Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1 INT. RUMAH – RUANG TENGAH – SIANG
Cast : Aprilia Caresa
APRILIA (VO)
(keluar dari kamar, melangkah ke ruang tengah)
Aku Aprilia Caresa, seperti yang kalian lihat... aku sendirian di rumah mewah milik kedua orang tuaku. Mereka sibuk bekerja di luar negeri tanpa mau lagi mengabari ku. Entah ada apa dengan mereka? padahal... aku hanya ingin berkumpul bahkan bercerita seperti keluarga utuh lainnya, apa permintaan ku salah? (beat) Aku baru saja lulus SMA dan memutuskan untuk tidak melanjutkan ke jenjang perkuliahan dulu. Aku ingin mengistirahatkan otakku yang selalu belajar, belajar dan belajar selama tiga tahun lamanya tanpa cinta, teman baru atau semacamnya. Namun prestasi menjadi hal paling aku utamakan.
Perlihatkan jejeran piala-piala dan sertifikat tersimpan di dalam lemari ruang tengah.
Aprilia Caresa (19) menatap sekeliling rumah mewahnya yang sepi lalu duduk di sofa. Dia terlihat murung.
APRILIA
Aku kangen Mama sama Papah, apa mereka juga kangen sama aku? (menghela napas dan beranjak kemudian mengambil sapu yang tergeletak)
APRILIA (CONT'D)
Mending aku nyapu aja deh daripada galau terus.
Capek, Aprilia menyimpan kembali sapu ke tempat semula. Dia sangat bosan berada di rumahnya lalu berjalan ke luar.
2 EXT. GERBANG RUMAH – SIANG
Cast : Aprilia Caresa, Junior Tramadaru
Aprilia sedikit lagi mengunci gerbang rumahnya tapi terhenti karena seseorang telah jatuh dari motor tepat disampingnya.
APRILIA (V.O)
(panik melihat keadaan sekitar) Tolongin gak ya? (menggeleng) gimana kalau dia ...
Aprilia menepis dugaan buruk di kepalanya, bergegas mengangkat motor yang menimpa setengah badan si pengendara asing sekuat tenaga.
JUNIOR
(meringis dan bersandar di gerbang rumah Aprilia tanpa bersuara).
APRILIA (V.O)
(ngeliatin) Dia kayaknya cowok dan nggak papa kali ya aku tinggal.
Dibalik helm, Junior masih meringis tepatnya di bagian kaki setelah tertimpa motor yang lumayan besar.
JUNIOR
(lirih) Tolong gue..
Aprilia yang tadinya ingin pergi tidak jadi. Dia bingung mau ngapain.
JUNIOR
(melepas helm wajahnya babak belur) Sini lo!
Aprilia terdiam sesaat melihat ketampanan Junior. Dia mendekat tapi dengan jarak lumayan jauh.
JUNIOR (VO)
Ini cewek bisu atau gak ngerti bahasa gue ya
JUNIOR (CONT'D)
Bawa gue ke rumah lo!
Aprilia tersentak tapi membantu memapah Junior ke dalam rumahnya dengan susah payah.
3 INT. RUMAH – RUANG TAMU – SIANG
Cast : Aprilia, Junior
Setelah mendudukkan Junior di kursi, Aprilia pergi ke dapur membawa baskom terisi air hangat beserta handuk lalu duduk menghadap Junior dengan canggung. Dia mulai mengobati dan sesekali Junior mencuri pandang melihat wajah Aprilia begitu dekat. Tangan Aprilia akan menempelkan plester Junior mencekalnya.
JUNIOR
Gak usah pake itu!
Aprilia mengangguk kecil kemudian duduk menjauh. Junior memejamkan mata
APRILIA (V.O)
Sabar pril... dia cowok sejenis batu.
JUNIOR
Lo tinggal sendirian? (masih memejamkan mata)
Aprilia terdiam bingung menjawab.
JUNIOR
Gue semenakutkan itu di mata lo?(menghela napas)
JUNIOR (CONT'D)
Gue Junior Tramadaru dan gue babak belur begini bukan berarti pencuri yang ketahuan maling.
DISSOLVE TO
4 EXT. PINGGIR JALAN – WARUNG KANG UJANG – SIANG
Cast : Junior, Mang Ujang, Ibu, 4 preman, pencopet
Junior Tramadaru (20) sedang ngopi di warung Mang Ujang sendirian sambil mencomot beberapa gorengan. Mang Ujang (47) keluar membawa gas kosong.
MANG UJANG
(membawa gas 3 kg kosong) Den, saya mau ke depan dulu beli gas, tolong jagain dulu warung saya sebentar ya!
JUNIOR
Siap Mang!
Lagi asyik-asyiknya makan, Junior melihat seorang ibu kecopetan di sebrang jalan. Dia berlari mengejar dan sampailah di tempat sepi dan perasannya mulai tidak enak.
PENCOPET #1
(bersiul)
Kemudian 4 orang bertubuh besar datang dari masing-masing sudut mengepung keberadaan Junior dan Junior menyesal telah mengejar.
PENCOPET #1
Habisi dia! (menunjuk dan menyeringai ke arah Junior)
4 orang berbadan besar langsung menghajar Junior tanpa ampun lalu pencopet #1 mengambil uang Junior dan meninggalkannya begitu saja. Junior terbatuk wajahnya babak belur, samar-samar melihat ibu yang kecopetan tersenyum sinis, perlahan kesadarannya hilang.
MANG UJANG
(kaget melihat junior terkapar di jalan) tolong! tolong! (teriak kencang)
Muncul warga orang menolong Junior untuk di bawa ke warung. Beberapa menit kemudian Junior sadar lalu mendudukkan tubuhnya.
MANG UJANG
Eh sudah bangun den, mau ke rumah sakit? (duduk disebelah Junior)
JUNIOR
Nggak usah Mang, saya mau pulang..
MANG UJANG
Tapi luka-lukanya...
JUNIOR
Nggak papa mang, oh iya makasih mang sudah menolong saya..
MANG UJANG
Sama-sama den, lain kali jangan menolong orang sembarangan kalau di daerah sini. Terkadang yang ditolong punya niat tersembunyi!
JUNIOR
Saya baru tahu, kalau begitu saya pamit (beat) eh motor saya masih ada di depan kan mang? (cemas)
MANG UJANG
Masih den, kalau di dekat warung saya dijamin aman.
Junior berjalan tertatih menuju motornya diikuti mang Ujang masih khawatir.
MANG UJANG
Menurut saya... Aden jangan dulu pergi apalagi naik motor, ke rumah sakit aja.
JUNIOR
Saya baik-baik saja, maaf mang gorengan sama kopinya ngutang dulu uang saya dicopet tadi.
MANG UJANG
Iya gak papa atuh den, kayak ke siapa aja, hati-hati ya!
JUNIOR
Iya mang!
Junior menjalankan motornya dengan kecepatan sedang tiba di belokan dan melihat seorang cewek mengunci gerbang keseimbangannya hilang. Ia terjatuh tertimpa motornya.
CUT TO BACK
3 INT. RUMAH – RUANG TAMU – SIANG
JUNIOR (CONT'D)
(mengulurkan tangan dan tersenyum tipis) nama lo siapa?
APRILIA
Aku? (kebingungan)
JUNIOR
Iya, lo gak punya nama? (wajahnya kesal)
APRILIA
(membalas jabatan tangan) Aprilia Caresa.
Junior seolah ditarik ke dalam suatu kejadian hitam tapi tidak melihat dengan jelas karena Aprilia buru-buru melepaskan tangannya.
APRILIA (V.O)
(bingung memulai pembicaraan) dia kapan pulangnya sih?
Junior melihat gelagat Aprilia yang mulai tidak nyaman.
JUNIOR
Gue balik (kakinya terasa sakit dan kembali duduk)
APRILIA
Kaki kamu masih sakit? biar aku pij.. (bungkam)
JUNIOR
Lo mau pijit kaki gue?
APRILIA
(gugup) i..iya...
Junior meluruskan kakinya dan Aprilia memijatnya walau agak kaku.
APRILIA
Udah enakan?
Junior mengangguk, membenarkan kakinya dan duduk dengan benar lalu berkata...
JUNIOR
Gue balik...
Aprilia akan menanyakan sesuatu tidak jadi karena langkah Junior terburu-buru.
JUNIOR
(naik ke motor memasang helm) semoga cewek itu gak papa dan penglihatan gue... hanya sebuah kesalahan (melajukan motornya)
Aprilia menatap kepergian Junior dengan kesal lalu teringat jalan-jalan dengan segera ia pergi keluar.