Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Jika Sayap ke Surga Utuh
Suka
Favorit
Bagikan
11. Pekerjaan II (Scene 44-50)

44. INT. RUMAH AJI – KAMAR BUNGA – PAGI

CAST: Bunga, Aji.

Di pagi hari yang masih gelap, terlihat dari jendela kamar Bunga cahaya hitam kebiruan di luar. Ia masih mengenakan mukena, di penghujung salatnya yang sudah selesai, Bunga menengadahkan tangan untuk berdoa.

CU: wajah Bunga yang menghadap atas, tangannya menengadah di depan wajahnya.

BUNGA

Mudahkan Ya Allah, di mana Ayah? Mudahkan. Amin.

Mengusap kedua tangannya pada wajah, Bunga lalu menunduk.

BUNGA

Kangen Simbok. (Menghela napas) Semoga Simbok baik-baik aja, sehat-sehat terus sampai Ayah juga ketemu.

INSERT - DEPAN PINTU KAMAR BUNGA

Memperlihatkan kaki Aji yang berada di depan pintu kamar Bunga.

CU: kaki Aji yang melangkah pergi dari depan pintu.

CUT BACK TO

Bunga hendak melepas mukenanya. Namun ia berhenti melakukan, dan sedikit ragu untuk melirik arah pintu kamarnya.

CU: wajah Bunga yang ragu melirik, tapi kemudian melirik dengan cepat.

CU: pintu kamar yang sedikit terbuka.

BUNGA (VO)

Kaya ada yang lihatin.

Menengok-nengok arah pintu.

CU: pintu kamar yang sedikit terbuka.

BUNGA (VO)

Hah, hanya perasaanku saja.

(Menggeleng-nggeleng)

Bunga lalu melanjutkan melepas mukenanya, melipatnya dan membungkusnya tergulung dengan sajadah. Bunga beranjak berdiri, membuka lemari, dan menaruhnya di lemari bagian bawah.

FADE IN

45. EXT. RUMAH MBOK YAH – DEPAN RUMAH – PAGI

CAST: Mbok Yah

Memperlihatkan genting rumah yang berwarna coklat begitu gelap. Di depan rumah terdapat Mbok Yah yang menyirami bunga-bunga menggunakan ember yang di letakkan di bawahnya dan menyiram menggunakan gayung.

MBOK YAH

Lagi ngapain kamu Ndhuk?

Mbok Yah bergeser mendekati bunga eforbia yang sedikit layu. Memunguti bunga yang sudah berguguran di pot, di buang di tempat sampah samping tiang depan. Lalu kembali dan mengambil air dari gayung, mulai menyiram lagi.

MBOK YAH

Melas tenan kamu.

Kasihan sekali kamu.

Mbok Yah berhenti menyiram bunga eforbia, ia lalu menatap gerobak bakso yang ada di depan jendela.

CU: gerobak bakso.

46. EXT. RUMAH AJI – TAMAN DEPAN – PAGI

CAST: Bunga

Memperlihatkan rumah mewah dua lantai lalu hamparan taman di depannya. Terdapat Bunga di taman itu, menyiram menggunakan gembor.

CU: Bunga yang tengah menyiram bunga eforbia.

ESTABLISH: Bunga dari atas.

47. EXT. RUMAH AJI – BALKON – PAGI

CAST: Aji, Sasa.

Di balkon lantai dua, Sasa yang sudah mengenakan setelan seragam abu putih melangkah maju dan mengamati arah bawah, lalu datang Aji dari belakangnya.

CU: wajah Aji yang turut menatap bawah.

Sasa lalu melihat Aji.

SASA

Maafin Sasa Pa. Kasihan Mbak Bunga, sepertinya emang butuh hp, semalem pas telepon dia nanyain Sim..

Aji langsung mengangguk, membuat Sasa tak meneruskan ucapannya. Aji dan Sasa lalu mengamati bawah kembali.

ESTABLISH: Bunga dari atas.

SASA

Semalem, Sasa denger Mbak Bunga teleponan sama temennya kayaknya.

Sasa masih mengamat-ngamati bawah, lalu tersenyum menghadap Aji dan Aji juga tersenyum lalu mengelus rambut Sasa.

AJI

Ya udah, sekarang berangkat ke sekolah!

SASA

Iya Pa.

Sasa bersalaman dengan Aji, kemudian pergi meninggalkan Aji yang masih di balkon. Kini Aji yang mengamati arah bawah.

48. INT. RUMAH AJI – RUANG TAMU – PAGI

CAST: Bunga

Bunga tengah memberi makan ikan hias Aji di aquarium berlampu biru yang terdapat di ruang tamu.

ESTABLISH: Bunga memberi makan ikan dari arah atas (CCTV)

49. INT. RUMAH AJI – RUANG TENGAH – SIANG

CAST: Bunga, Aji.

Memperlihatkan Bunga yang mengelap vas bunga di meja samping kursi ruang tengah, dan mengelap mejanya. Bunga lalu mengamati figura yang terdapat foto Aji dan Sasa.

CU: Bunga yang mengamati figura dan menyentuh foto dibalik kaca.

BUNGA (VO)

Sebenarnya Ayah di mana?

Bunga meletakkan figura di meja.

ESTABLISH: Bunga yang mengamati figura lalu pergi dari ruang tengah (tatapan dari arah tangga).

Aji yang melihat dari tangga lalu menuju ruang tengah.

SLOW MOTION: langkah Aji lebih mendekati meja yang terdapat figura fotonya.

CU: figura yang di pegang Aji.

Aji lalu membawa figura pergi dari ruang tengah.

50. INT. RUMAH AJI – DAPUR – SIANG

CAST: Bunga, Alim, Nawang.

Suasana dapur terdapat Nawang tengah memotong-motong wortel, di sampingnya ada sayuran lain, bunga kol, daun bawang, dan seledri yang ada di sebuah wadah. Juga terdapat Alim yang minum kopi di meja makan, Bunga lalu datang. Alim dan Nawang bersamaan mengamati. Nawang lalu cepat-cepat cuci tangan dan mengelap tangannya dengan lap di samping wastafel.

NAWANG

Eh Mbak Bunga, apa, apa, Mbak Bunga perlu apa?

Menghampiri Bunga yang wajahnya menjadi kebingungan dengan sikap Nawang. Alim hanya meringis melihat kelakuan Nawang.

NAWANG

Atau Mbak Bunga sudah lapar ya? E, e mau dimasakin apa dulu, kalo makan siang barengnya nanti saya baru mau masak sop, ayam goreng, sama sambal juga ada nanti.

Wajah Bunga masih menatap bingung. Bunga melihat Alim yang hanya meringis.

BUNGA

Bunga belum lapar kok Mbak, cuma mau lihat-lihat dan siapa tahu ada yang bisa Bunga bantu.

NAWANG

Eh, no no ya, Mbak Bunga ga boleh lakuin pekerjaan ini!

BUNGA (VO)

Kenapa tiba-tiba sikap Mbak Nawang jadi gini?

NAWANG

Ya sudah, kalo mau lihat-lihat, Mbak Bunga silakan duduk saja, mau diambilin minum apa mungkin, itu Pak Alim minum kopi, suka juga ga?

Bunga langsung menggelengkan kepalanya.

BUNGA

Bunga ga minum kopi, em, (beat) ya sudah air tawar saja!

NAWANG

Siap Mbak.

Bunga duduk di depan Alim yang masih mengopi, ia menatap Aji yang masih menyunggingkan senyum lebar.

NAWANG

Nah, ini minumnya, Nawang mau ke kamar bentar ambil hp (tertawa kecil).

Bunga hanya mengangguk, ia kemudian meminum air tawarnya.

BUNGA

Kenapa jadi gitu Pak?

(Meneguk air kembali)

Alim menyeruput kopinya, lalu menggeleng-nggeleng sambil tersenyum lebar.

ALIM

Loh, yang penting mulutnya ga kaya mercon lagi sama Mbak Bunga.

BUNGA

Pak Alim ga ngancam, atau...

ALIM

Dah Mbak Bunga, pokoknya yang penting mulut dia sudah aman (Alim tertawa).

Bunga mengangguk dan tersenyum kecil.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar