Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
22. INT. RUMAH CINTA – SIANG
Terlihat Cinta duduk di kursi rodanya sambil mendesain pakaian di kertas sketsa. Namun Cinta mencoret-coret sketsanya, merobek lalu meremasnya. Wajahnya tampak kesal dan putus asa.
CINTA
Cinta melempar kertas yang sudah diremas ke tempat sampah. Kemudian ia menuju rak buku. Tampak sederetan novel penulis dalam dan luar negeri. Cinta mengambil sebuah novel.
INSERT: Rani masuk kamar Cinta membawakan makanan di nampan, lalu ditaruh di atas meja.
Tak lama, Cinta menutup kembali bukunya lalu mengembalikannya ke rak dengan raut bosan. Rani memperhatikan tingkah Cinta dengan iba.
RANI
CINTA
RANI
Rani menarik napas, lalu keluar meninggalkan Cinta. Cinta kembali ke rak buku. Tangannya berhenti di sebuah novel.
CU: novel berjudul “It’s Kind of a Funny Story” karangan Ned Vizzini.
Cinta mengambilnya, lalu mengusap jilidnya yang sedikit berdebu.
CINTA (VO)
Pundak Cinta bergidik. Kemudian Cinta meraih ponselnya. Ia menggulir daftar kontak lalu berhenti di nama REAN. Cinta ragu untuk menekan tanda panggilan lalu kembali ke menu utama dan menutup layarnya.
Namun tak lama kemudian, Cinta kembali mencari kontak Rean, lalu mencoba menelepon.
CUT TO:
23. INT. RUMAH REAN. GALERI LUKIS – SIANG
Saat itu suasana rumah Rean yang besar terasa lengang. Tampak Rean sedang melukis sketsa wajah perempuan. Pak Bim berdiri tak jauh dari Rean sedang asyik bermain dengan burung peliharaan. Ponsel Rean berbunyi tapi Rean hanya menengok layar sebentar, lalu tak menghiraukan karena tak ada nama pemanggil alias nomor tidak dikenal. Ponsel terus berbunyi, akhirnya Rean menyuruh Pak Bim mengangkatnya.
REAN
PAK BIM
Pak Bim mengambil HP Rean yang tergeletak di meja.
PAK BIM (CONT’D)
Pak Bim terdiam sejenak, lalu menutup ponsel. Rean menatap Pak Bim dengan penuh tanya, Pak Bim menatap Rean dengan menggelengkan kepala.
PAK BIM (CONT’D)
Rean kembali mengusapkan kuas ke kanvas. Sementara Pak Bim kembali bersiul sambil menjentik-jentikkan jarinya di depan burung. Namun, Rean terlihat termenung. Tiba-tiba ia mengambil ponselnya. Wajahnya berubah tegang seperti menahan marah.
REAN
(emosi)
Pak Bim refleks menoleh dengan kaget. Siulannya terhenti.
PAK BIM
Tapi Rean tak mendengarkan ucapan Pak Bim. Ia tampak menelepon balik nomor panggilan masuk tadi. Pak Bim hanya menggeleng-gelengkan kepala, lalu kembali ke burung kesayangannya.
CUT TO:
24. INT. RUMAH CINTA – SIANG
Cinta kecewa karena yang dihubunginya ternyata bukan Rean. Cinta melempar HP ke atas kasur dengan kesal. Namun baru saja ia hendak beranjak pindah dari kusi roda ke ranjang, ponselnya berbunyi. Cinta mendudukan kembali tubuhnya ke kursi roda.
CU: layar ponsel menampilkan nama Rean
Cinta sangat senang melihat nama pemanggilnya yaitu Rean. Cinta buru-buru mengangkatnya dengan mata berbinar-binar.
REAN (OS)
Cinta langsung kaget. Wajahnya berubah tegang bercampur bingung mendengar suara Rean marah-marah di telepon.
REAN (OS) (CONT’D)
CINTA
(terkesima)
Cinta seperti tak sadar menggumamkan namanya, kemudian Cinta menutup panggilan seperti orang sawan. Bibirnya tampak pucat dan bergetar karena syok.
INTERCUT TO:
Giliran Rean terkesiap setelah Cinta menyebutkan namanya. Rean semakin bernafsu meledakkan amarahnya.
REAN
SFX: bunyi nada telepon ditutup.
Rean mencoba menghubungi kembali nomor Cinta, tetapi tak diangkat. Lalu Rean mencoba mengirim pesan lewat Whatsapp.
INSERT TEXT:
REAN: aku dengar tadi kamu bilang Cinta. Maksudmu, namamu Cinta? Yang ketemu di rumah sakit itu?
Rean tampak resah menunggu balasan dari Cinta.
INTERCUT TO:
Cinta membuka pesan. Setelah membacanya, ia mengetik balasan.
INSERT TEXT:
CINTA: iya, tapi maafkan aku kalau sudah ganggu kamu. Lupakan saja.
Cinta mengirim pesan balasan, lalu menghela napas berat. Wajahnya terlihat kecewa dan menyesal.
INTERCUT TO:
Rean menerima balasan dengan bahagia. Ia dengan semangat kembali membalas pesan Cinta. Namun ia menghapus text, kemudian beralih ke panggilan. Rean menunggu beberapa saat telepon diangkat.
REAN
CINTA (OS)
REAN
CINTA (OS)
REAN
(gugup)
CINTA (OS)
REAN
CINTA (OS)
REAN
(tertawa sambil tepok jidat)
Cinta dan Rean asyik melanjutkan percakapan di telepon.
CUT TO: