Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
17. MONTAGE:
- Cinta menjalani pengobatan dan terapi kaki dengan latihan berjalan di dampingi perawat dan dokter yang menanganinya.
- Cinta melepas perban yang menutupi luka-lukanya yang hampir mengering.
- Cinta mulai membiasakan bergerak menggunakan kursi roda dan kruk penyangga.
- Rani bekerja keras menerima jahitan hingga kurang tidur untuk menutupi biaya pengobatan Cinta.
- Cinta bercermin kemudian membanting cermin itu saat mengetahui kondisi wajahnya yang masih penuh bekas luka jahit.
END MONTAGE:
18. INT. RUMAH CINTA – SIANG
Cinta sedang membantu Rani memasang payet baju. Ia dan Rani membicarakan cacat di wajahnya yang mengganggu.
CINTA
RANI
CINTA
RANI
(tertawa)
CINTA
(sedih)
RANI
Cinta menghela napas seolah membuang sesak di dadanya.
SFX: suara motor trail SHAKA (23)
Cinta langsung menatap Rani dengan raut kebingungan. Rani tersenyum lembut menatap Cinta seperti meminta bantuannya.
RANI
CINTA
Belum sempat Cinta menghindar, Shaka sudah berdiri cengengesan di depan pintu yang telah terbuka. Shaka masuk seolah tak pernah terjadi apa-apa. Ia menghampiri Rani, mencium punggung tangannya lalu menaruh sekantung makanan di meja depan Cinta.
SHAKA
Cinta menunduk memilin-milin ujung kaos yang dikenakannya dan tak berani memandang Shaka.
SHAKA (CONT’D)
Cinta tampak tak bisa menahan senyuman geli. Akhirnya Cinta luluh mau membalas gurauan Shaka.
CINTA
(merengut)
SHAKA
CINTA
SHAKA
Shaka terlihat santai di depan Cinta dan Rani. Sikapnya masih seperti biasa. Cuek, slengean, tetapi perhatian.
CINTA (VO)
Tatapan Cinta beralih menatap Shaka yang sedang sibuk menuangkan makanan dari bungkusnya ke piring yang disediakan Rani. tatapanan Cinta menerawang jauh ke awal kedekatannya dengan Shaka.
CUT TO FLASHBACK:
19. EXT. SMA CINTA. KANTIN SEKOLAH – SIANG
Shaka sering menjaili Cinta di sekolah. Cinta anak IPA dan Shaka anak IPS. Shaka tongkrongan anak band idola cewek-cewek. Tampan, tinggi, rambut agak gondrong, tidak sombong. Saat itu tampak Cinta bergegas ke luar kantin dengan cup kopi hitam di genggamannya. Pas di depan pintu, Shaka baru saja masuk dengan membawa gitar. Mereka bertabrakan. Minuman Cinta tumpah mengenai celana Shaka. Shaka tampak marah karena celananya basah dan noda kopi mengotorinya.
CINTA
(gugup)
SHAKA
CINTA
SHAKA
Cinta tak menjawab lagi. Baru saja hendak beranjak, tangannya dicekal Shaka. Cinta langsung menepisnya sambil balik marah.
CINTA
SHAKA
(tengil)
CINTA
SHAKA
CINTA
SHAKA
CINTA
(memotong, kesal)
Shaka tersenyum jail. Ia menarik tangan Cinta memasuki kantin.
CUT TO:
20. INT. SMA CINTA. KANTIN SEKOLAH – SIANG
Shaka menarik Cinta memasuki kantin. Ia merebut bungkus snack yang masih dimakan oleh Dita. Lalu Shaka menuangkan isinya ke mangkuk bekas bakso di meja Dita. Dita melotot sambil cemberut. Shaka memberikan bungkus snack kosong itu kepada Cinta, lalu ia mulai memainkan gitar dan menyanyi. Cinta tampak malu-malu mengelilingi ruangan kantin meminta uang dari teman-temannya, bahkan Ibu Kantin yang dengan senang hati memberi uang.
Selesai menyanyi, mereka disoraki teman-temannya, lalu menjodohkan Shaka dengan Cinta.
SISWA 1
SISWA 2
SISWA 3
Shaka sibuk menghitung uang dari bungkus snack. Ia tampak terbelalak begitu selesai menghitung hasil dari mengamennya.
SHAKA
(surprise)
Cinta beranjak mau meninggalkan Shaka. Namun tangannya kembali dicekal Shaka.
SHAKA (CONT’D)
CINTA
(jengkel)
SHAKA
CINTA
SHAKA
Cinta langsung berbalik lagi sambil menghentakkan kaki. Shaka tersenyum licik penuh kemenangan.
Cinta dan Shaka terlihat sedang berdua di bangku kantin paling sudut. Cinta dipaksa makan sambil menggerutu kesal karena Shaka malah asyik menyesap rokok di depannya dengan santai, tanpa takut dilaporkan. Teman-teman mereka sibuk meledek dan bersiul-siul.
DISSOLVE TO:
21. EXT. KAMPUS CINTA DAN SHAKA – SIANG
TEXT: Tiga tahun kemudian.
Tampak suasana di kampus Universitas Padjadjaran Bandung. Cinta dan Shaka tampak semakin dekat. Mereka melanjutkan kuliah dan berada di kampus yang sama. Shaka menunggu Cinta di atas motor trailnya. Cinta tampak berjalan menuju ke arah Shaka.
[NOTE: pakaian yang dikenakan Cinta sama dengan yang dipakai saat kecelakaan.]
SHAKA
CINTA
SHAKA
CINTA
(menghormat)
Cinta menghampiri motornya, lalu mulai menghidupkan. Sebelum berjalan, Shaka memanggilnya.
SHAKA
CINTA
(menoleh)
SHAKA
(lirih)
Wajah Shaka terlihat penuh kecemasan saat Cinta menoleh ke arah Shaka. Cinta membalasnya dengan senyuman. Motor cinta mulai bergerak maju, diikuti motor Shaka di belakangnya.
CUT TO: