Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
66. EXT/ INT. PERJALANAN DARI KAMPUNG – SORE
LONG SHOOT: Pemandangan sepanjang perjalanan dari kampung (Pangalengan) menuju Bandung. Suasana senja menjelang malam.
Tampak Cinta dan Rean di dalam mobil yang dikendarai Pak Diman, sopir keluarga Rean. Mereka duduk di kursi belakang bertiga dengan Renata. Renata terlihat senang sekali. Matanya berbinar penuh senyuman. Begitu pun Rean, tampak tulus memeluk Renata sambil sesekali mengusap-usap kepala Renata.
CINTA
RENATA
(tersipu-sipu)
Wajah Renata berubah murung. Rean semakin mengeratkan pelukan sambil mengacak-ngacak rambut Renata.
REAN
RENATA
REAN
Renata membalas pelukan Rean sambil kembali tersenyum menatap Cinta yang tengah mengedipkan mata. Renata membalas kedipan mata Cinta.
INSERT: menampakkan langit dan cuaca di luar mendung dan mulai beranjak gelap.
PAK DIMAN
Rean refleks menengok ke luar.
REAN
Rean spontan melirik Cinta seolah mengingatkan kejadian itu. Di saat yang sama, Cinta pun repleks menatap Rean.
LONG SHOOT: terlihat dari atas bukit, mobil melaju kencang menuju Bandung.
CUT TO:
67. EXT. RUMAH REAN – MALAM
Malam itu hujan turun sangat deras dan gelap. Mobil Rean berhenti di gerbang rumahnya. Klakson dibunyikan berkali-kali, tak lama seorang sekuriti berlari-lari kecil membukakan pintu gerbang sambil memegang payung. Mobil memasuki halaman rumah. Tampak sekuriti tadi membukakan pintu mobil untuk memayungi Rean dan lain-lain.
Baru saja Cinta, Rean, dan Renata menginjakkan kakinya di teras, di depan pintu sudah berdiri Yura dengan pasang muka penuh kemarahan kepada Cinta. Cinta tampak gugup dan terkejut di sambut Yura.
REAN
YURA
(meledak)
REAN
Yura memejamkan matanya dengan rahang mengeras menahan marah. Yura mengalihkan tatapannya kepada Cinta. Renata terlihat ketakutan melihat Yura. Tangannya erat memeluk pinggang Cinta.
YURA
CINTA
A-aku nggak gitu. Aku nggak bermaksud ...
YURA
Cinta terkejut dengan refleks tangannya menutup mulutnya yang menganga. Semua orang ikut terkejut.
REAN
(panik, marah)
Yura terdiam dan tampak mengatur napasnya yang ngos-ngosan.
Cinta menatap nanar pada Rean dengan tatapan tak percaya. Ia terlihat berjalan mundur perlahan, lalu berbalik arah. Cinta kemudian berlari ke arah pintu gerbang dengan menembus deras hujan yang disertai petir.
REAN
RENATA
(berteriak, menangis)
Rean mengejar Cinta namun Cinta sudah hilang ditelan gelapnya malam dan air hujan. Rean berlutut di halaman di tengah guyuran hujan. Ia tampak menyesali kejadian barusan.
CUT TO:
68. INT. KANTOR REAN – SIANG
ESRABLISHING SHOT: Suasana di kantor Rean.
Rean mencari-cari Cinta dari ruangannya hingga pantri, namun tak ditemukan. Rean kembali ke ruangannya kemudian duduk termangu. Ia terlihat gelisah. Tak lama kemudian HRD mdatang enyerahkan amplop.
HRD
Rean tertegun menatap amplop di tangan HRD lalu berbicara dengan malas-malasan.
REAN
HRD pamit meninggalkan ruangan. Rean kembali menatap amplop di atas meja. Ia meraihnya, lalu membukanya.
INSERT CU: Isi surat pengunduran diri dari Cinta.
Rean terhenyak. Ia memegang surat dengan tangan bergetar hingga terlepas dan jatuh.
CUT TO:
69. INT. RUMAH CINTA – SIANG
Cinta sedang melamun di depan rumah sambil memegang jarum benang dan baju jahitan ibunya.
Tiba-tiba sebuah motor trail sudah berada di pekarangan rumah. Cinta tampak terkejut ketika tahu siapa yang datang. Shaka datang langsung memarkir m otornya. Cinta terkejut hingga tak sadar jarumnya menusuk ujung jarinya.
CINTA
Cinta menepis-nepiskan tangan lalu menyedot darah di jarinya. Shaka turun tergopoh-gopoh mendekati Cinta. Wajahnya terlihat panik.
SHAKA
Cinta tak menjawab. Ia melengos membuang muka ke arah lain. Wajahnya menampakkan kekecewaan. Shaka tampak salah tingkah.
SHAKA
Cinta tak merespon. Cinta kembali melanjutkan memasang kancing.
SHAKA (CONT’D)
(melemah)
CINTA
(memotong)
SHAKA
(kaget)
CINTA
Shaka terhenyak. Ia menyenderkan punggungnya ke dinding teras dengan lesu.
Sebuah mobil masuk pekarangan. Rean turun dengan tergesa-gesa menghampiri Cinta. Cinta menarik napas yang terlihat sesak ketika melihat Rean. Tatapan Rean bersirobok dengan Shaka yang tengah memperhatikan dengan penuh tanda tanya.
REAN
CINTA
INSERT CU: Mata Shaka menatap Rean bergantian dengan Cinta dengan penasaran, tapi dengan sorot tidak suka.
REAN
(memelas)
CINTA
Shaka tersentak saat mendengar Cinta mengatakan penabraknya. Emosinya semakin tersulut. Setengah melompat, ia meraih krah kemeja Rean dan mencengkeramnya kuat-kuat. Rahangnya mengeras disertai tatapan berapi-api.
SHAKA
Shaka menonjok muka Rean sampai Rean terjerembab ke lantai dan mengeluarkan darah dari hidungnya. Rean bangkit untuk melawan.
REAN
SHAKA
Rean menatap sinis Shaka sambil menyeka darah dari hidungnya. Rean pun beralih menatap Cinta yang ketakutan meihat pertengkaran.
REAN
Rean bangkit lalu pergi meninggalkan rumah Cinta dengan wajah sedih dan hati yang hancur. Cinta menatap punggung Rean dengan menitikkan air mata.
SHAKA
CINTA
Shaka melangkah gontai menuju motornya. Tampak kekecewaan di wajahnya. Cinta menggigit bibir kuat-kuat dengan mata terpejam setelah ditinggalkan Shaka dan Rean. Bulir air mata tampak menetes di kedua pipinya.
CUT TO:
70. INT. RUMAH CINTA – MALAM
Di kamarnya, tampak Cinta sedang menatap layar laptop. Tiba-tiba matanya nanar mengikuti deretan huruf yang dibacanya. Sesaat kemudian ia berteriak gembira.
CU: E-mail berisi pemberitahuan penerimaan siswa sekolah desain musim panas di Paris
CINTA
Cinta tampak senang namun juga kebingungan. Wajahnya kini berubah serius seperti memikirkan sesuatu.
CINTA (CONT'D)
Cinta menggeleng-gelengkan kepalanya seolah meyakinkan bahwa ia tidak sedang bermimpi.
CINTA (CONT'D)
Mata Cinta berbinar sambil tersenyum menatap layar laptop.
CUT TO: