Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SC 10. INT. RESTORAN - NIGHT
Ge membanting gelasnya ke meja. Di hadapannya, Alex bengong setelah mendengar cerita Ge.
ALEX
Udah selesai gitu?
GE
Moga aja selesai deh.
ALEX
Tapi cewek itu pasti kuat banget ya, bisa bawa lu ke rumahnya sendirian.
GE
Bodo amat deh soal itu. Yang penting sekarang lu harus jelasin ke gua. Kenapa bisa lu nggak cariin gua padahal udah tau gua ilang?
ALEX
Bukannya gua ga mau. Tapi gua juga mabuk berat.
GE
Tapi lu enak ditolongin, lah gua?
ALEX
Ya kan mereka kan temen-temen gua.
Ge memandangi Alex. Mereka memang teman-teman Alex.
GE
Kayaknya gua nggak bakal ikutan lagi deh kalau lu main bareng mereka.
ALEX
Lah? Tapi kan enak lu dapet gratisan.
GE
Emang. Tapi kalau pas gua mabuk yang nolongin cewek aneh juga ya ogah lah.
ALEX
Jangan marah gitu dong.
GE
Nggak marah gua, tapi...
Ponsel Alex berdering. Telepon masuk, dari ayah Alex.
ALEX
(setengah berdiri) Sori, bokap.
Ge memersilakan Alex mengangkat telepon tersebut. Alex berdiri dan pergi meninggalkan Ge.
Mata Ge pergi mengikuti arah pergi Alex. Saat itulah, dia menyadari ada seseorang yang ia kenal di antara kerumunan. Hana. Mereka saling bertemu pandang.
Ge merinding melihatnya. Ia segera mengalihkan pandangan. Jantungnya berdebar kencang, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.
Tak lama kemudian, Alex kembali.
ALEX
Sori, kayaknya gua mesti balik nih. Kakek gua masuk rumah sakit. Kayaknya sih rada gawat kalau liat cara bokap ngomong barusan.
GE
Lex, coba liat ke arah sana (menunjuk ke arah Hana)
ALEX
Ada apaan?
GE
Ada dia!
ALEX
Cewek itu?
GE
Iya!
ALEX
Emang orangnya kayak gimana?
GE
Cewek yang rambutnya pendek.
ALEX
(melihat sekeliling) Mana, gak ada cewek rambut pendek tuh sejauh mata memandang.
GE
Seriusan gua!
ALEX
Gua serus ini! Suka kali lu sama dia ampe terbayang-bayang terus!
GE
Beneran udah gila ya lu?
ALEX
Elu yang gila bego! Udah ah! Gua pergi dulu yak.
GE
Gua bareng dong!
ALEX
Sori nih bro, tapi rumah lu sama rumah sakit beda arah. Gua harus buru-buru nih. Sori banget yak.
GE
Nanti kalau gua diculik gimana?
ALEX
Yaelah, lemah amat sih ler. Hajar aja sih, lagi gak mabuk juga kan lu. Udah ya, cabut dulu gua!
Alex pun pergi meninggalkan Ge yang masih mematung di tempat yang sama.
Ge berusaha menenangkan dirinya. Ia menyalakan sebatang rokok dan mengisapnya.
CUT TO:
SC 11. EXT. TROTOAR - NIGHT
Ge berjalan kaki menyusuri trotoar. Beberapa kali ia menengok ke belakang. Ia merasa diikuti.
Tapi, trotoar itu tampak lengang. Orang-orang berlalu begitu saja.
Ge berusaha tidak acuh dan terus berjalan.
Tanpa ia ketahui, seseorang benar-benar mengikutinya dari seberang jalan.
CUT TO:
SC 12. EXT. RUMAH GE - NIGHT
Ge membuka gembok pagar rumahnya. Saat hendak masuk, ia menyadari adanya kilatan cahaya yang menyorotnya dari belakang.
Kali ini, Ge benar-benar marah. Ge melihat sesosok manusia dari arah persimpangan jalan. Ia bergegas lari mengejarnya hingga persimpangan jalan. Namun, sebuah mobil yang hendak memasukigang perumahan hampir saja menabraknya.
Bunyi klakson menggema. Ge buru-buru menyingkir dari jalan.
PAK TETANGGA SAMPING RUMAH
(berteriak) Hati-hati dong!
GE
Maaf Pak.
Mobil tersebut kembali melaju dan berhenti tepat di samping rumah Ge yang berada di ujung jalan.
Setelah menggerutu beberapa saat, Ge kembali pada sosok yang dikejarnya tadi, tapi ia tak menemukan siapapun.
Merasa putus asa, Ge mendongakkan kepalanya. Saat itulah ia melihat sebuah kamera CCTV di atas lampu jalan.
Selanjutnya, ia melirik ke rumah-rumah yang ia lewati. Beberapa juga memiliki kamera CCTV.
Sebuah ide melintas di kepala Ge.
CUT TO:
SC 13. INT. RUMAH GE - NOON
Beberapa orang mondar-mandir di rumah Ge. TV yang berada di ruang tengah menyiarkan siaran berita.
Sementara itu, Alex dan Ge berada di dapur dan memerhatikan kamera CCTV yang terpasang di pojok atas ruangan.
ALEX
Yakin tiga cukup?
GE
Yakin. Gua cuma mau memastikan kecurigaan gua soal stalker aja kok. Sebenarnya, kamera di teras juga udah cukup.
ALEX
Kalau dia bisa nerobos dari halaman belakang gimana? (melihat ke ruang makan) Kamera yang ini sudut pandangnya paling luas. Dapur, ruang makan, dan pintu ke halaman belakang juga ke-cover sama dia.
GE
Jadi, nggak ada blind spot?
ALEX
Nggak ada. Tapi ruang tamu lu bolong banget karena cuma kena dikit dari kamera di ruang tengah. Gapapa tuh?
GE
Gua sungkan sama tamu dong kalau ditaruh di sana. Biar nanti dicover sama kamera di teras aja. Nggak mungkin kan ada yang masuk ruang tamu kalau nggak lewat depan?
ALEX
Terserah lu sih itu. Terus, ada satu lagi...
Alex membawa Ge ke kamar Ge di lantai 2.
ALEX (CONT’D)
Coba perhatiin kamar lu. Kerasa ada yang beda gak?
GE
Lu nggak masang kamera di sini kan?
ALEX
Gimana menurut lu?
GE
Gila lu! Nanti kalau gua ada kegiatan ritual di kamar ini gimana?
ALEX
Ritual apaan sih elah. Liat nih.
Alex mengeluarkan sebuah remote dari saku jaketnya. Ketika ia menekan tombol di remote itu, pengharum ruangan tiba-tiba menyemprotkan pewangi. Namun, Ge merasa ada yang berbeda dari pengharum ruangan tersebut. Ada sebuah titik merah di bagian atasnya.
GE
Itu?
ALEX
Ya. Itu kameranya. Prototype kamera terbaru dari perusahaan bokap. Bisa dinyalain secara manual. Sistemnya mirip kayak remote bluetooth buat kamera HP dan privacy mode di beberapa kamera CCTV lain. Tapi, fiturnya cuma buat nyalain kamera dan video auto ngerekam. Tentunya, semua rekaman video tetap masuk ke sistem penyimpanan jadi datanya dijamin aman. Kualitas kameranya juga lumayan.
GE
Dikendaliin pakai remote itu?
ALEX
Yap. Jadi lu nggak perlu khawatir kalau mau ritual di kamar. Tinggal matiin aja kameranya.
GE
Kalau mau ganti pewangi gimana?
ALEX
Wadah pewangi ditaruh terpisah di bawah kamera kok. Lu ganti aja dari situ aja.
GE
Keren juga (mematikan kamera). Tapi ini nggak kena biaya tambahan kan?
ALEX
Nope. Anggap aja lu ngebantu uji coba prototype produk.
Titik merah pada pengharum ruangan itu menghilang.
CUT TO:
SC 14. INT. RUANG TENGAH - RUMAH GE - NOON
Alex dan Ge berpindah ke ruang tengah. Kamera juga sudah terpasang di ruangan itu. Sementara itu TV kini menyiarkan berita kriminalitas.
PRESENTER (O.S.)
Kembali ditemukan jenazah perempuan dalam keadaan mengenaskan di Sungai Ciliwung. Jenazah diduga sebagai korban pembunuhan yang sama dengan empat jenazah yang ditemukan sebelumnya...
ALEX
Ada korban lagi ya?
GE
Lu ngikutin berita ini?
ALEX
Ya. Salah satu korban masang kamera dari tempat bokap. Jadi polisi dateng karena menemukan keanehan soal kameranya.
GE
Aneh gimana?
ALEX
Aneh karena kamera diposisikan menghadap ke atas. Jadi, yang kerekam cuma plafon. Polisi curiga kalau pelakunya salah satu dari pegawai yang masang kamera. Dugaannya salah sih karena mereka punya alibi. Tapi, yang aneh bukan cuma itu.
GE
Ada lagi?
ALEX
Angle yang menunjukkan bahwa CCTV terpasang sempurna menghilang dari sistem penyimpanan. Artinya, nggak ada bukti bahwa korban masih hidup dalam jangka waktu sebulan sebelum ditemukan, mengacu dari spesifikasi hardisknya. Padahal, korban dibunuh di rumahnya kalau berdasarkan pemeriksaan reaksi luminol yang ditemukan di rumahnya. Diduga dia nggak dibunuh dan dibuang dalam satu waktu, tapi terpisah dan dalam rentang waktu yang lama kalau membandingkan waktu penemuan dan keanehan di rumah tadi.
GE
Berarti semua korban diduga berkaitan karena itu?
ALEX
Bukan. Yang barusan gua omongin itu soal rancunya waktu pembunuhan. Mata rantai mereka bukan karena itu, tapi karena kondisi korban.
GE
Di TV juga dibilang gitu, tapi gak ada yang ngasih tau secara eksplisit gimana kondisi korban.
ALEX
Karena terlalu mengerikan.
GE
Mengerikan gimana?
Alex menatap Ge dengan pandangan serius.
CUT TO:
SC 15. EXT. PINGGIR SUNGAI - NOON
Tampak warga mengerumuni tim penyelamat dan polisi yang tengah berusaha mengangkat sebuah kantong mayat.
POLISI
(mengatur massa) Minggir! Minggit!
Di atas kantong mayat tersebut, terdapat sosok mayat dengan kondisi yang sangat mengerikan.
Kepala mayat tersebut hancur. Matanya hilang dan perutnya robek. Sementara itu, bagian tubuh lainnya menghitam.
Polisi dan tim penyelamat memasukkan mayat tersebut ke dalam mobil jenazah.
CUT TO:
SC 16. INT. RUANG TENGAH - RUMAH GE - NOON
Ge bergidik ketakutan. Ia menjadi gentar setelah mendengar faktanya.
ALEX (CONT’D)
Itulah kenapa TV nggak pernah mengekspos keadaan jenazah sebenarnya. Karena bisa menyebarkan ketakutan dan trauma pada masyarakat.
Ge terdiam.
GE
Tapi nggak ada hubungannya sama stalker yang berusaha gua tangkep ini kan? Atau cewek aneh waktu itu?
ALEX
Nggak tahu ya. Kan pelakunya juga belum ketangkep. Tapi, mungkin lu nggak perlu terlalu khawatir karena sejauh ini korbannya selalu perempuan.
Ucapan Alex tidak membantu. Ge merasa makin gelisah.