Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Jika Sayap ke Surga Utuh
Suka
Favorit
Bagikan
2. Merantau (Scene 4-7)

4. INT. RUMAH MBOK YAH - KAMAR BUNGA - MALAM

CAST: Bunga, Mbok Yah.

Di atas dipan kamarnya, Bunga melipat-lipat baju, memasukkan pada tasnya. Yang terakhir, ia memegang sebuah bingkai kecil.

CU: bingkai fotonya saat bayi di pangkuan Bunda (mirip dengan foto di awal cerita, yang dilihat Bunga terlihat semua)

BUNGA

Bunda, Bunga akan bertemu Ayah.

(Bingkai dicium dan didekap)

INSERT - DI BALIK PINTU KAMAR BUNGA

Mbok Yah mendengarkan Bunga dari sebalik pintu.

CUT BACK TO

Bunga terlihat dari pintu yang dibuka.

SLOW MOTION: jalan ke arah Bunga yang masih mendekap bingkai foto.

Memegang bahu kanan, Bunga terkejut.

BUNGA

Haaa, ah Simbok.

CU: Mbok Yah tersenyum.

MBOK YAH

Cah ayu, uwes bengi, teruske sesok!

Anak cantik, sudah malam, lanjutkan besok!

(Mengelus jilbab Bunga)

BUNGA

Nggih Mbok, Bunga besok harus berangkat pagi, biar ga buru-buru di jalan.

Iya Mbok...

Simbok tersenyum, kemudian batuk-batuk.

BUNGA

Mbok, Mbok, Simbok sare nggih, monggo Bunga anter.

Mbok, Mbok, Simbok tidur ya, mari Bunga antar.

Simbok mengangguk dan tersenyum, mengikuti arahan Bunga, beranjak keluar dari kamar.

CU: bingkai foto yang ada di atas tas, lalu tas Bunga.

FADE IN

5. EXT. RUMAH MBOK YAH - TERAS - PAGI

CAST: Bunga, Mbok Yah, Bowo.

CU: tas Bunga lalu tangan kiri Bunga yang membawa.

MBOK YAH

Hati-hati ya, Ndhuk!

BUNGA

Nggih, Mbok.

Tersenyum dan bersalaman dengan Mbok Yah, Bowo mengikuti.

MBOK YAH

(Tertawa) kowe ngeter Bunga wae, ojo melu lo Wo!

(Tertawa) kamu antar Bunga aja, jangan ikut lo Wo!

BOWO

Walah, nggih jelas Mbok, kepripon nasib bengkelnya Bowo, baru merintis, ya buat masa depan sama Dek Bunga juga to. Hum, coba aja ga dadakan keputusannya, Bowo bisa cari orang dulu.

MBOK YAH

Halah rasah galu!

BUNGA

Galu, nopo ya Mbok?

MBOK YAH

Kae lo Ndhuk, angen-angen?

...angan-angan?

BUNGA

Halu, Mbok?

Simbok tertawa, juga Bunga.

BOWO

Ampun ngotenlah Mbok, niki niku pon sakestu, serius, paling serius.

Jangan gitulah Mbok, ini itu sudah sebenarnya...

MBOK YAH

Hah, wes, wes, ra ono enteke Wo, Bowo, ngladeni kowe ki, ndang do mangkat! Selak awan.

Hah, udah, udah, ga ada habisnya, Wo, Bowo, nglayani kamu tu, sana pada berangkat! Keburu siang.

BUNGA

Pamit nggih Mbok, Assalamualaikum.

BOWO (OS)

Assalamualaikum Mbok.

MBOK YAH

Waalaikumussalam.

Bunga dan Bowo keluar dari teras rumah.

MBOK YAH

Ndhuk?

Bunga menghentikan langkahnya, begitu juga Bowo.

MBOK YAH

Hati-hati ya, ojo tinggalke salat, doake Bundamu!

Hati-hati ya, jangan tinggalkan salat, doakan Bundamu!

BUNGA

Siap, Mbok!

Bunga dan Bowo melanjutkan langkah keluar.

BOWO

Sini tasnya tak bawain Dek.

BUNGA

Makasih Mas, biar Bunga bawa pangku aja, Mas Bowo fokus nyetir.

BOWO

Okedeh siap Dek.

Menggunakan motor, Bunga dan Bowo meninggalkan rumah Mbok Yah.

6. EXT. JALANAN JOGJA - PAGI

CAST: Bunga, Bowo.

ESTABLISH: Selokan Mataram

MONTAGE: Melewati Monumen Jogja Kembali. Lalu memperlihatkan Tugu Jogja, plakat arah Malioboro, dan Stasiun Tugu.

CU: wajah Bunga yang melihat-lihat samping jalan.

FLASH BACK

DISSLOVE TO

Sebuah kertas yang terlipat-lipat dijatuhkan dari dalam mobil oleh seorang laki-laki.

AJI

Ambilah!

Ambilah!

Ambilah!

(Terngiang-ngiang)

CUT BACK TO

7. EXT. STASIUN TUGU JOGJA - SIANG

CAST: Bunga, Bowo.

CU: wajah Bunga yang masih melamun.

BOWO (OS)

Dek?

Bunga memejamkan mata dan menghela napas panjang.

BUNGA (VO)

Bunda, Bunga akan bertemu Ayah.

BOWO

Dek Bunga, Dekkk?

Bowo mengeraskan suara.

BUNGA

Dalem, ya, ya Mas?

Iya...

BOWO

Dah sampai ni lo, masak gamau turun. Iya Mas paham, berat berpisah sama seorang Bowo.

BUNGA

Ih, dasar Mas Bowo!

Bunga mengangkat tas dan turun dari motor. Bowo meringis.

BOWO

Yaudah, monggo Dek cantik!

Bunga dan Bowo memasuki Stasiun Tugu Jogja.

ESTABLISH: suasana stasiun.

BUNGA

Mas Bowo, bener ya, Bunga titip Simbok, sering-sering tengok Simbok, nggih!

BOWO

Iya, siap. (Beat) Dek Bunga fokus kerja aja, Bowo bersyukur Dek Bunga pasti lebih enak kerjanya, ga capek-capek keliling bawa gerobak bakso lagi.

BUNGA

Bunga, Bunga...

Bunga menghentikan jalannya.

BOWO

Kenapa Dek?

BUNGA

Bunga ga berniat kerja di sana terus kok Mas.

BOWO

Loh, lah kenapa Dek?

BUNGA

Ya mana mungkin Bunga tinggalin Simbok lama-lama Mas, Bunga niatnya cuma mau cari Ayah.

Mendengar nada bicara Bunga yang sedikit meninggi, Bowo menatap lunak Bunga.

BOWO

Tapi Dek, apapun hasilnya nanti, tetap sabar ya, yang terpenting jangan gegabah.

BUNGA

Iya, pasti Mas. Ya, karena kata Simbok rumah Pak Aji ini, tempat tinggal kami dulu juga, dan kertas yang dijatuhkan saat itu, Bunga kira ini kejanggalan yang terencana, pasti Bunga cepat dapat jawaban sesampai rumah itu.

BOWO

Ya berarti Dek Bunga ni orang kayalah, kenapa sama Simbok harus di bawa ke Jogja, dan jadi hidup susah?

BUNGA

Bunga ga masalahin itunya Mas. Tapi kalo kenapa dipisahkan sama Ayah, itu yang mau Bunga cari tahu. Karna, Simbok ga ngasih tahu lebih alasannya, Simbok bilang bakal sedih katanya. Jadinya mana mungkin Bunga paksa. Hanya saja, menurut Simbok, saat itu ga ada pilihan lain, Bunga emang lebih baik pisah sama Ayah.

Ujung mata Bunga mengeluarkan air mata, Bowo memberikan lap pada Bunga.

BOWO

Ini Dek, sabar ya.

BUNGA

Iya Mas, makasih ya.

Terus...

Melanjutkan perjalanan kembali.

BUNGA

Kata Simbok, karena Ayah pula, Simbok tak ingin mengenal lagi. Bunga semakin penasaran apa masalahnya.

Bowo menghentikan langkahnya lagi, Bunga mengikuti.

BOWO

Maaf Dek, kalo sudah tahu, apakah Dek Bunga bakal kaya Simbok juga jadinya, gamau kenal?

Bunga tersenyum, dan menggeleng.

BUNGA

Kalo mencari jawaban karena ingin pergi, Bunga sekalian aja gamau nyari tahu. Hanya saja, bagaimanapun Ayah Bunga tetaplah seorang Ayah, Bunga adalah darah dagingnya.

Bowo mengangguk mengerti.

BUNGA

Bunga pamit ya Mas, jangan bilang Simbok kalo Bunga sebenarnya gamau kerja terus di sana.

BOWO

Baik Dek, ati-ati ya!

BUNGA

Iya Mas, Assalamualaikum.

BOWO

Waalaikumussalam.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar