Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cinta yang Keparat
Suka
Favorit
Bagikan
4. Bagian #4

16  EXT. DEPAN WARUNG AYAM CHICKEN – MALAM

Jarum jam dinding terus bergerak. Warung telah sepi. Jalanan pun sepi. Beberapa lampu toko telah padam.

Alira keluar dari warung, membawa plastik sampah. Ia menuju tempat sampah di samping deretan warung-warung di jalan itu.

Namun saat kembali, Alira menjumpai Ashy sudah berdiri di depannya.

ALIRA
Ashy?
(Nada suaranya tak percaya)


Alira mendekat.

ALIRA
(Celingukan ke kiri dan kanan)
Dengan siapa kamu ke sini?

ASHY
Aku tadi naik gojek, Kak.

ALIRA
Ada... yang mau kamu bilang pada Kakak? Tentang... Minia?

ASHY
(Mengangguk, seiring wajahnya nampak sedih)
Kak Alira, Minia... tidak dibully... Tidak ada yang membully Minia di sekolah...


Alira kaget. Ia mendekati Ashy tak percaya.

ALIRA
Lalu... kenapa ia bisa jatuh dari sekolah?


Ashy makin menangis...

CUT


17  EXT. ASRAMA YAYASAN CINTA YANG ABADI – MALAM- FLASHBACK

Sebuah gedung yang bersebelahan dengan sekolah Yayasan Cinta Yang Abadi. Bangunannya walau tak nampak besar, namun cukup mencolok dibanding bangunan di sekitarnya. Bentuknya biasa, dengan warna cat yang biasa.


18  INT. KAMAR ASRAMA - YAYASAN CINTA YANG ABADI – MALAM - FLASHBACK

Di kamar dengan 4 tempat tidur, empat anak nampak sudah mulai tetidur. Tapi Minia malah terbangun dan nampak bangkit dari pembaringannya.

Ashy yang ada di pembaringan di sebelahnya mengangkat selimutnya.

ASHY
Kog belum tidur?


MINIA
(Tersenyum)
Sttt... ada yang mau memberiku kado.

ASHY
(Ikut duduk di samping pembaringannya)
Siapa?

MINIA
(Menutup mulut dengan tangannya)
Aku gak boleh cerita dulu. Nanti kalo sudah kembali, kuceritakan yaaa...


Lalu Alira melangkah keluar pintu. Ashy hanya cemberut dan kembali mengangkat selimutnya lagi.

BACK TO CUT


19  EXT. DEPAN WARUNG AYAM CHICKEN – MALAM

Ashy mulai nampak menangis.

ASHY
Harusnya... aku ikut keluar menemani Minia. Biasanya kami selalu bersama...


Alira menepuk–nepuk pundaknya.

ALIRA
Tapi siapa... yang akan memberinya kado?


Ashy menggeleng.

ASHY
Ashy langsung tidur sehabis Minia keluar, dan bangun waktu ada suara ramai-ramai...

ALIRA
Lalu... kenapa kamu gak bilang pada saat polisi datang waktu itu?

ASHY
(Nampak ketakutan)
Ibu... melarang, Kak! Katanya bila ada pembunuhan di sekolah, nanti sekolah akan ditutup. Aku bisa tidak sekolah...


Alira mendengus kesal. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa.

CUT


20  INT. RUANG YAYASAN CINTA YANG ABADI – SIANG

Alira duduk di depan beberapa pengurus Yayasan Cinta Yang Abadi. Ada Wakil Kepala Yayasan Ibu Prasetya (50 tahun), di belakangnya ada Pak Guru Bowo (45 tahun) dan Ibu Guru Susi (40 tahun)

WAKIL KEPALA YAYASAN
Cerita ini... agak mengejutkan bagi kami. Mbak Alira tahu, kalau sejak hari itu beredar isu tentang beberapa anak nakal di yayasan kami yang merudung Minia. Untuk itu sekarang kami masih menyelidikinya, dan hari ini Mbak Alira datang dengan kabar seperti ini...

ALIRA
Tapi dengan adanya pengakuan salah satu sahabat Minia, sahabat terdekatnya (Alira menekan kalimat ini) dugaan itu mungkin bisa dikesampingkan. Saya pikir ada petunjuk yang lebih memungkinkan untuk diselidiki...

PAK GURU BOWO
Petunjuk dari seorang anak... atau kemungkinan petunjuk dari banyak orang... Itu sebenarnya pilihannya Mbak...


Wakil Kepala Yayasan Ibu Prasetya mencoba memberi tanda agar Pak Guru Bowo diam.

ALIRA
Tapi ucapan Ashy itu tentu tak bisa tidak dianggap kan? Ia bahkan tahu saat Minia meninggalkan kamar...


Ketiga pengurus yayasan itu saling berpandangan.

WAKIL KEPALA YAYASAN
Tapi untuk Mbak Alira ketahui, tak ada seorang siswa pun di asrama ini yang dapat keluar di jam-jam segitu. Guru-guru pun sudah pulang, dan pengawas yayasan pastilah telah tidur di rumah masing-masing. Kami masih berpikir kalau... anak-anak nakallah yang bisa ke sana...


Alira terdiam, tak tahu lagi harus berkata apa.

WAKIL KEPALA YAYASAN
Yang pasti, Mbak Alira tak usah kuatir, kami tak hanya diam membiarkan kasus ini begitu saja. Berilah kepercayaan pada kami dan tim kepolisian. Tentu semua dugaan-dugaan akan mejadi masukan dan pertimbangan.

CUT

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar