Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Here Comes Another Prank
Suka
Favorit
Bagikan
1. Here Comes Another Prank

SC 1. INT. MAL - NIGHT

BLACK

GE (V.O.)

Gimana maksud lu? Coba jelasin lagi.

ALEX (V.O.)

Jadi, gua namain rencana ini sebagai playboy prank.

FADE IN

Sebuah stiletto merah memasuki mal. Seorang perempuan cantik berambut panjang dan gaun merah menyala memasuki mal dengan kepercayaandiri bagai model.

ALEX (V.O.)(CONT’D)

Mungkin lu sering denger dari cewek-cewek kalau lu tuh ganteng gitu. Bener nggak?

GE (V.O.)

Yap.

ALEX (V.O.)

Jadi, kita pakai status lu sebagai cowok ganteng itu buat konten prank di Youtube gua.

GE (V.O.)

Caranya?

Perempuan bergaun merah masuk ke salah satu bilik kamar mandi. Di sana, ia berpapasan dengan perempuan cantik berambut panjang dengan shift dress biru tua.

Perempuan dengan shift dress biru tua membenarkan riasannya di cermin. Kemudian ia keluar dari kamar mandi.

Ia melihat jam tangannya. Masih ada waktu. Ia pun masuk ke sebuah toko tas. Di sanalah ia berpapasan dengan perempuan berambut panjang dengan mini dress kuning.

ALEX (V.O.)

Gua bakal kasih lu waktu seminggu. Cari beberapa cewek buat lu gandeng dalam jangka waktu itu.

GE (V.O.)

Beberapa?

ALEX (V.O.)

Ya. Karena nanti lu bakal ajak mereka jalan, di waktu dan tempat yang sama.

GE (V.O.)

Dah gila yak lu?

Perempuan dengan mini dress kuning keluar dari toko dengan muka kesal. Dia mengecek ponselnya. Waktunya hampir tiba, tapi belum ada kabar sama sekali.

Ia mulai mengantri di salah satu stand minuman. Tepat saat ia mulai mengantri, perempuan dengan long dress warna pink keluar antrian setelah menerima minumannya.

Saat itulah, lima buah ponsel menerima pesan yang sama dari satu orang pria.

GE (CHAT)

Aku pakai flanel biru hitam di foodcourt lantai 3 ya...

Perempuan dengan long dress pink bergegas menaiki lift.

Perempuan dengan mini dress kuning keluar dari antrian dan bergegas menaiki lift.

Perempuan dengan shift dress biru keluar dari toko tas dan bergegas menaiki lift.

Perempuan dengan gaun merah tidak sempat menebalkan lipstik, ia segera pergi menaiki lift.

Di dalam lift, mereka sibuk dengan ponsel masing-masing. Membalas chat.

GE (V.O.) (CONT’D)

Nanti kalo gua dihajar gimana?

ALEX (V.O.)

Gua juga udah siapin rencana buat itu.

Mereka berempat keluar dari lift dan menuju foodcourt. Mata mereka tertuju pada orang yang sama di depan foodcourt.

Mereka mendekati Ge (26). Tetapi, saat itu, bukan Ge lagi yang menjadi perhatian mereka. Melainkan diri mereka satu sama lain yang bersama-sama mendekati Ge.

PEREMPUAN DENGAN DRESS BIRU TUA

(menunjuk Ge) Kamu Ge?

GE

Yap.

Keempat perempuan tersebut saling melihat satu sama lain. Tidak menyadari segerombolan laki-laki yang datang dari seberang, salah satunya membawa kamera.

Tiba-tiba, sosok yang membawa kamera tersebut merangkul Ge. Dialah Alex (26).

ALEX

(merangkul Ge) Nah, jadi ini nih yang gua maksud dengan playboy prank tadi

guys.

Ge tersenyum, sementara keempat perempuan tadi masih shock dengan kehadiran dan perkataan Alex.

Kemudian, sekitar lima-enam laki-laki lainnya segera mengerubungi mereka. Menutupi pandangan mereka dari Ge.

ALEX

Gimana kalau kita interview dulu. Mengakrabkan diri gitu.

PEREMPUAN DENGAN GAUN MERAH

Bentar, bentar. Ini maksudnya apa nih?

ALEX

Masa masih nanya? Nih, sekarang kita lagi live loh. Say hi dong buat subscriber-subscriber aku. Haaaiiii (mendekati para perempuan)

Ketika para perempuan disibukkan dengan Alex, salah seorang dari mereka membawa Ge keluar kerumunan dan segera turun dengan eskalator.

ALEX (V.O.)

Dandanan super heboh, baju super ribet, di tengah mal, plus di dalem livestreaming gua lagi. Menurut lu mereka bisa apa coba?

GE (V.O.)

Kalo kita berdua aja, masih ada kemungkinan mereka ngamuk ga sih?

ALEX (V.O.)

Kalo gitu gua bawa juga bodyguard bokap deh. Gimana?

GE (V.O.)

Seriusan nih?

ALEX (V.O.)

Ga usah khawatir. Nanti lu tinggal cabut aja bareng Bobby. Sekarang yang perlu lu pikirin adalah, mau bawa berapa cewek buat konten gua ini?

GE (V.O.)

Gua kasih lu lima.

Ge menghitung kembali jumlah perempuan yang baru datang menemuinya. Hanya empat. Tidak masalah, selama rekaman lancar.

Sementara itu, seorang wanita berambut pendek dengan midi dress putih melihat aksi mereka dari kejauhan.

FADE OUT

BLACK

TITLE

CUT TO:

SC 2. INT. BISTRO - NIGHT

FADE IN

Sebuah bistro dalam situasi yang cukup lengang. TV menayangkan berita malam.

Alex dan Ge duduk di pojok ruangan. Mereka bersulang merayakan keberhasilan mereka.

ALEX

Anjir, sukses banget kita Ge. Seminggu ini angka viewsnya udah nyampe 700 ribu! Ini rekor baru buat channel gua!

GE

(tersenyum) Keren... keren...

ALEX

Ini semua berkat lu Ge! Sial, privilege banget emang muka ganteng tuh. Subscriber gua pada nanyain lu nih di komen! Ditanya kapan collab lagi katanya! Liat ga lu?

GE

Collab mah gampang. Tapi sekarang yang penting ini ga sih?

Ge menggesekkan jempol dan telunjuknya. Kode yang langsung dipahami oleh Alex.

ALEX

(menepuk pundak Ge) Santai! Begitu monetisasinya keluar, gua bagi 30% buat lu!

GE

Mantap.

ALEX

Udah, sekarang yang paling penting kita makan aja dulu. Mumpung gua traktir nih!

Sementara itu, ada sosok gelap yang mengawasi mereka di luar bistro.

CUT TO:

SC 3. INT. BISTRO - NIGHT

Suasana bistro masih lengang. TV masih menyiarkan berita. Alex dan Ge sudah selesai dengan makan malam mereka.

ALEX

Gua cabut duluan ya!

GE

Buru-buru amat.

ALEX

Gua kan ga cuma mau ketemu lu doang bro malem ini...

GE

Cewek yang mana lagi nih?

ALEX

Itu mah besok. Sekarang gua mesti ketemu bokap.

GE

Buset. Bokap mau ketemu anaknya sendiri aja mesti janjian dulu. Sok penting lu!

ALEX

Bokap gua yang sok penting! Masa mau ketemu anak sendiri mesti pake urusan bisnis segala.

GE

Bisnisnya jadi mau dikasih ke elu?

ALEX

Jadi kalo gua belajarnya bener.

GE

Makanya, lu tuh harusnya nurut kalau disuruh ortu belajar yang bener tuh. Malah main kamera mulu.

ALEX

Sama ae lu kayak bokap! Mesti nurut kata ortu lah, belajar lah. Bodo! Lagian yang make kamera buat bisnis CCTV sama sistem keamanan kan dia. Gua mah main kamera buat bikin konten.

GE

Terserah lu deh. Tapi ini makanan tetep lu yang bayar kan?

ALEX

Iye santai, gua bayarin. Lu nggak sekalian cabut juga?

GE

Mau sebat dulu bentar.

Alex pun beranjak membayar makanan. Sementara itu, TV masih menyiarkan siaran berita.

PRESENTER (O.S.)

Ini merupakan jenazah keempat yang ditemukan di Sungai Ciliwung pada bulan ini. Polisi menduga bahwa keempat jenazah dibunuh oleh orang atau kelompok yang sama, ditinjau dari kondisi luka fatal yang diterima oleh jenazah.

Sebelum keluar bistro, Alex melambaikan tangannya pada Ge. Ge yang tengah merokok balas melambaikan tangan.

CUT TO:

SC 4. EXT. BISTRO - TEMPAT PARKIR - NIGHT

Alex menuju tempat parkir. Di sana, ia berbenturan bahu dengan seorang perempuan.

ALEX

Sori, sori.

Perempuan itu menganggukkan kepala sembari tersenyum kecil. Alex hampir tidak dapat melihat senyum itu di kegelapan. Hingga sorot lampu mobil yang melewati mereka menerangi wajah perempuan itu.

Perempuan berambut sebahu dengan senyum paling cantik yang pernah ia temui.

Alex pun kembali ke mobilnya setelah sempat terpesona dengan kecantikannya.

Tapi perempuan itu tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya. Ia mengawasi seseorang yang berada di dalam bistro.

Ge.

CUT TO:

SC 5. INT. RUMAH GE - KAMAR GE - NOON

Siang itu, Ge tengah menelepon Alex dari rumah. Upahnya cair.

GE

Thank you ya. Udah masuk nih duitnya.

ALEX (V.O.)

Jumlahnya oke kan?

GE

Oke banget.

ALEX (V.O.)

Oh iya, bokap ngirim paket buat lu. Oleh-oleh dari Jepang katanya. Harusnya sih sekarang dah nyampe.

GE

Oh iya? Tapi dari tadi rumah gua sepi-sepi aja tuh...

Suara bel rumah berdering. Ge segera mengalihkan pandangannya.

GE (CONT’D)

Bentar, ada tamu...

Ge bergegas ke depan rumah dari kamarnya yang ada di lantai dua, masih membawa ponselnya. Di ruang tamu, terpampang sebuah foto keluarga Ge. Ayah, Ibu, dan Ge sendiri.

Ge membuka pintu pagar dan mendapati kurir paket menantinya.

GE

Dari siapa mas?

KURIR

Pak Ginting Wijaya mas.

GE

(berbicara di ponsel) Eh bener. Udah nyampe nih paketnya! Sampein makasih gua ya Lex ke bokap lu!

Blitz!

Ge menyadari sebuah kilatan cahaya menyorot matanya. Ge mengalihkan pandangan ke arah cahaya, di ujung persimpangan menuju rumahnya. Tidak ada siapapun.

Ge berusaha mengabaikan hal tersebut. Ia menutup pintu pagar dan kembali ke dalam rumah.

Sembari berjalan, Ge masih meneruskan percakapan dengan Alex.

ALEX (V.O.)

Gua nggak tau sih isinya apa, moga-moga aja lu suka ya.

GE

Pasti suka lah! Gratis gini.

ALEX (V.O.)

Oh iya. Malem ini gua sama anak-anak mau party. Lu mau ikut ga?

GE

Dimana?

Ge menutup pintu rumahnya.

CUT TO:

SC 6. INT. KELAB - NIGHT

Lantai dansa dipenuhi oleh manusia. DJ memutar musik dengan volume maksimal, membuat setiap orang harus berteriak tiap kali berbicara. Seluruh ruangan gelap dan hanya diterangi sorot minim cahaya laser.

Di sebuah meja di lantai atas, Ge yang mengenakan jaket jeans, Alex, dan beberapa orang lainnya sedang bercengkrama. Namun, Ge tidak diperlakukan selayaknya salah satu dari mereka. Ia tidak pernah diajak bicara.

Mereka bergantian menenggak minuman keras. Tak terkecuali Ge yang minum sebanyak mungkin. Wajahnya merah.

GE

Gua ke toilet dulu ya!

ALEX

Oke! Jangan kelamaan!

Langkah Ge terhuyung-huyung. Perutnya mual.

Di dalam toilet, Ge memuntahkan semua yang masuk ke perutnya. Ia tidak terbiasa dengan alkohol yang ditenggaknya kali ini.

Ge keluar toilet dengan terhuyung dan kepala super pusing. Saat ia sampai di meja, hanya ada Alex menunggunya di sana.

ALEX

Dateng juga lu!

GE

Yang lain pada kemana?

Alex berdiri dan memegang tangan Ge, menuntunnya ke tengah lantai dansa.

ALEX

Lu lama banget! Yang lain udah duluan!

Di lantai dansa, semua orang menari dan bersorak. Tetapi Ge makin merasa linglung di sana.

Ge berusaha keluar dari tempat itu. Setelah menabrak beberapa orang, Ge hampir saja terjatuh. Hingga seseorang menariknya keluar dari lantai dansa itu.

Dengan pandangan buram, Ge mencoba mengenali sosok yang menarik tangannya.

Seorang perempuan berambut pendek.

Ge kehilangan kesadarannya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar