Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
32. EXT. RUMAH REAN. HALAMAN – SORE
Pintu gerbang rumah Rean terbuka lebar dibuka oleh sekuriti. Mobil yang membawa Cinta pulang ke luar perlahan. Cinta membuka kaca mobil, memberi senyuman dan lambaian ke petugas sekuriti. Petugas sekuriti mengangguk hormat kepada Cinta. Kemudian bersiap hendak menutup kembali pintu gerbang, namun dibatalkan.
SFX: Suara klakson mobil dibunyikan berkali-kali.
Petugas sekuriti menoleh ke belakang lalu berhenti mendorong pintu pagar. Sebuah mobil berpapasan dengan mobil yang mengantar Cinta. Sedan merah berusaha masuk ke pintu gerbang. Kaca mobilnya tampak diturunkan. Sesaat, Cinta dan pengemudi mobil yang baru datang itu saling bertatapan. Namun tak lama karena mobil yang membawa Cinta, keburu berlalu. Seorang gadis cantik, YURA (24) memanggil sekuriti.
YURA
SEKURITI
YURA
SEKURITI
YURA
SEKURITI
Yura mendengus kesal. Ia mengambil HP di mobil lalu menelepon.
INTERCUT TO:
33. INT. RUMAH REAN. GALERI – SORE
Ponsel Rean berbunyi dengan nama Yura tampak di layar. Rean menoleh ke layar HP, tapi tak mau mengangkat. Wajahnya tampak tegang menahan marah. Pak Bim memperhatikan sikap Rean, kemudian mengambil dan mematikan ponselnya.
INTERCUT adegan Yura dan Rean.
Yura tampak kesal panggilannya tak diangkat. Ia mencak-mencak mengomel sendiri di depan pintu yang sudah ditutup. Kemudian Yura masuk mobil kembali untuk pulang. Namun beberapa saat kemudian, Yura keluar mobil sambil membanting pintu dengan kasar. Ia turun dan kembali memanggil sekuriti.
YURA
(teriak)
Sekuriti tampak bingung menghadapi Yura. Untungnya Pak Bim datang di saat yang tepat. Pak Bim membuka pintu pagar kecil di samping gerbang, lalu menemui Yura.
PAK BIM
YURA
PAK BIM
YURA
(melemah)
PAK BIM
(berpikir ragu)
YURA
Pak Bim datang akhirnya mengizinkan Yura masuk lewat samping menuju balkon lantai atas.
CUT TO:
34. INT. RUMAH REAN. GALERI – SORE
Yura naik ke balkon atas yang bisa melihat langsung ke galeri. Yura mengawasi Rean yang sedang melukis wajah perempuan. Yura menyipitkan matanya agar makin jelas melihat sketsa di lukisan Rean.
YURA (VO)
(berpikir)
Yura melihat Rean mengambil HP, lalu menelepon seseorang. Wajah Rean terlihat semringah.
REAN(OS)
YURA
(menggerutu)
Yura tampak menahan marah. Tangannya mengepal keras. Lalu ia menyender ke dinding untuk menenangkan diri sambil memejamkan matanya yang basah serta menggigit bibirnya yang bergetar.
CUT TO:
35. INT. RUMAH REAN. RUANG ATAS – SORE
Yura terlihat masih berusaha menahan emosinya. Ia menyeka air mata yang menetes di sudut mata.
REAN (OS)
PAK BIM (OS)
Yura sontak membuka matanya dengan tersentak. Ia tampak panik saat mendengar Rean mau mandi di ruang atas kepada Pak Bim. Yura segera menyembunyikan diri di belakang sofa dekat kamar Rean.
SFX: Suara langkah Rean menaiki tangga.
Rean datang lalu menaruh ponselnya di meja dekat persembunyian Yura, lalu masuk ke kamar.
SFX: Suara percikan air dari shower kamar mandi Rean.
Yura perlahan mengambil HP Rean dan mengecek panggilan telepon dan chatting WA. Yura pun mencatat nomor Cinta di HP-nya.
Yura buru-buru mengembalikan HP Rean, lalu turun dengan jalan berjingkat meninggalkan ruang atas rumah Rean.
CUT TO:
36. INT. RUMAH CINTA. KAMAR – SIANG
Terlihat Cinta sedang melakukan video call dengan Shaka. Wajah Shaka di layar tampak sedih tak seperti biasanya. Shaka terlihat berbicara dengan mulut tak lepas dari rokok.
CINTA
SHAKA
CINTA
Shaka terlihat muram. Cinta semakin heran melihat sikap Shaka.
CINTA (CONT’D)
SHAKA
(lirih, menyedot asap rokok)
Shaka menutup panggilan videonya dengan meniupkan asap rokok ke layar hingga tampak putih. Cinta terhenyak dengan raut kebingungan.
SFX: Suara klakson mobil Rean
RANI (OS)
CINTA
Cinta mengambil kruk di dekatnya, lalu berdiri bertopang pada tongkat penyangga itu berjalan menuju pintu ke luar.
CUT TO:
37. INT. RUMAH SHAKA – SIANG
Shaka duduk menekuk lutut di lantai bersandar di pinggiran tempat tidur. Ia masih memegang HP. Shaka semakin kerap menyesap rokok. Di lantai dekatnya tampak puntung rokok dan asbak yang berserakan di antara gitar dan laptop. Tak jauh darinya, sebuak koper baru setengahnya terisi pakaian.
INSERT: Mama Shaka masuk membawa beberapa stel pakaian rapi, kemudian disimpan di koper Shaka.
MAMA SHAKA
Mama Shaka mengomel sambil memunguti puntung rokok di lantai lalu membuangnya ke tempat sampah.
MAMA SHAKA (CONT’D)
SHAKA
(kesal)
MAMA SHAKA
SHAKA
MAMA SHAKA
Mama Shaka berjalan menuju pintu. Sebelum menutup pintu ia berbicara kembali.
MAMA SHAKA (CONT’D)
Pintu kamar ditutup mamanya. Shaka kembali menyulut rokok, memainkan asapnya sampai berbentuk bulat-bulat.
CUT TO: