Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Jika Sayap ke Surga Utuh
Suka
Favorit
Bagikan
6. Hari Pertama (Scene 22-24)

22. EXT. RUMAH AJI - DEPAN RUMAH PEKERJA – PAGI

CAST: Bunga, Nawang.

Masih tersambung dengan teleponnya bersama Mbok Yah, Bunga mengangguk-angguk bahagia mendengar Mbok Yah yang baik-baik saja.

BUNGA

Alhamdulillah, nggih Mbok. Pokoknya Bunga senang kalo Simbok baik-baik, jaga kesehatan terus nggih!

(Mendengar jawaban telepon)

BUNGA

Nggih, waalaikumussalam.

Bunga mematikan teleponnya. Wajahnya masih tersenyum pulas setelahnya. Di belakang, Nawang yang menunggu Bunga, tersenyum sinis dan masih mengikuti ucapan-ucapan Bunga sebelumnya.

CU: wajah terkejut dan keheranan Bunga saat membalikkan badannya dan melihat ekspresi Nawang.

BUNGA

Ehm, Mbak Nawang?

NAWANG

Dah, udah?

(Suara Nawang begitu keras)

Bunga mengangguk pelan dan menunduk.

BUNGA

Maaf kalo buat Mbak Nawang menunggu.

Nawang masih tersenyum sinis, tangannya terlipat di depan dada dan kaki kanannya dihentak-hentakkan pada lantai.

NAWANG

Dimaafkan, (beat) lagian kalo aku tinggal, gimana nanti kalo kamu diam-diam ke kamarku, terus curi perhiasan cantikku, duh!

BUNGA

Astaghfirullah, ga Mbak Nawang, Bunga ga...

NAWANG

Halah dah! Ga habis pikir aja Pak Aji kenapa bisa mungut kamu, ya kalo kaya Pak Alim udah dua puluh tahunan, yang ga jelas kaya kamu gini biasanya cuma modus terus pulang sama curian.

Bunga hanya menggeleng-nggelengkan kepalanya, tidak menyangka dengan dugaan Nawang kepadanya.

NAWANG

Yaudah mana hpnya, dasar orang teleponan lebaynya, katrok hih!

... norak hih!

(Menggertakkan kaki, Bunga terkejut)

BUNGA

Ini Mbak, terima kasih ya.

NAWANG

Terima kasih diterima.

Bunga hanya menunduk, saat Nawang telah masuk untuk mengembalikan handphone, Bunga lalu melihat-lihat taman belakang.

ESTABLISH: sebuah taman lalu terlihat air mancur kecil di kolam kecil.

NAWANG (OS)

Ngapain masih di sini? Hus hus!

Bunga terkejut dengan sentakan kesekian Nawang padanya. Ia lalu meninggalkan rumah pekerja.

ESTABLISH: Bunga yang berjalan terlihat dari jendela atas (kamar Aji).

23. INT. RUMAH AJI - PAGI

CAST: Bunga, Alim.

Bunga yang telah masuk rumah utama, menutup pintu belakang. Bersamaan itu Alim datang dari depannya.

BUNGA

Eh, Pak Alim?

ALIM

Eh iya Mbak Bunga, sudah teleponnya?

BUNGA

Iya Pak, terima kasih ya. Bentar...

ALIM

Mau apa ini?

(Menghadang jalan Bunga)

ALIM

Ambil uang gitu? Duh, saya gamau ya kalo Mbak Bunga lakuin itu!

BUNGA

Tapi Pak, kan buat pul...

ALIM

Udahlah Mbak, daripada saya gamau pinjami hp lagi lo, terus emang mau pinjam dari Nawang yang mulutnya kaya mercon itu?

Bunga sejenak berpikir setelah mendengar ucapan Alim.

FLASHES

DISSLOVE TO

Suatu ketika Bunga membutuhkan handphone, ia bermaksud meminjam dari Nawang.

BUNGA

Bunga mau pinjam hpnya Mbak Nawang.

CU: wajah Nawang yang melotot mata ke arah Bunga. Bunga terkejut melihatnya.

NAWANG

Hih, kamu tu bisa ga sih jangan muncul di hadapanku, sebelnya lihat wajahmu. Tapi pasti kalo ga dipinjami...

CU: Bunga menunduk dan memejamkan mata mendengar ocehan Nawang.

NAWANG (OS)

Kamu bakal ngadu yang nggak-nggak sama Pak Aji.

(Suara melirih)

CUT BACK TO

Bunga langsung saja menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat, bayangan pada lamunannya membuat Bunga menolak itu terjadi.

BUNGA

Ga Pak, ga mau, Mbak Nawang begitu sekali kalo ngata-ngatain.

Bunga menunduk, Alim yang sebelumnya senang, turut menatap Bunga dengan layu.

ALIM

Eh Mbak Bunga, jangan sedih ya, kenapa ucapan Nawang? Ya emang gitu sih Mbak orangnya, oh atau ada yang sangat menyakiti Mbak Bunga, nanti saya tegur tu mulut sambel.

BUNGA

Ga Pak, ga perlu, sudah saja.

(Menggeleng-geleng)

BUNGA

Nanti Bunga juga terbiasa, sekali lagi makasih ya Pak buat hpnya.

ALIM

Iya Mbak Bunga, jangan sungkan-sungkan, lain kali kalo butuh langsung ke belakang aja (tertawa kecil).

Bunga mengangguk-angguk senang, ia lalu meninggalkan Alim di depan pintu belakang.

CU: wajah Alim yang menatap Bunga pergi lalu menunduk layu.

ESTABLISH: Bunga yang melewati ruang tengah dan menaiki tangga terlihat dari arah CCTV.

24. INT. RUMAH AJI – KAMAR SASA – PAGI

Di kamarnya, Sasa yang tengah menunggu Bunga, bermain-main handphone sambil rebahan di tempat tidurnya.

SASA

Mana ya?

Sasa melihat-lihat arah pintu lalu beranjak dari tempat tidur, ia menggeliatkan tubuhnya setelah berdiri. Lalu menuju jendela yang juga menghadap ke taman belakang.

SASA

Dah ga ada.

INSERT – SEBALIK PINTU KAMAR SASA

Bunga melihat-lihat pintu yang merupakan pintu paling awal setelah tangga ke lantai dua.

BUNGA

Ini pasti.

SLOW MOTION: Bunga yang hendak membuka pintu kamar Sasa, terlihat dari arah CCTV.

CUT BACK TO

Sasa yang mendengar pintu hendak dibuka, tersenyum semingrah dan berjalan ke arah pintu kamarnya.

FLASHES

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar