Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Justice for Rose (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
10. Sequence #5 PELAKU

41. INT_MONTAGE_VARIOUS LOCATION_DAY

(BERITA DI BERBAGAI MEDIA)

News Anchor 1

Pemirsa, seorang Gadis berusia 9 tahun di perkosa oleh pamannya sendiri.

News Anchor 2

Saat ini petisi Justice for Rose telah ditangani oleh lebih dari 10.000 Pengguna Internet.

News Anchor 3.

Berikut rekaman yang diduga suara korban pemerkosaan.

42. INT_RUMAH NALA_DAY

CAST : HESTI, NENEK

Suara TV terdengar,

MAWAR (OS)

Kenapa Om Arman (Sensor) melakukan ini sama Mawar (Sensor), padahal Mawar (Sensor) keponakan Om sendiri. (Beat) Bagaimana kalau Mawar punya Anak? Mawar masih anak-anak, Om juga mau punya bayi lagi. (Menangis)

                                 

Hesti menangis, ia segera menelepon suaminya.

Terdengar pintu di ketuk. Hesti segera berlari dan membuka pintu.

Terlihat Nenek (55 Tahun, orang tua Arman dan Aryo) datang.

NENEK

Semua orang datang ke rumahku. Bahkan mereka begunjing di depan rumahmu. Apa yang terjadi pada cucukku? Katakan! Suara rekaman yang tersebar bukan suara cucukku. Dan pelakunya bukan Arman anakku kan?. Katakan Hesti! (membentak)

Mata hesti berkaca-kaca, namun ia tak bisa bisa mengatakan apapun.

Nenek terlihat sesak nafas, Hesti panic dan mencoba memaapahnya.

HESTI

Ibu, ibu! Bangun, Bu! Tolong! (Berteriak)

43. INT_LORONG RUMAH SAKIT_DAY

CAST : ARYO, ROSSA

Rossa mendengarkan rekaman itu, ia semakin terisak.

Hp Rossa dan Aryo terus berdering. Rossa mematikan Hpnya sedangkan Aryo berusaha melangkahkan kakinya.

Rossa berlari mengejar Aryo dan menahan kakinya.

ROSSA

Pah? (Menggelengkan kepalanya)

Aryo tak peduli ia tetap meninggalkan Istrinya di lantai.

44. EXT_HALAMAN BANK_DAY

CAST : ARYO, ARMAN, SEKURITI

Aryo memarkirkan mobilnya sembarang, ia segera berlari.

Ia melihat Arman yang sedang berjaga di depan Bank. Aryo segera datang dan memukulnya.

ARYO

Brengsek kenapa ada manusia bajingan kaya gini, anjing! Mawar ponakan lu sendiri, darah daging Gue, adik kandung lu bangsat! Bisa-bisanya lu lakuin itu dan lu pura-pura peduli anjing!Kenapa lu lakuin ini ke gue? Apa salah gue babi!

Arman berusaha menahan serangan.

Hingga beberapa sekuriti datang dan memisahkan mereka. Aryo terus berusaha menyerang Arman sementara Arman hanya diam.

Beberapa orang yang melihatnya telah merekam kejadian itu dan menguploadnya ke media sosial.

Sekuriti mencoba mengamankan mereka hingga beberapa saat sirine polisi terdengar.

45. EXT_RUANG BK_DAY

CAST : ROSSA, TIARA

Rossa duduk dengan cemas menunggu Tiara. Tak lama Tiara datang menghampirinya. Hesti cukup gemetar dan berusaha meraih tangan Tiara.

ROSSA

Dari mana kamu dapat rekaman itu?

TIARA

Boneka. Aku memberi alat penyadap di sana.

ROSSA

Apa? kenapa kamu melakukannya? Siapa yang menyuruhmu melakukan itu, hah?! (membentak)

TIARA

Lalu aku harus apa? Diam seperti ibu? Anak ibu menderita sendirian. Tapi tidak tahu apa yang bisa dilakukan, dan kenyataannya yang memprkosanya adalah Om dia sendiri!

ROSSA

Cukup! (Memotong) itu bukan berarti kamu bebas menyebarkan informasi itu ke media.

TIARA

Lalu apa?! (ikut membentak) apa yang bisa kalian lakukan? 5 hari bukan waktu yang sedikit untuk anak 9 tahun merasa ketakutan. (beat) aku juga perempuan! Aku tahu bagaimana rasanya. Dan aku ga mau lagi ada kasus sama yang menimpa serupa menimpa orang lain!

ROSSA

Aku mengharapkannya!

TIARA

Apa?(Terkejut lalu mendengus) dia takut akan melahirkan seorang anak padahal dia masih anak-anak. Tapi apa pernah ibu berfikir, kalau nanti dia tahu bahwa dia tidak akan pernah punya anak. Dan aku bersyukur setidaknya dia tidak akan menjadi ibu seperti…

ROSSA

Diam! (memotong)

ROSSA mengangkat tangannya, Tiara kaget dan memejamkan matanya. Namun ia segera berhenti sebelum mengenai pipi Tiara.

Rossa menggenggam pundak Tiara erat. Ia mencengkramnya keras lalu menundukkan wajahnya. Ia mulai menangis.

ROSSA

Tidak seharusnya aku menceritakan ini pada anak kecil.

Tiara beridiri tegak, berusaha untuk tidak peduli.

TIARA

Sekarang Ibu punya pilihan. Apa ibu akan melaporkan saya karena menyebar suara asli Mawar, atau menyeret pelaku pemerkosaan Mawar yang termasuk Omnya mawar sendiri ke penjara!

HP Rossa berdering, sebuah panggilan dari rumah sakit.

HESTI (OS)

(terdengar menangis)Apa kamu membenciku, kamu tidak mengangkat panggilanku berkali-kali! (berteriak)Ibu di rumah sakit sekarang.

Rossa terpaku, lalu mamatikan panggilan.

ROSSA

Kamu tahu sekarang? Ibu mertuaku masuk rumah sakit, dan Istri dari pelaku sedang hamil tua! Dan kamu tahu siapa laki-laki itu. Dia ayah Nala! Anak kecil yang memberimu boneka!

Rossa meninggalkan Tiara. Tiara terdiam dan hanya memandang Rossa yang pergi meninggalkannya hingga pada akhirnya meneteskan air mata.

46. EXT_DEPAN KANTOR POLISI_DAY

CAST : JURNALIS

Beberapa wartawan saling berebut untuk mendapatkan berita mengenai kasus pemerkosaan Mawar. Beberapa juga ada reporter yang menyiarkan secara langsung.

Reporter

Tersangka kasus pemerkosaan Gadis berusia 9 tahun berinisial Rose telah ditangkap. Saat ini tersangka sedang diamankan polisi, selain itu di dalam sana juga terdapat ayah korban yang merupakan adik kandung tersangka itu sendiri.

47. INT_KANTOR POLISI_DAY

CAST : ARMAN, ARYO, POLISI, JURNALIS

Terlihat Arman dan Aryo duduk di depan polisi. Tangan Arman sudah diborgol. Mereka hanya terdiam.

INSERT : Di depan ruangan investigasi beberapa wartawan sudah menunggu dan terus mendorong pintu untuk minta keterangan kepolisian. Aryo terlihat cukup kacau, ia menarik nafas dan mendongakan kepalanya.

HP Aryo berbunyi, lalu ia mengangkatnya.

ARYO

Iya?

Aryo kembali teriam dan mematikan teleponnya.

ARYO

Kamu puas? (Pelan) Bukan hanya keluargaku yang menderita karena ulah bejatmu, bangsat! Tapi keluargamu juga, Istrimu sedang hamil, anakmu, dan sekarang Ibu kita juga harus menanggung akibatnya. Anjing! (berdiri dan mencengkram kerah Arman) kenapa gue harus punya sodara kaya lu bangsat!

Beberapa polisi segera menenangkannya, mereka akhirnya memaksa Aryo keluar. Beberapa wartawan memburunya, memberikan sederet pertanyaan.

WARTAWAN #1

Pak boleh minta waktunya sebentar, Pak. Boleh kami wawancara?

WARTAWAN #2

Bagaimana hasil pemeriksaan, Pak?

WARTAWAN #3

Bagaimana kondisi anak bapak saat ini?

WARTAWAN #1

Sudah berapa lama tersangka melakukan pelecehan terhadap putri bapak?

Polisi masih mendampingi Aryo untuk berjalan keluar. Sementara Aryo hanya terdiam mendengar semua pertanyaan yang bahkan ia sendiri tidak tahu jawabannya. Aryo mengusap ait matanya.

Beberapa media terus berusaha mendapatkan foto serta jawaban dari Aryo.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar