, Suster Nala.
Junior tergesa-gesa masuk ke dalam kamar mamanya, Amerta (46). Di sana juga ada Suster Nala (22) yang sedikit ketakutan.
JUNIOR
Mam tenang... ini Junior...(perlahan mendekati Amerta)
Amerta berbalik berhenti mengamuk.
AMERTA
Kamu Junior? (menatap Junior sesaat)
Junior mengangguk lalu memeluk mamanya untuk menenangkan.
AMERTA (CONT'D)
Tolong dia... jangan sampai dia terluka, jagain dia... (terisak)
JUNIOR
Iya mam Junior bakal lakukan apa yang Mama suruh...
Amerta tenang kemudian Junior menyelimuti Amerta yang sudah berbaring.
JUNIOR
(berjongkok memegang tangan Amerta) Cepet sembuh ya.. mam!
Junior bangkit, keluar dari kamar.
12 INT. KAMAR APRILIA – MALAM
Aprilia selesai mandi sambil mengeringkan rambutnya yang basah tapi baju kotornya tertinggal di kamar mandi yang terhubung dengan kamarnya sehingga ia kembali ke sana untuk mengambil.
APRILIA
Kok bisa lupa sih?
Aprilia mengambil bajunya tapi terkejut dengan tampilannya. Baju itu dipenuhi darah membuat Aprilia mundur ketakutan.
Kemudian Aprilia berlari keluar dari kamar mandi dan bersembunyi di balik selimut.
APRILIA (CONT'D)
Ta..tadi itu apa? (gugup sambil mengeratkan selimut supaya membungkus tubuhnya)
Satu jam berlalu namun tidak ada tanda-tanda Aprilia akan keluar dari selimut.
APRILIA
Aku yakin tadi cuma mimpi (beat) iya tadi itu cuma mimpi Pril, kamu harus berani! jangan takut!
Aprilia kembali memberanikan diri berjalan ke kamar mandi untuk mengambil baju berdarah itu.
APRILIA
(memejamkan mata, meraba-raba baju yang tadi sempat dilemparkan) ini kayaknya...
Baju itu berwarna biru muda tapi karena terkena darah warnanya berubah merah.
Aprilia menjerit membuang cepat-cepat baju itu ke dalam tempat sampah lalu kembali ke kamarnya dan menutupi seluruh tubuhnya lagi dengan selimut.
Ia ketakutan bahkan hampir saja menangis.
13 INT. RUMAH JUNIOR – MALAM
Junior merasa tidak enak karena pergi begitu saja dari rumah Aprilia tanpa mengatakan apa-apa. Rasa tidak enak itu berubah menjadi khawatir mengingat sebuah kilasan aneh terlintas di benaknya.
DISSOLVE TO
14 INT. KAMAR APRILIA – MALAM
Aprilia ketakutan di bawah selimut dan menangis sesenggukan.
CUT TO
15 INT. RUMAH JUNIOR – MALAM
Cast : Junior Tramadaru, Suster Nala.
Junior menggeleng membuang segala ingatan aneh yang melintas tapi tidak bisa semakin melupakannya semakin ia kepikiran.
JUNIOR
Gue harus cek keadaan Aprilia
Suster Nala menutup pintu kamar Amerta, melihat Junior akan pergi lalu ia bertanya,
SUSTER NALA
Mas.. mau kemana?
JUNIOR
(menghentikan langkahnya lalu berbalik) Saya mau keluar sebentar, Sus. Tolong jagain mama saya dan kalau Mama ngamuk lagi, suster SMS saya... jangan telepon takutnya saya lagi sibuk..
SUSTER NALA
(mengangguk dan tersenyum) Iya mas, hati-hati!
Junior mengangguk lalu mengambil kunci motornya bergegas pergi ke rumah Aprilia.
SUSTER NALA
Kapan kamu ada waktu buat aku? (menatap sedih kepergian Junior)
16 EXT. JALAN RAYA – MALAM
Junior melajukan motornya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan dan makin mencemaskan keadaan Aprilia.
JUNIOR (VO)
Lo jangan takut pril, gue bakal datang!
Junior menambah kecepatan laju motornya.
17 EXT. GERBANG RUMAH APRILIA – MALAM
Junior menghentikan laju motornya membuka gerbang rumah Aprilia yang ternyata dikunci.
JUNIOR
(berdecak) SIAL!? (mengacak-acak rambutnya lalu menatap tembok)
JUNIOR (CONT'D)
kayaknya gue harus lewat situ (memerhatikan sekeliling dan menarik napas tak lupa berdoa di dalam hati)
JUNIOR
(menggosokkan kedua tangannya) Pasti bisa!
Brugh, suara kaki Junior beradu dengan tanah kemudian berlari kecil menuju pintu utama.
JUNIOR
Pril buka pintunya... ini gue
Junior terus mengetuk pintu tapi tidak ada yang membuka hingga ia melihat sebuah jendela yang ia yakini terhubung dengan kamar Aprilia.
18 INT. KAMAR APRILIA – MALAM
Aprilia mendengar gedoran pintu tambah ketakutan. Mengintip sedikit ke arah jendela dan ternyata ada sosok bayangan entah sedang melakukan apa.
APRILIA
Apa orang itu mau maling? (panik)
Aprilia keluar dari persembunyian selimutnya mencari-cari barang untuk senjata perlindungan diri.
JUNIOR (OS)
Pril ini gue... buka dong jendelanya!
APRILIA
(semakin ketakutan) dia tahu nama aku? (mendekat kearah jendela sesekali memejamkan mata)
APRILIA
Buka atau jangan ya? (beat) tapi kalau dia maling terus bunuh aku gimana? (mengambil penggaris plastik disampingnya)
Gedoran di jendela tambah kencang membuat Aprilia mau tidak mau harus membukanya.
Detik selanjutnya Aprilia akan teriak setelah jendela terbuka tapi mulutnya dibekap.
APRILIA
(memejamkan matanya pasrah) selamat tinggal dunia...
JUNIOR
Kok lo malah tidur pril? (melepaskan bekapan)
Aprilia membuka matanya terkejut oleh kehadiran Junior.
APRILIA
Junior kamu... ngapain kesini?
JUNIOR
Gue khawatir sama lo, kenapa lo nangis di bawah selimut?
APRILIA (VO)
(mematung sejenak) Kok dia bisa tau aku nangis ya?
JUNIOR
Pril kok jadi bengong sih? gue nanya lho
APRILIA
Kamu tau darimana aku habis nangis oh atau jangan-jangan kamu ...
Aprilia memukul kepala Junior dengan penggaris plastik ditangannya tanpa ampun sampai Junior kewalahan.
JUNIOR
Sakit pril stop! (mengaduh)
APRILIA
Dasar penguntit dasar...
JUNIOR
Gue nggak seperti yang lo pikir, Pril
Aprilia memandang Junior curiga menghentikan aksinya.
JUNIOR
Gue tahu kejadian ini dari bayangan di pikiran gue
APRILIA
Gak ngerti aku, kamu ngomong apa
Junior menghela napas memang susah menjelaskannya bagaimana.
JUNIOR
Gini sekarang apa yang buat lo takut sampai nangis?
APRILIA
Bukan urusan kamu
JUNIOR
Sini! (menepuk kasur)
APRILIA
(menggeleng) Nggak! kamu mending pulang
JUNIOR
Pril gue datang buat dengerin apa yang lo takutin sekarang. Sini ... (beat) gue nggak bakal apa-apain lo
Aprilia akhirnya menurut duduk di kasur namun dengan jarak lumayan jauh.
JUNIOR
Deketan kali kayak istri lagi marahan aja
Aprilia mendengkus tapi bergeser hanya satu jengkal.
JUNIOR
Kenapa?
APRILIA
Baju tadi pagi ada darahnya
JUNIOR
Maksudnya? (bingung)
APRILIA
Kamu inget kan aku tadi pagi pakai baju biru dan setelah aku selesai mandi baju itu ada darahnya
JUNIOR
Darah? oh ... (beat) lo lagi datang...
APRILIA
(kesal) Bukan darah itu, mungkin nempel pas aku jalan ke minimarket berkedok warung
JUNIOR
Seingat gue baju lo waktu itu baik-baik aja
APRILIA
Tapi...
JUNIOR
Oke, dimana sekarang bajunya?
APRILIA
Di tempat sampah
Junior mengangguk menatap Aprilia sepertinya kembali tidak tenang.
JUNIOR
Gue bakal nginep tapi jangan salah paham gue tidur di ruang tamu, lo tenang aja dan mending sekarang lo tidur udah malem banget
APRILIA
Kamu beneran mau nginep di rumah aku? memang...
JUNIOR
Iya gue bakal nginep, sekarang lo tidur
Aprilia menurut berbaring tidur kemudian Junior membantu menyelimutinya.
JUNIOR
Good night! jangan lupa baca doa! (mematikan lampu di sebelah Aprilia)
APRILIA
(mencegah tangan Junior mematikan lampu) Jangannn?!
APRILIA (CONT'D)
Aku takut gelap
Junior mengangguk paham dan pergi dari kamar Aprilia.
Aprilia memejamkan matanya dan mulai tertidur.