Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
22. EXT. RUMAH AJI - DEPAN RUMAH PEKERJA – PAGI
CAST: Bunga, Nawang.
Masih tersambung dengan teleponnya bersama Mbok Yah, Bunga mengangguk-angguk bahagia mendengar Mbok Yah yang baik-baik saja.
BUNGA
Alhamdulillah, nggih Mbok. Pokoknya Bunga senang kalo Simbok baik-baik, jaga kesehatan terus nggih!
(Mendengar jawaban telepon)
BUNGA
Nggih, waalaikumussalam.
Bunga mematikan teleponnya. Wajahnya masih tersenyum pulas setelahnya. Di belakang, Nawang yang menunggu Bunga, tersenyum sinis dan masih mengikuti ucapan-ucapan Bunga sebelumnya.
CU: wajah terkejut dan keheranan Bunga saat membalikkan badannya dan melihat ekspresi Nawang.
BUNGA
Ehm, Mbak Nawang?
NAWANG
Dah, udah?
(Suara Nawang begitu keras)
Bunga mengangguk pelan dan menunduk.
BUNGA
Maaf kalo buat Mbak Nawang menunggu.
Nawang masih tersenyum sinis, tangannya terlipat di depan dada dan kaki kanannya dihentak-hentakkan pada lantai.
NAWANG
Dimaafkan, (beat) lagian kalo aku tinggal, gimana nanti kalo kamu diam-diam ke kamarku, terus curi perhiasan cantikku, duh!
BUNGA
Astaghfirullah, ga Mbak Nawang, Bunga ga...
NAWANG
Halah dah! Ga habis pikir aja Pak Aji kenapa bisa mungut kamu, ya kalo kaya Pak Alim udah dua puluh tahunan, yang ga jelas kaya kamu gini biasanya cuma modus terus pulang sama curian.
Bunga hanya menggeleng-nggelengkan kepalanya, tidak menyangka dengan dugaan Nawang kepadanya.
NAWANG
Yaudah mana hpnya, dasar orang teleponan lebaynya, katrok hih!
... norak hih!
(Menggertakkan kaki, Bunga terkejut)
BUNGA
Ini Mbak, terima kasih ya.
NAWANG
Terima kasih diterima.
Bunga hanya menunduk, saat Nawang telah masuk untuk mengembalikan handphone, Bunga lalu melihat-lihat taman belakang.
ESTABLISH: sebuah taman lalu terlihat air mancur kecil di kolam kecil.
NAWANG (OS)
Ngapain masih di sini? Hus hus!
Bunga terkejut dengan sentakan kesekian Nawang padanya. Ia lalu meninggalkan rumah pekerja.
ESTABLISH: Bunga yang berjalan terlihat dari jendela atas (kamar Aji).
23. INT. RUMAH AJI - PAGI
CAST: Bunga, Alim.
Bunga yang telah masuk rumah utama, menutup pintu belakang. Bersamaan itu Alim datang dari depannya.
BUNGA
Eh, Pak Alim?
ALIM
Eh iya Mbak Bunga, sudah teleponnya?
BUNGA
Iya Pak, terima kasih ya. Bentar...
ALIM
Mau apa ini?
(Menghadang jalan Bunga)
ALIM
Ambil uang gitu? Duh, saya gamau ya kalo Mbak Bunga lakuin itu!
BUNGA
Tapi Pak, kan buat pul...
ALIM
Udahlah Mbak, daripada saya gamau pinjami hp lagi lo, terus emang mau pinjam dari Nawang yang mulutnya kaya mercon itu?
Bunga sejenak berpikir setelah mendengar ucapan Alim.
FLASHES
DISSLOVE TO
Suatu ketika Bunga membutuhkan handphone, ia bermaksud meminjam dari Nawang.
BUNGA
Bunga mau pinjam hpnya Mbak Nawang.
CU: wajah Nawang yang melotot mata ke arah Bunga. Bunga terkejut melihatnya.
NAWANG
Hih, kamu tu bisa ga sih jangan muncul di hadapanku, sebelnya lihat wajahmu. Tapi pasti kalo ga dipinjami...
CU: Bunga menunduk dan memejamkan mata mendengar ocehan Nawang.
NAWANG (OS)
Kamu bakal ngadu yang nggak-nggak sama Pak Aji.
(Suara melirih)
CUT BACK TO
Bunga langsung saja menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat, bayangan pada lamunannya membuat Bunga menolak itu terjadi.
BUNGA
Ga Pak, ga mau, Mbak Nawang begitu sekali kalo ngata-ngatain.
Bunga menunduk, Alim yang sebelumnya senang, turut menatap Bunga dengan layu.
ALIM
Eh Mbak Bunga, jangan sedih ya, kenapa ucapan Nawang? Ya emang gitu sih Mbak orangnya, oh atau ada yang sangat menyakiti Mbak Bunga, nanti saya tegur tu mulut sambel.
BUNGA
Ga Pak, ga perlu, sudah saja.
(Menggeleng-geleng)
BUNGA
Nanti Bunga juga terbiasa, sekali lagi makasih ya Pak buat hpnya.
ALIM
Iya Mbak Bunga, jangan sungkan-sungkan, lain kali kalo butuh langsung ke belakang aja (tertawa kecil).
Bunga mengangguk-angguk senang, ia lalu meninggalkan Alim di depan pintu belakang.
CU: wajah Alim yang menatap Bunga pergi lalu menunduk layu.
ESTABLISH: Bunga yang melewati ruang tengah dan menaiki tangga terlihat dari arah CCTV.
24. INT. RUMAH AJI – KAMAR SASA – PAGI
Di kamarnya, Sasa yang tengah menunggu Bunga, bermain-main handphone sambil rebahan di tempat tidurnya.
SASA
Mana ya?
Sasa melihat-lihat arah pintu lalu beranjak dari tempat tidur, ia menggeliatkan tubuhnya setelah berdiri. Lalu menuju jendela yang juga menghadap ke taman belakang.
SASA
Dah ga ada.
INSERT – SEBALIK PINTU KAMAR SASA
Bunga melihat-lihat pintu yang merupakan pintu paling awal setelah tangga ke lantai dua.
BUNGA
Ini pasti.
SLOW MOTION: Bunga yang hendak membuka pintu kamar Sasa, terlihat dari arah CCTV.
CUT BACK TO
Sasa yang mendengar pintu hendak dibuka, tersenyum semingrah dan berjalan ke arah pintu kamarnya.
FLASHES