Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
45 EXT. JALAN – SORE
Cast : Aprilia, Junior dan Nala.
Aprilia terus marah-marah pada Junior perihal kalung yang tidak bisa di lepaskan di lehernya. Aprilia tidak terima kalau kalung entah siapa pemiliknya ia pakai begitu saja.
APRILIA
(berhenti berjalan sambil menarik-narik kalung supaya bisa terlepas dari lehernya)
Pokoknya aku mau kalung ini lepas!
JUNIOR
(menghela napas)
Ke tempat pemadam kebakaran aja gimana?
APRILIA
(menggeleng dan terkejut)
Ngapain?
JUNIOR
Kan pemadam kebakaran sekarang serba bisa pril, siapa tahu kalung lo bisa dilepas pas datang ke sana.
Aprilia terdiam memikirkan saran Junior tapi detik berikutnya menggeleng kecil.
APRILIA
Nggak, ini salah kamu. Gara-gara kamu kasih kalung ini terus langsung pindah di leher aku kan aneh jangan-jangan kamu... (memandang wajah Junior penuh selidik)
JUNIOR
Pril gue nggak lagi becanda.
APRILIA
Alasan.
Junior menghela napas karena tidak tahu lagi apa yang harus dikatakan agar Aprilia tidak menyalahkannya terus.
Nala dari arah lain sedang menenteng tas belanja hariannya terkejut melihat Junior di jalan kemudian ia menyapanya.
NALA
(mendekat sambil tersenyum tipis)
Mas Junior!
JUNIOR
Lo ngapain berkeliaran di daerah sini? (nada bicaranya ketus)
APRILIA (VO)
Kok nggak sopan sih Junior ngobrolnya?
APRILIA (CONT'D)
(berbisik) Kamu harus sopan Jun.
Junior mengangguk kecil tapi dalam hatinya sedang menahan emosi. Lagipula ia tidak ingin bertemu Suster Nala di luar rumah.
NALA
Kalau begitu saya duluan ya.
Aprilia tersenyum lalu mengangguk namun Junior malah memalingkan wajahnya seolah tidak melihat keberadaan Nala.
APRILIA
(menyenggol lengan Junior)
Kamu jahat..
Junior mengangkat kedua bahunya dan berjalan lebih dahulu menuju rumah Aprilia. Sementara Aprilia menyusulnya, ia tidak mau ditinggalkan sendirian di jalan yang sepi dari orang-orang.
46 INT. RUMAH APRILIA – SORE
Cast : Aprilia dan Junior.
Menuangkan air minum dan di sodorkan kepada Junior.
APRILIA
Dia pacar kamu?
Junior yang sedang minum air putih tiba-tiba saja menyemburkan air yang hampir saja ditelan. Aprilia sedikit menjauh karena ia terkena cipratannya.
APRILIA
(memprotes)
Kamu jorok Junn...
JUNIOR
Makannya pertanyaannya yang logis jangan yang nggak pernah ada di otak gue.
Junior melanjutkan minum hingga air di gelasnya habis tak tersisa.
APRILIA
Mana aku tahu pertanyaan barusan nggak ada di otak kamu, memang aku tukang baca pikiran apa.
Aprilia melengos pergi dengan perasaan kesal sedangkan Junior langsung duduk di sofa. Ia agak sensitif jika dikaitkan dengan Nala.
Aprilia sudah berganti baju dan duduk di karpet sambil makan cemilan di pangkuannya lalu Junior ikut duduk disebelahnya.
JUNIOR
Pril jangan marah dong maafin gue ya.
Aprilia menoleh sebentar tapi matanya kembali ke arah televisi yang menyiarkan serial kartun.
JUNIOR
Pril gue...
APRILIA
(tanpa memalingkan wajah dari siaran televisi)
Diem Jun, ini lagi seru.
JUNIOR
Seru apanya? itu cuma film kartun.
APRILIA
(menolehkan wajah) Ih kamu nggak bakal paham diem aja.
JUNIOR
(mengangguk kecil)
Iya-iya (beat) eh tapi lo nggak marah lagi kan sama gue?
Aprilia tersenyum kemudian lanjut menonton film.
JUNIOR
Serius? (memegang kedua bahu Aprilia agar menatapnya)
APRILIA
(risih)
Iya, jangan pegang-pegang!
Junior merebut cemilan di pangkuan Aprilia dan memakannya dengan lahap tanpa peduli wajah Aprilia yang sudah melotot tajam kearahnya.
APRILIA (VO)
Dasar cowok nyebelin!
47 INT. RUANG TAMU – MALAM
Cast : Aprilia, Junior, suara misterius.
Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan Aprilia masih asyik menonton katun kesukaannya. Junior sampai beberapa kali menguap karena bosan dengan tayangan yang disuguhkan.
JUNIOR
Pril lo nggak bosen apa nonton kartun?
APRILIA
Ini seru tahu episodenya baru.
JUNIOR
(menggaruk tengkuknya)
Tapi kayaknya yang tadi.
APRILIA
Beda kok.
Junior benar-benar mengantuk. Ia tidur begitu saja di karpet membiarkan Aprilia menonton sendirian.
APRILIA
Jun ka...
(menoleh, wajahnya cemberut karena Junior sudah tidur duluan tanpa terganggu sedikitpun)
APRILIA (CONT'D)
Dasar... eh tunggu, kok Junior nggak ngeluh sakit kaki lagi sih apa dia pura-pura?
Aprilia memperhatikan kaki Junior yang terlihat baik-baik saja.
APRILIA (VO)
Apa dia memang bohongin aku?
JUNIOR
Dua tiga... (terkekeh kecil sambil memejamkan matanya)
Aprilia bergidik takut kemudian pergi ke kamarnya setelah mematikan televisi.
48 INT. KAMAR TIDUR – MALAM
Aprilia bolak-balik di depan pintu kamarnya sesekali melihat kaca agar kalung di lehernya bisa terlepas dengan mudah.
APRILIA
Kalung siapa sih ini sebenarnya? ayo dong lepas, jangan nyangkut di leher aku.
Aprilia menghela napas berat. Ia tidak tahu caranya melepaskan kalung mawar merah itu.
SUARA MISTERIUS (OS)
Kalung itu sudah memilihmu jangan berusaha melepaskannya jika kamu tidak mau celaka
Aprilia menjerit berusaha membuka pintu kamarnya yang entah mengapa sulit dibuka.
APRILIA
(menggedor-gedor pintu)
Junior! Jun!
SUARA MISTERIUS (OS)
Jangan pernah mencoba melepaskannya!
Aprilia menutupi kedua telinganya sambil memejamkan mata. Ia meringkuk di depan pintu dan air matanya mengalir tanpa bisa dicegah.
APRILIA
(menangis)
Junior aku takut.
49 INT. RUANG TAMU – MALAM
Cast : Junior, Aprilia
Junior mengerjapkan kedua matanya kemudian mengedarkan pandangannya yang ternyata tidak ada Aprilia disisinya lagi.
JUNIOR
Kemana perginya Aprilia? (beat) apa mungkin dia udah tidur? bagus deh gue nggak perlu khawatir eh gue cek dulu, siapa tahu dia malah mimpi buruk.
Junior melihat pintu kamar Aprilia yang tertutup rapat mengurungkan niatnya untuk mengetuk. Ia yakin Aprilia sudah tidur di dalam sehingga ia tidak perlu memastikan.
Junior kembali ke ruang tamu tapi kakinya seolah mengharuskan tetap di depan kamar Aprilia.
JUNIOR
Ini kaki kenapa sih malah lengket di depan pintu ?
Junior menghela napas dan mengetuk pintu kamar Aprilia sebanyak tiga kali.
APRILIA (OS)
Junior... tolong!
Junior menempelkannya telinganya pada pintu lalu mencoba membukanya tapi terkunci dari dalam.
JUNIOR
Pril buka pintunya, lo kenapa di dalam?
APRILIA (OS)
Jun!
JUNIOR
Pril Jangan buat gue panik, lo kenapa?
APRILIA (OS)
Junior... tolong!
Junior makin panik tapi sekeras apapun ia membuka pintu tetap saja pintu itu tidak mau terbuka.
Dengan kekuatannya Junior mencoba mendobrak pintu meskipun nanti akan sia-sia ia tetap mendobraknya.
JUNIOR
Pril lo jauh-jauh dari pintu gue mau dobrak
Tidak ada jawaban membuat perasaan Junior makin tidak enak.
Akhirnya setelah beberapa kali menghantamkan badannya ke pintu kamar, pintu itu bisa terbuka dan tak jauh dari sana ada Aprilia yang duduk meringkuk di lantai.
50 INT. KAMAR TIDUR – MALAM
Cast : Junior dan Aprilia.
Junior mendekat lalu berjongkok di dekat Aprilia yang meringkuk takut.
JUNIOR
(menyentuh bahu Aprilia)
Pril lo...
Aprilia mendongak dan langsung memeluk Junior erat. Ia menangis sesenggukan. Junior hanya bisa membalas pelukan Aprilia dan menenangkannya.
JUNIOR
Ada gue jangan raut lagi oke..
APRILIA
Dia... dia serem Jun dia...
Junior makin memeluk Aprilia.
JUNIOR
Iya gue tahu, sekarang ada gue lo gak perlu takut lagi ya.
Junior melepaskan pelukan lalu menghapus air mata Aprilia.
JUNIOR
Ada gue.
Aprilia mengangguk dan Junior membawa Aprilia ke ruang tamu.