Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
51. EXT. RUMAH MBOK YAH – DEPAN RUMAH – SORE
CAST: Mbok Yah.
Di depan rumah Mbok Yah mengelap gerobak bakso. Wajahnya menyunggingkan senyum, ia mengelap gerobak bagian kaca yang bertuliskan Bakso Ayam Setyawati Rp5.000an. Lalu sedikit menatap lebih lama saat di tulisan Setyawati.
MBOK YAH
Katamu Ndhuk, nama ini seperti nama Ayah Bundamu yang digabungkan, Setyo Ayahmu, dan Wati dari nama Bundamu. (Menghela napas). Ini dulu juga Bundamu yang kasih nama buatmu, ehe (menyunggingkan senyum), kamu mirip sekali sama Bundamu, nerimonan.
... terimaan.
MBOK YAH
(Lanjut mengelap kaca)
Bar sekolah, sore-sore baturi keliling bakso. Sejak SMK minta keliling sendiri, minta diajari juga cara buatnya. (Berhenti mengelap) Antusias banget tahu resep sebenere dari Ira. (Beat) Bundamu emang pintar masak. (Tersenyum kecil).
Setelah sekolah, sore-sore nemenin...
Mbok Yah kembali melanjutkan, mengelap gerobak sampai bagian tengah yang biasa digunakan untuk menyiapkan bakso. Lalu berhenti dan menengok-nengok bagian samping.
MBOK YAH
Cantelan lap iki. (Tertawa kecil)
Gantungan lap ini.
FLASH BACK
DISSLOVE TO
Memperlihatkan Bunga yang ada di kamarnya, sedang membereskan tempat tidur.
MBOK YAH
Ndhuk?
Bunga menoleh ke belakang, melihat Mbok Yah yang memanggilnya.
BUNGA
Nggih, Mbok?
(Wajahnya tersenyum)
MBOK YAH
Reneo, lingguh sek!
Kesinilah, duduk dulu!
Bunga mengikuti Mbok Yah yang duduk di tepian ranjang.
MBOK YAH
Buatmu.
Sambil memberikan bingkisan sedang yang dibungkus kertas koran.
MBOK YAH
(Tertawa) Aku ra iso bungkus kado.
Bunga menerima bingkisan dari Mbok Yah, wajahnya tersenyum semringah.
BUNGA
Mbok, ini?
MBOK YAH
Aku ya wes lali tanggal lahirmu, awal bulan Maret, wes podo wae ya.
Aku ya sudah lupa tanggal lahirmu, awal bulan Maret, sudah sama saja ya.
Bunga lalu tertawa, dengan cepat ia membuka bingkisan dari Mbok Yah.
BUNGA
(Sambil membuka) Tanggalnya masih 23 nanti Mbok, Bunga mau 19 tahun.
Bunga telah selesai membuka bingkisan dari Mbok Yah, ia menatap sebuah kain lap bewarna merah muda. Lalu tersenyum dengan lebar.
BUNGA
Mbok? (Beat) Bunga suka, makasih nggih, Bunga pasti bakal jaga, bakal simpan.
MBOK YAH (VO)
Gampang banget Ndhuk bikin kamu seneng..
CUT BACK TO
Mbok Yah tersenyum lalu meninggalkan gerobak dan memasuki rumah.
52. INT. RUMAH MBOK YAH – RUANG TENGAH – SORE
CAST: Mbok Yah
Saat baru beberapa langkah masuk, Mbok Yah batuk-batuk. Batuknya semakin keras, Mbok Yah menuju kursi, ia terjatuh pingsan tepat saat sampai.
ESTABLISH: Mbok Yah yang tak sadarkan diri di kursi, dari arah pintu keluar.
53. INT. RUMAH AJI – RUANG MAKAN – MALAM
CAST: Bunga, Aji, Sasa
Bunga menyiapkan makanan ke piring Aji, begitu juga ke piring Sasa. Aji duduk di tempat duduk yang ujung, sedang Bunga dan Sasa duduk berhadapan di depannya.
CU: tangan Bunga yang menyiapkan makanan.
FLASH BACK
DISSLOVE TO
CU: tangan Andira yang menyiapkan makanan.
Dari samping, wajah Andira terlihat tersenyum.
CUT BACK TO
AJI
Ya, mari makan, jangan lupa berdoa.
Bunga dan Sasa sama-sama tersenyum, mereka sekejap memejamkan mata untuk berdoa, lalu mulai makan malam.
CU: wajah Bunga yang melirik-lirik Aji.
BUNGA (VO)
Mungkin aku belum siap jika langsung bertanya sama Pak Aji, tapi aku bisa memulainya dari Sasa.
CU: Sasa yang makan.
INTERCUT
54. INT. RUMAH MBOK YAH – RUANG TENGAH – MALAM
CAST: Mbok Yah, Bowo, Supir.
Mbok Yah masih tergeletak tak sadarkan diri di kursi ruang tengah.
Di tengah makannya, Bunga saling melempar senyum dengan Sasa juga Aji bila bertemu pandang.
Bowo langsung memasuki rumah Mbok Yah karena pintu yang terbuka. Ia terkejut melihat Mbok Yah tergeletak di kursi.
SLOW MOTION: Bowo mendekati Mbok Yah, lalu berusaha membangunkan.
Aji mulai meninggalkan ruang makan, diikuti Sasa, dan kemudian Bunga.
Bowo mengambil handphone dari saku jaketnya.
BOWO
Masuk! Bantu aku cepet!
Seorang laki-laki kemudian masuk, Bowo mengisyaratkan bahwa Mbok Yah tak sadarkan diri.
CUT BACK TO
55. INT. RUMAH AJI – KAMAR BUNGA – MALAM
CAST: Bunga
Bunga duduk di tepi ranjang. Mengamati lap yang diberi oleh Mbok Yah, satu tangannya memegang handphone.
BUNGA
Tadi pagi Mas Bowo chat katanya mau ke rumah saudaranya, huh (beat) pengen banget sebenarnya telepon Simbok.
Mengamati lap yang dipegang.
BUNGA
(Tersenyum) Simbok baik-baik nggih.
Bunga melipat lapnya, menaruhnya di laci meja samping tempat tidur.
56. INT. RUMAH AJI – KAMAR SASA – MALAM
CAST: Bunga, Sasa.
Di terangi lampu belajar, Sasa tengah menulis di meja belajarnya. Beberapa buku berserakan di meja, dan laptop yang masih terbuka.
FX: ketukan pintu.
SASA
Iya?
Terlihat Bunga memasuki kamar Sasa.
BUNGA
Apakah aku mengganggu waktunya?
SASA
Ga Mbak, aku sudah selesai, ada apa?
Bunga mendekati Sasa, ia juga melihat-lihat kamar Sasa yang terbalut warna abu-abu. Bunga lalu duduk di tepi ranjang dan Sasa masih di kursi belajarnya, kemudian mendekatkan kursi menjadi dekat dengan Bunga.
BUNGA
A, aku mau tanya sesuatu.
SASA
Oh, tanyalah!
BUNGA
Kamu, sejak kapan tinggal di sini?
SASA
Ya sejak bayi, lahir gitu mungkin, kenapa memang?
BUNGA
Sebenernya...
Bunga menghentikan ucapannya, sedang Sasa masih menunggunya.
BUNGA (VO)
Ga, aku ga mungkin bilang ke Sasa untuk semua tujuanku. Ya Allah, harus bagaimana lagi? (Beat) Tapi, setidaknya aku sudah tahu jadi Sasa saja sudah tinggal sejak dulu? Dan, bukankah jarak aku sama Sasa juga hanya setahun? Rasanya ga mungkin mereka tinggal di sini sementara kata Simbok aku juga pernah.
SASA
Mbak? Sebenarnya apa?
BUNGA
E, (beat) sebenarnya mau tahu aja kok.
Sasa mengangguk-angguk.
BUNGA
Ya sudah, lanjut ya belajarnya, sekali lagi maaf sudah ganggu.
SASA
Ih, (memegang tangan kiri Bunga) ga ganggu Mbak.
Bunga mengamati tangan Sasa yang memegangnya.
BUNGA (VO)
Bahkan dengan Sasa saja, rasanya sudah berbeda, entah apa hanya perasaanku saja, aku merasa seperti sudah mengenal Sasa dan Pak Aji dengan lama.
Tangan kanan Bunga berbalik memegang tangan Sasa yang masih memegang tangan kirinya.
BUNGA
Makasih ya, aku mau keluar. Kalo sudah selesai, kamu juga istirahat.
SASA
Iya Mbak, siap (tertawa kecil).
Bunga lalu keluar dari kamar Sasa, wajahnya menunduk layu.