Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
58 INT. RUANG TAMU – PAGI
Cast : Nala, Aprilia, Junior.
Nala membawa sarapan untuk Amerta terhenti setelah melihat Aprilia yang masih ada di rumah ini. Ia kira tadi malam Junior mengantarkan Aprilia pulang namun kenyataannya hanya sekedar perkiraan. Nala menguatkan diri agar tidak sakit hati kemudian pergi ke kamar Amerta mengantarkan sarapan.
Aprilia mengerjapkan matanya lalu duduk dengan benar.
APRILIA
Ini di... (beat) oh iya ini di rumah Junior.
Aprilia tersenyum lega saat tidurnya baik-baik saja malam tadi. Ia bersyukur.
Junior terbangun dan terantuk sofa karena menggeliat.
JUNIOR
Sial... (mengerjap)
JUNIOR (CONT'D)
Aprilia lo ada disini
APRILIA
Kamu jangan sok lupa.
Junior menguap lalu beranjak dari sofa.
APRILIA
Mau kemana?
JUNIOR
Mandi oh lo juga mau mandi kan toiletnya disana lurus terus belok kanan nanti juga ada tulisan kamar mandi
APRILIA
Kamu serius?
JUNIOR
Iya.. bajunya minta sama Nala.
APRILIA
(menggeleng)
Kok gitu? nggak mau!
JUNIOR
Terus lo nggak mau ganti baju setelah mandi?
APRILIA
Aku pulang aja deh Jun...
JUNIOR
Yaudah gue mandi dulu, lo tunggu bentar.
APRILIA
Nggak lama kan?
JUNIOR
Nggak lah, paling lima menitan.
Aprilia mengangguk dan Junior sudah ke atas sembari menunggu Aprilia pergi ke kamar mandi untuk cuci muka.
Tulisan kamar mandi terpampang jelas di daun pintu membuat Aprilia mengangguk yakin bahwa memang itu pintu yang dari tadi ia cari.
59 INT. KAMAR TIDUR - SIANG
Cast: Junior, Aprilia.
Junior sedang memakai bajunya setelah selesai ia turun menghampiri Aprilia namun saat pintu kamarnya dibuka ia lupa kunci motornya sehingga harus balik lagi ke dalam.
60 INT. RUANG TAMU – SIANG
Cast : Aprilia Caresa, Amerta.
Aprilia masih menunggu Junior turun. Terhitung sudah lima menitan tapi Junior tidak muncul juga.
APRILIA
Katanya lima menit, kok Junior malah santai-santai aja.
Aprilia meyakinkan diri bahwa Junior memang masih mandi tapi setelah satu jam lamanya Junior tidak juga muncul.
APRILIA
(melirik ke atas tangga)
Junior udah pergi atau ketiduran di kamarnya? Kayaknya opsi kedua lebih masuk akal.
Aprilia bersidekap wajahnya cemberut.
AMERTA (OS)
(berteriak lantang)
JANGAN... Jangan bawa dia! (beat)
AMERTA (OS)
Jangannn... lepaskan dia! Pergiiii...
Aprilia gusar, ia ingin melihat ke kamar Amerta tapi takut.
APRILIA
Aku samperin nggak ya.. tapi.. (beat)
Aprilia menarik napas dalam-dalam kemudian memberanikan diri menemui Amerta di kamarnya.
APRILIA (VO)
(menghela napas)
Semoga mamanya Junior nggak galak kali ini.
61 INT. KAMAR TIDUR AMERTA – SIANG
Cast : Aprilia dan Amerta.
Pelan-pelan Aprilia membuka pintu dan tampak Amerta yang sedang menatap kosong ke arah jendela.
APRILIA
(bergumam)
Bu Amerta jangan siksa aku..
Aprilia mendekat lalu berjongkok di samping Amerta.
APRILIA
Bu Am..
AMERTA
(langsung memeluk Aprilia)
Kamu akhirnya datang tolong dia... dia membawanya.. dia jahat, tolong!
Aprilia terkejut dan Amerta melepaskan pelukannya.
APRILIA
Dia siapa bu?
AMERTA
Dia... dia seram.. dia seram!
Aprilia kebingungan tentang siapa yang di maksud Amerta.
APRILIA
Maksud ibu siapa? bisa dijelaskan.
AMERTA
dia membawanya, dia menyeramkan, dia jahat!
Aprilia lagi-lagi terkejut.
APRILIA
Suster Nala atau Junior yang dia bawa?
AMERTA
(memandang takut tembok sambil menunjuknya)
Junior, dia dibawa ke sana.
Aprilia tidak mengerti maksud kesana yang di ucapkan Amerta.
APRILIA
Ke tembok?
AMERTA
(mengangguk, wajahnya ketakutan)
Iya.. dia membawanya ke sana, ayo selamatkan dia, nak!
Aprilia mendekat ke tembok tangannya di tempelkan. Ia mengusap tembok itu lalu mengetuknya.
APRILIA
Kalau sus...
Aprilia mengedarkan pandangannya karena Amerta sudah menghilang.
APRILIA
(teriak)
Bu! Bu Amerta... ibu dimana?
Aprilia mencari ke segala arah tapi tidak menemukan keberadaan Amerta. Ia sendirian di rumah Junior.
APRILIA
Kenapa kamu hilang Jun? aku nggak tahu harus berbuat apa sekarang.
Pintu kamar terbuka sendiri membuat Aprilia ketakutan namun ia maju selangkah demi selangkah untuk memastikan siapa yang membuka pintu.
62 INT. RUANG TAMU - SIANG
Aprilia benar-benar sendirian, Nala ataupun Junior hilang entah kemana. Tapi ia mengingat ucapan Amerta bahwa Junior dibawa ke tembok. Aprilia semakin kebingungan.
APRILIA
Junior kan manusia, masa iya bisa nembus tembok?
APRILIA
(menggerutu)
Kok makin aneh sih?
Aprilia kembali mencari ke segala sudut ruangan tidak peduli jika dicap tidak sopan, ini darurat. Ia ingin menemui Junior untuk meminta penjelasan.
APRILIA
Junior kamu dimana? jangan becandaaa... Ayo muncul!
Tidak ada siapapun yang menjawab, hanya keheningan dan tiba-tiba sebuah angin menerbangkan rambut Aprilia membuatnya sedikit takut namun Aprilia mengingat seseorang yang pernah Junior jumpai di gerbang rumahnya. Laki-laki itu yang kita tahu Alvin namun Aprilia tidak tahu namanya.
APRILIA
Chip!
Aprilia mengangguk yakin nama itu yang Junior katakan saat bertemu temannya. Lalu matanya melihat ponsel Junior yang sedang berdering. Buru-buru Aprilia mengangkat telepon itu. Tertera nama Alvin N Chip disana.
ALVIN
Halo Jun lo...
APRILIA
Halo!
ALVIN
Lah ini siapa? Nala ya?
APRILIA
Bukan aku Aprilia.
ALVIN
Pacarnya Junior? (tertawa terbahak-bahak)
Aprilia menjauhkan ponsel dari telinganya karena kerasnya suara tawa dari Alvin. Setelah dirasa mereda Aprilia kembali bicara.
APRILIA
Halo!
ALVIN (OS)
Serius lo pacarnya?
APRILIA
Bukan, kamu ada apa nelpon Junior?
ALVIN (OS)
Mau pinjem duit, kasih ke dia coba.
APRILIA
Junior nggak ada.
ALVIN (OS)
Nggak ada, gimana maksudnya?
APRILIA
Kamu datang ke rumah Junior nanti aku jelasin.
ALVIN (OS)
Oke, gue segera kesana!
Sambungan telepon terputus dan Aprilia berjalan keluar dari rumah Junior menunggu kedatangan Alvin.
63 EXT. HALAMAN RUMAH - SORE
Alvin tergesa-gesa menghampiri Aprilia setelah mematikan motornya lalu memintanya untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi.
ALVIN
Dia diculik tembok?
APRILIA
Bukan, aku juga nggak ngerti kata Bu Amerta Junior hilang tapi tatapannya ke tembok terus.
ALVIN
Gue nggak ngerti, setahu gue Bu Amerta itu nggak pernah ngomong eh sama lo dia ngomong?
Aprilia mengangguk sedangkan Alvin belum juga paham dengan apa yang terjadi.
APRILIA
(memperhatikan kaki Alvin)
Kamu manusia?
Alvin menoleh memandang heran Aprilia.
ALVIN
Seratus persen manusia, emang gue kelihatan mirip hantu? muka gue ganteng gini masa tega di sebut hantu. (kesal)
ALVIN (CONT'D)
Nih ya, kalau lo tendang gue eh emang gue bola ditendang segala, ganti deh.. kalau lo senggol gue dijamin gue jatuh ke tanah.
ALVIN
Atau jangan-jangan lo bohongin gue ya supaya gue nggak minjem duit lagi sama si Junior?
Aprilia menggeleng kecil.
APRILIA
Aku nggak bohong, kamu cari aja sendiri di dalam kalau nggak percaya.
Aprilia berlalu pergi meninggalkan Alvin yang memanggil namanya berulang kali.
ALVIN
Yah... ngambek deh tuh cewek.
Alvin memandang rumah Junior.
ALVIN
Apa bener yang dikatakan cewek itu Junior hilang ditelan tembok.
Alvin bergidik takut lalu menghidupkan motornya untuk segera pergi.