Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUMAH JOSE - SIANG
Di ambang pintu kamarnya Jose terkesiap.
JOSE
Yesus, Maria, Yosef!
Jose segera menghampiri MARIA, 25, yang dalam kebisuan & kesunyiannya tengah menggendong PUTRI, 3 Tahun, yang terkulai lemas tak sadarkan diri di pundaknya.
Jose mengambil Putri dari pelukan Maria.
JOSE
Apa yang terjadi, Maria?
Maria menangis. Rambutnya tergerai menutupi wajahnya.
JOSE
Sayangku, anakku, bangun, Nak! Ini papa!
Putrinya tak bergerak sama-sekali. Terkulai lemas. Jose semakin panik dan matanya berkaca-kaca. Ia dekatkan dada putrinya itu kepada telinganya. Tak ada detak jantung.
JOSE
Maria! Apa yang terjadi?
(kepada putrinya sembari mengguncang-guncangkan tubuhnya)
Nak, nak, bangun, Nak! Papa mohon, bangun! Jangan tinggalin Papa, Nak! Nak, bangun. Nak... Bangun...
Jose periksa denyut nadi di leher putrinya. Tak ada denyut. Kini, barulah ia percaya bahwa putrinya telah tiada. Dalam kebisuannya ia menangis. Dan berlutut sambil mendekap putrinya.
Jose memberanikan diri melihat putrinya sambil meraba wajahnya. Ia kembali menjerit. Tapi tak mengeluarkan suara. Tangisnya pecah.
JOSE
(berteriak)
ANAAAAAKKKKKKU!
EXT. RUMAH JOSE - HALAMAN DEPAN - CONTINUOUS
Jose keluar dari dalam rumah dengan keadaan yang sangat kacau. Di halaman rumahnya ia berdiri memandangi langit. Ia murka.
JOSE
Mengapa Kau tak menyelamatkan putriku, huh!? Mengapa Kau renggut anakku dari-ku!? Mengapa Kau lebih memilih menyelamatkan orang-orang berdosa daripada menyelamatkan putriku yang jelas-jelas tak berdosa!? Mengapa, huh!? MENGAPA!?
(beat)
Jawab, Kau bajingan! Jawab pertanyaanku, Bangsat! Mengapa, huh!? Mengapa Kau perlakukan aku seperti ini!? Dosa apa yang kuperbuat sehingga Kau tega mengambil putri-ku!?
Kakinya mendadak lemas. Jose bersimpuh sambil menangis.
INT. RUMAH JOSE - CONTINUOUS
Maria menidurkan putrinya di atas ranjang. Ia mengelus-ngelus kepalanya dan mengecup keningnya.
Di ruang tengah Maria mengintip Jose dari jendela. Kemudian, ia berjalan ke arah dapur.
Di dapur ia mengambil sebilah pisau. Tanpa ragu, ia menusukkan pisau tersebut menembus dadanya. Jleb.
EXT. PEMAKAMAN - PAGI
Di antara para pelayat dan Romo yang tengah membacakan doa, kita melihat Jose menangis tersedu-sedu memandang dua kuburan anak dan istrinya.
DISSOLVE TO:
INT. RUMAH JOSE - SIANG
KAMAR.
Di dalam kamar, di sudut dekat jendela, Jose duduk di kursi dan memandang datar pada sebuah poto keluarga-kecilnya yang terbingkai dan berdiri di atas kabinet seberangnya.
Tak lama kemudian, terdengar pintu rumahnya di ketuk. Kita bergerak keluar kamar.
RUANG KELUARGA.
Banyak sampah-sampah berserakan yang tersebar di ruangan tersebut; makanan-makanan sisa yang mulai menjamur, botol-botol bir dan wiski, bungkus rokok, juga perabot yang telah berlapis debu.
Dari kaca jendela kita dapat melihat Romo mengintip.
ROMO
Jose... Jose! Apa kau di dalam?
Romo mencoba membuka pintu, dan ternyata tak di kunci. Ia masuk dan mendapati keadaan rumah Jose begitu kacau. Berantakan.
ROMO
Ya-Tuhan! Jose...
Ia melangkah menuju kamar. Di ambang pintu, ia menghela nafas panjang seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.
ROMO
(sembari melangkah masuk)
Kau baik-baik saja, Jose, Anakku?
Jose tak menjawab. Romo masuk ke dalam kamar.
KAMAR.
Romo duduk di tepian ranjang.
ROMO
Hey!
Dengan perlahan, Jose menoleh ke arah Romo.
ROMO
Ya-Tuhan! Kau baik-baik saja, Jose? Kau terlihat kacau sekali.
JOSE
(pelan & lirih)
Aku baik-baik saja, Romo...
Romo menghembuskan nafas panjang.
ROMO
Aku dengar kau berhenti mengajar. Kenapa?
Jose kembali berpaling ke arah foto keluarganya. Tak menjawab.
ROMO
Dengarkan aku, Jose, Anakku... Aku tau kau sedang berkabung. Tapi sudah hampir sebulan lebih kau tak pernah muncul di gereja, atau bahkan di sekolah. Anak-anak menanyakan keberadaanmu. Mereka ingin sekali kembali diajar olehmu... Mereka merindukanmu, Jose.
Jose diam.
ROMO
Jose, Anakku, beraktivitaslah kembali. Jangan kau berlarut dalam kesedihan-mu itu. Datanglah kembali ke gereja. Berdoalah kepada Tuhan Yesus untuk ...
JOSE
Aku sudah tak lagi berdoa, Romo.
ROMO
(dengan lembut)
Hey! Jangan kau bilang begitu, Jose. Jangan kau berpaling dari-Nya.
Kita melihat kedua sudut bibir Jose ditarik ke bawah. Dan dengan perlahan Jose menoleh ke arah Romo.
JOSE
Siapa yang sebenarnya berpaling di sini, Romo? Aku... Aku yang hampir seumur hidupku berdoa dan menyembah pada-Nya, atau Dia... yang berpaling dariku ketika aku membutuhkan pertolongan-Nya? Hmmm?
Romo diam tak menjawab.
JOSE
(lanjutan)
Putriku sekarat, Romo, dan aku berdoa pada-Nya siang dan malam untuk keselamatan putriku... Dan apa yang telah Dia perbuat padaku, yang setiap hari, tak pernah kurang, siang & malam aku selalu menghamba, berdoa & berbakti pada-Nya?
Romo tak menjawab. Air mukanya tampak cemas.
JOSE
(lanjutan)
Dia ambil keluargaku, Romo. Dia ambil anak dan istriku!
(pause)
Sekarang, siapa di sini yang sejatinya berpaling, Romo? Aku atau Dia?
Romo hanya memandang Jose tanpa mengatakan suatu apa pun.
DISSOLVE TO:
INT. RUMAH JOSE - KAMAR - MALAM - 6 BULAN KEMUDIAN
Di depan cermin sebuah lemari, Jose tengah merapihkan dasi yang di pakainya. Ia berpenampilan rapih dengan jas dan rambut yang kelimis. Setelah itu, Jose mengambil tas kulit yang tergeletak di ranjangnya. Sebelum berlalu, ia mengangguk tersenyum kepada foto keluarga kecilnya.
INT. KLUB COPACABANA - CONTINUOUS
WARDOBE
Sembari menggumamkan sebuah melodi lagu, sambil merokok dan meminum wiski, Jose tengah membaca not balok sebuah lagu dari, "Tan Sri P. Ramlee - Getaran Jiwa".
Tak lama dari itu, datang seorang perempuan.
PEREMPUAN
Permisi, Tn. Jose Alejandru Martin Galang, 5 menit lagi anda tampil.
JOSE
Oh, oke!
Perempuan berlalu. Ia tenggak habis wiskinya, menjejalkan rokoknya pada asbak, dan membawa buku not baloknya pergi.
LORONG
Jose berpapasan dengan Alice dan Maya. Ia tersenyum pada keduanya sambil berlalu.
PANGGUNG
Jose melakukan pemanasan terlebih dahulu.
Di salah satu meja, El Jamal & Marselano baru saja datang.
Setelah memainkan beberapa nada, Jose tersenyum kepada penonton.
JOSE (MIC)
Um, Selamat malam, Tuan-tuan & Nyonya-nyonya! Perkenalkan nama saya Jose. Dan, um... Selamat menikmati...
Dengan sangat emosional & megah, Jose tampil membawakan sebuah lagu dari "Tan Sri P. Ramlee - Getaran Jiwa", versinya sendiri.
JOSE (SINGING)
Getaran jiwa
Melanda hatiku
Tersusun nada
Irama dan lagu
Walau hanya sederhana
Tetapi tak mengapa
Moga dapat membangkitkan
EXT. PANTAI - SORE - FLASHBACK
Jose dan keluarganya tengah berlibur di pantai. Mereka bermain-main dan ketawa-ketawa. Berlari-larian di bibir pantai.
Jose menggendong putrinya di pundak sambil menunjuk ke arah laut. Di samping kirinya, Maria menggenggam tangan Jose. Mereka membelakangi kita. Persis seperti lukisan Mia Koch : a childs dream of parents more time.
INT. KLUB COPACABANA - CONTINUOUS
JOSE (SINGING)
Sedarlah kamu
Wahai insan
Tak mungkin hilang
Irama dan lagu
Bagaikan kembang
Senantiasa bermadu
Andai dipisah lagu dan irama
Lemah tiada berjiwa, hampa...
Di antara penonton, kita melihat Marselano terpukau menyaksikan penampilan Jose.
Dan lagu masih terus berputar...
FADE TO BLACK.