Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cinta yang Keparat
Suka
Favorit
Bagikan
10. Bagian #10

46  INT. RUMAH ALIRA – MALAM

Micha memasang tripotnya, dan kemudian mengaitkan ponselnya di phone holder.

Di depan kamera, Alira duduk sambil membetulkan posisi bajunya.

ALIRA
Apa... ini akan berhasil?

MICHA
Kupikir ini akan memancing banyak pihak. Kamu gak menuduh siapa-siapa, kamu hanya bicara apa yang terjadi pada Minia dan apa yang sudah kamu lakukan selama beberapa hari terakhir ini.
Kuharap ini akan mendapat perhatian banyak orang. Termasuk polisi. Kamu kan tahu, kalau kita bukan siapa-siapa, mereka gak akan bergerak, kecuali... kalau kejadian ini bisa viral...


Alira mengangguk.

MICHA
(Mencoba layar ponselnya)
Kamu siap?

ALIRA
(Mengangguk)
Siap.


Micha memberi tanda dengan jarinya: Satu... Dua... Tiga...

ALIRA
Selamat malam, nama saya Alira, beberapa hari lalu adik saya Minia, ditemukan terjatuh di sekolahnya....

DISSOLVE TO


47  INT./EXT. ANYWHERE – A DAY

LAGU
So let it go, let it go/ That's the way that it goes/ First you're in then you're out, everybody knows/ You're hot then you're cold, you're a light in the dark/ Just you wait and you’ll see that you're swimming with sharks (Shark - Imagine Dragon)


START OF MONTAGE

1. Di sebuah taman, orang-orang berderet sibuk dengan ponselnya masing-masing, dan seorang menonton video Alira.

ALIRA
Saya sudah menghubungi pihak Yayasan, kantor kepolisian, bahkan pemilik Yayasan, tapi tak ada yang menanggapi fakta-fakta baru yang saya dapat...

2. Di Warung Ayam Chicken seorang nampak melihat video dan beranjak menanyakannya pada Mas Pedro dan Ditta yang ada di meja kasir.

3. Di kantor polisi, televisi yang dipajang di lobby, menyiarkan video viral Alira, beberapa polisi yang lewat, berhenti dan menonton video itu.

4. Di Yayasan Cinta yang Abadi, wakil kepala Yayasan menonton monitor di depannya, wajahnya nampak tegang, dan kemudian mengangkat telefon...

END OF MONTAGE


48  INT. RUANG ISTIRAHAT - DOJO TAEKWONDO – SORE

Di ruang loker istirahat Dojo Taekwondo, beberapa peserta menonton video di ponsel mereka.

Alira yang masuk ke dalam selepas latihan, disambut beberapa kawannya. Mereka memberi selamat dan menepuk pundaknya untuk menyemangati.

DWI
Semoga berhasil...

ANJAR
Sudah kubantu menyebarkannya...


Alira hanya tersenyum.

CUT


49  INT. PINTU KELUAR - DOJO TAEKWONDO – SORE

Alira berjalan menuju parkiran motor. Micha berlari terburu-buru menjajarinya.

MICHA
Sudah beberapa hari lewat, apakah sudah ada respon?

ALIRA
(Mengangkat bahu)
Belum ada.

MICHA
Ah, padahal ini cukup tersebar ya? Kulihat sudah ada ratusan yang menyebarkannya...

ALIRA
Padahal semula aku sempat takut. Aku menyebut nama sekolah dan yayasannya, kupikir itu akan membuatku tak enak. Tapi nyatanya.... tak ada apa-apa yang terjadi. Hari ini bahkan tak ada lagi yang menyebarkannya...

MICHA
(Mendengus)
Ah, yang begini memang susah viralnya, begitu yang selingkuh-selingkuh aja, apalagi artis, langsung viral dalam hitungan jari...


Alira hanya mendesah pelan.

CUT TO


50  INT. WARUNG AYAM CHIKEN – MALAM

Mas Pedro mengeluarkan tiga bungkus kotak makanan dari tasnya.

MAS PEDRO
Hari ini kalian tak usah membeli makan malam, istriku baru berulang tahun, ia membuatkan makanan untuk kalian... 

DITTA
Waaah, gak papa nih diterima tanpa ngasih kado?
(Melet)
Kalau gak boleh, aku suruh Udin membeli balon dulu untuk kado...

MAS PEDRO
Hush, kayak anak kecil aja dikasih kado!


Alira mendekat ke meja, juga Udin (20 tahun) tenaga serabutan, yang ada di belakang.

Saat itulah, pintu tiba-tiba terbuka. Seorang gadis remaja, Gigi (18 tahun) nampak ragu-agu melangkah masuk.

DITTA
Selamat datang di Ayam Chicken...


Gigi mendekat.

GIGI
Saya datang... ingin bertemu dengan Mbak Alira...


Alira yang masih memegang kotak makanannya, meletakkan kotak itu. Lalu mendekat pada Gigi.

ALIRA
Ya, saya Alira.


Gigi menatap Alira ragu-ragu.

Alira kemudian mengajak Gigi duduk di meja paling belakang. Mereka duduk berhadap-hadapan.

GIGI
Saya Gigi.... Kemarin saya lihat video Mbak... Maka itulah saya ke sini...


Alira menunggu.

GIGI
Saya gak tahu... apa ini ada hubungan dengan kasus Mbak, atau tidak. Tapi setahun lalu, adik saya Titien... yang juga bersekolah di Yayasan Cinta yang Abadi... ia mengalami kejadian yang... saya bilang... mengerikan. Ia... dilecehkan...

ALIRA
(Terkejut)
Di... lecehkan?

GIGI   
(Matanya tiba-tiba berkaca-kaca)
Ya, dari ceritanya, ia disuruh membuka baju... dan... digerayangi... Tapi adik saya kemudian memberontak... dan berhasil melarikan diri.
(Terisak)
Belum sempat kami berbuat apa-apa, pihak yayasan datang dan memberi ibu uang untuk tutup mulut. Mereka menyebutnya beasiswa...
(Menghentikan kalimatnya, dan mengusap air matanya)


Alira memegang dadanya, napasnya sejenak teras berat.

GIGI   
Saya sebagai kakaknya sebenarnya sangat marah. Tapi orang tua kami berpikir lain. Kami dari keluarga gak mampu. Jangan bayangkan kami mampu melakukan tuntutan. Terlebih uang tutup mulut itu cukup besar buat kami... Maka itulah kami hanya diam...


Gigi menangis sejenak, dan menghapus air matanya.

GIGI   
Tapi saya gak bisa diam terus-terusan Mbak. Sejak kejadian itu, adik saya jadi orang yang berbeda. Ia takut pada laki-laki dewasa, dan di waktu-waktu tertentu, ia akan selalu menangis... Sampai sekarang traumanya belum hilang...

ALIRA
Apakah Adik Titien... mengungkap siapa pelakunya?

GIGI   
Tentu saja! Siapa lagi Mbak? Jelas, pimpinan Yayasan Cinta yang Abadi, yang selalu bersikap munafik. Yulianto.

ALIRA  
(Bergumam)
Yulianto pimpinan Yayasan Cinta yang Keparat! Ia lebih cocok dengan nama seperti itu!


Gigi hanya mengangguk setuju.

CUT 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar