Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SPLIT SCREEN:
52. INT. RUMAH CINTA – KAMAR – MALAM (LAYAR KIRI)
Cinta dan Rani pulang lebih dulu dari acara Rean. Setibanya di rumah, Cinta menaruh tasnya di sofa, lalu memburu Rani sambil menyeret tongkatnya. Rani bergegas menuju kamar tampak ingin menghindar dari kejaran Cinta. Baru saja Cinta mencapai pintu kamar, Rani sudah menutup pintu duluan hingga tubuh Cinta terantuk daun pintu. Karena kaget, tongkat kruk Cinta terjatuh ke lantai hingga mengeluarkan suara benda jatuh.
Pintu kamar pun langsung terbuka, Rani keluar dengan wajah cemas. Dilihatnya Cinta sedang terduduk di lantai menggapai-gapai tangannya meraih tongkat.
CUT TO:
53. INT. APARTEMEN YURA. LIFT – MALAM (LAYAR KANAN)
Pintu lift apartemen terbuka. Surya keluar dengan wajah tegang. Di belakangnya Yura mengejar Surya dengan tergesa. Surya tak menghiraukan Yura yang tampak memanggil-manggil dirinya.
Tiba di pintu apartemen, Surya menempelkan kartu masuk dan menekan password apartemennya sambil tetap bungkam. Surya masuk ketika pintu terbuka disusuk Yura yang hampir terantuk daun pintu.
INTERCUT TO:
Rani berjongkok untuk meraih tongkat Cinta lalu membantunya berdiri.
RANI
CINTA
RANI
CINTA
(memotong)
Rani tertegun sejenak, kemudian membantu Cinta berdiri kembali.
RANI
Rani menuntun Cinta memasuki kamarnya.
INTERCUT TO:
Surya duduk di sofa disusul Yura yang mengempaskan pantatnya di samping papinya. Yura menatap wajah Surya menunggu ucapan yang akan keluar dari bibir papinya. Surya sedikit salah tingkah, lalu ia mengatur napas untuk berbicara.
SURYA
YURA
(mengernyitkan dahi)
SURYA
YURA
INTERCUT TO:
Rani membimbing Cinta duduk di tepi ranjang. Tatapan Cinta mengikuti arah Rani berjalan menuju lemari. Rani mengeluarkan kotak kayu dari lemari lalu duduk di samping Cinta. Rani membuka kotak itu.
CU: isi kotak berupa beberapa lembar foto pernikahan
Rani mengambil selembar foto lalu diperlihatkan kepada Cinta.
Cinta menerimanya dengan mengerutkan dahi.
CINTA
(bingung)
RANI
(tersendat)
CINTA
(terperangah)
RANI
CINTA
(kaget)
Rani terdiam. Cinta memandangi wajah ibunya yang terlihat gelisah. Cinta dengan tegang menunggu jawaban.
CINTA (CONT’D)
RANI
Sontak Cinta menganga seolah tak percaya. Tatapannya semakin nanar ke mata ibunya.
INTERCUT TO:
SURYA
Yura seolah terlonjak dari duduknya karena kaget. Ia menatap papinya tak berkedip sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan.
INTERCUT TO:
CINTA
RANI
(menunduk)
Rani berhenti berbicara. Ia terlihat sedang mengatur emosi.
RANI (CONT’D)
CINTA
RANI
CINTA
RANI
Cinta diam terpaku. Hanya sorot mata yang menyimpan kecewa dan kebencian, serta jari-jarinya meremas kain seprai kuat-kuat.
RANI
Bahu Cinta terguncang semakin lama semakin menghebat. Cinta tak kuasa lagi menahan tangisan, lalu luruh di pelukan ibunya.
CUT TO:
54. INT. KANTOR REAN. RUANG KERJA CINTA – SIANG
Yura tak putus asa. Dia datang ke kantor Rean untuk menemui Cinta. Dengan niat licik, Yura mendatangi Cinta di ruang kerjanya. Saat itu Cinta sedang mengerjakan rancangan pakaian. Ia terkejut saat melihat Yura sudah berdiri di hadapannya.
YURA
(ketus)
Yura duduk di kursi depan meja Cinta. Cinta tampak salah tingkah
CINTA
YURA
(tertawa hambar)
Cinta mendongakkan sedikit wajahnya untuk melihat wajah Yura.
YURA (CONT’D)
CINTA
YURA
CINTA
YURA
CINTA
(menahan emosi)
Yura berdiri, namun tak segera beranjak. Ia menekan tangannya ke meja, mendekatkan wajahnya ke wajah Cinta, lalu berbicara perlahan namun tegas serupa ancaman kepada Cinta.
YURA
Yura menegakkan tubuhnya sambil menatap tajam Cinta, kemudian pergi menuju pintu ruangan. Cinta menatap punggung Yura dengan menekan gerahamnya kuat-kuat.
CUT TO:
55. INT. KANTOR REAN. RUANG DIREKTUR – SIANG
Terlihat di ruangan Rean, om dan tantenya, bagian keuangan dan pembelanjaan sedang meeting. Mereka mengelilingi meja panjang tempat biasa digunakan meeting. Wajah mereka semua terlihat tegang. Rean marah melempar map ke atas meja membuat semua terkejut.
Rean menunjuk map di atas meja dengan sedikit kasar.
REAN
Semua tertunduk ketakutan, kecuali om dan tantenya yang tampak menyebalkan.
REAN (CONT’D)
OM TOMY
Seorang karyawan bagian keuangan yang membuat laporan tampak tersentak. Wajahnya terlihat tak senang mendengar ucapan Om Tomy.
KARYAWAN
Karyawan itu mendadak berhenti berucap karena isyarat tangan dari Om Tomy menyuruhnya untuk diam.
OM TOMY
(memotong)
TANTE VINA
REAN
Rean tampak bingung dan berusaha menahan kekesalannya.
OM TOMY
(agak gugup)
Rean tampak geram. Ia berdiri lalu menarik map di meja dan melemparnya ke lantai dengan luapan emosi.
REAN
Semua terdiam. Rean tampak semakin emosi. Ia menumpahkan kekecewannya dengan meremas-remas rambutnya.
YURA
Semua kaget karena tiba-tiba muncul Yura yang sudah memasuki ruangan. Rean terdiam namun membiarkan Yura mengambil map-map yang berserakan di lantai.
Semua karyawan terlihat lega. Sementara Om Tomy dan Tante Vina tampak geram melihat Yura.
CUT TO: