Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
51 INT RUANG TAMU - MALAM
Aprilia duduk di sofa dengan perasaan takut kemudian Junior muncul dari arah dapur sambil membawa segelas air hangat.
JUNIOR
Minum dulu, supaya lo agak baikan!
Aprilia menerima minuman itu lalu meminumnya perlahan. Junior mengelus kepala Aprilia membuat sang empu menoleh.
JUNIOR
Jangan takut lo harus berani pril, minum lagi.
Aprilia mengangguk kecil kembali minum sesekali melirik ke arah Junior yang masih mengelus kepalanya pelan.
Ponsel Junior berdering dan tertulis nama Nala membuat Junior menghentikan elusan di kepala Aprilia berganti mengangkat telepon.
JUNIOR
Halo...
NALA (OS)
Mas cepetan kesini, ibu Mas...
JUNIOR
(panik)
Iya, saya kesana sekarang!
Ponsel di matikan di masukkan ke saku. Aprilia menatap Junior heran.
JUNIOR (VO)
Gue nggak mungkin ninggalin Aprilia sendiri tapi... apa dia mau gue ajak pergi?
APRILIA
Jun kenapa?
JUNIOR
Lo mau ikut?
APRILIA
(bingung)
Kemana?
Junior tersenyum tipis lalu mengetik pesan ke temannya.
Beberapa menit kemudian suara klakson motor berbunyi nyaring di depan gerbang rumah.
Junior mengulurkan tangannya ke arah Aprilia yang di balas dengan tatapan bingung.
JUNIOR
Ayo! (menarik tangan Aprilia hingga mengikutinya)
52 EXT. PINTU GERBANG – MALAM
Cast : Junior, Aprilia, Alvin.
Junior masih menggenggam tangan Aprilia tak lupa mengunci rumah dan sampai di depan gerbang Aprilia sedikit mundur saat melihat Alvin, teman Junior.
JUNIOR
(berbisik)
Dia temen gue Pril.
Aprilia tetap di belakang Junior.
ALVIN
Kenapa cewek lo?
JUNIOR
Lo kenapa nggak langsung cabut chip?
ALVIN
(tersinggung)
Gue Alvin, jauh bener nama gue sekeren artis luar negeri diganti chip apaan lagi chip?
JUNIOR
Supaya kelihatan akrab, mana kunci motornya?
ALVIN
(memberikan kunci motor)
Gue nggak dianterin balik?
JUNIOR
(merebut kunci motor dengan gesit)
Balik sendiri, punya kaki kan lo?
ALVIN
Ada sih cuma agak keseleo kalau nggak ada itu..
Alvin menggerakkan tangannya kode untuk meminta uang.
JUNIOR
Dasar mata duitan lo!
Junior memberikan dua ratus ribu ke tangan Alvin membuatnya kesenangan.
ALVIN
(tersenyum lebar)
Sering-seringlah kayak gini gue jadi bahagia punya temen.
JUNIOR
(mendengkus)
Gue yang kagak, sana balik, gue juga mau balik.
ALVIN
Oke, hati-hati sob! (beat) eh siapa nama cewek di belakang lo?
JUNIOR
Sana balik! nanti emak lo ngamuk anaknya pulang malem.
Alvin akhirnya pergi dan Aprilia masih diam ditempatnya.
JUNIOR
(memasangkan helm di kepala Aprilia)
Jangan bengong, ayo naik!
Aprilia mengangguk lalu menaiki motor Junior yang selanjutnya melaju agak kencang.
53 EXT. HALAMAN RUMAH JUNIOR – MALAM
Cast : Aprilia, Junior.
Aprilia turun dari motor dan mengikuti Junior yang sudah melangkah terburu-buru ke dalam rumah.
Aprilia melihat sekelilingnya dan Junior sudah masuk. Ia ragu-ragu untuk ke dalam rumah Junior hingga akhirnya Aprilia memilih duduk di teras.
JUNIOR
Pril ayo masuk, kenapa malah diluar ini tengah malem.
APRILIA
Aku nggak enak...
JUNIOR
Di dalem ada Suster Nala sama Mama gue, ayo!
Aprilia mengangguk dan masuk ke dalam bersama Junior.
54 INT. KAMAR TIDUR – MALAM
Amerta menangis bahkan selimut bantal dan lainnya terlihat berceceran di lantai.
Aprilia mundur sedangkan Junior maju untuk menenangkan sang Mama.
AMERTA
Kamu... (tertawa lepas sambil menunjuk Aprilia)
Junior meng-kode agar Aprilia segera keluar dari kamar tapi terlambat Amerta sudah mencekal tangan Aprilia.
AMERTA
Kamu siapa? oh... kamu orang itu! kamu... (tertawa sambil mencengkram erat tangan Aprilia)
Aprilia mengaduh kesakitan tangannya terasa perih.
JUNIOR
Mam itu Aprilia, teman Junior.
Amerta menoleh ke arah Junior lalu Aprilia.
AMERTA
Kamu berteman dengan dia gadis aneh ini?
Amerta menarik rambut Aprilia.
AMERTA
Dia harus pergi dia berbahaya ayo pulangkan dia
Junior mendekat perlahan menatap Aprilia iba.
JUNIOR
(pintanya baik-baik)
Mam ini Junior lepasin dia ya!
AMERTA
Tidak dia berbahaya kamu harus menjauhinya.
Aprilia semakin kesakitan.
JUNIOR
Iya Junior bakal jauhin dia, tapi mama jangan sakiti dia.
Amerta melepaskan jambakannya lalu memperhatikan tangannya dan Aprilia segera keluar dari kamar.
55 INT. RUANG TAMU – MALAM
Cast : Aprilia, Junior dan Nala.
Aprilia menutup pintu dan berbalik menemukan Nala sedang membawa segelas air dengan obat-obatan di nampan.
NALA
(wajah terkejut dengan kehadiran Aprilia)
Kamu?
APRILIA
(tersenyum tipis)
Kamu mau ke dalam?
NALA
Iya saya mau mengantarkan obat untuk ibu.
Aprilia memberi jalan kemudian Nala masuk ke kamar. Untuk meredakan pusing akibat jambakan, Aprilia memejamkan matanya sambil duduk di sofa.
APRILIA (VO)
Kenapa Mama Junior nggak suka kehadiran aku?
Aprilia beralih melihat-lihat sekeliling rumah lalu bangkit.
APRILIA
(bergumam)
Aku pulang aja deh.
Aprilia melangkahkan kakinya ke luar rumah dan saat akan membuka pintu suara Junior menghentikannya.
JUNIOR
Pril mau kemana?
Junior muncul di ikuti Nala di belakangnya sambil memegang nampan yang sudah kosong.
JUNIOR
(raut wajahnya khawatir)
Maafin sikap mama gue ya.
APRILIA
Iya nggak papa kok.
JUNIOR
Kepala lo masih sakit?
Junior akan memegang kepala Aprilia tapi Aprilia mundur.
APRILIA
Nggak kok.
NALA
Mbak mau minum apa?
Aprilia menggeleng kecil lalu tersenyum.
NALA
(menunduk melewati Junior dan Aprilia)
Kalau begitu saya permisi.
Nala melenggang pergi ke dapur sambil mengeratkan pegangannya pada nampan. Ia sedih Junior bersama orang lain.
56 INT. DAPUR – MALAM
Cast : Nala, Aprilia, Junior.
Nala bolak-balik di dapur sesekali menengok ke ruang tamu diam-diam untuk mendengarkan pembicaraan Aprilia dan Junior yang nampak asyik.
JUNIOR
Lo tenang aja pril, mau tidur di rumah ini nggak bayar alias gratis tanpa dipungut biaya apapun.
APRILIA
(tertawa)
Apaan sih kamu, aku mau pulang juga.
Sudah cukup, telinga Nala sudah tidak kuat mendengarkan lagi rasanya sakit. Ia juga ingin ngobrol seperti Aprilia yang seperti akrab dengan Junior tanpa melihat tatapan dinginnya.
NALA
(menatap foto Junior di sampingnya)
Kapan kamu mau melirikku, aku juga ingin diperhatikan.
Nala menghela napas dan pergi ke kamarnya.
57 INT. RUANG TAMU – MALAM
Cast : Junior dan Aprilia.
Junior menguap lagi entah untuk berapa kali ia melakukan hal itu.
APRILIA
Kalau kamu ngantuk, tidur sana..
JUNIOR
Kata siapa gue ngantuk gue seger gini malah ya gue nggak bisa tidur
APRILIA
Kamu bohong Jun, itu mata kamu udah merah terus nguap terus itu sudah termasuk ciri-ciri mengantuk sejak dini.
JUNIOR
Sejak kapan si dini ngantuk?
APRILIA
Nggak lucu, sana tidur!
JUNIOR
Gue tetap mau temenin lo disini, eh atau lo tid...
Aprilia memukul tuhuh Junior dengan bantal sofa secara bertubi-tubi.
JUNIOR
Ampun.. ampun neng jago... ampun... iya gue nggak lagi ngomong.
Aprilia mengentikan pukulannya.
APRILIA
Kayaknya isi otak kamu harus di bersihin deh atau kalau perlu di pel terus cuci sama detergen, pemutih, atau di copot dulu.
JUNIOR
Horor banget Pril kalau otak gue di copot. Nanti gue kena anemia gimana, kalau gue hilang diambil orang gimana? dan... (beat)
Menatap lekat ke arah Aprilia.
JUNIOR (CONT'D)
Lo tega?
Aprilia berdecak sebal. Ia lebih memilih diam daripada meladeni ucapan Junior yang katanya tidak mengantuk padahal ingin segera tidur. Terbukti setelah beberapa menit Aprilia tidak menanggapi suara Junior berganti dengan dengkuran halus.
APRILIA
Dasar sok kuat!
Aprilia tersenyum tipis menatap Junior sudah tertidur di sofa lalu berikutnya ia ikut tidur juga.