Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Justice for Rose (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
12. Sequence #6 TIARA: MAAFKAN AKU

51. EXT_TAMAN_DAY

CAST : TIARA, NALA

Tiara melihat Nala yang duduk di bangku taman sendirian. Tubuhnya basah kuyup, bahkan saat ini hujan masih deras.

Tiara segera berlari dan bersipu memeluknya. Ia menangis dan terus meminta maaf.

TIARA

Nala, maafin kakak. Semua salah kakak.

Nala ikut menangis.

NALA

Nala juga salah, Nala lihat itu semua tapi Nala tidak bisa menolongnya. Kata ayah kalo Nala bilang ke orang lain, ayah Nala akan dipenjara. Nala gamau ayah di penjara, kasihan dede bayi, kasihan Bunda. Teman-teman di sekolah mengatakan ayah jahat. Mereka mendengar suara mawar dari hp orang tua mereka.

52. INT_KAMAR KAKAK TIARA_DAY

CAST : NALA, TIARA

Tiara membereskan beberapa barang milik kakaknya, sementara Nala duduk di kasur. Ia memandang sekitar dan melihat laki-laki yang terlihat lebih dewasa dari Tiara sedang memeluknya.

TIARA

Ini kamar abang kakak.

NALA

Abang kakak kemana?

TIARA

Surga (tersenyum)

NALA

Kenapa?

TIARA

(berfikir) biar ga ngerasin sakit lagi.

NALA

Emang sakit apa?

TIARA

Mmm… (berfikir)katanya semuanya sakit.

Nala mengangguk lalu melihat pakaiannya.

NALA

Ah! Ini, abangnya kakak kan udah gede kok punya baju kecil.

TIARA

(Tertawa sedikit) dia suka motifnya, jadi dia pengin beli. Tapi karena kecil enggak bisa dipake.

Menghampiri Nala, lalu mengacak-acak rambutnya. Ia mengambil tas Nala yang basah kuyup.

Ia membuka isinya, dan seluruh buku Nala basah.

TIARA

Ah! Bukunya.

NALA

Nala kesepian di sekolah, kalo Mawar ga lanjut sekolah Nala juga gamau lanjut.

TIARA

Kenapa?

NALA

Karena Nala, Mawar jadi sakit. Kalau saja Nala bisa menolong Mawar saat itu pasti Mawar ga akan sakit. (Beat) Biar adil kalo Mawar berhenti sekolah, Nala juga mau berhenti.

Tiara menghampirinya lalu duduk di depannya, ia mengusap rambut Nala.

TIARA

Karena itu, Nala harus tetap sekolah. Kalau Nala mau bantu orang lain, Nala harus pintar. (Tersenyum)Sementara Nala tidur di sini, kalau mau apa-apa Nala bisa minta sama kakak. Kakak mau keluar dulu. Yah?

NALA mengangguk. Tiara beranjak pergi.

53. INT_RUMAH TIARA (DEPAN KAMAR)_DAY

CAST : PAPAH TIARA, MAMAH TIARA, TIARA

Tiara keluar kamar, papah dan mamahnya datang dari tangga dan menghampirinya,

PAPAH TIARA

Tiara? Papah mau bicara!

TIARA

Ada anak kecil di dalam, Pah. Tiara gamau ribut.

MAMAH TIARA

Tiara, sejak kapan kamu gak sopan, seperti ini?

TIARA

Mah, Pah, Tiara capek. Tiara butuh istirahat.

Tiara pergi meninggalkan Papah dan Mamahnya. Namun papahnya tetap mengejar Tiara.

PAPAH TIARA

Capek? Itu karena apa? karena kamu ikut campur urusan orang lain. Kamu harus kesana-kemari hujan-hujanan. Sudah Papah bilang untuk jangan ikut campur urusan orang lain!

MAMAH TIARA

Pah! Udah Pah! Tiara baru pulang.

TIARA

Dia bukan orang lain, Pah. Dia gurukku. Dan yang terpenting kebenaran tidak melihat siapa yang kita bela. Anak kecil itu butuh pertolongan, Pah. Dan aku mau menolongnya.

PAPAH TIARA

Kamu berani bantah Papah demi membela orang lain?

TIARA

Orang lain, orang lain orang lain! (membentak) Lalu dimana mamah dan papah saat kasus pemerkosaan Aldi, anak papah dan mamah sendiri? Dia darah daging papah. Dia bukan orang lain? Apa kalian membelanya?

MAMAH TIARA

Tiara!(berteriak)

TIARA

Apa? Mamah ingin minta Tiara lupain. (Beat)Adikku minta tolong sama aku, Mah. Dia juga diperkosa, Pah. Tapi dengan mudah mamah sama papah menutupi kasus ini karena malu, karena mamah sama papah pikir, pemerkosaan anak laki-laki itu menjadi aib keluarga! (Beat) oh atau, apa karena dia autis?

Plak!

Papah Tiara menamparnya.

Mamah tiara hanya memejamkan mata tak tega melihatnya.

Sedangkan Tiara meanatap mereka bergantian.

TIARA

Hebat yah, kalian bisa merasa baik-baik saja setelah itu. Sedangkan aku? Selalu merasa bersalah. (Pelan tapi menekan)

INSERT:

NALA mengintip dibalik pintu kamar.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar