21 INT. DI DEPAN RUANGAN YAYASAN CINTA YANG ABADI – SIANG
Alira berjalan meninggalkan ruangan itu. Tapi di ambang pintu keluar gedungnya, ia berbalik.
ALIRA (V.O.)
(Nampak berpikir)
Kenapa mereka seperti menutup kemungkinan seperti ini? Aneh, siapa sebenarnya yang ditemui Minia?
Tanpa disadari Alira, Satpam Jaja memandanginya dari jauh.
CUT
22 EXT. GANG MENUJU RUMAH ASHY – SORE
Dengan sepeda motor tuanya, Alira menuju ke rumah Ashy. Tempatnya di kampung padat penduduk, sehingga ketika ada di depan gangnya, Alira memilih memarkir motornya, dan berjalan menyusuri gang.
Di perjalanan, terlihat rumah-rumah petak nampak sangat berdempetan. Teriakan orang, suara musik dangdut dan ayam-ayam yang berkeliaran terlihat di sepanjang gang.
ALIRA (V.O.)
Rasanya satu-satunya jalan adalah meminta Ashy untuk bersaksi. Semoga Ibunya memberi izin kalau kuceritakan apa yang kualami hari ini.
Ketika melihat seorang ibu tetangga di depan rumahnya, Alira memutuskan untuk bertanya.
ALIRA
Ibu, maaf, di manakah ya rumah Ibunya Ashy?
IBU TETANGGA ASHY 1
Ashy... yang sekolah di Yayasan ya Mbak?
ALIRA
Iya, betul, Bu.
IBU TETANGGA ASHY 1
Di sana, Mbak!
(Ia menunjuk ke depan)
ALIRA
Terima kasih, Bu.
CUT
23 EXT. DEPAN RUMAH ASHY – SORE
Alira mengetuk pintu beberapa kali.
ALIRA
Assalamualaikum...
Alira kembali mengetuk pintu sambil melongokkan kepalanya ke kaca nako.
ALIRA
Ashy....
Rumah nampak kosong, tak ada siapa pun yang nampak di sana. Seorang tetangga mendekat.
IBU TETANGGA ASHY 2
Mencari Ashy, Mbak?
ALIRA
Ya, Bu.
IBU TETANGGA ASHY 2
Ashy dan ibunya pergi tadi pagi, Mbak.
ALIRA
Pergi... ke mana ya, Bu?
IBU TETANGGA ASHY 2
(Mengangkat bahu)
Ndak tahu, Mbak. Saya tanya juga ndak dijawab. Tapi kayaknya pergi jauh, atau bahkan pindah, soalnya... mereka membawa banyak barang.
Alira terdiam sebentar.
IBU TETANGGA ASHY 2
Kayaknya lagi ada yang menjemput, Mbak. Dua orang kalau ndak salah. Tapi ndak tahu siapa. Kayaknya mobilnya nunggu di depan gang. Sampai di ujung jalan, mereka juga membantu membawa tas-tas ibunya Ashy...
Alira masih terdiam.
FADE OUT
24 EXT. RUMAH MICHA – PAGI
Rumah besar di kompleks perumahan elit. Rumahnya bertingkat 2, dengan mobil di carport. Halaman rumah diisi dengan pohon-pohon yang ditata dengan indah.
25 INT. TERAS RUMAH MICHA – PAGI
Alira dan Micha duduk di teras. ART Micha baru mengantarkan dua minuman dingin.
MICHA
Kamu serius akan melaporkan ini ke polisi?
ALIRA
(Mengangguk yakin)
Ya, apa lagi yang bisa aku lakukan?
MICHA
Apa kamu gak merasa kurang membawa bukti?
ALIRA
Kemarin sore, aku ke rumah Ashy. Maksudku ingin agar ia juga ikut bersamaku saat pelaporan. Tapi ternyata ia dan ibunya pergi. Kata tetangganya mungkin pindah, karena membawa banyak barang.
MICHA
(Memegang dagunya)
Aneh juga ya... pergi mendadak seperti ini. Ini kan sedang di masa tengah sekolah. Kog aku jadi merasa... ini agak janggal ya? Menurutmu... mungkin gak ia memang diminta untuk pergi oleh seseorang?
ALIRA
Itulah... aku juga merasa begitu. Makanya aku ke sini, untuk meminta tolong... menemaniku ke polisi.
MICHA
(Menganguk)
Ayo, mumpung kuliahku lagi kosong, kita bisa ke sana sekarang! Masukkan motormu saja ke halaman, kita berangkat dengan mobilku saja.
CUT