Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
69. INT. RUMAH LUSI - RUANG TAMU - SIANG
Devan membuka pintu rumah Lusi dengan cemas. Deru napasnya memburu, keringat mengucur, dan matanya menjelajah cemas ke seluruh penjuru rumah yang tampak berdebu dan tak terawat.
Devan berlari ke arah ruang tengah dengan panik.
DEVAN
Kita melihat ruang tengah rumah Lusi yang tampak kosong dan juga tak terawat.
Devan kembali berlari ke arah dapur.
DEVAN
Tampak dapur yang dipenuhi oleh sarang laba-laba dan juga debu.
Devan menggeleng lemah.
DEVAN
Devan kembali berlari ke ruang tamu.
DEVAN
(mencari kian panik)
Kita melihat sebuah poster aktor korea yang telah sobek dan lusuh saat Devan melewatinya.
DEVAN
Devan berdiri mematung di ruang tamu. Matanya terus menjelajah ke arah ruangan yang tampak kotor dengan dinding yang telah menguning. Devan menggeleng. Air mata megalir di pipi, menjambak rambutnya dengan frustrasi, lalu tubuhnya merosot jatuh dengan dua lutut menopang tubuh ke atas lantai. Devan berteriak frustrasi.
DEVAN
(berteriak kencang sambil menangis)
Devan tertunduk, memukul-mukul lantai sambil menangis.
DEVAN
(menggeleng)
(berteriak histeris)
(SFX) Suara pintu berderit.
Devan langsung mengangkat kepalanya.
Devan POV — Kita melihat ruangan yang telah kembali bersih dan rapi.
CUT TO:
70. EXT. RUMAH LUSI - TERAS - SIANG
Dara cekikikan sembari dengan sengaja menyenggol tubuh Yoyok yang tampak pucat. Sementara Lusi masih memegang tuas pintu, hendak masuk ke dalam rumah, tangan kanannya membawa sebuah paper bag.
YOYOK
Dara tertawa.
DARA
(menarik kumis Yoyok yang langsung ditepis Yoyok)
Lusi CLOSE - menggeleng sambil tersenyum
LUSI
CUT BACK TO:
71. INT. RUMAH LUSI - RUANG TAMU - SIANG
Devan mengelap air matanya dengan jaket biru, lalu buru-buru bangkit saat matanya menemukan Lusi di depan pintu.
LUSI
(heran)
Devan langsung menghampiri dan memeluk Lusi. Kita melihat Dara menggeleng dan berdecak.
DARA
Yoyok mengangguk, tapi langsung terkejut saat tiba-tiba Dara menarik kerah bajunya untuk segera meninggalkan Lusi dan Dimas.
Devan melepas pelukannya. Lalu, memegang kedua bahu Lusi.
DEVAN
(cemas)
LUSI
(more)
Lusi memperhatikan Devan yang tampak pucat.
LUSI (CONT’D)
Lusi memegang tangan Devan, lalu membawanya duduk di sofa. Setelah itu, mengeluarkan air mineral dari paper bag dan memberikannya ke Devan.
LUSI
Devan menerima dan meneguk air mineral pemberian Lusi.
LUSI
DEVAN
(memegang bahu Lusi)
(beat)
LUSI
(terkejut)
INSERT: Di dinding ruang tengah, Dara dan Yoyok sama-sama terkejut dan membekap mulut mereka.
Yoyok menatap takut Dara di sampingnya.
YOYOK
DARA
(memukul bahu Yoyok)
Devan bangkit. Dia menangis. Suaranya sedikit bergetar.
DEVAN
(beat)
(more)
Devan memeluk Lusi sambil menangis terguguk.
DEVAN (CONT’D)
INSERT: Dara dan Yoyok tampak terharu.
Yoyok mengusap air matanya yang jatuh di pipi dengan kumisnya. Sementara Dara sesenggukkan.
Lusi bungkam sambil membalas pelukan Devan dan membiarkan Devan menangis dipelukannya.
CUT TO:
72. INT. RUMAH LUSI - RUANG TAMU - SIANG
Kita melihat Lusi yang menyelimuti tubuh ringkih Devan yang tertidur di atas sofa. Lalu, menatap wajah pucat Devan dengan khawatir.
Dara dan Yoyok datang. Mereka tampak cemas.
LUSI
(ke Dara dan Yoyok di belakangnya)
DISSOLVE TO: