Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
26. INT. RUMAH CINTA – MALAM
Cinta tengah terbaring di tempat tidurnya sambil senyum-senyum menatap layar HP. Di layar menampilkan Chatting antara Cinta dan Rean di WhatsApp.
[NOTE: Di sela chatting, terdengar beberapa kali suara tanda pesan masuk dari ponsel Cinta.]
INSERT TEXT:
REAN: Aku undang kamu ke rumahku. Kapan aja kamu mau.
CINTA: Aku belum bisa jalan. Kakiku belum pulih.
Kalau kamu mau, kamu aja yang ke rumahku. Boleh, kok.
REAN: aku mau banget. Tapi jujurly, aku belum berani ke luar rumah. Aku masih trauma, apalagi naik mobil.
CINTA: gimana bisa ketemu dong? Kita sama-sama punya problem. Haha. Andai saja aku punya kendaraan pribadi, biar aku yang datang ke rumahmu.
REAN: Serius? Kalau gitu, biar sopirku jemput kamu. Ok?
CINTA: Kenapa sih kamu pengen banget ketemu aku? Kangen ditimpuk tutup botol lagi?
REAN: (emotikon ketawa)
Cinta tersenyum simpul sambil menggenggam HP dan merapatkannya di dada.
CINTA (VO)
Cinta menarik selimut lalu memejamkan matanya masih sambil senyum-senyum sendiri.
CUT TO:
27. INT. RUMAH CINTA – SIANG
Cinta tampak gelisah duduk di atas kursi rodanya. Sebentar-sebentar melihat arloji di lengannya. Padahal ia sudah berdandan cantik. Rani tampak paham dengan putrinya.
RANI
CINTA
RANI
CINTA
Rani mengangkat bahu. Kemudian ia kembali ke mesin jahit.
SFX: Suara motor Shaka
RANI (CONT’D)P
Cinta terlihat panik. Ia menatap ibunya dengan bingung. Shaka datang membawakan buah-buahan.
SHAKA
CINTA
SHAKA
Cinta terlihat kebingungan mencari alasan untuk pergi tanpa ditemani Shaka.
CUT TO:
28. INT. RUMAH CINTA. DAPUR – SIANG
Sebuah sedan mewah datang, Cinta kalang kabut. Cinta menghampiri ibunya yang sedang memasak nasi goreng untuk Shaka. Rani ikutan bingung.
CINTA
RANI
CINTA
(memelas)
RANI
Cinta tersenyum memeluk tangan Rani. Rani menepiskan tangan Cinta karena akan mematikan kompor. Kemudian Rani menuangkan nasi goreng ke piring. Rani diikuti Cinta di kursi roda keluar dari dapur.
CUT TO:
29. INT. RUMAH CINTA – SIANG
Shaka sedang menatap heran ke arah sedan hitam yang berhenti di depan rumah Cinta. Saat Rani dan Cinta kembali dari dapur, Shaka bertanya.
SHAKA
RANI
SHAKA
Shaka berdecak kagum, namun dengan raut muka tak percaya. Apalagi saat Cinta memasuki mobil, sopir kendaraan itu membantunya dan memasukkan kursi roda ke bagasi dengan sikap yang santun penuh hormat kepada Cinta. Shaka tampak bengong melihatnya.
SHAKA
RANI
(mengalihkan)
Shaka berjalan ke meja memakan nasi goreng sambil menatap bingung ke luar saat mobil yang membawa Cinta bergerak maju.
CUT TO:
30. EXT. RUMAH REAN. HALAMAN – SIANG
Pintu gerbang rumah Rean terbuka lebar dibukakan sekuriti. Mobil memasuki halaman luas sebuah rumah yang besar dan mewah. Cinta ternganga melihat megahnya rumah Rean. Cinta dibantu turun dari mobil oleh sopir dan Pak Bim yang menyambut kedatangannya.
PAK BIM
(mengangguk hormat)
Bak Ratu, Cinta diperlakukan istimewa oleh seisi rumah yang dijumpainya. Cinta dibawa menaiki kursi rodanya ke taman samping untuk bertemu Rean di galerinya.
CUT TO:
31. INT. RUMAH REAN. GALERI – SIANG
Cinta didorong Pak Bim tiba di sebuah ruangan terbuka penuh lukisan tergantung di dinding yang menghadap ke taman dan kolam renang. Di sana Rean tampak surprise melihat Cinta. Sesaat Rean terkesima. tetapi buru-buru Rean menutup lukisannya dengan kain putih seolah menyembunyikan apa yang dilukisnya. Rean dengan senang hati menyambut Cinta, namun wajahnya terbersit rasa bersalah.
REAN
(penuh penyesalan)
CINTA
REAN
CINTA
REAN
CINTA
REAN
CINTA
REAN
REAN
(tertawa malu)
Cinta dan Rean melanjutkan obrolan mereka, kadang diselingi tawa. Cinta memperhatikan lukisan yang terpajang di dinding.
CINTA
REAN
Tatapan Cinta terantuk pada lukisan yang ditutupi kain putih.
CINTA
(menunjuk)
REAN
(gugup)
Pak Bim datang membawa minuman dan makanan. Rean membantu Cinta mengambil cangkir kopi hingga diterima tangan Cinta.
Mata Cinta menatap sekeliling.
CINTA (VO)
Cinta menyeruput kopinya diikuti decakan lidah merasakan nikmatnya kopi kesukaannya.
CUT TO: