Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
86 INT. KANTOR POLISI – PAGI
Kepala Polisi masuk ke dalam kantor disambut dengan beberapa anak buahnya yang nampak panik. Ia tak menanggapi smeuanya, ia malah setengah berlari masuk ke dalam kantornya dan langsung menyalakan televisi.
Ia hanya menganga menatap layar dengan tak percaya.
CUT
87 INT. YAYASAN CINTA ITU ABADI – PAGI
Di sebuah rapat, Yulianto baru saja bicara di depan para karyawannya. Ia tertawa lepas dengan penuh semangat. Namun layar televisi yang semula melaporkan berita pagi, berganti dengan munculnya video Bria.
Tawa Yulianto seketika lenyap. Napasnya seketika sesak. Ia hanya bisa memegang dadanya, sebelum ambruk di lantai.
Para karyawannya segera merubung dengan panik.
DISSOLVE
88 EXT. KANTOR POLISI – SIANG
FADE IN
SLOW MOTION
Langkah-langkah terlihat menuju ke Kantor Polisi.
Langkah-langkah itu milik Bria.
Sampai di kanopi Kantor Polisi, beberapa polisi sudah menyambutnya.
DISSOLVE TO
89 EXT. PEMAKAMAN UMUM – PAGI
FADE IN
Pagi ini langit cerah. Matahari bersinar lembut. Burung-burung berterbangan di angkasa. Daun-daun menari-nari. Satu-dua bunga kamboja berguguran.
Terlihat langkah-langkah menapaki jalan setapak dari batu.
Pemilik langkah-angkah itu adalah Alira yang berjalan dengan sebuah buket bunga. Di belakangnya Micha terlihat berjalan mengikutinya.
Keduanya berjalan menapaki setapak.
Keduanya terus berjalan.
Di ujung pemakaman, Alira melihat kawan-kawannya sudah berdiri di sana. Ada Dwi, Anjar, Mas Pedro dan istri Mas Pedro, Ditta dan beberapa kawan lainnya.
Alira dan Micha tersenyum. Dan segera bergabung dengan semuanya di depan nisan Minia yang nampak dipenuhi bunga.
DISSOLVE TO
LAYAR HITAM
CREDIT TITLE CONTINUE
T A M A T