Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
32. INT. KANTOR – RUANG PR – SIANG
Ruang PR hening tegang. RANI mengetuk pulpen cepat seperti mau memanggil iblis korporat.
DANU masuk sambil membawa dua cangkir kopi.
DANU
RANI
(LANGSUNG MELEDAK)
Danu menghela napas, mentalnya sudah menyerah sebelum mulai.
DANU
Rani mematung. Mengecil. Lalu . . . meledak.
RANI
DANU
(DEADPAN)
Rani memukul clipboard. KLEK! Seluruh kantor nengok.
RANI
Ia mencari kata.
RANI
(TERIAK HALUS)
Danu minum kopinya sendiri. Lalu . . . NARATOR (V.O.) muncul, suara lembut-tapi-ngeselin, kayak popup iklan di sebuah sinetron:
NARATOR (V.O.)
Rani berhenti. Menoleh ke langit-langit. Menatap udara kosong seperti melihat sesuatu yang tidak boleh ada.
RANI
(MARAH KE UDARA)
Danu menatapnya seperti menatap printer yang nyetrum.
DANU
(DEADPAN)
Rani menunjuk ke langit-langit dengan pulpen.
RANI
NARATOR (V.O.)
Rani membeku. Leher memanas. Telinga merah. Mata membesar.
RANI
(TIDAK TERIMA, HAMPIR TERIAK,
KE DANU)
DANU
(PELAN)
RANI
(SEMAKIN MARAH)
Printer di belakang mereka tiba-tiba hidup sendiri. Kertas keluar: “STATISTIK KECEMBURUAN RANI: 78% — MENINGKAT.”
Rani menatap kertas itu. Lalu langit-langit. Lalu Danu.
RANI
(MENUNJUK PRINTER)
DANU
(DEADPAN, PASRAH TOTAL)
Rani menahan napas sampai pipinya gemuk. Lalu . . . meledak lagi.
RANI
NARATOR (V.O.)
RANI
(tTERIAK KE ATAS)
Danu memindahkan kopinya sedikit menjauh. Ia menatap Rani seperti menatap bom sumbu pendek yang siap meledak.
DANU
(HALUS)
RANI
(NGAMUK HALUS)
Danu maklum.
FADE OUT.
OS. suara printer yang beep sekali, seakan ikut nimbrung.
FADE IN.
33. EXT. RUMAH LIRA – SORE
Suasana sore tenang. Burung lewat pelan. Angin kecil. Damai banget - sampai sebuah MOBIL KANTOR berhenti mendadak di depan rumah.
Pintu mobil terbuka. RANI turun. Rapi. Profesional. Tapi langkahnya terlalu cepat untuk ukuran orang yang "tenang." Tas PR-nya memantul seperti lagi protes. Rani menarik napas. Mode profesional ON.
RANI
(KE DIRI SENDIRI, TEGAS)
HP Rani tiba-tiba vibrate panjang. Layar mati. Gelap, tapi vibrate-nya jalan 7 kali.
RANI
(NGEDUMEL)
Ia mengetuk pintu rumah Lira.
Pintu terbuka - MAMA ARKA muncul. Anggun. Tenang. Tatapannya ramah . . . tapi tajam.
MAMA ARKA
Rani REFLEKS senyum profesional - senyum yang terlalu kencang untuk dianggap wajar.
RANI
(MELIHAT KE TAS, IMPROVISASI)
(NGASAL)
Mama Arka mengangkat alis elegan.
MAMA ARKA
Rani buka tas. Isinya: tisu, lip balm, charger, snack, binder clip . . . dan SATU KERTAS kosong yang tiba-tiba muncul dari entah mana dengan tulisan besar: “STATUS EMOSI RANI: PANIK LV 91 – DIATUR OLEH SEMESTA”
Rani langsung NUTUP tas kilat. Panik tapi jaga wibawa.
RANI
(KAKU)
Mama Arka menahan tawa tipis. Senyum kecil yang sangat menyakitkan ego Rani.
Dari dalam rumah, terdengar suara ARKA.
ARKA (O.S.)
Rani langsung refleks merapikan rambut, walau tidak berubah apa-apa.
RANI
(BISIK, KE MAMA ARKA)
(GAYA CEO)
Subtitle ghost muncul HALUS di udara: RANI SANGAT CEMBURU TAPI DALAM BAHASA KORPORAT
Rani menoleh kanan – kiri - nggak ada orang lain yang lihat. Ia semakin panas.
RANI
(GERAM PELAN)
Mama Arka memiringkan kepala.
MAMA ARKA
RANI
(TERLALU CEPAT)
Arka muncul dari ruang dalam.
ARKA
RANI
(MEMOTONG, FORMAL)
Tas Rani tiba-tiba mengeluarkan kertas lagi: “KATA ‘TIDAK’ TERDETEKSI 3 KALI DALAM 1 KALIMAT — RANI MENYEMBUNYIKAN SESUATU.”
Rani menendang halus kertas itu ke semak-semak.
RANI
(SENYUM MEMAKSA)
Arka mencoba menahan tawa.
Walau kebingungan, Mama Arka lebih sukses menahannya.
MAMA ARKA
Rani freeze persis seperti komputer hang. Tatapannya langsung berubah:“APA KALIAN NGOMONG TANPA AKU?!”
RANI
(PANIK ELEGAN)
(PELAN. BINGUNG. CEMBURU BERAT)
ARKA
(SANTAI)
Rani tersenyum - senyum orang yang hatinya copot tapi tetap profesional.
Subtitle ghost muncul lagi: RANI MENGALAMI SAKIT SOSIAL TINGKAT TINGGI
Menghela napas panjang.
RANI
(LIRIH, NYERAH)
ARKA
(KETAWA KECIL)
RANI
(NGEDUMEL SAMBIL MASUK RUMAH)
Danu muncul dari belakang Rani. Ngelihat Rani.
DANU
(DEADPAN)
Rani menatap Danu tajam.
RANI
DISSOLVE TO: