Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
CEO Bucin (Draft 1)
Suka
Favorit
Bagikan
9. ACT II - KETIKA CINTA MULAI NGATUR TAKDIR (Part 06)

20. INT. RUMAH MEWAH MAMA ARKA – JAKARTA – MALAM

Ruang tamu elegan. Hening mahal. Mama Arka duduk tegak seperti patung dewi yang siap memecat kabinet.


Layar iPad menyala — Video Call: Rani.


Rani tampak rapi berlebihan untuk jam segini. Wajahnya profesional, tapi emosinya kebocoran di mata.


RANI

(PELAN, TERTAHAN)

Selamat malam, Ma.
Maaf mengganggu malam Mama.
Saya cuma mau lapor . . . Arka mulai . . . terlalu dekat dengan seseorang di IKN.


Mata Mama Arka langsung mengeras.


MAMA ARKA

Siapa?!


Rani menelan napas - laporan profesional, hati yang retak.

 

RANI

Lira Wulandari, Ma.
Staf baru. Sederhana. Tidak punya latar belakang apa pun yang selevel Arka.
Tapi . . . dunia seperti . . . memihak dia.


Alis Mama Arka bergerak naik setengah milimeter - tanda bahaya kategori 4.


MAMA ARKA

Memihak?!

(TEKANAN DINGIN)

Rani. Bicara jelas.


RANI

(NAFAS PENDEK,

EMOSINYA PECAH SEDIKIT)

Tadi sore, tiba-tiba sistem IKN menampilkan pesan personal.
Dan selalu muncul glitch – setiap Arka ada di dekat perempuan itu.


Mama Arka menurunkan dagu. Diam. Dingin. Menghitung ancaman.

 

RANI

(SUARA PECAH HALUS)

Dan . . . Arka tidak menatap dia sebagai staf, Ma.
Itu . . . bukan cara seorang CEO melihat bawahannya.


Mama Arka menatap layar seolah menembus dinding hati Rani.

 

RANI

Dan saya khawatir . . . ada sesuatu yang sedang membentuk hubungan personal. Yang Arka sendiri mungkin belum sadar.


Mama Arka menutup mulut tipis - seperti tanda tangan kontrak perang.


MAMA ARKA

(HALUS TAPI MEMATIKAN)

Terima kasih, Rani.
Ini . . . informasi yang sangat penting.


CLICK. Call ended.


Mama Arka duduk diam. Senyumnya lembut—tapi hatinya baja.


MAMA ARKA

(BERGUMAM. DINGIN MENUSUK)

Tidak.
Tidak ada hubungan yang terbentuk . . . tanpa izin dari saya.

CUT TO:


21. INT. KAMAR ARKA – IKN – MALAM

Arka sudah pakai piyama, rambut acak rapi. Siap rebahan . . . siap menyerah pada dunia . . .


HP vibrate — WA dari Rani:

Bos. Angkat telepon dari Mama sekarang.

PLEASE jangan bikin semua makin buruk.


Wajah Arka langsung pucat.


ARKA

(PUTUS ASA)

Ya Allah . . . belum juga napas.


HP berdering: MAMA ARKA – VIDEO CALL.


Arka duduk tegak, merapikan kerah piyama yang sudah tak mampu menyelamatkan martabatnya.


Tap. Answer.

 

MAMA ARKA

(SINGKAT, TANPA SALAM)

Arka.
Siapa perempuan bernama Lira Wulandari?


Arka seketika masuk mode damage control.


ARKA

Ma . . . dia cuma staf baru.
Firmware specialist.
Pintar.
Profesional.
Nggak ada apa-apa.


Alis Mama Arka naik tipis - ekspresi: ‘Kamu pikir Mama bodoh?’


MAMA ARKA

Rani melaporkan sesuatu yang berbeda.


Arka menutup mata sebentar - capek jadi manusia.


ARKA

Rani . . . mungkin . . . menafsirkan situasi terlalu jauh, Ma.


Mama Arka tidak berkedip.

 

MAMA ARKA

(DINGIN, FINAL,

SEPERTI KEPUTUSAN PRESIDEN)

Saya ke Balikpapan lusa.
Saya ingin bertemu Lira Wulandari.
Langsung. Tanpa perantara.


Arka tersentak seperti dilempar air es.


ARKA

Ma - Mama tunggu dulu, ini . . .


CLICK. Call ended.


Arka terpaku.Senyap.


Lampu kamar berkedip pelan - seolah dunia ikut menertawakannya.


ARKA

(LIRIH, LEMAH, JUJUR)

Ya Tuhan . . . besok dunia pasti tambah kacau.

FADE OUT.

FADE IN.


Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)