Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ACT 3
78. INT. RUMAH SAKIT JIWA HARAPAN - RUANG PERAWATAN - PAGI
TIGA HARI KEMUDIAN
Kita melihat Devan yang duduk di atas ranjang. Matanya tampak kosong menatap ke depan.
Aruna datang dan meletakkan nampan yang berisi segelas air mineral dan sebutir pil.
ARUNA
Aruna ingin memberikan pil itu kepada Devan. Namun, tampak ragu, hingga akhirnya meletakkan kembali pil tersebut di atas nampan.
Aruna duduk di samping Devan. Menggenggam tangan kiri Devan.
ARUNA
(sedih)
(beat)
Aruna terisak, dia tertunduk.
ARUNA
(bergetar)
Kembali menatap Devan.
ARUNA (CONT’D)
(beat)
Aruna semakin erat menggenggam tangan Devan.
ARUNA (CONT’D)
(beat)
Kita melihat Devan bereaksi. Dia tersenyum menatap dinding di depannya.
DEVAN
Devan tampak seakan melihat sesuatu di depannya.
DEVAN (CONT’D)
Aruna mengelap air matanya dengan tangan, lalu bangkit dan menatap sendu Devan. Aruna memilih pergi.
CUT TO:
79. INT. RUMAH SAKIT JIWA HARAPAN - RUANG PERAWATAN - MALAM
Tampak jarum jam menunjukkan pukul sebelas malam. Aruna tertidur di samping ranjang Devan.
Kita melihat Devan tidur dengan gelisah di atas ranjangnya. Keringat mengucur dan napasnya memburu cepat.
INSERT : Beberapa QUICK CUTS memori Devan yang tak beraturan
Devan terbangun dari mimpi buruknya.
DEVAN
Aruna terkejut dan terbangun.
ARUNA
Napas Devan masih memburu cepat. Dia menoleh ke samping.
DEVAN
Aruna CLOSE — Aruna tampak takjub.
ARUNA
Devan mengangguk, yang kemudian menangis.
DEVAN
Aruna duduk di ranjang Devan dan menenangkannya.
ARUNA
Devan menggeleng sambil terisak.
DEVAN
Profesor Dito datang dan menghampiri.
DEVAN
(ke Aruna)
Aruna CLOSE — Aruna menatap Prof. Dito.
PROFESOR DITO
DEVAN
(ke Prof. Dito)
Aruna tampak terharu dan refleks memeluk Devan saat melihat Devan yang telah pulih.
ARUNA
(menangis bahagia)
DEVAN
(membalas pelukan Aruna)
Aruna melepas pelukannya, dia menggeleng.
ARUNA
Profesor Dito tampak tersenyum bahagia.
PROFESOR DITO
Devan mengangguk senang.
DEVAN
ARUNA
Devan mengangguk dan tersenyum bahagia.
CUT TO: